Pengertian Persamaan Kuadrat: Definisi, Bentuk, dan Cara Menyelesaikan Secara Lengkap

Persamaan kuadrat adalah salah satu topik fundamental dalam aljabar yang memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknik. Memahami konsep dasar, bentuk umum, serta metode penyelesaiannya adalah kunci untuk menguasai banyak masalah matematika lanjutan.

Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk persamaan kuadrat, mulai dari definisi dan sejarah singkatnya, bentuk standar, identifikasi koefisien, hingga beragam metode untuk menemukan akar-akarnya. Kita juga akan membahas peran diskriminan, hubungan antara akar dan koefisien, cara membentuk persamaan kuadrat baru, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda akan dapat menyelesaikan berbagai jenis soal persamaan kuadrat dengan percaya diri.

Apa Itu Persamaan Kuadrat?

Secara sederhana, persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua. Ini berarti variabel tertinggi dalam persamaan tersebut memiliki pangkat dua. Nama "kuadrat" sendiri berasal dari kata Latin "quadratus" yang berarti persegi, merujuk pada pangkat dua tersebut. Persamaan ini berbeda dengan persamaan linear (derajat satu) yang hanya menghasilkan satu solusi, karena persamaan kuadrat dapat menghasilkan hingga dua solusi atau akar.

Dalam konteks matematika, persamaan kuadrat merupakan fondasi penting untuk mempelajari fungsi kuadrat, yang grafiknya membentuk parabola, serta menjadi dasar untuk memecahkan masalah optimasi, fisika gerak, hingga ekonomi. Keberadaannya memungkinkan kita untuk memodelkan dan memahami fenomena-fenomena yang melibatkan hubungan non-linear.

Sejarah Singkat Persamaan Kuadrat

Konsep persamaan kuadrat bukanlah hal baru; akarnya dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno. Bangsa Babilonia, sekitar 4000 SM, sudah mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan persamaan kuadrat, meskipun mereka menggunakan metode verbal dan geometris daripada rumus aljabar modern.

Di India, matematikawan seperti Brahmagupta (abad ke-7 M) memberikan formula eksplisit untuk menyelesaikan persamaan kuadrat. Namun, kontribusi paling signifikan dalam pengembangan aljabar modern, termasuk penyelesaian persamaan kuadrat, datang dari matematikawan Persia, Al-Khwarizmi (abad ke-9 M). Karyanya yang berjudul "Kitab al-Jabr wa al-Muqabala" memperkenalkan metode sistematis untuk menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat, yang menjadi cikal bakal aljabar seperti yang kita kenal sekarang. Istilah "aljabar" sendiri berasal dari judul bukunya.

Di Eropa, rumus kuadrat yang kita kenal sekarang baru dirumuskan dan dipopulerkan secara luas pada abad ke-16, seiring dengan berkembangnya notasi aljabar simbolik. Sejak saat itu, persamaan kuadrat menjadi alat yang tak terpisahkan dalam matematika dan ilmu pengetahuan.

Bentuk Umum Persamaan Kuadrat

Setiap persamaan kuadrat dapat dituliskan dalam bentuk standar atau bentuk umum. Bentuk ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk mengidentifikasi komponen-komponen utama persamaan dan menerapkan berbagai metode penyelesaian secara konsisten.

ax2 + bx + c = 0

Di mana:

Contoh Bentuk Umum:

Penting untuk selalu mengubah persamaan yang diberikan ke dalam bentuk umum sebelum mencoba menyelesaikannya. Misalnya, jika Anda memiliki persamaan x2 = 3x - 2, Anda harus mengaturnya ulang menjadi x2 - 3x + 2 = 0 untuk mengidentifikasi a=1, b=-3, c=2.

Akar-akar Persamaan Kuadrat

Akar-akar atau solusi dari persamaan kuadrat adalah nilai-nilai x yang, ketika disubstitusikan kembali ke dalam persamaan, akan membuat persamaan tersebut menjadi benar (yaitu, menghasilkan 0). Karena persamaan kuadrat berderajat dua, ia dapat memiliki:

  1. Dua akar real yang berbeda.
  2. Dua akar real yang sama (sering disebut akar kembar).
  3. Dua akar kompleks (non-real) yang saling konjugat.

Secara geometris, akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 merepresentasikan titik-titik di mana grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c memotong sumbu X. Jika ada dua akar real berbeda, parabola akan memotong sumbu X di dua titik. Jika ada akar kembar, parabola akan menyinggung sumbu X di satu titik. Jika ada akar kompleks, parabola tidak akan memotong sumbu X sama sekali.

Grafik Persamaan Kuadrat Sebuah grafik parabola yang memotong sumbu X di dua titik, menunjukkan dua akar real yang berbeda dari persamaan kuadrat. Sumbu Y sebagai sumbu vertikal dan sumbu X sebagai sumbu horizontal. X Y 0 x₁ x₂ Titik Puncak

Ilustrasi grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di dua titik (akar-akar persamaan).

Metode Penyelesaian Persamaan Kuadrat

Ada beberapa metode utama untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Setiap metode memiliki keunggulan dan cocok untuk jenis persamaan tertentu. Mari kita bahas secara mendalam satu per satu.

1. Faktorisasi (Pemfaktoran)

Metode faktorisasi melibatkan penguraian ekspresi kuadrat menjadi perkalian dua faktor linear. Metode ini paling efektif ketika akar-akarnya adalah bilangan bulat atau rasional sederhana. Prinsip dasarnya adalah sifat nol: jika hasil kali dua faktor adalah nol, maka setidaknya salah satu faktor harus nol.

Jika kita memiliki persamaan (x - p)(x - q) = 0, maka x - p = 0 atau x - q = 0, yang berarti x = p atau x = q.

Langkah-langkah Faktorisasi Umum:

  1. Pastikan persamaan dalam bentuk umum: ax2 + bx + c = 0.
  2. Cari dua bilangan (misalnya p dan q) yang memenuhi dua syarat berikut:
    • Jika a = 1: p + q = b dan p × q = c.
    • Jika a ≠ 1: Cari dua bilangan yang hasil kalinya a × c dan hasil jumlahnya b. Kemudian gunakan metode pemfaktoran dengan pengelompokan.
  3. Tulis ulang persamaan kuadrat menggunakan dua bilangan yang ditemukan sebagai faktor-faktornya.
  4. Setiap faktor linear disamakan dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 1: Faktorisasi Sederhana (a=1)

Selesaikan persamaan: x2 - 5x + 6 = 0

  1. Persamaan sudah dalam bentuk umum. a=1, b=-5, c=6.
  2. Cari dua bilangan yang jika dijumlahkan menghasilkan -5 dan jika dikalikan menghasilkan 6. Bilangan tersebut adalah -2 dan -3 (karena (-2) + (-3) = -5 dan (-2) × (-3) = 6).
  3. Tulis ulang persamaan sebagai perkalian dua faktor: (x - 2)(x - 3) = 0.
  4. Samakan setiap faktor dengan nol:
    • x - 2 = 0x1 = 2
    • x - 3 = 0x2 = 3

Jadi, akar-akar persamaan x2 - 5x + 6 = 0 adalah x = 2 dan x = 3.

Contoh 2: Faktorisasi dengan a ≠ 1 (Metode Pengelompokan)

Selesaikan persamaan: 2x2 + 7x + 3 = 0

  1. Persamaan sudah dalam bentuk umum. a=2, b=7, c=3.
  2. Cari dua bilangan yang jika dikalikan menghasilkan a × c = 2 × 3 = 6 dan jika dijumlahkan menghasilkan b = 7. Bilangan tersebut adalah 1 dan 6 (karena 1 + 6 = 7 dan 1 × 6 = 6).
  3. Ganti suku bx dengan dua suku baru menggunakan bilangan yang ditemukan:
    2x2 + 1x + 6x + 3 = 0
  4. Kelompokkan suku-suku dan faktorkan masing-masing kelompok:
    (2x2 + x) + (6x + 3) = 0
    x(2x + 1) + 3(2x + 1) = 0
  5. Faktorkan ekspresi umum (2x + 1):
    (2x + 1)(x + 3) = 0
  6. Samakan setiap faktor dengan nol:
    • 2x + 1 = 02x = -1x1 = -1/2
    • x + 3 = 0x2 = -3

Jadi, akar-akar persamaan 2x2 + 7x + 3 = 0 adalah x = -1/2 dan x = -3.

Contoh 3: Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat

Selesaikan persamaan: x2 - 9 = 0

  1. Persamaan sudah dalam bentuk umum. a=1, b=0, c=-9. Ini adalah bentuk a2 - b2 = (a - b)(a + b).
  2. Identifikasi bentuk kuadrat: x2 - 32 = 0.
  3. Faktorkan menggunakan rumus selisih dua kuadrat: (x - 3)(x + 3) = 0.
  4. Samakan setiap faktor dengan nol:
    • x - 3 = 0x1 = 3
    • x + 3 = 0x2 = -3

Jadi, akar-akar persamaan x2 - 9 = 0 adalah x = 3 dan x = -3.

Metode faktorisasi adalah yang paling cepat jika faktor-faktornya mudah ditemukan. Namun, tidak semua persamaan kuadrat mudah difaktorkan, terutama jika akar-akarnya irasional atau kompleks.

2. Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Metode ini mengubah persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna, yaitu bentuk (x + p)2 = q. Dari bentuk ini, akar-akar dapat ditemukan dengan mengambil akar kuadrat dari kedua sisi. Metode ini kurang praktis untuk penyelesaian sehari-hari dibandingkan rumus kuadrat, tetapi penting karena menjadi dasar penurunan rumus kuadrat.

Langkah-langkah Melengkapkan Kuadrat Sempurna:

  1. Pastikan persamaan dalam bentuk umum: ax2 + bx + c = 0.
  2. Bagi seluruh persamaan dengan a agar koefisien x2 menjadi 1: x2 + (b/a)x + (c/a) = 0.
  3. Pindahkan suku konstanta (c/a) ke ruas kanan: x2 + (b/a)x = -(c/a).
  4. Tambahkan (b/2a)2 ke kedua ruas persamaan. Ini adalah kunci untuk membentuk kuadrat sempurna di ruas kiri:
    x2 + (b/a)x + (b/2a)2 = -(c/a) + (b/2a)2
  5. Ruas kiri sekarang menjadi kuadrat sempurna: (x + b/2a)2 = -(c/a) + (b/2a)2.
  6. Sederhanakan ruas kanan.
  7. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas (ingat ±): x + b/2a = ±√(ruas kanan).
  8. Selesaikan untuk x.

Contoh 1: Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Selesaikan persamaan: x2 + 6x + 5 = 0

  1. Persamaan sudah dalam bentuk umum, dengan a=1, b=6, c=5.
  2. Suku x2 sudah berkoefisien 1.
  3. Pindahkan konstanta ke kanan: x2 + 6x = -5.
  4. Tambahkan (b/2)2 = (6/2)2 = 32 = 9 ke kedua ruas:
    x2 + 6x + 9 = -5 + 9
  5. Faktorkan ruas kiri sebagai kuadrat sempurna dan sederhanakan ruas kanan:
    (x + 3)2 = 4
  6. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas:
    x + 3 = ±√4
    x + 3 = ±2
  7. Selesaikan untuk x:
    • x1 + 3 = 2x1 = 2 - 3x1 = -1
    • x2 + 3 = -2x2 = -2 - 3x2 = -5

Jadi, akar-akar persamaan x2 + 6x + 5 = 0 adalah x = -1 dan x = -5.

Contoh 2: Melengkapkan Kuadrat Sempurna (dengan a ≠ 1)

Selesaikan persamaan: 2x2 - 8x + 6 = 0

  1. Persamaan dalam bentuk umum, dengan a=2, b=-8, c=6.
  2. Bagi seluruh persamaan dengan a=2:
    x2 - 4x + 3 = 0
  3. Pindahkan konstanta ke kanan: x2 - 4x = -3.
  4. Tambahkan (b/2)2 = (-4/2)2 = (-2)2 = 4 ke kedua ruas:
    x2 - 4x + 4 = -3 + 4
  5. Faktorkan ruas kiri dan sederhanakan ruas kanan:
    (x - 2)2 = 1
  6. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas:
    x - 2 = ±√1
    x - 2 = ±1
  7. Selesaikan untuk x:
    • x1 - 2 = 1x1 = 1 + 2x1 = 3
    • x2 - 2 = -1x2 = -1 + 2x2 = 1

Jadi, akar-akar persamaan 2x2 - 8x + 6 = 0 adalah x = 3 dan x = 1.

Meskipun tampak lebih panjang, metode ini sangat penting untuk memahami struktur persamaan kuadrat dan bagaimana rumus kuadrat diturunkan.

3. Rumus Kuadrat (Rumus ABC)

Ini adalah metode paling universal dan sering digunakan karena dapat menyelesaikan semua jenis persamaan kuadrat, terlepas dari jenis akar yang dimilikinya (real atau kompleks, rasional atau irasional). Rumus ini berasal dari proses melengkapkan kuadrat sempurna pada bentuk umum ax2 + bx + c = 0.

Rumus Kuadrat (Rumus ABC):

x = [-b ± √(b2 - 4ac)] / 2a

Di mana a, b, dan c adalah koefisien dari persamaan kuadrat dalam bentuk umum ax2 + bx + c = 0.

Langkah-langkah Penggunaan Rumus Kuadrat:

  1. Pastikan persamaan dalam bentuk umum: ax2 + bx + c = 0.
  2. Identifikasi nilai-nilai a, b, dan c. Perhatikan tanda positif atau negatifnya.
  3. Substitusikan nilai-nilai a, b, dan c ke dalam rumus kuadrat.
  4. Hitung nilai di bawah tanda akar (diskriminan), yaitu b2 - 4ac.
  5. Selesaikan untuk dua nilai x (satu dengan + dan satu lagi dengan - di depan akar kuadrat).

Contoh 1: Akar Real Berbeda

Selesaikan persamaan: x2 - 5x + 6 = 0

  1. Bentuk umum: a=1, b=-5, c=6.
  2. Substitusikan ke rumus:
    x = [-(-5) ± √((-5)2 - 4(1)(6))] / 2(1)
    x = [5 ± √(25 - 24)] / 2
    x = [5 ± √1] / 2
    x = [5 ± 1] / 2
  3. Dua akar:
    • x1 = (5 + 1) / 2 = 6 / 2 = 3
    • x2 = (5 - 1) / 2 = 4 / 2 = 2

Jadi, akar-akar persamaan adalah x = 3 dan x = 2.

Contoh 2: Akar Real Kembar

Selesaikan persamaan: x2 - 4x + 4 = 0

  1. Bentuk umum: a=1, b=-4, c=4.
  2. Substitusikan ke rumus:
    x = [-(-4) ± √((-4)2 - 4(1)(4))] / 2(1)
    x = [4 ± √(16 - 16)] / 2
    x = [4 ± √0] / 2
    x = [4 ± 0] / 2
  3. Dua akar (kembar):
    • x1 = (4 + 0) / 2 = 4 / 2 = 2
    • x2 = (4 - 0) / 2 = 4 / 2 = 2

Jadi, akar-akar persamaan adalah x = 2 (akar kembar).

Contoh 3: Akar Kompleks (Non-Real)

Selesaikan persamaan: x2 + 2x + 5 = 0

  1. Bentuk umum: a=1, b=2, c=5.
  2. Substitusikan ke rumus:
    x = [-2 ± √((2)2 - 4(1)(5))] / 2(1)
    x = [-2 ± √(4 - 20)] / 2
    x = [-2 ± √(-16)] / 2
  3. Karena kita tidak bisa mengambil akar kuadrat dari bilangan negatif dalam bilangan real, kita menggunakan bilangan imajiner i, di mana √-1 = i.
    x = [-2 ± √(16 × -1)] / 2
    x = [-2 ± 4i] / 2
  4. Dua akar kompleks:
    • x1 = (-2 + 4i) / 2 = -1 + 2i
    • x2 = (-2 - 4i) / 2 = -1 - 2i

Jadi, akar-akar persamaan adalah x = -1 + 2i dan x = -1 - 2i.

Rumus kuadrat adalah alat yang sangat ampuh dan harus dikuasai untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.

4. Metode Grafik

Metode grafik melibatkan penggambaran fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c pada sistem koordinat Kartesius. Akar-akar persamaan adalah titik-titik di mana grafik (parabola) memotong atau menyinggung sumbu X (yaitu, ketika y = 0). Metode ini memberikan visualisasi intuitif tentang solusi dan jenis akar.

Langkah-langkah Menggunakan Metode Grafik:

  1. Ubah persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 menjadi fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c.
  2. Tentukan beberapa titik koordinat (x, y) dengan memilih nilai-nilai x yang bervariasi (misalnya -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3) dan hitung nilai y yang sesuai.
  3. Identifikasi titik-titik penting dari parabola:
    • Titik potong sumbu Y: Terjadi ketika x = 0, jadi y = c. Koordinatnya (0, c).
    • Titik puncak (vertex): Koordinat (xp, yp) di mana xp = -b/2a dan yp = f(xp) atau yp = (4ac - b2) / 4a. Titik puncak adalah titik terendah (jika parabola terbuka ke atas) atau tertinggi (jika parabola terbuka ke bawah) dari parabola.
    • Sumbu simetri: Garis vertikal yang melalui titik puncak, dengan persamaan x = -b/2a.
  4. Plot titik-titik tersebut pada sistem koordinat.
  5. Hubungkan titik-titik tersebut dengan kurva mulus untuk membentuk parabola.
  6. Akar-akar persamaan adalah titik-titik di mana parabola memotong sumbu X.

Contoh: Metode Grafik

Selesaikan persamaan: x2 - 4x + 3 = 0 menggunakan grafik.

  1. Ubah menjadi fungsi: y = x2 - 4x + 3.
  2. Identifikasi koefisien: a=1, b=-4, c=3.
  3. Hitung titik-titik penting:
    • Titik potong sumbu Y: Jika x=0, y = 02 - 4(0) + 3 = 3. Jadi (0, 3).
    • Titik puncak:
      • xp = -(-4) / (2 × 1) = 4 / 2 = 2
      • yp = (2)2 - 4(2) + 3 = 4 - 8 + 3 = -1
      Jadi titik puncaknya adalah (2, -1).
    • Sumbu simetri: x = 2.
  4. Buat tabel nilai untuk plot:
    xy = x2 - 4x + 3Titik (x,y)
    -1(-1)2 - 4(-1) + 3 = 1 + 4 + 3 = 8(-1, 8)
    002 - 4(0) + 3 = 3(0, 3)
    112 - 4(1) + 3 = 1 - 4 + 3 = 0(1, 0)
    222 - 4(2) + 3 = 4 - 8 + 3 = -1(2, -1) (Puncak)
    332 - 4(3) + 3 = 9 - 12 + 3 = 0(3, 0)
    442 - 4(4) + 3 = 16 - 16 + 3 = 3(4, 3)
    552 - 4(5) + 3 = 25 - 20 + 3 = 8(5, 8)
  5. Plot titik-titik ini. Anda akan melihat parabola memotong sumbu X di x = 1 dan x = 3.

Jadi, akar-akar persamaan x2 - 4x + 3 = 0 adalah x = 1 dan x = 3.

Metode grafik sangat baik untuk visualisasi, namun mungkin tidak selalu akurat jika akar-akarnya adalah bilangan irasional atau sangat kecil/besar, karena sulit membaca nilai yang tepat dari grafik.

Diskriminan (D)

Diskriminan adalah bagian dari rumus kuadrat yang terletak di bawah tanda akar, yaitu b2 - 4ac. Nilai diskriminan (dilambangkan dengan D) sangat penting karena menentukan jenis akar-akar persamaan kuadrat tanpa perlu menghitung akarnya secara eksplisit.

D = b2 - 4ac

Berdasarkan nilai D, ada tiga kemungkinan jenis akar:

  1. Jika D > 0 (positif):

    Persamaan memiliki dua akar real yang berbeda. Grafiknya akan memotong sumbu X di dua titik yang berbeda.

    Contoh:

    x2 + 3x + 2 = 0

    a=1, b=3, c=2

    D = 32 - 4(1)(2) = 9 - 8 = 1

    Karena D = 1 > 0, persamaan ini memiliki dua akar real yang berbeda.

    Akar-akarnya adalah x = [-3 ± √1] / 2 = [-3 ± 1] / 2, yaitu x1 = -1 dan x2 = -2.

  2. Jika D = 0 (nol):

    Persamaan memiliki dua akar real yang sama (akar kembar). Grafiknya akan menyinggung sumbu X di satu titik.

    Contoh:

    x2 - 6x + 9 = 0

    a=1, b=-6, c=9

    D = (-6)2 - 4(1)(9) = 36 - 36 = 0

    Karena D = 0, persamaan ini memiliki dua akar real yang sama (akar kembar).

    Akar-akarnya adalah x = [-(-6) ± √0] / 2 = 6 / 2 = 3, yaitu x1 = 3 dan x2 = 3.

  3. Jika D < 0 (negatif):

    Persamaan memiliki dua akar kompleks yang saling konjugat. Grafiknya tidak akan memotong maupun menyinggung sumbu X sama sekali (terletak sepenuhnya di atas atau di bawah sumbu X).

    Contoh:

    x2 + x + 1 = 0

    a=1, b=1, c=1

    D = 12 - 4(1)(1) = 1 - 4 = -3

    Karena D = -3 < 0, persamaan ini memiliki dua akar kompleks.

    Akar-akarnya adalah x = [-1 ± √-3] / 2 = [-1 ± i√3] / 2.

Memahami diskriminan memungkinkan kita untuk memprediksi sifat solusi dari persamaan kuadrat tanpa perlu melakukan perhitungan penuh dari rumus kuadrat, yang sangat berguna dalam berbagai analisis matematis.

Hubungan Akar-akar dengan Koefisien (Rumus Vieta)

Hubungan antara akar-akar persamaan kuadrat dan koefisien-koefisiennya dapat ditemukan tanpa harus menyelesaikan persamaan tersebut secara eksplisit. Rumus ini dikenal sebagai Rumus Vieta (diambil dari matematikawan Prancis François Viète). Untuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan akar-akar x1 dan x2, berlaku hubungan berikut:

  1. Jumlah Akar-akar:
    x1 + x2 = -b/a
  2. Hasil Kali Akar-akar:
    x1 × x2 = c/a

Rumus ini sangat berguna untuk:

Contoh 1: Menentukan Jumlah dan Hasil Kali Akar

Diberikan persamaan 2x2 - 10x + 8 = 0. Tentukan jumlah dan hasil kali akar-akarnya.

  1. Identifikasi koefisien: a=2, b=-10, c=8.
  2. Jumlah akar:
    x1 + x2 = -b/a = -(-10)/2 = 10/2 = 5
  3. Hasil kali akar:
    x1 × x2 = c/a = 8/2 = 4

Jika kita menyelesaikan persamaan ini (misalnya dengan faktorisasi), 2(x2 - 5x + 4) = 02(x-1)(x-4)=0. Akar-akarnya adalah x1=1 dan x2=4. Perhatikan bahwa 1+4=5 dan 1×4=4, yang sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan rumus Vieta.

Contoh 2: Menggunakan Hubungan Akar untuk Menyelesaikan Masalah

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari x2 + 5x + 3 = 0, tentukan nilai dari x12 + x22.

  1. Identifikasi koefisien: a=1, b=5, c=3.
  2. Gunakan rumus Vieta:
    • x1 + x2 = -b/a = -5/1 = -5
    • x1 × x2 = c/a = 3/1 = 3
  3. Gunakan identitas aljabar: (x1 + x2)2 = x12 + 2x1x2 + x22.
  4. Maka, x12 + x22 = (x1 + x2)2 - 2x1x2.
  5. Substitusikan nilai yang diketahui:
    x12 + x22 = (-5)2 - 2(3)
    x12 + x22 = 25 - 6
    x12 + x22 = 19

Jadi, nilai dari x12 + x22 adalah 19.

Rumus Vieta adalah alat yang sangat efisien dalam banyak situasi yang melibatkan akar-akar persamaan kuadrat tanpa perlu mencari nilai eksak dari masing-masing akar.

Membentuk Persamaan Kuadrat Baru

Ada dua cara utama untuk membentuk persamaan kuadrat baru:

1. Dari Akar-akar yang Diketahui

Jika kita mengetahui dua akar, x1 dan x2, kita bisa membentuk persamaan kuadrat dalam dua bentuk:

  1. Menggunakan Perkalian Faktor:

    Jika x1 dan x2 adalah akar-akar, maka persamaan kuadratnya adalah:

    (x - x1)(x - x2) = 0

    Setelah ini, Anda cukup mengalikan faktor-faktornya untuk mendapatkan bentuk ax2 + bx + c = 0.

  2. Menggunakan Jumlah dan Hasil Kali Akar (Rumus Vieta Terbalik):

    Bentuk ini langsung menggunakan jumlah (S) dan hasil kali (P) akar-akar:

    x2 - (x1 + x2)x + (x1 × x2) = 0
    x2 - Sx + P = 0

Contoh 1: Membentuk Persamaan dari Akar-akar Langsung

Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan -3.

Menggunakan Perkalian Faktor:

  1. Akar-akar: x1 = 2, x2 = -3.
  2. Substitusikan ke dalam bentuk faktor:
    (x - 2)(x - (-3)) = 0
    (x - 2)(x + 3) = 0
  3. Kalikan faktor-faktornya:
    x(x + 3) - 2(x + 3) = 0
    x2 + 3x - 2x - 6 = 0
    x2 + x - 6 = 0

Menggunakan Jumlah dan Hasil Kali Akar:

  1. Jumlah akar (S): x1 + x2 = 2 + (-3) = -1
  2. Hasil kali akar (P): x1 × x2 = 2 × (-3) = -6
  3. Substitusikan ke rumus x2 - Sx + P = 0:
    x2 - (-1)x + (-6) = 0
    x2 + x - 6 = 0

Kedua metode menghasilkan persamaan yang sama: x2 + x - 6 = 0.

2. Dari Persamaan Kuadrat Lama dengan Transformasi Akar-akar

Seringkali, kita diminta untuk membentuk persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya berhubungan dengan akar-akar persamaan kuadrat yang sudah ada.

Contoh 2: Transformasi Akar

Jika p dan q adalah akar-akar dari persamaan x2 - 5x + 3 = 0, bentuklah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah (p+2) dan (q+2).

  1. Dari persamaan lama: x2 - 5x + 3 = 0, kita punya a=1, b=-5, c=3.
  2. Gunakan Rumus Vieta untuk akar p dan q:
    • p + q = -b/a = -(-5)/1 = 5
    • p × q = c/a = 3/1 = 3
  3. Misalkan akar-akar persamaan baru adalah X1 = p+2 dan X2 = q+2.
  4. Hitung jumlah akar baru (S_baru):
    S_baru = X1 + X2 = (p+2) + (q+2) = p + q + 4
    S_baru = 5 + 4 = 9
  5. Hitung hasil kali akar baru (P_baru):
    P_baru = X1 × X2 = (p+2)(q+2) = pq + 2p + 2q + 4
    P_baru = pq + 2(p+q) + 4
    P_baru = 3 + 2(5) + 4 = 3 + 10 + 4 = 17
  6. Bentuk persamaan kuadrat baru menggunakan x2 - S_baru x + P_baru = 0:
    x2 - 9x + 17 = 0

Jadi, persamaan kuadrat baru adalah x2 - 9x + 17 = 0.

Kemampuan untuk membentuk persamaan kuadrat baru adalah keterampilan penting yang sering diuji dan memiliki aplikasi dalam masalah yang lebih kompleks.

Penerapan Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan Sehari-hari

Persamaan kuadrat bukan hanya konsep abstrak di buku pelajaran; ia memiliki banyak aplikasi praktis dalam berbagai bidang. Kemampuannya untuk memodelkan hubungan non-linear membuatnya sangat berharga.

1. Fisika dan Teknik

2. Ekonomi dan Bisnis

3. Bidang Lainnya

Contoh Soal Cerita Penerapan:

Seorang petani ingin membuat pagar di sekeliling kebunnya yang berbentuk persegi panjang. Ia memiliki 60 meter kawat pagar. Jika salah satu sisi kebunnya menempel pada dinding rumah dan tidak perlu dipagar, berapa ukuran kebun yang memaksimalkan luasnya?

  1. Misalkan panjang kebun adalah p dan lebar kebun adalah l.
  2. Karena salah satu sisi panjang menempel pada dinding, maka kawat yang dibutuhkan adalah p + 2l = 60 meter.
  3. Dari persamaan kawat, kita bisa menyatakan p dalam l: p = 60 - 2l.
  4. Luas kebun adalah L = p × l.
  5. Substitusikan p ke dalam persamaan luas:
    L(l) = (60 - 2l)l
    L(l) = 60l - 2l2
    L(l) = -2l2 + 60l
  6. Ini adalah fungsi kuadrat dengan a=-2, b=60, c=0. Karena a < 0, parabola terbuka ke bawah, yang berarti ada titik maksimum (luas maksimum).
  7. Titik puncak parabola akan memberikan nilai l yang memaksimalkan luas. Gunakan rumus lp = -b/2a:
    lp = -60 / (2 × -2) = -60 / -4 = 15
  8. Jadi, lebar yang memaksimalkan luas adalah 15 meter.
  9. Cari panjangnya menggunakan p = 60 - 2l:
    p = 60 - 2(15) = 60 - 30 = 30
  10. Luas maksimumnya adalah L = 30 × 15 = 450 meter persegi.

Jadi, ukuran kebun yang memaksimalkan luas adalah panjang 30 meter dan lebar 15 meter, menghasilkan luas 450 meter persegi.

Penerapan ini menunjukkan betapa esensialnya pemahaman persamaan kuadrat dalam memecahkan masalah praktis di berbagai disiplin ilmu.

Kesalahan Umum dan Miskonsepsi dalam Persamaan Kuadrat

Dalam proses penyelesaian persamaan kuadrat, beberapa kesalahan dan miskonsepsi sering terjadi. Menyadari hal ini dapat membantu menghindari jebakan umum.

  1. Melupakan Syarat a ≠ 0: Ini adalah kesalahan fundamental. Jika a = 0, persamaan bukanlah kuadrat dan tidak akan memiliki dua akar seperti yang diharapkan. Selalu pastikan suku x2 ada.
  2. Kesalahan Tanda dalam Rumus Kuadrat: Rumus x = [-b ± √(b2 - 4ac)] / 2a sangat sensitif terhadap tanda negatif. Terutama saat b negatif, -b akan menjadi positif, dan b2 akan selalu positif. Kesalahan umum adalah menulis -b sebagai b atau membuat b2 negatif jika b negatif.
  3. Tidak Mempertimbangkan ± Setelah Akar Kuadrat: Ketika mengambil akar kuadrat dari sebuah bilangan (misalnya √4), hasilnya adalah ±2, bukan hanya 2. Melupakan tanda negatif akan mengakibatkan hilangnya salah satu solusi yang valid.
  4. Membagi Kedua Ruas dengan x atau Suku yang Mengandung x: Misalnya, dalam persamaan x2 + 2x = 0. Jika Anda membagi kedua ruas dengan x, Anda akan mendapatkan x + 2 = 0, yang memberikan x = -2. Namun, Anda kehilangan solusi x = 0. Seharusnya, faktorkan menjadi x(x + 2) = 0, sehingga x = 0 atau x = -2. Jangan pernah membagi dengan variabel yang bisa bernilai nol.
  5. Kesalahan dalam Operasi Aljabar: Kesalahan sederhana dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian saat menyusun ulang persamaan atau menghitung diskriminan dapat menyebabkan hasil yang salah. Selalu periksa kembali setiap langkah perhitungan.
  6. Mengabaikan Akar Kompleks: Jika diskriminan negatif, beberapa orang mungkin menyimpulkan bahwa tidak ada solusi. Ini benar jika kita hanya mencari akar real, tetapi dalam konteks bilangan kompleks, ada solusi berupa akar kompleks. Penting untuk memahami domain bilangan yang sedang Anda kerjakan.

Ketelitian dan pemahaman konsep yang kuat adalah kunci untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini.

Kesimpulan

Persamaan kuadrat, dengan bentuk umumnya ax2 + bx + c = 0, merupakan pilar penting dalam matematika dan memiliki aplikasi yang tak terhitung jumlahnya dalam berbagai disiplin ilmu. Dari lintasan proyektil hingga optimasi bisnis, kemampuannya untuk memodelkan fenomena dunia nyata membuatnya sangat relevan.

Kita telah menjelajahi empat metode utama untuk menyelesaikan persamaan kuadrat:

Selain itu, konsep diskriminan (D = b2 - 4ac) memberikan wawasan tentang sifat akar tanpa perlu menghitungnya secara penuh. Sementara Rumus Vieta (x1 + x2 = -b/a dan x1 × x2 = c/a) memungkinkan kita untuk menganalisis hubungan antara akar dan koefisien, serta membentuk persamaan kuadrat baru.

Dengan menguasai berbagai aspek persamaan kuadrat ini, Anda tidak hanya akan meningkatkan kemampuan aljabar Anda tetapi juga akan memperoleh alat yang ampuh untuk memahami dan memecahkan berbagai masalah di dunia nyata. Latihan yang konsisten adalah kunci untuk mencapai kemahiran dalam topik ini.

🏠 Homepage