Gambar ilustrasi reaksi alergi pada bayi.
Alergi susu formula adalah kondisi medis yang cukup umum terjadi pada bayi dan anak kecil. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi secara berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi, yang merupakan komponen utama dalam sebagian besar susu formula standar. Reaksi ini dapat bervariasi dari ringan hingga mengancam jiwa, sehingga penting bagi setiap orang tua untuk mengenali gejalanya.
Berbeda dengan intoleransi laktosa, yang merupakan masalah pencernaan karena kekurangan enzim laktase, alergi susu formula adalah respons imun sejati. Tubuh bayi menganggap protein susu sapi (terutama kasein dan whey) sebagai ancaman dan melepaskan zat kimia seperti histamin untuk melawannya. Reaksi ini dapat muncul segera setelah konsumsi atau beberapa jam kemudian, bahkan terkadang baru muncul beberapa hari setelah paparan.
Mengenali gejala awal sangat krusial untuk penanganan dini. Gejala alergi susu formula sering kali menyerupai masalah pencernaan umum lainnya, namun jika terjadi secara konsisten setelah pemberian susu formula, kecurigaan harus ditingkatkan. Gejala utama meliputi:
Sebagian besar bayi yang mengalami alergi susu formula menunjukkan gejala dalam beberapa minggu pertama kehidupan, terutama jika mereka sepenuhnya diberi susu formula sejak lahir atau jika sedang dalam masa transisi dari ASI ke formula. Data menunjukkan bahwa sekitar 2 hingga 3% bayi di seluruh dunia menunjukkan sensitivitas terhadap protein susu sapi. Kabar baiknya adalah, mayoritas kasus alergi susu sapi bersifat sementara. Sekitar 80% anak akan tumbuh melewati alergi ini pada usia 5 tahun, seiring dengan pendewasaan sistem kekebalan dan pencernaan mereka.
Jika dokter anak mendiagnosis alergi susu formula, langkah pertama dan paling penting adalah menghilangkan semua produk yang mengandung protein susu sapi dari diet bayi. Ini berarti tidak hanya susu formula biasa, tetapi juga produk turunan susu sapi dalam makanan pendamping ASI (MPASI) nantinya.
Penggantian susu formula harus selalu di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional. Terdapat beberapa jenis formula alternatif yang tersedia:
Mengganti formula bukanlah proses instan. Pemantauan yang ketat diperlukan untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan reaksi alergi mereda. ASI, jika memungkinkan, adalah nutrisi terbaik, bahkan untuk ibu yang sedang menyusui bayi alergi—ibu perlu menghindari konsumsi produk susu sapi sepenuhnya.