Alkane adalah salah satu kelas senyawa hidrokarbon yang paling fundamental dalam kimia organik. Secara sederhana, alkana adalah molekul organik yang hanya terdiri dari atom karbon (C) dan atom hidrogen (H), dan yang paling penting, seluruh ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Istilah "alkana" berasal dari kata Yunani alkan yang berarti "tanpa reaktivitas" atau "sedikit reaktivitas". Julukan ini cukup akurat karena alkana dikenal sebagai hidrokarbon jenuh. Kata "jenuh" di sini mengacu pada fakta bahwa setiap atom karbon dalam rantai tersebut telah mencapai kapasitas ikatan maksimalnya, yaitu mengikat empat atom lain (baik itu atom H atau atom C lain) melalui ikatan tunggal.
Karakteristik utama yang mendefinisikan alkana adalah:
Semua senyawa yang termasuk dalam kelompok alkana dapat direpresentasikan oleh rumus molekul umum:
Dimana $n$ adalah jumlah atom karbon. Rumus ini menunjukkan bahwa jumlah atom hidrogen selalu dua lebih banyak daripada dua kali lipat jumlah atom karbon.
Sebagai contoh:
Urutan alkana berdasarkan penambahan satu gugus metil ($-\text{CH}_3$) pada ujung rantai disebut juga dengan homolog. Alkana yang lebih panjang memiliki sifat fisik yang berbeda secara bertahap, seperti peningkatan titik didih dan titik leleh seiring bertambahnya jumlah atom karbon.
Penamaan alkana dilakukan secara sistematis menggunakan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Penamaan dasar didasarkan pada jumlah atom karbon dalam rantai utama terpanjang:
Akhiran untuk semua senyawa dalam kelas ini adalah -ana. Jika rantai karbon bercabang, rantai terpanjang dipilih sebagai rantai utama, dan gugus yang terlepas disebut gugus alkil (misalnya, gugus metil, etil).
Karena sifatnya yang jenuh dan non-polar, alkana cenderung memiliki reaktivitas kimia yang rendah pada suhu kamar. Interaksi antar molekul alkana hanya melibatkan gaya dispersi London yang relatif lemah. Hal ini memengaruhi sifat fisiknya:
Sifat Fisik:
Sifat Kimia:
Reaksi kimia utama yang dialami oleh alkana adalah:
Secara keseluruhan, alkana berfungsi sebagai bahan bakar utama (gas alam dan minyak bumi) dan sebagai bahan baku dasar dalam sintesis berbagai senyawa organik lainnya, menjadikannya fondasi penting untuk dipelajari dalam kimia organik.