Panduan Lengkap: Cara Menghitung Angka Berkoma dengan Mudah

4.5 2.3 + = 6.8

Ilustrasi visualisasi penjumlahan desimal.

Angka berkoma, atau desimal, seringkali menimbulkan keraguan saat melakukan operasi matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Namun, dengan memahami prinsip dasar penyelarasan tempat nilai, menghitung angka berkoma bisa menjadi semudah menghitung bilangan bulat biasa. Kunci utamanya adalah **konsistensi posisi koma desimal**.

1. Penjumlahan dan Pengurangan Angka Berkoma

Ini adalah operasi yang paling sering membingungkan. Kesalahan umum adalah menyamakan angka dari kiri (puluhan dengan satuan, misalnya) alih-alih menyamakan posisi koma desimalnya. Untuk menjumlahkan atau mengurangi bilangan desimal, ikuti langkah-langkah sederhana berikut:

  1. Susun Vertikal dan Luruskan Koma: Letakkan bilangan-bilangan tersebut secara vertikal, pastikan tanda koma desimal berada tepat di bawah koma desimal bilangan lainnya.
  2. Tambahkan Angka Nol (Padding): Jika panjang angka di belakang koma berbeda, tambahkan angka nol (0) di akhir bilangan yang lebih pendek hingga jumlah angka di belakang koma sama rata. Ini membantu menjaga keselarasan.
  3. Hitung Seperti Bilangan Bulat: Lakukan operasi penjumlahan atau pengurangan dari kanan ke kiri, persis seperti Anda menghitung bilangan bulat biasa.
  4. Tempatkan Koma Hasil: Setelah selesai menghitung, letakkan koma desimal pada hasil akhir tepat di bawah garis koma yang sudah diluruskan tadi.

Contoh Penjumlahan

Mari kita hitung 12.5 + 3.78.

Langkah 1 & 2 (Pelurusan dan Penambahan Nol):

  12.50  (Ditambahkan 0 agar sama panjang)
+  3.78
-------
            

Langkah 3 & 4 (Perhitungan dan Penempatan Koma):

  12.50
+  3.78
-------
  16.28
            

Hasilnya adalah 16.28. Perhatikan koma (,) sejajar.

2. Perkalian Angka Berkoma

Perkalian angka berkoma memiliki aturan yang sedikit berbeda dari penjumlahan dan pengurangan. Pada perkalian, kita **mengabaikan koma desimal sementara waktu**.

  1. Abaikan Koma: Kalikan kedua bilangan seolah-olah keduanya adalah bilangan bulat.
  2. Hitung Total Angka di Belakang Koma: Hitung berapa total angka yang berada di belakang koma pada semua bilangan yang dikalikan.
  3. Tempatkan Koma pada Hasil: Letakkan koma desimal pada hasil perkalian, dihitung dari paling kanan, sesuai dengan total jumlah angka di belakang koma yang Anda hitung pada langkah kedua.

Contoh Perkalian

Mari kita hitung 2.5 x 1.13.

Langkah 1 (Perkalian seperti bilangan bulat):

  113
x  25
-----
  565  (113 x 5)
 2260  (113 x 20)
-----
 2825
            

Langkah 2 (Total Angka di Belakang Koma):

2.5 memiliki 1 angka di belakang koma. 1.13 memiliki 2 angka di belakang koma. Total = 1 + 2 = 3 angka.

Langkah 3 (Penempatan Koma):

  2.5
x 1.13
-------
  2.825 (Dari 2825, hitung 3 angka dari kanan)
            

Hasilnya adalah 2.825.

3. Pembagian Angka Berkoma

Pembagian desimal bisa terlihat rumit, terutama jika pembaginya adalah bilangan berkoma. Tujuan utama di sini adalah mengubah pembagi menjadi bilangan bulat, sehingga proses pembagian menjadi lebih mudah.

  1. Hilangkan Koma pada Pembagi: Tentukan berapa kali Anda harus mengalikan pembagi (angka yang membagi) dengan 10, 100, atau 1000 agar menjadi bilangan bulat.
  2. Kalikan Pembilang dan Pembagi: Lakukan perkalian yang sama pada bilangan yang dibagi (pembilang) untuk menjaga rasio kedua angka tersebut tetap setara.
  3. Lakukan Pembagian Biasa: Lakukan pembagian seperti biasa. Jika perlu, tambahkan angka nol di akhir pembilang untuk melanjutkan pembagian. Koma desimal pada hasil diletakkan segera setelah koma pada pembilang dilintasi.

Contoh Pembagian

Mari kita hitung 6.4 / 0.8.

Langkah 1 & 2 (Menghilangkan Koma pada Pembagi):

Pembagi (0.8) perlu dikalikan 10 agar menjadi 8. Maka, pembilang (6.4) juga dikalikan 10 menjadi 64.

  6.4 / 0.8  =>  64 / 8
            

Langkah 3 (Pembagian Biasa):

64 dibagi 8 adalah 8.
            

Hasilnya adalah 8.

Menguasai cara menghitung angka berkoma bergantung pada mempraktikkan aturan penyelarasan koma untuk penjumlahan/pengurangan, dan aturan penghitungan total desimal untuk perkalian. Setelah terbiasa, operasi ini akan terasa intuitif dan cepat. Selalu ingat: koma adalah pemisah antara bagian bulat dan bagian pecahan, dan ia harus diperlakukan secara terpisah namun terhubung.

Jika Anda menghadapi pembagian yang tidak berujung (angka berulang), Anda bisa membulatkannya sesuai kebutuhan presisi yang diinginkan, misalnya membulatkan hingga dua angka di belakang koma.

🏠 Homepage