Layanan darurat medis memerlukan kendaraan yang tepat untuk menjamin keselamatan pasien.
Ketika keadaan darurat medis terjadi, kecepatan dan kemampuan fasilitas yang dibawa oleh kendaraan penyelamat sangat krusial. Tidak semua jenis ambulance diciptakan sama. Mereka diklasifikasikan berdasarkan tingkat perawatan medis yang mampu mereka sediakan selama transportasi. Klasifikasi ini memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang sesuai dengan kondisi mereka, mulai dari bantuan dasar kehidupan hingga perawatan intensif tingkat lanjut. Pemahaman mengenai klasifikasi ini penting baik bagi penyedia layanan medis maupun masyarakat umum yang mungkin perlu memanggil bantuan darurat.
Ambulans BLS, atau Tipe I, adalah jenis yang paling umum dan mendasar. Kendaraan ini biasanya dibangun di atas sasis truk ringan. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkut pasien yang kondisinya relatif stabil, namun masih membutuhkan pengawasan medis. Peralatan standar yang tersedia meliputi peralatan pertolongan pertama, perlengkapan penyangga jalan napas dasar, dan monitor tanda vital sederhana. Tenaga medis yang mengoperasikan ambulans jenis ini umumnya adalah paramedis dengan pelatihan dasar atau teknisi medis darurat (EMT). Tipe ini ideal untuk transportasi antar rumah sakit bagi pasien yang tidak memerlukan intervensi medis kompleks selama perjalanan.
Ambulans Tipe II dibangun di atas sasis van. Ambulans ALS ini dirancang untuk memberikan perawatan tingkat lanjut yang lebih komprehensif. Berbeda dengan Tipe I, ambulans ini dilengkapi dengan peralatan yang lebih canggih, termasuk defibrilator, alat bantu pernapasan mekanis (ventilator portabel), dan obat-obatan darurat yang lebih beragam. Personel yang bertugas di Tipe II biasanya terdiri dari paramedis tingkat lanjut atau perawat gawat darurat, yang mampu melakukan prosedur invasif seperti intubasi endotrakeal dan memberikan terapi intravena kompleks. Ketersediaan jenis ambulance ini sangat vital di daerah dengan waktu respons yang panjang.
Ambulans Tipe III menggabungkan sasis truk dengan ruang kargo (box) khusus yang terpisah dari kabin pengemudi. Jenis ini menawarkan ruang kerja yang jauh lebih luas dan stabil, menjadikannya pilihan utama untuk perawatan ALS yang intensif atau transportasi neonatus. Kapabilitasnya setara dengan Tipe II, namun dengan fasilitas yang lebih memadai untuk mempertahankan kondisi pasien kritis dalam durasi perjalanan yang lebih lama. Banyak layanan ambulans besar mengandalkan Tipe III karena fleksibilitasnya dalam menangani berbagai skenario darurat.
Merupakan ambulans yang secara khusus dirancang untuk mengangkut bayi prematur atau bayi baru lahir yang sakit kritis. Kendaraan ini dilengkapi dengan inkubator khusus (transport incubator) yang mampu mengontrol suhu, kelembaban, dan memberikan ventilasi yang sangat presisi. Tim yang mendampingi biasanya adalah dokter spesialis anak atau neonatologis. Ini adalah salah satu jenis ambulance yang paling terspesialisasi.
Meskipun sering tumpang tindih dengan Tipe III, ambulans trauma sering kali dilengkapi dengan kemampuan ekstraksi dan stabilisasi di lokasi kejadian yang sulit dijangkau, seperti kecelakaan lalu lintas parah di area terpencil. Mereka membawa peralatan penyelamatan berat selain peralatan medis ALS.