Aluminium hidroksida ($\text{Al}(\text{OH})_3$) adalah senyawa kimia anorganik yang sangat penting dalam dunia farmasi dan industri. Dalam konteks medis, senyawa ini paling dikenal sebagai agen antasida. Fungsi utamanya adalah menetralkan kelebihan asam lambung, menjadikannya pilihan populer untuk meredakan gejala gangguan pencernaan. Namun, untuk memahami penggunaannya secara tepat, kita perlu mengidentifikasi secara jelas **indikasi aluminium hidroksida** yang menjadi dasar direkomendasikannya obat ini.
Indikasi paling umum dari aluminium hidroksida adalah sebagai pengobatan simtomatik untuk kondisi yang berkaitan dengan hiperasiditas lambung. Sifatnya yang basa memungkinkan ia bereaksi dengan asam klorida ($\text{HCl}$) di lambung, menghasilkan air dan garam aluminium klorida, yang pada dasarnya menaikkan pH lambung.
Indikasi spesifik dalam kategori ini meliputi:
Salah satu indikasi penting aluminium hidroksida yang sering tidak disadari oleh masyarakat umum adalah perannya sebagai agen pengikat fosfat (phosphate binder). Indikasi ini sangat relevan bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal kronis (Chronic Kidney Disease/CKD).
Pada gagal ginjal, kemampuan ginjal untuk mengekskresikan fosfat menurun drastis. Akibatnya, terjadi penumpukan fosfat dalam darah (hiperfosfatemia). Kadar fosfat yang tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan:
Aluminium hidroksida akan berikatan dengan fosfat makanan di saluran pencernaan, membentuk aluminium fosfat yang tidak larut. Senyawa ini kemudian dikeluarkan melalui feses, sehingga mengurangi penyerapan fosfat ke dalam aliran darah. Meskipun efektif, penggunaan jangka panjang sebagai pengikat fosfat kini sering digantikan oleh agen pengikat fosfat bebas aluminium karena risiko toksisitas aluminium.
Meskipun bukan indikasi terapeutik langsung pada tubuh, aluminium hidroksida sering digunakan secara luas dalam formulasi vaksin sebagai adjuvan. Adjuvan adalah zat yang ditambahkan ke vaksin untuk meningkatkan respons imun tubuh terhadap antigen vaksin.
Indikasi penggunaannya di sini adalah untuk memperkuat dan memperpanjang durasi respons imun, sehingga vaksin menjadi lebih efektif dalam mencegah penyakit infeksi. Mekanismenya melibatkan pembentukan depot di tempat suntikan dan stimulasi sel-sel imun lokal.
Selain menetralkan asam, aluminium hidroksida juga dapat membentuk lapisan pelindung tipis di atas mukosa lambung yang teriritasi atau mengalami lesi. Lapisan ini berfungsi sebagai penghalang fisik sementara antara asam lambung dan jaringan yang meradang. Oleh karena itu, indikasi ini mendukung penggunaannya dalam manajemen gejala gastritis akut atau sebagai terapi pendukung ulkus.
Secara ringkas, indikasi utama aluminium hidroksida berputar pada kemampuannya menetralkan asam dan mengikat fosfat. Pemilihan dosis dan frekuensi pemberian sangat bergantung pada indikasi yang dituju. Sebagai antasida, ia bekerja cepat tetapi efeknya relatif singkat. Sebagai pengikat fosfat, ia memerlukan dosis yang lebih tinggi dan pemberian yang teratur bersamaan dengan makanan. Penting untuk selalu mengonsultasikan dengan profesional kesehatan mengenai indikasi spesifik dan potensi efek sampingnya, terutama terkait penyerapan mineral lain dalam jangka panjang.