Pengantar: Lebih dari Sekadar Alas
Meja makan adalah jantung dari banyak rumah, tempat keluarga berkumpul, teman-teman bercengkrama, dan makanan lezat dinikmati. Namun, seringkali kita melupakan detail kecil yang dapat meningkatkan pengalaman bersantap dan melindungi investasi kita pada furnitur. Salah satu elemen yang kerap terabaikan namun memiliki peran krusial adalah tatakan piring di meja makan.
Tatakan piring, yang juga dikenal sebagai alas piring atau placemat, bukan hanya sekadar selembar kain atau material lain yang diletakkan di bawah piring. Evolusinya telah mengubahnya dari sekadar kebutuhan fungsional menjadi bagian integral dari dekorasi meja yang menunjang estetika dan kenyamanan. Dalam artikel ini, kita akan menyelami setiap aspek tatakan piring secara mendalam, dari fungsi dasarnya hingga beragam bahan, gaya, cara perawatan, bahkan inspirasi DIY, untuk membantu Anda memahami betapa berharganya elemen sederhana ini dalam menciptakan suasana makan yang sempurna.
Mari kita mulai perjalanan untuk menemukan bagaimana sebuah tatakan piring dapat mengubah meja makan Anda menjadi lebih dari sekadar permukaan untuk menyajikan makanan, tetapi juga menjadi kanvas ekspresi pribadi dan pelindung setia bagi meja kesayangan Anda.
Fungsi dan Manfaat Utama Tatakan Piring: Perlindungan dan Estetika
Tatakan piring memiliki multi-fungsi yang melampaui apa yang mungkin terlihat pada pandangan pertama. Memahami setiap manfaatnya akan membantu Anda mengapresiasi keberadaannya di meja makan.
1. Perlindungan Maksimal untuk Meja Makan Anda
Salah satu fungsi paling mendasar dan penting dari tatakan piring adalah melindungi permukaan meja makan. Meja, terutama yang terbuat dari kayu, kaca, atau bahan sensitif lainnya, rentan terhadap berbagai kerusakan. Tatakan piring bertindak sebagai penghalang pelindung:
- Goresan dan Lecet: Piring keramik atau peralatan makan seringkali memiliki permukaan bawah yang kasar. Ketika digeser-geser di atas meja, mereka dapat meninggalkan goresan yang tidak sedap dipandang. Tatakan piring menyediakan lapisan empuk yang mencegah kontak langsung antara piring dan meja, sehingga meminimalkan risiko goresan. Bayangkan saja seberapa sering piring diangkat, digeser, atau diletakkan kembali selama satu sesi makan. Tanpa tatakan, akumulasi goresan kecil ini seiring waktu dapat merusak keindahan permukaan meja secara permanen.
- Noda dan Tumpahan: Tidak peduli sehati-hati apapun kita, tumpahan minuman atau makanan adalah hal yang tak terhindarkan. Segelas air yang tumpah, saus yang menetes, atau remah-remah makanan bisa dengan cepat merusak meja, terutama jika meja terbuat dari material yang mudah menyerap noda seperti kayu tanpa lapisan pelindung yang kuat. Tatakan piring, terutama yang terbuat dari bahan kedap air atau mudah dibersihkan, akan menampung tumpahan tersebut, mencegahnya meresap ke meja. Ini jauh lebih mudah membersihkan tatakan daripada membersihkan atau bahkan memperbaiki meja yang bernoda.
- Panas: Piring panas dari oven atau mangkuk sup yang mengepul dapat meninggalkan bekas panas permanen pada meja kayu, yang dikenal sebagai "white rings" atau noda putih. Tatakan piring yang terbuat dari bahan tahan panas, seperti silikon, gabus, atau beberapa jenis kain tebal, bertindak sebagai isolator termal yang efektif. Mereka menyerap panas dari piring, mencegahnya berpindah langsung ke permukaan meja. Perlindungan ini sangat penting untuk meja makan yang terbuat dari kayu solid atau berfinishing pernis yang rentan terhadap perubahan suhu ekstrem.
- Kelembaban: Kondensasi dari gelas minuman dingin bisa menetes dan meninggalkan bekas lingkaran air pada meja kayu. Tatakan piring menyerap kelembaban ini atau mencegahnya mencapai permukaan meja, menjaga meja tetap kering dan bebas dari noda air.
2. Menjaga Kebersihan dan Higienitas
Tatakan piring juga berperan besar dalam menjaga kebersihan area makan. Setelah makan, remah-remah makanan, tetesan saus, atau sisa makanan kecil seringkali berceceran. Jika tidak ada tatakan piring, semua ini akan langsung jatuh ke meja dan mungkin menyebar ke area lain.
- Menampung Sisa Makanan: Tatakan piring berfungsi sebagai "penangkap" untuk remah-remah dan tetesan, mengumpulkannya di satu area yang mudah dibersihkan. Daripada harus menyeka seluruh meja, Anda cukup mengangkat tatakan piring dan membersihkannya, lalu membersihkan area kecil di bawahnya.
- Memudahkan Pembersihan: Banyak tatakan piring modern dirancang untuk mudah dibersihkan. Tatakan berbahan silikon atau plastik bisa langsung dilap atau dicuci di bawah air mengalir. Tatakan kain bisa dicuci di mesin cuci. Kemudahan ini mendorong kebersihan yang lebih baik dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk membersihkan setelah makan.
- Penghalang Bakteri (Potensial): Meskipun bukan desinfektan, tatakan piring baru atau yang sudah bersih menciptakan permukaan yang relatif steril di bawah piring Anda, terutama jika meja baru saja dibersihkan secara tidak sempurna.
3. Meningkatkan Estetika dan Dekorasi Meja
Selain fungsi praktisnya, tatakan piring adalah elemen dekoratif yang sangat kuat. Mereka dapat secara dramatis mengubah tampilan dan nuansa meja makan, menciptakan suasana yang diinginkan.
- Memberikan Sentuhan Warna dan Tekstur: Tersedia dalam berbagai warna, pola, dan tekstur, tatakan piring dapat digunakan untuk menambahkan pop warna, menciptakan kontras, atau melengkapi skema warna ruangan. Tekstur yang berbeda (halus, anyaman, bergaris) menambahkan dimensi visual dan taktil yang menarik.
- Menciptakan Suasana: Tatakan piring dapat digunakan untuk mengatur mood atau tema tertentu. Tatakan linen elegan untuk makan malam formal, tatakan bambu untuk nuansa tropis, atau tatakan berwarna cerah untuk pesta anak-anak. Mereka membantu "mendefinisikan" tempat duduk setiap orang dan memberikan sentuhan personal.
- Membingkai Piring dan Peralatan Makan: Seperti bingkai pada lukisan, tatakan piring membingkai piring dan peralatan makan Anda, membuatnya terlihat lebih rapi, teratur, dan mengundang. Ini menarik perhatian ke hidangan yang disajikan dan menciptakan presentasi yang lebih profesional.
- Menyempurnakan Tema Dekorasi: Baik itu dekorasi minimalis, rustic, modern, atau bohemian, ada tatakan piring yang dapat menyempurnakan tema tersebut. Mereka adalah cara yang mudah dan relatif murah untuk memperbarui tampilan meja makan Anda tanpa perlu mengganti furnitur.
4. Mengurangi Kebisingan
Mungkin terdengar sepele, tetapi suara piring keramik yang bergesekan atau dibenturkan dengan meja bisa cukup mengganggu, terutama di ruangan yang hening. Tatakan piring, terutama yang berbahan kain atau silikon, berfungsi sebagai peredam suara. Mereka menyerap sebagian benturan dan gesekan, mengurangi kebisingan dan menciptakan suasana makan yang lebih tenang dan nyaman. Ini sangat berguna di rumah dengan anak-anak kecil atau saat mengadakan makan malam formal yang mengutamakan keanggunan dan ketenangan.
5. Menambah Grip dan Stabilitas
Beberapa meja memiliki permukaan yang sangat licin, seperti meja kaca atau meja dengan lapisan pernis mengkilap. Hal ini dapat menyebabkan piring atau mangkuk bergeser dengan mudah, meningkatkan risiko tumpahan atau pecahnya peralatan makan. Tatakan piring, terutama yang berbahan karet, silikon, atau memiliki bagian bawah anti-slip, memberikan traksi tambahan. Ini menjaga piring tetap stabil di tempatnya, mengurangi kemungkinan insiden yang tidak diinginkan, dan membuat pengalaman makan lebih aman dan nyaman.
6. Isolasi Termal Tambahan
Selain melindungi meja dari panas langsung, tatakan piring juga memberikan sedikit isolasi termal pada piring itu sendiri. Meskipun bukan fungsi utamanya, ini dapat membantu menjaga suhu makanan sedikit lebih lama di piring, terutama jika meja makan Anda cenderung dingin.
Beragam Pilihan Bahan Tatakan Piring: Menyesuaikan Kebutuhan dan Gaya
Pilihan material adalah salah satu faktor terpenting dalam memilih tatakan piring. Setiap bahan menawarkan karakteristik unik dalam hal estetika, daya tahan, dan perawatan.
1. Tatakan Piring Kain (Katun, Linen, Poliester)
- Kelebihan:
- Estetika Tinggi: Memberikan sentuhan kelembutan, kehangatan, dan keanggunan. Sangat cocok untuk makan malam formal atau acara khusus.
- Beragam Motif dan Warna: Tersedia dalam spektrum warna dan pola yang tak terbatas, memungkinkan penyesuaian sempurna dengan dekorasi interior apa pun.
- Menyerap Tumpahan: Bahan seperti katun dan linen sangat baik dalam menyerap tumpahan cair, mencegahnya menyebar ke meja.
- Lembut: Tidak akan menggores permukaan meja dan memberikan nuansa yang nyaman saat disentuh.
- Mudah Dilipat dan Disimpan: Ringan dan tidak memakan banyak tempat penyimpanan.
- Kekurangan:
- Cepat Kotor: Noda dan tumpahan langsung terlihat dan dapat menempel, membutuhkan pencucian rutin.
- Perlu Pencucian: Kebanyakan memerlukan pencucian mesin atau tangan dan mungkin perlu disetrika agar terlihat rapi.
- Tidak Tahan Panas Ekstrem: Meskipun melindungi dari panas sedang, piring yang sangat panas masih bisa merusak serat kain atau bahkan meja di bawahnya.
- Tidak Kedap Air: Cairan yang tumpah akan meresap dan mungkin tembus ke meja jika tidak segera dibersihkan.
- Perawatan: Cuci sesuai petunjuk label (biasanya mesin cuci dengan air dingin), jemur atau keringkan dengan mesin, dan setrika jika diperlukan.
2. Tatakan Piring Silikon
- Kelebihan:
- Tahan Panas Sangat Baik: Mampu menahan suhu tinggi, sangat efektif melindungi meja dari piring panas.
- Anti-Slip: Permukaan yang lengket secara alami menahan piring agar tidak bergeser.
- Mudah Dibersihkan: Non-porous, sehingga noda tidak meresap. Cukup dilap dengan kain basah, dicuci di bawah air mengalir, atau bahkan aman dicuci di mesin pencuci piring.
- Fleksibel dan Tahan Lama: Tidak mudah sobek atau retak, serta dapat digulung untuk penyimpanan.
- Higienis: Tahan terhadap bakteri dan jamur.
- Kekurangan:
- Estetika Kurang Formal: Tampilan yang modern dan kasual mungkin kurang cocok untuk acara formal.
- Menarik Debu: Permukaan statisnya kadang bisa menarik debu dan bulu hewan peliharaan.
- Terasa "Karet": Beberapa orang mungkin kurang menyukai tekstur dan sensasi sentuhan silikon.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain basah, cuci dengan sabun dan air, atau masukkan ke mesin pencuci piring.
3. Tatakan Piring Kayu (Solid, Bambu)
- Kelebihan:
- Estetika Alami dan Rustic: Memberikan sentuhan kehangatan, organik, dan elegan yang cocok untuk gaya dekorasi rustic, bohemian, atau minimalis.
- Kokoh dan Tahan Lama: Dengan perawatan yang tepat, tatakan kayu bisa bertahan sangat lama.
- Isolasi Panas: Cukup baik dalam menahan panas sedang, meskipun tidak seefektif silikon.
- Unik: Setiap potong kayu atau bambu memiliki pola serat yang unik.
- Kekurangan:
- Sensitif Terhadap Air dan Noda: Kayu dapat menyerap cairan dan mudah bernoda jika tidak segera dibersihkan atau tidak dilapisi pelindung. Bisa melengkung atau retak jika terlalu sering terpapar air.
- Perawatan Khusus: Membutuhkan perawatan dengan minyak kayu atau wax secara berkala untuk menjaga kelembaban dan mencegah retak.
- Berat: Lebih berat dibandingkan bahan lain, membuatnya kurang praktis untuk dibawa-bawa.
- Potensi Goresan: Sudut yang tajam atau serat kayu yang kasar bisa menggores meja jika tidak hati-hati.
- Perawatan: Lap bersih segera setelah digunakan. Hindari merendam di air. Minyak secara berkala dengan food-grade mineral oil.
4. Tatakan Piring Gabus (Cork)
- Kelebihan:
- Ramah Lingkungan: Gabus adalah bahan yang berkelanjutan dan dapat didaur ulang.
- Ringan: Sangat mudah diangkat dan disimpan.
- Isolasi Panas yang Baik: Properti alami gabus membuatnya sangat baik sebagai isolator panas.
- Anti-Slip Alami: Memiliki daya cengkeram yang cukup baik pada permukaan meja.
- Harga Terjangkau: Seringkali lebih ekonomis dibandingkan bahan lain.
- Kekurangan:
- Tidak Tahan Air: Mudah menyerap cairan dan bisa bernoda atau berjamur jika lembab terlalu lama.
- Rapuh: Dapat retak atau patah jika jatuh atau ditekuk secara paksa.
- Sulit Dibersihkan: Noda yang meresap sulit dihilangkan.
- Kurang Tahan Lama: Dibandingkan kayu atau silikon, masa pakainya mungkin lebih pendek.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain lembab. Hindari merendam atau mencuci di mesin pencuci piring. Keringkan sepenuhnya setelah dibersihkan.
5. Tatakan Piring Plastik (PVC, Polipropilena)
- Kelebihan:
- Harga Ekonomis: Salah satu pilihan termurah di pasaran.
- Sangat Mudah Dibersihkan: Non-porous, cukup dilap atau dicuci dengan air sabun.
- Tahan Air: Tidak menyerap cairan, ideal untuk meja dengan anak-anak.
- Beragam Pilihan Desain: Tersedia dalam berbagai warna cerah, pola, dan desain yang menarik.
- Ringan dan Fleksibel: Mudah disimpan dan dibawa.
- Kekurangan:
- Kurang Estetis: Seringkali dianggap kurang mewah atau elegan dibandingkan bahan lain.
- Tidak Tahan Panas Tinggi: Dapat meleleh atau melengkung jika terkena piring yang sangat panas.
- Mudah Tergores: Permukaan plastik bisa tergores oleh pisau atau benda tajam lainnya.
- Kurang Ramah Lingkungan: Kecuali jika terbuat dari plastik daur ulang atau dapat didaur ulang.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain basah dan sabun. Bisa dicuci di mesin pencuci piring (periksa instruksi).
6. Tatakan Piring Logam (Stainless Steel, Besi Tempa)
- Kelebihan:
- Modern dan Industrial: Memberikan sentuhan kontemporer dan mewah.
- Sangat Tahan Lama: Tahan terhadap benturan dan aus.
- Tahan Panas: Logam dapat menahan suhu tinggi.
- Mudah Dibersihkan: Cukup dilap, meskipun mungkin rentan terhadap bekas sidik jari.
- Kekurangan:
- Berat: Tidak praktis untuk sering dipindah-pindah.
- Potensi Menggores Meja: Jika tidak dilengkapi dengan alas pelindung (karet atau busa) di bagian bawahnya, logam bisa menggores permukaan meja yang lembut.
- Meninggalkan Bekas: Rentan terhadap bekas sidik jari dan noda air.
- Mungkin Berisik: Suara piring yang bersentuhan dengan logam bisa cukup nyaring.
- Harga Lebih Mahal: Umumnya lebih mahal.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain lembab. Gunakan pembersih stainless steel untuk kilau maksimal.
7. Tatakan Piring Kulit (Asli atau Sintetis)
- Kelebihan:
- Elegan dan Mewah: Memberikan tampilan yang sangat berkelas dan sophisticated.
- Tahan Lama: Kulit asli, dengan perawatan yang tepat, bisa bertahan bertahun-tahun dan semakin indah seiring waktu.
- Mudah Dilap: Noda cair tidak mudah meresap, cukup dilap.
- Anti-Slip Cukup Baik: Memberikan cengkeraman yang baik pada piring.
- Kekurangan:
- Harga Mahal: Kulit asli sangat mahal. Kulit sintetis lebih terjangkau tetapi kurang tahan lama.
- Sensitif Terhadap Panas dan Air Berlebihan: Panas ekstrem bisa merusak, dan rendaman air bisa menyebabkan kerusakan permanen.
- Perawatan Khusus: Kulit asli membutuhkan kondisioner kulit secara berkala.
- Tidak Cocok untuk Anak-anak: Noda makanan yang membandel atau goresan dapat merusak penampilannya.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain lembab. Untuk kulit asli, gunakan kondisioner kulit secara berkala. Hindari sinar matahari langsung dan air berlebihan.
8. Tatakan Piring Anyaman (Enceng Gondok, Rotan, Pandan, Jute)
- Kelebihan:
- Estetika Natural dan Bohemian: Memberikan sentuhan organik, hangat, dan unik yang sangat populer untuk gaya dekorasi alami atau tropis.
- Ramah Lingkungan: Terbuat dari bahan alami yang dapat diperbarui.
- Tekstur Menarik: Menambah dimensi visual dan taktil pada meja.
- Ringan: Mudah diangkat dan disimpan.
- Kekurangan:
- Sulit Dibersihkan: Celah-celah anyaman dapat menjebak remah-remah makanan dan noda.
- Tidak Tahan Air: Dapat menyerap cairan dan berpotensi berjamur jika tidak kering sempurna.
- Kurang Tahan Lama: Bisa rusak atau terurai seiring waktu, terutama jika sering terkena air atau panas.
- Bisa Meninggalkan Residu: Beberapa anyaman kasar mungkin meninggalkan serpihan kecil.
- Perawatan: Bersihkan dengan sikat lembut atau vacuum cleaner untuk menghilangkan remah-remah. Lap dengan kain lembab, lalu segera keringkan sepenuhnya di udara. Hindari merendam.
9. Tatakan Piring Keramik atau Batu
- Kelebihan:
- Sangat Tahan Panas: Paling efektif untuk melindungi meja dari piring yang sangat panas.
- Mewah dan Solid: Memberikan tampilan yang kokoh, premium, dan sangat elegan.
- Sangat Tahan Lama: Tahan terhadap goresan dan benturan.
- Kekurangan:
- Sangat Berat: Tidak praktis untuk sering dipindah-pindah.
- Rapuh: Mudah pecah atau retak jika terjatuh.
- Potensi Menggores Meja: Seperti logam, perlu alas pelindung di bagian bawah.
- Harga Sangat Mahal: Salah satu pilihan termahal.
- Perawatan: Lap bersih dengan kain basah.
Memilih Tatakan Piring yang Tepat: Panduan Praktis
Dengan begitu banyak pilihan, memilih tatakan piring yang sesuai bisa jadi membingungkan. Pertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Sesuaikan dengan Tema Dekorasi dan Gaya Ruangan
- Modern/Minimalis: Pilih tatakan dari silikon, kulit sintetis, atau PVC dengan warna solid netral (abu-abu, putih, hitam) atau desain geometris sederhana.
- Rustic/Bohemian: Tatakan anyaman (bambu, rotan, enceng gondok), gabus, atau kayu akan sangat cocok.
- Formal/Elegan: Tatakan kain linen, katun tebal dengan sulaman, atau kulit asli memberikan kesan mewah. Pilih warna-warna kalem seperti krem, putih, abu-abu tua, atau maroon.
- Casual/Keluarga: Tatakan plastik atau silikon yang cerah, mudah dibersihkan, dan tahan banting adalah pilihan praktis.
- Musiman/Liburan: Gunakan tatakan dengan motif atau warna yang sesuai dengan musim (misalnya, merah dan hijau untuk Natal, pastel untuk Paskah, atau motif daun untuk musim gugur).
2. Pertimbangkan Ukuran dan Bentuk Meja serta Piring Anda
- Ukuran Meja: Pastikan tatakan piring tidak terlalu besar sehingga saling bertabrakan atau membuat meja terlihat sempit. Sisakan ruang yang cukup antara satu tatakan dengan yang lain. Ukuran standar tatakan piring adalah sekitar 12-14 inci (sekitar 30-35 cm) diameter atau sisi.
- Bentuk Piring: Tatakan bulat paling serbaguna dan cocok untuk sebagian besar bentuk piring. Tatakan persegi atau oval dapat memberikan tampilan yang lebih kontemporer atau spesifik.
- Ukuran Piring: Pastikan tatakan cukup besar untuk menampung piring makan utama Anda, serta mungkin sedikit ruang untuk gelas atau peralatan makan tambahan jika diperlukan.
3. Pikirkan Tentang Warna dan Motif
- Kontras: Tatakan piring dengan warna kontras dari meja atau piring dapat menciptakan tampilan yang menarik dan menonjol.
- Senada: Tatakan piring dengan warna senada dapat menciptakan harmoni dan kesan tenang.
- Motif: Pilih motif yang melengkapi atau menjadi focal point. Hindari terlalu banyak motif jika meja sudah ramai dengan ornamen lain.
4. Utamakan Kemudahan Perawatan
- Frekuensi Penggunaan: Jika Anda menggunakannya setiap hari, pilihlah bahan yang sangat mudah dibersihkan seperti silikon atau plastik.
- Gaya Hidup: Dengan anak-anak kecil, tatakan yang tahan air dan dapat dicuci mesin adalah pilihan terbaik. Jika Anda menyukai kerajinan tangan, mungkin tatakan anyaman adalah pilihan yang pas.
- Waktu: Jika Anda tidak punya banyak waktu untuk perawatan, hindari bahan yang memerlukan perhatian khusus seperti kulit asli atau kayu.
5. Sesuaikan dengan Anggaran Anda
Harga tatakan piring sangat bervariasi. Tentukan anggaran Anda terlebih dahulu. Ada banyak pilihan berkualitas baik di setiap rentang harga.
- Ekonomis: Plastik, gabus, atau kain katun sederhana.
- Menengah: Silikon berkualitas baik, anyaman bambu/jute, atau kain linen.
- Premium: Kulit asli, kayu solid berkualitas tinggi, atau keramik/batu.
6. Pertimbangkan Fungsi Utama yang Paling Anda Butuhkan
- Prioritas Perlindungan: Jika meja Anda sangat berharga dan rentan, fokus pada tatakan yang tahan panas dan tahan air seperti silikon atau keramik.
- Prioritas Estetika: Jika tampilan adalah yang utama, Anda bisa lebih fleksibel dengan bahan dan fokus pada desain, warna, dan tekstur yang menarik.
- Prioritas Higienitas: Bahan yang mudah dicuci seperti silikon atau kain yang bisa dicuci mesin akan menjadi pilihan terbaik.
Perawatan Tatakan Piring: Memperpanjang Usia dan Keindahan
Perawatan yang tepat adalah kunci untuk menjaga tatakan piring tetap terlihat baru dan berfungsi optimal untuk waktu yang lama. Panduan umumnya adalah segera membersihkan tumpahan, tetapi setiap bahan memiliki persyaratan khusus:
1. Tatakan Piring Kain
- Pembersihan Rutin: Cuci di mesin cuci atau dengan tangan setelah beberapa kali pakai atau setiap kali terkena noda signifikan.
- Suhu Air: Gunakan air dingin atau hangat untuk mencegah penyusutan atau pudarnya warna.
- Pembersih Noda: Untuk noda membandel, gunakan pembersih noda sebelum dicuci.
- Pengeringan: Jemur di udara atau keringkan dengan mesin pada suhu rendah. Setrika untuk tampilan rapi.
- Penyimpanan: Lipat atau gulung dengan rapi di laci atau lemari.
2. Tatakan Piring Silikon
- Pembersihan Rutin: Lap bersih dengan kain basah atau cuci dengan air sabun hangat.
- Mesin Pencuci Piring: Sebagian besar aman dicuci di mesin pencuci piring (periksa instruksi).
- Noda Minyak: Untuk noda minyak, gunakan sedikit sabun pencuci piring dan sikat lembut.
- Pengeringan: Biarkan mengering di udara atau lap kering.
- Penyimpanan: Gulung atau tumpuk.
3. Tatakan Piring Kayu (Solid, Bambu)
- Pembersihan Rutin: Lap segera setelah digunakan dengan kain lembab. Jangan biarkan cairan mengering di atasnya.
- Hindari Perendaman: Jangan pernah merendam tatakan kayu di air, karena dapat menyebabkan melengkung, retak, atau berjamur.
- Minyak Kayu: Oleskan food-grade mineral oil atau wax khusus kayu secara berkala (misal: sebulan sekali) untuk menjaga kelembaban kayu dan mencegah retak.
- Noda Membandel: Gosok perlahan dengan lemon dan garam untuk noda yang sulit.
- Pengeringan: Keringkan sepenuhnya di udara sebelum disimpan.
- Penyimpanan: Simpan di tempat yang kering dan tidak terpapar suhu ekstrem.
4. Tatakan Piring Gabus (Cork)
- Pembersihan Rutin: Lap dengan kain lembab dan sedikit sabun ringan jika diperlukan.
- Keringkan Cepat: Penting untuk segera mengeringkan gabus setelah dibersihkan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
- Hindari Air Berlebihan: Jangan merendam atau mencuci di mesin pencuci piring.
- Noda: Noda yang meresap mungkin sulit dihilangkan. Coba gunakan penghapus pensil untuk noda kecil.
5. Tatakan Piring Plastik (PVC, Polipropilena)
- Pembersihan Rutin: Sangat mudah, cukup dilap dengan kain basah dan sabun ringan.
- Mesin Pencuci Piring: Banyak yang aman dicuci di mesin pencuci piring rak atas.
- Hindari Panas Berlebihan: Jangan meletakkan piring yang baru keluar dari oven dengan suhu sangat tinggi langsung di atasnya, karena bisa melelehkan plastik.
6. Tatakan Piring Logam (Stainless Steel, Besi Tempa)
- Pembersihan Rutin: Lap dengan kain lembab. Keringkan segera untuk menghindari noda air.
- Pembersih Logam: Gunakan pembersih khusus stainless steel untuk menghilangkan sidik jari dan mengembalikan kilau.
- Cek Karet Bawah: Pastikan bantalan karet atau felt di bagian bawah tetap utuh untuk melindungi meja.
7. Tatakan Piring Kulit (Asli atau Sintetis)
- Pembersihan Rutin: Lap dengan kain lembab segera setelah digunakan.
- Noda: Untuk noda makanan, gunakan sedikit sabun ringan yang dilarutkan dalam air, lalu lap bersih dan keringkan.
- Kondisioner Kulit: Untuk kulit asli, gunakan kondisioner kulit berkualitas baik beberapa kali dalam setahun untuk menjaga kelembaban dan fleksibilitasnya.
- Hindari Air Berlebihan dan Sinar Matahari: Dapat menyebabkan kulit mengering, retak, atau berubah warna.
8. Tatakan Piring Anyaman (Enceng Gondok, Rotan, Pandan, Jute)
- Pembersihan Rutin: Gunakan sikat lembut atau vacuum cleaner dengan sikat kecil untuk membersihkan remah-remah di antara serat anyaman.
- Lap Lembab: Jika kotor, lap dengan kain yang sedikit lembab (bukan basah) dan segera keringkan di udara terbuka.
- Hindari Kelembaban: Pastikan benar-benar kering sebelum disimpan untuk mencegah jamur.
- Perlindungan: Beberapa tatakan anyaman dapat disemprot dengan sealant pelindung air untuk sedikit meningkatkan daya tahannya terhadap tumpahan.
9. Tatakan Piring Keramik atau Batu
- Pembersihan Rutin: Lap bersih dengan kain basah.
- Pembersih Kaca/Keramik: Untuk kilau ekstra, gunakan pembersih kaca atau keramik.
- Hati-hati: Meskipun kuat, bahan ini bisa pecah jika terjatuh.
- Cek Bawah: Pastikan ada bantalan pelindung di bagian bawah untuk meja.
Tatakan Piring DIY (Do It Yourself): Sentuhan Personal di Meja Makan
Menciptakan tatakan piring sendiri adalah cara fantastis untuk menambahkan sentuhan personal dan unik pada meja makan Anda, sekaligus bisa menjadi hobi yang menyenangkan dan hemat biaya. Ada banyak ide kreatif yang bisa Anda coba, bahkan dengan bahan-bahan sederhana yang mungkin sudah ada di rumah.
1. Tatakan Piring dari Kain Perca atau Sisa Kain
Jika Anda suka menjahit atau memiliki banyak sisa kain dari proyek lain, ini adalah pilihan yang sempurna. Anda bisa:
- Patchwork Placemats: Gabungkan beberapa potongan kain perca dengan pola dan warna berbeda untuk membuat desain patchwork yang menarik. Jahit potongan-potongan tersebut, tambahkan lapisan batting di tengah (untuk ketebalan dan perlindungan panas), lalu lapisi bagian belakang dengan kain lain dan selesaikan dengan jahitan di tepi.
- Reversible Placemats: Gunakan dua jenis kain yang berbeda, satu untuk sisi depan dan satu untuk sisi belakang. Ini memberikan fleksibilitas untuk mengubah tampilan meja Anda hanya dengan membalik tatakan.
- No-Sew Placemats: Untuk yang tidak suka menjahit, Anda bisa menggunakan kain felt tebal atau potongan kain non-fraying (tidak berjumbai) lainnya. Cukup potong sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan, lalu bisa ditambahkan hiasan dengan lem kain atau stiker kain.
2. Tatakan Piring dari Tali Jute atau Tali Rami
Ini memberikan tampilan rustic dan alami yang sangat menawan. Anda hanya perlu tali jute atau rami, lem tembak (hot glue gun), dan gunting:
- Metode Gulung: Mulai dari satu ujung tali, gulung tali melingkar rapat, aplikasikan lem tembak secara bertahap di bagian bawah gulungan untuk merekatkan gulungan satu sama lain. Terus gulung hingga mencapai diameter tatakan yang diinginkan. Tekan dengan kuat agar lem merekat sempurna.
- Metode Anyaman Sederhana: Anda juga bisa mencoba menganyam tali jute menjadi bentuk persegi atau bulat, meskipun ini membutuhkan sedikit lebih banyak kesabaran dan keterampilan.
3. Tatakan Piring dari Kertas atau Karton
Ideal untuk acara khusus, pesta anak-anak, atau jika Anda ingin tema yang berubah-ubah:
- Decoupage Placemats: Tempelkan potongan-potongan kertas motif (dari majalah, koran lama, atau kertas kado) ke dasar karton atau papan tipis, lalu lapisi dengan beberapa lapisan mod podge atau pernis bening untuk melindunginya dari tumpahan.
- Tatakan Lukis Tangan: Gunakan kertas tebal atau karton putih polos, lalu biarkan kreativitas Anda mengalir dengan cat akrilik atau spidol permanen. Anak-anak juga bisa ikut serta dalam proyek ini! Setelah kering, lapisi dengan lapisan pelindung transparan.
- Tatakan Kertas Dapat Dibuang: Cukup cetak desain menarik pada kertas tebal atau gunakan kertas kado yang cantik. Ini praktis untuk pesta besar di mana Anda tidak ingin repot mencuci.
4. Tatakan Piring dari Potongan Gabus (Cork)
Jika Anda memiliki banyak gabus bekas (misalnya dari botol wine) atau bisa mendapatkan lembaran gabus:
- Tatakan Gabus Potongan: Potong lembaran gabus menjadi bentuk yang diinginkan (persegi, bulat). Anda bisa melukisnya atau menempelkan desain di atasnya.
- Tatakan Gabus Lingkaran Wine: Kumpulkan gabus wine bekas, potong menjadi dua secara horizontal, lalu rekatkan bagian datar ke dasar gabus atau karton tipis, membentuk pola mosaik. Ini adalah cara daur ulang yang sangat kreatif.
5. Tatakan Piring dari Bahan Daur Ulang Lain
- Jeans Bekas: Potong celana jeans bekas menjadi bentuk tatakan piring. Teksturnya yang kokoh dan warnanya yang unik akan memberikan tampilan kasual yang stylish. Anda bisa menambahkan kantong jeans sebagai aksen.
- CD/DVD Bekas: Untuk tatakan gelas (coaster) mini, Anda bisa menempelkan mosaik dari CD/DVD yang sudah tidak terpakai ke alas yang lebih kokoh. Ini akan menghasilkan kilauan yang menarik.
Manfaat Membuat Tatakan Piring DIY:
- Ekspresi Kreatif: Memberikan kebebasan untuk mengekspresikan gaya dan kepribadian Anda.
- Hemat Biaya: Seringkali lebih murah daripada membeli tatakan piring yang sudah jadi.
- Unik dan Personal: Tatakan piring buatan tangan Anda akan menjadi satu-satunya di dunia, memberikan sentuhan pribadi yang tidak bisa didapatkan dari produk massal.
- Aktivitas Keluarga: Bisa menjadi proyek menyenangkan untuk dilakukan bersama anggota keluarga, terutama anak-anak.
- Ramah Lingkungan: Menggunakan kembali bahan-bahan yang sudah ada atau daur ulang.
Saat membuat tatakan piring DIY, selalu ingat tentang fungsi utamanya: perlindungan dan kemudahan pembersihan. Gunakan bahan-bahan yang bisa menahan panas dan mudah dilap jika memungkinkan. Lapisan pelindung (seperti pernis atau mod podge) adalah investasi yang baik untuk tatakan DIY berbahan kertas atau kain agar lebih tahan lama.
Inovasi dan Tren Tatakan Piring: Lebih dari Sekadar Alas Tradisional
Dunia desain interior dan produk rumah tangga terus berinovasi, termasuk pada benda sesederhana tatakan piring. Tren-tren terbaru berfokus pada keberlanjutan, multifungsi, dan desain yang cerdas.
1. Bahan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Kesadaran akan lingkungan mendorong produsen untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah bumi. Ini termasuk:
- Gabus Daur Ulang: Gabus yang dikumpulkan dari limbah industri atau produk konsumsi.
- Bambu dan Serat Alami: Bahan-bahan yang cepat tumbuh dan dapat diperbarui.
- Plastik Daur Ulang: Tatakan piring yang terbuat dari botol plastik bekas atau material plastik daur ulang lainnya.
- Tekstil Organik: Katun organik atau linen yang diproduksi tanpa pestisida berbahaya.
- Daun dan Bahan Vegetal: Beberapa desainer bahkan berinovasi menggunakan daun kering atau material vegetatif lainnya yang telah diproses dan diawetkan untuk menciptakan tatakan yang unik dan sepenuhnya alami.
2. Desain Multifungsi
Tatakan piring yang bisa melakukan lebih dari satu hal menjadi populer:
- Tatakan dengan Kantong Peralatan: Beberapa desain kain memiliki kantong kecil di salah satu sisinya untuk menampung garpu, sendok, atau pisau, sangat praktis untuk piknik atau makan santai.
- Tatakan Piring/Cutting Board Kombo: Terutama untuk bahan kayu, ada tatakan yang berfungsi ganda sebagai talenan kecil. Ideal untuk menyajikan keju atau roti yang perlu dipotong di meja.
- Tatakan dengan Pengisi Daya Nirkabel (Konsep): Meskipun masih dalam tahap konsep, ide untuk tatakan piring yang dapat mengisi daya ponsel secara nirkabel saat diletakkan di atasnya adalah contoh bagaimana teknologi dapat diintegrasikan.
3. Teknologi Anti-Bakteri dan Anti-Noda
Beberapa tatakan piring, terutama yang berbahan plastik atau silikon, kini dilengkapi dengan lapisan anti-bakteri untuk kebersihan ekstra. Ada juga bahan yang secara khusus dirancang untuk sangat tahan terhadap noda, sehingga tumpahan tidak akan menempel.
4. Bentuk dan Ukuran Tidak Konvensional
Selain bentuk bulat, persegi, atau oval standar, desainer bereksperimen dengan bentuk organik, asimetris, atau bahkan yang dapat dihubungkan satu sama lain seperti potongan puzzle, menciptakan pola meja yang dinamis.
5. Personalisasi dan Kustomisasi
Permintaan akan produk yang dipersonalisasi semakin tinggi. Ini termasuk tatakan piring yang bisa dicetak dengan nama, inisial, atau desain khusus untuk acara pernikahan, ulang tahun, atau sebagai hadiah yang unik.
6. Tren Warna dan Pola
Tren warna dan pola pada tatakan piring seringkali mengikuti tren desain interior secara keseluruhan:
- Warna Netral dan Earthy Tones: Selalu populer karena fleksibilitasnya.
- Warna-warna Berani: Untuk menambahkan aksen pop ke meja yang netral.
- Pola Geometris dan Abstrak: Untuk tampilan modern dan artistik.
- Motif Botani dan Fauna: Untuk menciptakan nuansa alami dan segar.
Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa bahkan elemen meja makan yang sederhana seperti tatakan piring terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan akan fungsionalitas, estetika, dan kesadaran lingkungan.
Mengintegrasikan Tatakan Piring dengan Dekorasi Meja Lain
Tatakan piring jarang bekerja sendirian. Keindahannya akan semakin bersinar ketika dipadukan secara harmonis dengan elemen dekorasi meja lainnya. Integrasi yang cerdas menciptakan meja makan yang kohesif dan mengundang.
1. Pelari Meja (Table Runner)
Pelari meja adalah selembar kain panjang yang diletakkan di tengah meja. Ini adalah pasangan alami bagi tatakan piring:
- Harmoni Warna dan Tekstur: Pilih pelari meja yang memiliki warna atau tekstur yang melengkapi tatakan piring Anda. Misalnya, tatakan anyaman bambu akan serasi dengan pelari meja dari kain linen alami. Atau, tatakan silikon modern bisa dipadukan dengan pelari meja dari bahan suede sintetis.
- Kontras yang Menarik: Jika tatakan piring Anda berwarna solid, Anda bisa memilih pelari meja dengan motif menarik. Sebaliknya, jika tatakan Anda sudah bermotif ramai, pelari meja polos akan menyeimbangkan tampilan.
- Lapisan Visual: Pelari meja memberikan lapisan visual di tengah meja, menciptakan kedalaman dan minat. Tatakan piring kemudian ditempatkan di sisi kiri dan kanan pelari, membingkai setiap tempat duduk.
2. Vas Bunga atau Centerpiece
Centerpiece adalah fokus utama di tengah meja. Tatakan piring harus mendukung, bukan bersaing dengan, centerpiece Anda:
- Keseimbangan: Jika centerpiece Anda besar dan mencolok, pilih tatakan piring yang lebih sederhana dan tidak terlalu menonjol.
- Tema Bersama: Pastikan warna atau gaya tatakan piring selaras dengan vas bunga, lilin, atau hiasan tengah lainnya. Misalnya, bunga-bunga tropis akan cocok dengan tatakan bambu atau anyaman.
- Ketinggian: Perhatikan ketinggian centerpiece agar tidak menghalangi pandangan orang yang duduk di meja. Tatakan piring, tentu saja, berada di level bawah, tetapi desainnya harus "berbicara" dengan centerpiece.
3. Serviet atau Serbet Makan
Serviet adalah elemen kecil namun powerful dalam dekorasi meja:
- Pencocokan atau Kontras: Anda bisa mencocokkan warna serviet dengan tatakan piring untuk tampilan yang seragam, atau memilih warna kontras untuk menciptakan aksen.
- Cara Melipat: Cara Anda melipat atau menata serviet di atas atau di samping tatakan piring dapat menambahkan sentuhan elegan. Lipatan yang rumit untuk acara formal, lipatan sederhana atau cincin serviet untuk suasana kasual.
- Tekstur Tambahan: Serviet kain memberikan tekstur lembut yang melengkapi kekakuan piring dan kekerasan meja.
4. Peralatan Makan dan Gelas
Ini adalah elemen-elemen yang akan diletakkan langsung di atas atau di sekitar tatakan piring:
- Gaya Peralatan: Tatakan piring harus selaras dengan gaya peralatan makan Anda. Peralatan makan modern akan cocok dengan tatakan minimalis, sementara peralatan bergaya vintage akan lebih pas dengan tatakan kain berenda atau kayu.
- Penempatan: Tatakan piring secara alami membimbing penempatan piring, garpu, sendok, dan gelas, menciptakan tatanan yang rapi dan teratur untuk setiap tamu.
5. Lilin dan Pencahayaan
Pencahayaan dapat mengubah suasana hati secara drastis:
- Suasana Romantis: Tatakan piring dengan warna gelap atau metalik dapat terlihat menawan di bawah cahaya lilin yang redup.
- Kecerahan: Untuk makan siang, tatakan piring berwarna cerah akan memantulkan cahaya alami dan membuat meja terasa lebih segar.
Menciptakan Tampilan yang Kohesif:
- Pilih Tema: Sebelum mulai menata, putuskan tema atau suasana yang ingin Anda ciptakan (misalnya, "musim gugur hangat," "makan malam mewah," "pesta pantai ceria").
- Pilih Palet Warna: Tentukan 2-3 warna utama dan beberapa warna aksen. Pastikan semua elemen dekorasi Anda berada dalam palet ini.
- Variasi Tekstur: Jangan takut mencampur tekstur (halus, kasar, mengkilap, matte). Tatakan piring dapat menjadi awal yang bagus untuk memperkenalkan tekstur.
- Simplicity is Key: Terkadang, kurang itu lebih. Hindari terlalu banyak elemen yang bersaing untuk perhatian. Biarkan tatakan piring Anda bersinar sebagai bagian dari ansambel yang lebih besar.
Dengan perencanaan yang cermat, tatakan piring bukan hanya berfungsi sebagai pelindung meja, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam menciptakan pengalaman bersantap yang tak terlupakan dan secara visual memukau.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan dan Memilih Tatakan Piring
Meskipun terlihat sederhana, ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat memilih atau menggunakan tatakan piring. Menghindarinya dapat meningkatkan pengalaman bersantap dan menjaga investasi Anda.
1. Mengabaikan Ukuran Meja dan Tatakan
Kesalahan: Memilih tatakan yang terlalu besar untuk meja kecil, atau tatakan yang terlalu kecil untuk piring besar.
Dampak: Tatakan yang terlalu besar akan saling bertabrakan, membuat meja terasa sempit dan berantakan, serta mengganggu kenyamanan makan. Tatakan yang terlalu kecil gagal melindungi area yang cukup di bawah piring, sehingga tetap berisiko terkena tumpahan atau goresan.
Solusi: Ukur meja Anda dan pertimbangkan berapa banyak orang yang akan duduk. Sisakan setidaknya 1-2 inci (2.5-5 cm) ruang di antara setiap tatakan dan tepi meja. Pastikan tatakan cukup lebar untuk piring makan utama Anda, idealnya dengan sedikit ruang ekstra.
2. Tidak Mempertimbangkan Tema atau Gaya Dekorasi
Kesalahan: Membeli tatakan piring yang tidak sesuai dengan estetika ruangan atau acara.
Dampak: Meja terlihat tidak serasi, canggung, atau tidak profesional. Misalnya, tatakan plastik bergambar kartun di makan malam formal, atau tatakan kulit mewah di acara piknik santai.
Solusi: Selalu pikirkan konteks penggunaannya. Untuk acara formal, pilih bahan dan desain yang elegan. Untuk penggunaan sehari-hari atau acara kasual, Anda bisa lebih bebas dengan warna dan motif yang cerah dan praktis. Pertimbangkan warna dinding, perabotan, dan aksen lain di ruang makan Anda.
3. Mengabaikan Kemudahan Perawatan
Kesalahan: Memilih tatakan piring yang indah tetapi sangat sulit dibersihkan atau membutuhkan perawatan khusus yang tidak sesuai dengan gaya hidup Anda.
Dampak: Tatakan cepat terlihat kotor, bernoda, atau rusak karena perawatan yang tidak memadai, sehingga Anda akhirnya jarang menggunakannya atau harus menggantinya lebih cepat.
Solusi: Jujur pada diri sendiri tentang seberapa banyak waktu yang Anda miliki untuk merawatnya. Jika Anda memiliki anak kecil atau sering mengadakan pesta, pilihlah tatakan yang tahan noda, tahan air, dan mudah dilap atau dicuci mesin (misalnya, silikon, PVC). Jika Anda tidak keberatan dengan perawatan ekstra, bahan seperti kulit atau kayu bisa menjadi pilihan.
4. Hanya Memiliki Satu Set Tatakan Piring
Kesalahan: Menggunakan set tatakan piring yang sama untuk setiap kesempatan, dari sarapan santai hingga makan malam liburan.
Dampak: Meja makan bisa terasa monoton dan tidak memberikan suasana yang tepat untuk acara-acara berbeda. Selain itu, penggunaan berulang tanpa jeda dapat mempercepat keausan.
Solusi: Pertimbangkan untuk memiliki setidaknya dua set tatakan piring: satu untuk penggunaan sehari-hari (praktis dan tahan lama) dan satu lagi untuk acara-acara khusus (lebih elegan atau tematik). Ini memungkinkan Anda menyesuaikan suasana dan memperpanjang umur tatakan Anda.
5. Lupa Melindungi Bagian Bawah Tatakan
Kesalahan: Menggunakan tatakan berbahan keras (misalnya logam, keramik, kayu dengan permukaan kasar) tanpa bantalan pelindung di bagian bawah.
Dampak: Tatakan tersebut justru bisa menggores permukaan meja, mengalahkan tujuan utama penggunaannya.
Solusi: Selalu periksa bagian bawah tatakan. Jika permukaannya keras atau berpotensi kasar, tambahkan bantalan felt, karet, atau kaki silikon kecil di setiap sudut atau di bagian bawahnya untuk memastikan tidak ada kontak langsung antara bahan keras tatakan dengan meja.
6. Menggunakan Tatakan Piring yang Rusak atau Kotor
Kesalahan: Terus menggunakan tatakan yang sudah bernoda permanen, sobek, retak, atau berjamur.
Dampak: Merusak estetika meja, menciptakan kesan jorok, dan bahkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri (terutama jika berjamur). Ini juga bisa menurunkan mood saat makan.
Solusi: Periksa tatakan piring Anda secara berkala. Segera bersihkan setelah digunakan. Jika tatakan sudah terlalu usang atau rusak permanen dan tidak bisa diperbaiki, saatnya untuk menggantinya. Tatakan piring yang bersih dan terawat akan selalu lebih menarik.
7. Salah Membedakan Tatakan Piring dengan Charger Plate
Kesalahan: Menganggap tatakan piring sama dengan 'charger plate' atau 'underplate'.
Dampak: Meskipun keduanya berada di bawah piring, fungsinya berbeda. Charger plate adalah piring dekoratif besar yang tetap berada di meja sepanjang makan (kecuali saat hidangan utama disajikan dan diganti dengan piring asli, atau berfungsi sebagai alas piring utama) dan biasanya tidak langsung terkena makanan. Tatakan piring adalah alas yang langsung menampung remah dan tumpahan.
Solusi: Pahami perbedaan fungsinya. Tatakan piring adalah pelindung fungsional yang mudah dibersihkan. Charger plate adalah elemen dekoratif yang menambah kemewahan, dan biasanya piring makan akan diletakkan di atasnya. Anda bisa menggunakan keduanya bersamaan untuk tampilan yang sangat formal.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat tatakan piring di meja makan Anda, baik dari segi fungsionalitas maupun estetika.
Sejarah Singkat Tatakan Piring: Dari Kebutuhan hingga Seni
Konsep menempatkan alas di bawah makanan atau di bawah wadah makanan bukanlah hal baru; akarnya dapat ditelusuri kembali ke peradaban kuno, meskipun bentuk dan fungsinya telah berevolusi secara dramatis seiring waktu. Pada dasarnya, kebutuhan untuk melindungi permukaan dan menjaga kebersihan selalu ada.
Awal Mula: Perlindungan Pragmatis
Pada zaman dahulu, sebelum meja makan modern dengan lapisan pelindung yang kuat, permukaan tempat makan seringkali terbuat dari kayu sederhana, batu, atau bahkan tanah yang dipadatkan. Makanan seringkali panas, berminyak, atau basah, sehingga kebutuhan akan alas pelindung sangat mendesak. Orang-orang menggunakan apa pun yang tersedia: daun-daunan besar, kulit binatang, atau potongan kain kasar untuk mencegah kerusakan pada permukaan dan menjaga sedikit kebersihan.
- Abad Pertengahan: Di Eropa Abad Pertengahan, "trencher" adalah umum. Trencher adalah sepotong roti basi yang tebal yang digunakan sebagai piring sekali pakai. Setelah makanan dimakan dari atasnya, roti yang sudah basah dan penuh saus ini seringkali diberikan kepada orang miskin atau hewan. Meskipun bukan alas dalam arti modern, ini menunjukkan konsep alas makan yang dapat menampung sisa makanan.
- Perkembangan Kain Alas: Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kehalusan dalam bersantap, terutama di kalangan bangsawan, kain mulai digunakan lebih luas. Taplak meja menjadi standar, tidak hanya sebagai dekorasi tetapi juga sebagai lapisan pelindung dasar. Namun, taplak meja cenderung besar dan sulit dicuci jika hanya satu area yang kotor.
Abad ke-18 dan ke-19: Evolusi ke Individualitas
Pada abad ke-18 dan ke-19, seiring dengan semakin berkembangnya etiket makan dan peralatan makan yang lebih halus, ide untuk "alas makan pribadi" mulai muncul. Daripada hanya satu taplak meja besar, orang mulai menggunakan alas yang lebih kecil di bawah setiap piring. Ini lebih praktis untuk kebersihan dan juga memungkinkan presentasi yang lebih individual untuk setiap tamu.
- Pelindung Khusus: Alas ini awalnya berfungsi murni sebagai pelindung dari panas, goresan, dan tumpahan, mirip dengan fungsi tatakan piring modern. Bahan-bahan seperti gabus, kayu tipis, atau kain berlapis mulai digunakan.
- Munculnya Desain: Seiring dengan industrialisasi dan peningkatan kemampuan produksi, alas-alas ini mulai memiliki desain dan ornamen, bukan hanya sekadar fungsional. Bordir, renda, dan pola-pola dicetak mulai menghiasi alas piring.
Abad ke-20 dan Sekarang: Fungsionalitas dan Estetika
Abad ke-20 menyaksikan ledakan dalam desain dan variasi tatakan piring, didorong oleh perubahan gaya hidup dan inovasi bahan:
- Era Pasca Perang: Dengan munculnya bahan sintetis seperti plastik dan silikon, tatakan piring menjadi lebih terjangkau, mudah dibersihkan, dan tahan lama, membuatnya dapat diakses oleh masyarakat luas.
- Fokus pada Estetika: Tatakan piring tidak lagi hanya alat pelindung, melainkan elemen kunci dalam penataan meja (table setting). Desainer mulai bereksperimen dengan berbagai warna, tekstur, dan bentuk untuk melengkapi atau bahkan menjadi fokus utama dekorasi meja.
- Gaya Hidup Modern: Dalam kehidupan modern yang serba cepat, tatakan piring menawarkan solusi cepat dan mudah untuk memperbarui tampilan meja makan tanpa investasi besar, sekaligus menjaga kebersihan dengan minimal usaha. Mereka menjadi alat yang esensial bagi mereka yang ingin menyeimbangkan kepraktisan dengan gaya.
Dari daun sederhana di tanah hingga alas silikon modern atau kain linen bordir, tatakan piring telah menempuh perjalanan panjang. Perjalanannya mencerminkan evolusi masyarakat dalam hal kebersihan, etiket, dan estetika, menunjukkan bagaimana sebuah objek sederhana dapat menjadi bagian integral dari pengalaman bersantap kita.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Tatakan Piring
1. Apakah saya benar-benar perlu menggunakan tatakan piring?
Jawab: Tidak wajib, tetapi sangat disarankan. Tatakan piring memberikan banyak manfaat yang melampaui sekadar estetika. Mereka melindungi meja Anda dari goresan, noda, dan panas, menjaga kebersihan, dan dapat meningkatkan suasana makan. Jika Anda menghargai meja makan Anda dan ingin menjaganya tetap awet, tatakan piring adalah investasi yang sangat baik.
2. Bisakah tatakan piring dicuci di mesin cuci?
Jawab: Tergantung pada bahannya.
- Ya, umumnya: Tatakan kain (katun, linen, poliester) dan banyak tatakan silikon atau plastik. Selalu periksa label instruksi produk.
- Tidak, umumnya: Tatakan kayu, gabus, kulit, logam, anyaman alami, keramik, atau batu. Bahan-bahan ini biasanya hanya perlu dilap bersih dengan kain lembab.
3. Berapa banyak tatakan piring yang harus saya miliki?
Jawab: Idealnya, Anda harus memiliki setidaknya satu set untuk setiap kursi di meja makan Anda, ditambah beberapa cadangan jika Anda sering memiliki tamu atau jika beberapa tatakan kotor. Jadi, jika meja Anda untuk 4 orang, memiliki 6-8 tatakan piring adalah jumlah yang baik. Memiliki dua set (satu untuk sehari-hari, satu untuk acara khusus) juga merupakan ide yang bagus.
4. Apa perbedaan antara tatakan piring (placemat) dan piring alas (charger plate)?
Jawab:
- Tatakan Piring (Placemat): Ini adalah alas individu yang diletakkan di bawah setiap piring. Fungsinya utama adalah melindungi meja dari tumpahan, panas, dan goresan, serta menambah elemen dekoratif. Makanan dan remah-remah langsung jatuh di atas tatakan ini, sehingga harus mudah dibersihkan.
- Piring Alas (Charger Plate / Underplate): Ini adalah piring dekoratif yang lebih besar dari piring makan biasa, diletakkan di bawah piring utama. Fungsinya murni estetika, sebagai "bingkai" untuk piring makan, menambah sentuhan formal dan mewah. Biasanya, makanan tidak diletakkan langsung di atas piring alas, dan piring alas tetap di meja sepanjang hidangan (seringkali dilepas sebelum hidangan penutup).
5. Bagaimana cara menghilangkan noda dari tatakan piring anyaman (bambu/rotan)?
Jawab: Untuk noda cair, segera serap dengan kain bersih. Untuk noda makanan padat, sikat perlahan dengan sikat gigi bekas atau sikat kawat lembut untuk menghilangkan remah-remah. Jika ada noda yang menempel, lap dengan kain lembab yang sedikit dibubuhi sabun ringan, lalu segera keringkan sepenuhnya di bawah sinar matahari atau di tempat yang berventilasi baik untuk mencegah jamur.
6. Apakah tatakan piring bisa digulung untuk penyimpanan?
Jawab: Tatakan silikon, kain, atau plastik tipis seringkali bisa digulung untuk menghemat ruang. Namun, tatakan yang lebih kaku seperti dari kayu, gabus tebal, logam, atau keramik/batu harus disimpan datar atau ditumpuk untuk menghindari kerusakan.
7. Apakah tatakan piring harus serasi dengan taplak meja?
Jawab: Tidak harus serasi sepenuhnya, tetapi sebaiknya harmonis. Anda bisa memilih tatakan yang kontras tetapi tetap berada dalam palet warna yang sama, atau memiliki tekstur yang melengkapi. Misalnya, taplak meja linen polos bisa dipadukan dengan tatakan anyaman untuk kontras tekstur, atau tatakan kain dengan pola geometris.
8. Apakah ada ukuran standar untuk tatakan piring?
Jawab: Ukuran standar yang paling umum adalah sekitar 12x18 inci (sekitar 30x45 cm) untuk bentuk persegi panjang atau 13-15 inci (sekitar 33-38 cm) untuk bentuk bulat. Namun, ukuran ini bisa bervariasi tergantung desain dan produsen. Pilihlah ukuran yang sesuai dengan piring Anda dan tidak terlalu memenuhi meja.
Kesimpulan: Investasi Kecil, Dampak Besar
Dari pembahasan mendalam ini, jelas bahwa tatakan piring di meja makan adalah lebih dari sekadar aksesoris pelengkap. Elemen sederhana ini memiliki peran ganda yang krusial: sebagai pelindung setia bagi meja kesayangan Anda dari goresan, noda, dan panas, serta sebagai penambah estetika yang powerful yang dapat mengubah suasana ruang makan secara instan.
Kita telah menelusuri beragam pilihan bahan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri, mulai dari kelembutan kain, ketahanan silikon, kehangatan kayu, hingga kemewahan kulit. Memilih tatakan piring yang tepat adalah seni menyeimbangkan fungsi, gaya, dan kemudahan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda.
Lebih dari itu, tatakan piring juga berkontribusi pada aspek kebersihan, peredaman suara, dan stabilitas piring saat bersantap. Dengan pemahaman yang baik tentang cara memilih, merawat, dan bahkan menciptakan tatakan piring sendiri melalui proyek DIY, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari investasi kecil ini.
Jadi, kali berikutnya Anda menata meja makan, jangan lupakan kekuatan sebuah tatakan piring. Biarkan elemen kecil ini menjadi cerminan gaya Anda, pelindung meja Anda, dan bagian tak terpisahkan dari pengalaman bersantap yang lebih nyaman, bersih, dan indah. Tatakan piring membuktikan bahwa kadang-kadang, detail terkecil justru membawa dampak terbesar.