Dalam ajaran Islam, setiap aktivitas, sekecil apapun, dianjurkan untuk diawali dengan doa (basmalah) sebagai bentuk pengakuan bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT. Salah satu doa yang sangat umum dan penting untuk dihafal serta diamalkan adalah doa sebelum makan, yang terkenal dengan lafalnya: "Allahumma Bariklana".
Doa ini bukan sekadar formalitas sebelum menyentuh makanan. Ia adalah manifestasi rasa syukur, kerendahan hati, dan permohonan agar apa yang kita konsumsi menjadi berkah, baik bagi jasmani maupun rohani kita. Tanpa keberkahan, makanan yang paling lezat pun dapat menjadi sia-sia, bahkan dapat membawa mudharat.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
*Allahumma barik lanaa fii maa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaaban naar.*
Ya Allah, berkahilah kami di dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Memahami setiap kata dalam doa ini memberikan dimensi spiritual yang lebih dalam pada ritual makan kita sehari-hari. Kata "Bariklana" (berkahilah kami) adalah inti dari permohonan ini. Keberkahan dalam rezeki mencakup kualitasnya (halal dan baik), kuantitasnya (cukup), serta dampaknya (menambah kekuatan untuk taat kepada Allah).
Ada beberapa alasan mendasar mengapa doa ini ditekankan dalam tradisi Muslim:
Bayangkan seandainya setiap suapan yang masuk ke dalam tubuh kita membawa berkah. Makanan yang sedikit akan terasa cukup. Kesehatan akan terjaga. Energi yang didapat dari makanan tersebut akan digunakan untuk amal kebaikan. Inilah esensi dari keberkahan yang kita mohonkan dalam "Allahumma Bariklana".
Bahkan, ketika kita makan bersama orang lain, doa ini menjadi perekat sosial yang agung. Ia mengingatkan semua orang di meja makan bahwa mereka terikat dalam ikatan iman dan rasa syukur yang sama. Hal ini menciptakan suasana keakraban dan ketenangan, jauh dari perdebatan atau kesembronoan saat menikmati hidangan.
Mengamalkan doa ini secara konsisten membutuhkan sedikit usaha pada awalnya, terutama bagi mereka yang terbiasa terburu-buru. Namun, mengingat bahwa setiap hari kita makan minimal tiga kali, mengamalkannya berarti kita telah menanamkan nilai-nilai spiritual lebih dari seribu kali dalam setahun. Ini adalah investasi rohani yang sangat kecil dengan hasil yang tak terhingga.
Oleh karena itu, mari kita jadikan doa "Allahumma Bariklana" sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas kita. Bukan hanya sekadar ucapan yang terucap, tetapi juga peresapan makna yang mengalir dalam setiap tetes makanan yang kita telan. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi rezeki kita dan menjauhkan kita dari segala hal yang buruk di dunia maupun di akhirat.
Mencari keberkahan dalam hal yang paling mendasar seperti makan adalah langkah awal yang kuat dalam menjalani kehidupan yang diridhai Allah SWT.