Simbol Doa dan Penyembuhan
Ketika seorang Muslim jatuh sakit, hal ini merupakan ujian sekaligus kesempatan untuk mendapatkan pahala dan penghapusan dosa, sebagaimana yang diajarkan oleh Islam. Sebagai seorang muslim yang menjenguk atau mengirimkan ucapan kepada saudara yang sakit, penting bagi kita untuk berpegang pada ajaran Nabi Muhammad SAW. Ucapan yang kita sampaikan tidak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga memohonkan kesembuhan terbaik dari Allah SWT.
Menjenguk orang sakit ('adatul maridh) adalah salah satu hak seorang muslim atas muslim lainnya dan termasuk amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah ﷺ bersabda: "Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin." (HR. Bukhari & Muslim).
Dalam konteks memberikan ucapan, tujuan utamanya adalah membangkitkan optimisme, mengingatkan akan hikmah di balik sakit, dan mendoakannya dengan penuh keyakinan. Ucapan yang sesuai sunnah biasanya singkat, padat, mengandung pujian kepada Allah, dan permohonan kesembuhan yang tulus.
Ada beberapa lafadz doa yang shahih yang sering diucapkan Rasulullah ﷺ saat menjenguk sahabat yang sedang sakit. Menggunakan lafadz ini akan memberikan keberkahan dan ketenangan bagi yang sakit karena bersumber langsung dari tuntunan Nabi.
Ini adalah doa yang paling sering diajarkan dan diamalkan:
"Allahumma Rabban-Naas, Adzhibil Ba'sa, Isyfi Antas-Syaafii, Laa Syifaa'a Illaa Syifaa'uka, Syifaa'an Laa Yughaadiru Saqaman."
Artinya: "Ya Allah, Rabb segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain."
Doa ini hendaknya diucapkan dengan meletakkan tangan di atas bagian yang sakit (jika memungkinkan) atau diucapkan di hadapan orang yang sakit sebanyak tiga kali.
Ketika menjenguk, Nabi Muhammad ﷺ juga mengajarkan untuk menyebut nama-nama Allah yang agung:
"Bismillah, Bismillah, Bismillah." (Diikuti dengan ucapan permohonan kesembuhan).
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang mendatangi orang sakit yang belum tiba ajalnya, lalu ia mengucapkan doa ini tujuh kali, niscaya Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut."
Sakit adalah sarana penghapus dosa. Mengingatkan hal ini dapat menguatkan hati saudara kita:
Ucapkanlah:
Ini sesuai dengan sabda Nabi: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah gugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Bukhari).
Selain lafadz doa, adab dalam menyampaikan ucapan juga penting untuk diperhatikan:
Dengan mengikuti sunnah dalam memberikan ucapan dan doa kepada orang yang sakit, kita tidak hanya menunaikan hak saudara kita, tetapi juga mengharapkan agar doa kita diijabah oleh Allah SWT, sehingga orang yang sakit segera diangkat penyakitnya dan kita pun mendapatkan pahala karena telah berbuat baik.