Viaplay Group, salah satu pemain kunci dalam industri streaming Nordik dan Eropa, telah melalui serangkaian perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam lanskap media yang semakin kompetitif, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perilaku konsumen dan tekanan finansial menjadi krusial. Di tengah gejolak ini, sosok kepemimpinan menjadi penentu arah perusahaan. Salah satu nama yang erat kaitannya dengan periode penting restrukturisasi dan penajaman fokus adalah Anders Jensen.
Anders Jensen mengambil alih kemudi Viaplay Group pada saat perusahaan menghadapi tantangan berat, termasuk biaya akuisisi konten yang tinggi dan kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan pertumbuhan pelanggan dengan profitabilitas. Perannya bukan sekadar menjaga operasional harian, melainkan merombak fondasi strategis perusahaan agar lebih berkelanjutan. Fokus utamanya adalah menggeser prioritas dari ekspansi geografis yang agresif menuju konsolidasi dan efisiensi di pasar inti yang telah mapan.
Inti dari bisnis Viaplay adalah penawaran konten olahraga langsung (live sports) yang eksklusif dan produksi drama orisinal Nordik yang berkualitas tinggi. Namun, hak siar olahraga datang dengan harga yang sangat mahal. Ketika Viaplay Group, di bawah arahan kepemimpinan sebelumnya, melakukan investasi besar di berbagai wilayah, beban biaya ini menjadi tidak sebanding dengan pendapatan di beberapa pasar baru. Anders Jensen harus mengevaluasi ulang portofolio ini dengan cermat. Keputusan sulit mengenai divestasi aset di luar pasar utama Eropa Utara menjadi langkah nyata untuk mengurangi kerugian dan memfokuskan modal pada area di mana Viaplay memiliki keunggulan kompetitif yang jelas.
Restrukturisasi ini memerlukan negosiasi ulang kontrak besar dan penyesuaian strategi harga. Dampak dari keputusan strategis ini tidak hanya terasa pada neraca keuangan tetapi juga pada persepsi investor dan loyalitas pelanggan yang terbiasa dengan jangkauan layanan yang luas. Transformasi yang dipimpin oleh Jensen menekankan pentingnya 'kualitas di atas kuantitas' dalam hal konten dan penetrasi pasar.
Di bawah kepemimpinan Anders Jensen, Viaplay Group secara eksplisit memperjelas pasar intinya: Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, Islandia, dan negara-negara Baltik. Langkah ini merupakan pengakuan bahwa mempertahankan posisi dominan di tanah air Nordik lebih menguntungkan daripada mencoba bersaing secara membabi buta di pasar yang didominasi oleh raksasa global seperti Netflix atau Disney+. Strategi ini sering disebut sebagai "kembali ke akar" atau "pivot to core markets."
Selain itu, efisiensi operasional menjadi kata kunci. Langkah pemotongan biaya dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengurangan jumlah karyawan hingga peninjauan ulang anggaran pemasaran. Bagi perusahaan teknologi hiburan yang beroperasi dengan margin ketat, menjaga disiplin finansial adalah prasyarat untuk bertahan hidup dan akhirnya mencapai profitabilitas jangka panjang. Kinerja finansial selama masa transisi ini selalu dipantau ketat oleh pasar modal, menjadikan setiap pengumuman pendapatan menjadi momen krusial.
Kisah Viaplay Group dan peran Anders Jensen dalam menavigasi badai industri media streaming memberikan studi kasus menarik mengenai bagaimana perusahaan Eropa dapat merespons tekanan globalisasi. Ini adalah tentang membuat pilihan sulit—melepaskan wilayah atau properti tertentu—demi memastikan bahwa inti bisnis tetap kuat, relevan, dan mampu bersaing secara berkelanjutan melawan skala ekonomi yang dimiliki oleh pesaing internasional yang lebih besar. Keberhasilan strategi ini pada akhirnya akan diukur dari kemampuan Viaplay untuk kembali mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang sehat sambil menjaga biaya tetap terkendali.