Panduan Lengkap: Bacaan Ayat Kursi yang Betul

Simbol Keagungan Allah Ilustrasi garis-garis abstrak melambangkan cahaya dan kekuatan ilahi.

Ayat Kursi, yang merupakan ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah, adalah salah satu ayat paling agung dalam Al-Qur'an. Kekuatannya terletak pada deskripsi keesaan Allah SWT, kekuasaan-Nya yang mutlak, serta ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Membaca ayat ini dengan benar—baik dari segi lafal (tajwid) maupun pemahaman maknanya—merupakan amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Banyak umat Muslim yang rutin mengamalkannya sebagai pelindung diri dari godaan syaitan dan marabahaya. Namun, seringkali muncul pertanyaan, bagaimana sesungguhnya **bacaan ayat kursi yang betul**? Ketepatan pelafalan sangat penting karena setiap huruf dan harakat dalam Al-Qur'an memiliki maknanya sendiri.

Pentingnya Mempelajari Tajwid Ayat Kursi

Ayat Kursi mengandung beberapa kaidah tajwid yang perlu diperhatikan, terutama terkait hukum nun mati/tanwin (ikhfa, idgham, izhar, iqlab) dan hukum mim mati. Kesalahan dalam membaca, meskipun kecil, dapat mengubah makna. Misalnya, panjang pendeknya bacaan (mad) dan cara mengucapkan huruf tebal (tafkhim) atau tipis (tarqiq).

Untuk memastikan kebenaran bacaan, sangat disarankan untuk mendengarkan dan menirukan dari sumber terpercaya, seperti hafiz (qari) yang memiliki sanad bacaan yang jelas. Ayat ini menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang Maha Hidup (Al-Hayyu) dan Maha Mengurus (Al-Qayyum). Memahami sifat-sifat ini akan menambah kekhusyukan saat membacanya.

Teks Arab Bacaan Ayat Kursi yang Betul

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ Allāhu lā ilāha illā huwa l-ḥayyu l-qayyūm, lā taʼkhudhuhu sinatun wa lā nawm, lahu mā fī s-samāwāti wa mā fī l-arḍ, man dhā l-ladhī yashfaʿu ʿindahu illā biʼidhnih, yaʿlamu mā bayna aydīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bishayʼin min ʿilmihī illā bimā shāʼ, wasiʿa kursiyyuhu s-samāwāti wa l-arḍ, wa lā yaʼūduhu ḥifẓuhumā, wa huwa l-ʿaliyyu l-ʿaẓīm. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri (mengurus segala sesuatu). Tiada yang dapat menyertai-Nya, baik mengantuk ataupun tidur. Kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada seorang pun yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui segala apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikit pun tentang ilmu Allah melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan memelihara keduanya bukanlah suatu beban bagi-Nya, dan Dialah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi telah banyak dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu keutamaan yang paling masyhur adalah perlindungan dari gangguan setan. Nabi SAW pernah mengajarkan kepada Abu Hurairah RA untuk membaca ayat ini sebagai penjaga ketika bertugas menjaga harta zakat dari pencuri (setan yang menyamar).

Membaca ayat Kursi setelah shalat fardhu juga termasuk amalan yang menjanjikan surga tanpa melalui hitungan berat. Dengan pemahaman yang benar mengenai bacaan dan maknanya, ayat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah deklarasi keimanan penuh kepada Tuhan semesta alam. Ketelitian dalam melafalkannya menunjukkan penghormatan kita terhadap kalamullah.

Untuk memastikan **bacaan ayat kursi yang betul** di lidah kita, kita harus selalu merujuk kepada mushaf standar dan mempraktikkannya secara berkala. Jangan terburu-buru dalam membaca. Setiap kata harus diucapkan dengan jelas dan tepat sesuai kaidah tajwid. Fokus pada kata 'Al-Hayyu' (Maha Hidup) dan 'Al-Qayyum' (Maha Berdiri Sendiri) karena inti dari ayat ini terletak pada penegasan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT.

Mengamalkan ayat Kursi secara konsisten adalah manifestasi upaya kita untuk mencari ridha Allah dan memohon perlindungan-Nya. Perlindungan ini mencakup keamanan duniawi maupun keselamatan ukhrawi. Dengan pengucapan yang benar dan hati yang khusyuk, ayat agung ini akan menjadi benteng spiritual kita sehari-hari.

🏠 Homepage