Ilustrasi: Sirkulasi Darah Jantung
Angina pektoris, atau yang lebih dikenal sebagai angina, adalah rasa nyeri atau ketidaknyamanan di dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah kaya oksigen menuju otot jantung. Kondisi ini sering kali menjadi sinyal peringatan adanya penyakit jantung koroner (PJK). Mengobati angina tidak hanya bertujuan meredakan nyeri saat serangan terjadi, tetapi juga mengelola kondisi dasar yang menyebabkannya untuk mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung.
Sebelum membahas pengobatan, penting untuk mengenali jenis angina yang dialami. Terdapat angina stabil (terjadi saat aktivitas fisik dan hilang saat istirahat), angina tidak stabil (lebih parah, terjadi tiba-tiba, dan memerlukan perhatian medis segera), serta angina varian (disebabkan oleh kejang sementara pada arteri koroner).
Pemicu umum angina meliputi stres emosional, olahraga berat, makan besar, atau paparan suhu dingin. Mengidentifikasi dan meminimalkan paparan terhadap pemicu ini adalah langkah awal penting dalam manajemen angina.
Penanganan angina biasanya melibatkan pendekatan berlapis, menggabungkan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan prosedur medis jika diperlukan.
Tujuan utama saat serangan adalah segera mengembalikan aliran darah dan meredakan nyeri. Obat yang paling umum digunakan adalah:
Untuk mencegah serangan berulang dan mengendalikan penyakit jantung yang mendasarinya, dokter mungkin meresepkan obat-obatan berikut:
Pengobatan medis harus didukung penuh oleh perubahan gaya hidup sehat. Ini adalah fondasi jangka panjang dalam mengelola dan mengobati angina secara efektif.
Diet jantung sehat sangat krusial. Fokus pada diet rendah lemak jenuh, kolesterol, dan natrium (garam). Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, serta sumber protein tanpa lemak seperti ikan yang kaya omega-3.
Meskipun aktivitas berat memicu angina, latihan fisik teratur (setelah mendapat izin dokter) sangat penting untuk memperkuat jantung. Program rehabilitasi jantung sering kali disarankan, di mana olahraga dilakukan di bawah pengawasan ketat.
Obesitas memberikan beban ekstra pada jantung. Selain itu, merokok adalah salah satu faktor risiko utama PJK dan harus dihentikan total. Merokok mempersempit pembuluh darah secara langsung.
Stres meningkatkan hormon yang memicu detak jantung lebih cepat. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi frekuensi serangan angina yang dipicu oleh emosi.
Jika pengobatan dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup tidak cukup mengontrol angina, atau jika penyumbatan arteri sangat signifikan, prosedur medis mungkin diperlukan:
Keputusan mengenai prosedur intervensi bergantung pada tingkat keparahan penyempitan arteri dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pengobatan angina adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kerja sama erat antara pasien dan tim medis untuk memastikan kualitas hidup yang baik dan risiko kardiovaskular yang minimal.