Mengenal Angioedema Herediter (HAE)

Representasi visual Angioedema Herediter Sel Sel Bradykinin Berlebih C1-INH Lemah

Angioedema Herediter, atau yang lebih dikenal sebagai HAE, adalah kondisi genetik langka yang ditandai dengan episode pembengkakan (edema) berulang yang parah dan tidak terduga di berbagai bagian tubuh. Kondisi ini berbeda dari jenis angioedema yang disebabkan oleh alergi, karena HAE tidak melibatkan pelepasan histamin dan seringkali tidak merespons pengobatan antihistamin standar.

Apa Itu Angioedema Herediter?

HAE disebabkan oleh mutasi genetik yang memengaruhi protein yang disebut inhibitor C1 esterase (C1-INH). Protein ini memainkan peran vital dalam sistem komplemen darah, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Fungsi utama C1-INH adalah mengendalikan produksi zat kimia tertentu, terutama bradikinin.

Pada individu dengan HAE, kekurangan atau disfungsi C1-INH menyebabkan kadar bradikinin dalam darah menjadi tidak terkontrol. Bradikinin adalah molekul kecil yang berfungsi sebagai vasodilator—zat yang melebarkan pembuluh darah. Ketika produksinya berlebihan dan tidak terhambat, bradikinin menyebabkan cairan bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya, yang mengakibatkan pembengkakan lokal yang cepat dan signifikan.

Gejala Klinis HAE

Gejala HAE sangat bervariasi dalam frekuensi, keparahan, dan lokasi. Pembengkakan dapat terjadi di kulit, saluran pencernaan, dan yang paling mengkhawatirkan, di saluran napas.

Penyebab dan Pewarisan

Angioedema Herediter diwariskan secara autosom dominan. Ini berarti hanya diperlukan satu salinan gen yang bermutasi dari salah satu orang tua untuk mewariskan kondisi tersebut. Sekitar 25% kasus HAE terjadi akibat mutasi spontan (de novo) tanpa riwayat keluarga yang diketahui. Mutasi genetik umumnya terjadi pada gen SERPING1, yang mengkode protein C1-INH.

Pemicu serangan HAE belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor dapat memicu timbulnya gejala, termasuk:

Diagnosis dan Manajemen

Diagnosis HAE seringkali tertunda karena gejala yang samar dan tidak adanya respons terhadap pengobatan alergi standar. Diagnosis ditegakkan melalui kombinasi riwayat klinis yang cermat dan tes laboratorium spesifik untuk mengukur kadar dan fungsi C1-INH, serta kadar C4 dan C1q.

Manajemen HAE dibagi menjadi dua kategori utama: pengobatan akut (untuk menghentikan serangan yang sedang berlangsung) dan terapi profilaksis (pencegahan).

Pengobatan akut yang efektif menargetkan bradikinin secara langsung atau mengganti C1-INH yang hilang/tidak berfungsi. Obat-obatan modern telah merevolusi perawatan HAE, memungkinkan pasien untuk merespons serangan lebih cepat dan efektif dibandingkan metode lama. Profilaksis jangka panjang direkomendasikan bagi pasien dengan serangan sering atau parah untuk mengurangi frekuensi dan keparahan episode di masa depan.

Meskipun HAE adalah kondisi seumur hidup yang memerlukan manajemen berkelanjutan, dengan diagnosis yang tepat dan ketersediaan terapi modern, kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan secara signifikan, mengurangi risiko komplikasi serius seperti edema laring.

šŸ  Homepage