Metode KB Andalan Laktasi (MAMA)

Apa Itu KB Andalan Laktasi?

Keluarga Berencana (KB) merupakan program penting untuk mengatur jarak kehamilan dan merencanakan jumlah anak yang ideal. Salah satu metode kontrasepsi jangka pendek yang sangat populer dan efektif bagi ibu menyusui adalah Metode Amenore Laktasi, atau yang lebih dikenal sebagai KB Andalan Laktasi (MAMA).

Metode ini memanfaatkan kondisi alami tubuh seorang ibu setelah melahirkan, di mana proses menyusui eksklusif dapat menunda kembalinya kesuburan. Prinsip dasarnya adalah hormon prolaktin yang tinggi selama menyusui seringkali menekan pelepasan hormon pemicu ovulasi (LH dan FSH), sehingga siklus menstruasi (haid) tidak kunjung datang.

MAMA adalah metode yang sangat disukai karena tidak melibatkan hormon sintetik dari luar (non-hormonal) dan sekaligus mendukung praktik pemberian ASI eksklusif yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga usia enam bulan.

Syarat Keefektifan KB MAMA

Meskipun merupakan metode yang alami, keefektifan KB Andalan Laktasi sangat bergantung pada kepatuhan ibu terhadap tiga kriteria utama. Jika salah satu kriteria ini terlewati, risiko kehamilan meningkat signifikan:

• Bayi berusia kurang dari 6 bulan: Metode ini paling efektif dalam enam bulan pertama kehidupan bayi.
• Menyusui secara eksklusif dan sering: Bayi harus mendapatkan ASI minimal setiap 4 jam di siang hari dan minimal setiap 6 jam di malam hari. Pemberian susu formula atau makanan padat (selain ASI) akan mengurangi efektivitasnya.
• Ibu belum mengalami haid kembali: Ini adalah penanda utama bahwa ovulasi belum terjadi. Jika menstruasi pertama kembali, efektivitas MAMA sangat menurun drastis.

Kelebihan dan Kekurangan MAMA

Memilih metode KB harus mempertimbangkan pro dan kontra. Bagi ibu menyusui, MAMA menawarkan keuntungan unik:

Kelebihan:

• Sangat Efektif (jika syarat terpenuhi): Tingkat keberhasilannya bisa mencapai 98% jika tiga syarat utama dipatuhi.
• Non-Hormonal: Tidak ada efek samping dari kontrasepsi hormonal sintetis.
• Mendukung ASI Eksklusif: Mendorong ibu untuk terus memberikan nutrisi terbaik bagi bayinya.
• Sederhana dan Murah: Tidak memerlukan pembelian alat atau obat rutin.

Kekurangan:

• Keterbatasan Waktu: Hanya berlaku maksimal 6 bulan pertama pasca melahirkan.
• Ketergantungan Jadwal Menyusui: Membutuhkan disiplin tinggi dalam menjaga frekuensi menyusui.
• Ketidakpastian: Tidak ada jaminan pasti kapan kesuburan akan kembali setelah penyapihan sebagian atau penambahan MPASI.
• Tidak Mencegah PMS: Metode ini tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual (IMS).

Kapan Harus Beralih Metode?

Karena sifatnya yang sementara, sangat penting bagi pasangan untuk merencanakan transisi ke metode KB jangka panjang segera setelah salah satu kriteria MAMA dilanggar.

Jika ibu mulai memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) secara rutin pada bayi (meskipun belum genap 6 bulan), atau jika bayi mulai tidur semalaman tanpa menyusu lebih dari 6 jam, atau jika haid sudah kembali, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memilih KB andalan laktasi berikutnya yang lebih sesuai, seperti KB suntik 3 bulanan, implan, atau pil KB kombinasi rendah estrogen.

Kesuksesan dalam merencanakan keluarga memerlukan pemahaman yang baik mengenai siklus tubuh pasca persalinan. KB Andalan Laktasi adalah jembatan sempurna menuju kontrasepsi jangka panjang.