Bunga Amarilis, atau yang secara botani dikenal sebagai Hippeastrum, adalah salah satu tanaman hias yang paling diminati karena bunganya yang besar, mencolok, dan dramatis. Meskipun sering dianggap sulit dirawat, perawatan amarilis sebenarnya cukup mudah asalkan Anda memahami siklus hidup alaminya, terutama jika Anda ingin mendorongnya untuk berbunga kembali setiap tahun.
Kunci keberhasilan perawatan amarilis dimulai dari pemilihan umbi yang sehat. Pilih umbi yang padat, bebas dari jamur atau kerusakan fisik. Umbi yang baik biasanya berukuran besar dan memiliki sedikit tunas hijau yang mulai muncul di bagian atas.
Untuk penanaman, gunakan pot yang ukurannya sedikit lebih besar dari umbi (sekitar 5-7 cm lebih lebar). Jangan menanam umbi terlalu dalam. Sekitar sepertiga hingga setengah bagian atas umbi harus tetap terlihat di atas permukaan media tanam. Gunakan campuran tanah yang memiliki drainase sangat baik, misalnya campuran lumut gambut, perlit, dan tanah pot standar.
Setelah ditanam, tempatkan pot di lokasi yang menerima banyak cahaya tidak langsung yang terang. Jika Anda ingin merangsang pembungaan (forcing), cahaya sangat krusial. Jendela menghadap selatan atau barat seringkali ideal di musim dingin.
Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati. Biarkan lapisan atas media tanam mengering di antara penyiraman. Perawatan amarilis yang paling umum menyebabkan kegagalan adalah penyiraman berlebihan, yang dapat menyebabkan pembusukan umbi. Selama fase pertumbuhan aktif (saat daun muncul), siram lebih sering, tetapi kurangi drastis saat tanaman memasuki masa dormansi.
Setelah tangkai bunga muncul dari umbi, tanaman membutuhkan nutrisi ekstra. Mulailah memberikan pupuk cair yang seimbang (misalnya NPK 10-10-10) setiap dua minggu sekali. Pupuk membantu tanaman memproduksi bunga yang kuat dan besar. Lanjutkan pemupukan saat daun tumbuh lebat setelah bunga layu.
Banyak pemilik baru merasa kecewa ketika amarilis mereka tidak berbunga tahun berikutnya. Hal ini disebabkan karena mereka melewatkan fase dormansi yang penting. Amarilis harus mengalami periode istirahat alami:
Periode dormansi ini penting untuk memaksa umbi mengumpulkan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi tunas bunga baru di musim semi berikutnya. Setelah periode dingin selesai, bawa kembali ke suhu ruangan dan mulai siram lagi perlahan-lahan untuk memulai siklus baru.
Batang Bengkok: Jika batang bunga tumbuh panjang dan bengkok, ini biasanya merupakan tanda kekurangan cahaya yang parah. Tanaman berusaha keras mencapai sumber cahaya.
Daun Menguning Sebelum Waktunya: Seringkali berhubungan dengan penyiraman yang tidak konsisten atau perpindahan mendadak dari lingkungan yang sangat dingin ke hangat.
Tidak Mau Berbunga: Jika tanaman sehat tetapi tidak berbunga, kemungkinan besar umbi terlalu kecil, atau tanaman tidak mendapatkan cukup cahaya atau tidak melewati periode dormansi yang memadai.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perawatan amarilis Anda akan menghasilkan tampilan spektakuler dari umbi yang sama, tahun demi tahun. Nikmati keindahan eksotis bunga tropis ini di rumah Anda!