Hormon androgen adalah kelompok hormon steroid yang memiliki peran penting dalam fungsi reproduksi pria dan wanita. Pada pria, androgen seperti testosteron sangat dominan, namun pada wanita, dalam kadar yang seimbang, androgen juga berperan vital. Namun, ketika kadarnya menjadi terlalu tinggi, terutama pada wanita, kondisi seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), jerawat parah, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), hingga masalah kesuburan dapat terjadi. Untungnya, mengatur kadar androgen tidak selalu harus bergantung pada obat-obatan; pola makan memainkan peran fundamental.
Makanan yang kita konsumsi setiap hari dapat mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh. Beberapa nutrisi tertentu terbukti membantu tubuh memetabolisme (mengurai) kelebihan androgen atau mengurangi resistensi insulināfaktor yang sering dikaitkan dengan tingginya androgen. Fokus utama adalah mengadopsi pola makan anti-inflamasi yang kaya serat, rendah gula olahan, serta mengandung lemak sehat.
Biji rami (flaxseed) adalah bintang dalam manajemen hormon. Biji ini kaya akan lignan, senyawa tanaman yang memiliki kemampuan untuk mengikat estrogen berlebih dan membantu tubuh mengeluarkannya melalui proses detoksifikasi hati. Meskipun lignan bekerja pada estrogen, dengan membantu membersihkan kelebihan hormon secara keseluruhan, keseimbangan androgenik secara tidak langsung dapat membaik. Konsumsi 1-2 sendok makan biji rami giling setiap hari.
Teh spearmint telah lama dikenal dalam pengobatan herbal sebagai agen anti-androgenik. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh spearmint secara teratur dapat secara signifikan menurunkan kadar testosteron bebas dalam aliran darah pada wanita dengan PCOS. Efek anti-androgenik ini menjadikannya minuman harian yang direkomendasikan. Pastikan menggunakan daun mint segar atau teh herbal spearmint murni.
Kelompok sayuran ini mencakup brokoli, kembang kol, kubis, dan kangkung. Mereka mengandung senyawa yang disebut Indole-3-Carbinol (I3C) dan sulforaphane. Senyawa ini mendukung kerja hati dalam memproses dan menghilangkan hormon yang sudah tidak dibutuhkan tubuh (termasuk kelebihan androgen). Semakin sering sayuran ini dikonsumsi (sebaiknya dikukus ringan atau mentah), semakin baik dukungan detoksifikasi hormon Anda.
Sama seperti spearmint, akar licorice telah terbukti mengurangi tingkat testosteron pada wanita. Senyawa aktif di dalamnya dapat menghambat enzim yang terlibat dalam produksi androgen. Namun, penggunaan akar licorice harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam dosis yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan, karena konsumsi berlebihan dapat memengaruhi tekanan darah.
Resistensi insulin seringkali memicu peningkatan produksi androgen. Untuk melawannya, penting untuk memilih karbohidrat kompleks yang dicerna secara perlahan, seperti kacang-kacangan, lentil, gandum utuh, dan sayuran non-tepung. Serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengurangi lonjakan insulin, dan pada gilirannya membantu menormalkan kadar androgen.
Seng adalah mineral penting yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh, termasuk regulasi hormon. Beberapa studi menyarankan bahwa suplemen atau makanan kaya seng dapat membantu menghambat konversi testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT), bentuk androgen yang lebih kuat dan sering dikaitkan dengan gejala hiperandrogenisme seperti kerontokan rambut pola pria.
Selain memasukkan makanan penyeimbang, membatasi konsumsi pemicu juga krusial. Hindari gula tambahan, biji-bijian olahan (roti putih, pasta biasa), lemak trans, dan makanan yang diproses secara berlebihan. Selain itu, konsumsi produk susu dalam jumlah sangat tinggi kadang perlu dievaluasi ulang, karena beberapa penelitian menunjukkan potensi hubungan antara produk susu tertentu dengan peningkatan kadar androgen pada individu yang sensitif.
Mengintegrasikan makanan-makanan ini secara konsisten ke dalam diet harian adalah strategi jangka panjang yang efektif untuk mencapai keseimbangan hormon yang lebih baik. Selalu konsultasikan perubahan pola makan signifikan dengan ahli gizi atau dokter Anda, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan medis untuk kondisi terkait hormon.