Alkana merupakan kelompok hidrokarbon jenuh yang paling sederhana. Dalam kurikulum kimia kelas 11, pemahaman mendalam mengenai alkana adalah fondasi penting sebelum melangkah ke hidrokarbon tak jenuh seperti alkena dan alkuna, serta senyawa karbon fungsional lainnya. Alkana didefinisikan sebagai senyawa organik yang hanya terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H), di mana ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal (kovalen tunggal). Rumus umum yang mengikat semua anggota seri homolog alkana adalah CnH2n+2, di mana 'n' adalah jumlah atom karbon.
Karena hanya memiliki ikatan tunggal, alkana disebut juga sebagai hidrokarbon jenuh. Sifatnya yang relatif inert atau kurang reaktif dibandingkan dengan alkena atau alkuna menjadikannya sering disebut sebagai 'parafin', yang berasal dari bahasa Latin yang berarti afinitas rendah. Meskipun demikian, alkana memainkan peran krusial dalam industri energi, terutama sebagai komponen utama gas alam (metana, etana) dan minyak bumi (fraksi yang lebih berat).
Visualisasi model bola-batang untuk salah satu anggota alkana.
Penamaan alkana mengikuti aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Tata nama ini didasarkan pada panjang rantai karbon terpanjang dan substituen yang melekat padanya. Untuk alkana rantai lurus (normal), penamaan sangat sistematis berdasarkan jumlah atom karbon:
Ketika rantai karbon bercabang, aturan IUPAC harus diterapkan dengan ketat:
Salah satu konsep kunci dalam studi alkana di kelas 11 adalah isomerisme konstitusional, khususnya isomer rantai. Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama, tetapi memiliki struktur kerangka atom yang berbeda. Fenomena ini mulai muncul ketika jumlah atom karbon mencapai empat atau lebih.
Contoh paling klasik adalah Butana (C4H10). Butana memiliki dua isomer:
CH3-CH2-CH2-CH3Secara umum, alkana memiliki sifat fisik yang dipengaruhi oleh gaya antarmolekulnya, yaitu gaya dispersi London (gaya van der Waals). Gaya London ini semakin kuat seiring dengan bertambahnya massa molar (jumlah atom C), sehingga:
Di sisi kimia, alkana dikenal tidak reaktif (inert). Namun, mereka dapat mengalami reaksi-reaksi penting ketika diberi energi yang cukup, terutama pada suhu tinggi atau dengan bantuan sinar UV:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O + Energi.Meskipun terlihat sederhana, alkana adalah tulang punggung industri petrokimia. Metana (CH4) adalah komponen utama gas alam yang digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri. Etana dan Propana sering dicairkan untuk dijadikan LPG (Liquefied Petroleum Gas). Sementara itu, fraksi cair alkana yang lebih panjang menjadi bahan bakar transportasi seperti bensin (gabungan C5-C12) dan minyak tanah. Mempelajari alkana tidak hanya tentang teori ikatan kimia, tetapi juga memahami sumber daya energi vital yang menopang peradaban modern. Fokus pada penamaan dan isomerisme adalah kunci untuk menguasai bab ini dalam studi kimia kelas 11.