Ilustrasi visualisasi penjumlahan desimal.
Angka berkoma, atau desimal, seringkali menimbulkan keraguan saat melakukan operasi matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Namun, dengan memahami prinsip dasar penyelarasan tempat nilai, menghitung angka berkoma bisa menjadi semudah menghitung bilangan bulat biasa. Kunci utamanya adalah **konsistensi posisi koma desimal**.
Ini adalah operasi yang paling sering membingungkan. Kesalahan umum adalah menyamakan angka dari kiri (puluhan dengan satuan, misalnya) alih-alih menyamakan posisi koma desimalnya. Untuk menjumlahkan atau mengurangi bilangan desimal, ikuti langkah-langkah sederhana berikut:
Mari kita hitung 12.5 + 3.78.
Langkah 1 & 2 (Pelurusan dan Penambahan Nol):
12.50 (Ditambahkan 0 agar sama panjang)
+ 3.78
-------
Langkah 3 & 4 (Perhitungan dan Penempatan Koma):
12.50
+ 3.78
-------
16.28
Hasilnya adalah 16.28. Perhatikan koma (,) sejajar.
Perkalian angka berkoma memiliki aturan yang sedikit berbeda dari penjumlahan dan pengurangan. Pada perkalian, kita **mengabaikan koma desimal sementara waktu**.
Mari kita hitung 2.5 x 1.13.
Langkah 1 (Perkalian seperti bilangan bulat):
113
x 25
-----
565 (113 x 5)
2260 (113 x 20)
-----
2825
Langkah 2 (Total Angka di Belakang Koma):
2.5 memiliki 1 angka di belakang koma. 1.13 memiliki 2 angka di belakang koma. Total = 1 + 2 = 3 angka.
Langkah 3 (Penempatan Koma):
2.5
x 1.13
-------
2.825 (Dari 2825, hitung 3 angka dari kanan)
Hasilnya adalah 2.825.
Pembagian desimal bisa terlihat rumit, terutama jika pembaginya adalah bilangan berkoma. Tujuan utama di sini adalah mengubah pembagi menjadi bilangan bulat, sehingga proses pembagian menjadi lebih mudah.
Mari kita hitung 6.4 / 0.8.
Langkah 1 & 2 (Menghilangkan Koma pada Pembagi):
Pembagi (0.8) perlu dikalikan 10 agar menjadi 8. Maka, pembilang (6.4) juga dikalikan 10 menjadi 64.
6.4 / 0.8 => 64 / 8
Langkah 3 (Pembagian Biasa):
64 dibagi 8 adalah 8.
Hasilnya adalah 8.
Menguasai cara menghitung angka berkoma bergantung pada mempraktikkan aturan penyelarasan koma untuk penjumlahan/pengurangan, dan aturan penghitungan total desimal untuk perkalian. Setelah terbiasa, operasi ini akan terasa intuitif dan cepat. Selalu ingat: koma adalah pemisah antara bagian bulat dan bagian pecahan, dan ia harus diperlakukan secara terpisah namun terhubung.
Jika Anda menghadapi pembagian yang tidak berujung (angka berulang), Anda bisa membulatkannya sesuai kebutuhan presisi yang diinginkan, misalnya membulatkan hingga dua angka di belakang koma.