Memahami Amenore Primer

Ketika seorang wanita mencapai usia remaja tanpa mengalami menstruasi pertama (menarke), kondisi ini dikenal sebagai amenore primer adalah sebuah kondisi medis yang memerlukan perhatian serius. Secara definisi, amenore primer terjadi jika seorang gadis belum mengalami menstruasi pertamanya pada usia 15 tahun, atau belum mengalami perkembangan tanda seks sekunder (seperti pertumbuhan payudara) pada usia 13 tahun tanpa disertai menstruasi.

Penting untuk membedakan ini dari amenore sekunder, yang merupakan hilangnya periode menstruasi selama tiga bulan berturut-turut pada wanita yang sebelumnya pernah menstruasi. Sementara amenore sekunder sering dikaitkan dengan stres, perubahan berat badan drastis, atau kehamilan, penyebab amenore primer adalah seringkali lebih kompleks dan melibatkan faktor genetik, anatomis, atau hormonal sejak lahir.

? Keterlambatan Menstruasi

Ilustrasi: Pemeriksaan terhadap kondisi menstruasi yang tertunda.

Penyebab Umum Amenore Primer

Memahami apa itu amenore primer adalah merupakan langkah awal diagnosis. Penyebabnya dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok utama. Pertama, masalah pada sumbu HPO (Hipotalamus-Pituitari-Ovarium). Ini bisa disebabkan oleh kegagalan ovarium prematur (meskipun jarang terjadi pada usia remaja), atau disfungsi hipotalamus atau kelenjar pituitari yang memicu kurangnya produksi hormon yang diperlukan untuk memicu pubertas dan menstruasi.

Kedua, adanya kelainan genetik atau kromosom. Sindrom Turner (ketiadaan sebagian atau seluruh kromosom X) adalah penyebab genetik yang paling umum. Wanita dengan Sindrom Turner biasanya memiliki perkembangan payudara yang terhambat dan memiliki ovarium yang tidak berfungsi (disgenesis gonad).

Ketiga, kelainan pada organ reproduksi itu sendiri. Ini meliputi kondisi anatomis seperti himen imperforata (selaput dara yang menutup seluruh lubang vagina, sehingga darah menstruasi terperangkap), atau septum transversal vagina. Dalam kasus ini, tubuh memproduksi hormon dan menstruasi terjadi, namun darah tidak bisa keluar. Kondisi ini seringkali baru terdeteksi ketika ada nyeri perut siklik tanpa adanya perdarahan eksternal.

Penyebab lain termasuk resistensi androgen atau kondisi lain yang memengaruhi respons tubuh terhadap hormon seks.

Diagnosis dan Pendekatan Klinis

Diagnosis untuk amenore primer adalah selalu dimulai dengan anamnesis menyeluruh, termasuk riwayat pertumbuhan dan perkembangan pubertas. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran tinggi badan, perkembangan payudara (skala Tanner), dan pemeriksaan ginekologi untuk mengevaluasi organ reproduksi internal dan eksternal.

Langkah diagnostik selanjutnya biasanya melibatkan tes darah untuk mengukur kadar hormon seperti FSH (Follicle-Stimulating Hormone), LH (Luteinizing Hormone), TSH (Thyroid-Stimulating Hormone), dan prolaktin. Jika dicurigai adanya hambatan anatomis, pencitraan seperti ultrasonografi (USG) panggul akan dilakukan untuk melihat kondisi rahim, tuba falopi, dan ovarium.

Dalam kasus dugaan kelainan genetik, kariotipe (analisis kromosom) mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis seperti Sindrom Turner.

Penanganan Amenore Primer

Tujuan penanganan sangat bergantung pada penyebab yang mendasari. Jika penyebabnya adalah obstruksi anatomis (seperti himen imperforata), intervensi bedah sederhana seringkali dapat memperbaiki masalah aliran keluar menstruasi. Setelah obstruksi diatasi, siklus akan dimulai secara normal.

Untuk kasus yang disebabkan oleh disfungsi hormon (misalnya, kegagalan ovarium), penanganannya berfokus pada terapi penggantian hormon (Hormone Replacement Therapy/HRT). Pemberian estrogen dan progesteron bertujuan untuk memicu perkembangan karakteristik seks sekunder dan menjaga kesehatan tulang jangka panjang, karena kekurangan estrogen dapat menyebabkan osteoporosis.

Jika penyebabnya adalah hipotalamus atau pituitari, identifikasi dan pengobatan kondisi medis yang mendasarinya (jika ada) adalah kunci. Dalam banyak kasus yang melibatkan disfungsi sentral, terapi hormon juga merupakan pendekatan utama untuk menginduksi perkembangan pubertas.

Secara keseluruhan, meskipun diagnosis amenore primer adalah dapat menimbulkan kekhawatiran besar bagi remaja dan orang tua, deteksi dini dan evaluasi komprehensif oleh spesialis endokrinologi anak atau ginekologi remaja memungkinkan penanganan yang tepat sasaran, memastikan kesehatan reproduksi dan perkembangan optimal pasien.

🏠 Homepage