Dalam khazanah kekayaan doa-doa Islam, terdapat ungkapan-ungkapan yang sarat makna dan mengandung permohonan mendalam kepada Allah SWT. Salah satu doa yang sering diucapkan, terutama setelah memberikan sedekah atau melakukan kebajikan, adalah "Allahumma La Tahrimna Ajrahu". Kalimat singkat ini menyimpan harapan besar, yaitu agar pahala dari kebajikan tersebut tidak terputus dan senantiasa mengalir untuk pelakunya.
Makna di Balik Ungkapan
Secara harfiah, doa ini berarti: "Ya Allah, jangan Engkau halangi/haramkan kami dari pahalanya." Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah pengakuan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Rabb-nya. Ketika seseorang berbagi rezeki, membantu sesama, atau melakukan amal kebaikan lainnya, terkadang ada kekhawatiran tersembunyi—kekhawatiran bahwa amal tersebut mungkin terhapus oleh kesombongan, riya', atau hal-hal lain yang membatalkan keikhlasan.
Dengan mengucapkan "Allahumma La Tahrimna Ajrahu," seorang Muslim memohon agar Allah menjaga kesucian niatnya dan menerima amalnya tanpa menghalanginya mendapatkan imbalan penuh di akhirat. Ini adalah bentuk tawakkal (berserah diri) sekaligus upaya proaktif untuk menjaga kualitas amal di mata Pencipta.
Konteks Penggunaan Doa
Doa ini seringkali diucapkan oleh orang yang menerima sedekah atau bantuan. Ketika seseorang menerima kebaikan materiil dari saudaranya, mereka tidak hanya bersyukur atas bantuannya, tetapi juga mendoakan pemberi agar mendapatkan balasan setimpal dari Allah. Namun, maknanya juga bisa diperluas. Para ulama juga menganjurkan agar kita mengucapkan doa ini untuk diri sendiri ketika beramal saleh. Misalnya, setelah membantu membangun masjid, memberi makan anak yatim, atau menolong orang yang kesusahan, doa ini menjadi penutup yang sempurna.
Tujuannya adalah membersihkan hati dari potensi penyakit hati. Sedekah yang dilakukan dengan niat mencari pujian manusia (riya') akan sia-sia. Doa ini berfungsi sebagai 'pembersih' terakhir, memohon kepada Allah agar menerima amal tersebut seolah-olah kita baru saja membersihkannya dari debu duniawi.
Pentingnya Menjaga Keikhlasan
Inti dari "Allahumma La Tahrimna Ajrahu" adalah keikhlasan. Islam mengajarkan bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah amal yang dilakukan dengan niat tulus semata-mata karena mencari keridhaan-Nya. Ketika kita berbuat baik, godaan untuk merasa lebih baik dari orang lain atau mengharapkan pujian seringkali muncul. Doa ini menjadi penangkal efektif terhadap kesombongan yang dapat menumpulkan pahala.
Bayangkan seorang yang menghabiskan hartanya di jalan Allah. Betapa besar harapannya terhadap balasan surga. Doa ini adalah jaminan spiritual bahwa ia menyerahkan perhitungan pahalanya sepenuhnya kepada Allah, berharap agar tidak ada satupun tetes keringat atau sepeser pun harta yang terbuang sia-sia di hadapan-Nya. Ini adalah permintaan agar Allah memelihara kebaikan yang telah kita lakukan dari segala hal yang dapat merusaknya.
Implikasi Spiritual dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengintegrasikan doa ini dalam rutinitas kebaikan kita memberikan manfaat spiritual yang besar. Pertama, ia menumbuhkan rasa rendah hati. Kita menyadari bahwa tanpa rahmat Allah, semua amal kita tidak akan berarti. Kedua, ia mendorong kita untuk terus beramal tanpa terikat pada hasil duniawi, karena imbalan terbesar ada di sisi Allah.
Ketika kita berdoa kepada orang lain dengan kalimat ini, kita juga sedang mengingatkan diri kita sendiri tentang standar tinggi yang ditetapkan agama terkait amal jariyah. Doa ini mendorong sebuah ekosistem kebaikan di mana penerima mendoakan pemberi, dan pemberi mendoakan agar amalnya diterima. Ini adalah siklus saling mendukung dalam ketaatan.
Oleh karena itu, "Allahumma La Tahrimna Ajrahu" bukan sekadar doa yang diucapkan sepintas lalu. Ia adalah penutup amalan, sebuah benteng pelindung bagi keikhlasan, dan harapan abadi seorang mukmin agar semua usaha baiknya di dunia ini dibalas dengan ganjaran yang berlipat ganda di akhirat kelak. Marilah kita senantiasa menyertai setiap kebajikan kita dengan permohonan ini, memohon kepada Sang Maha Penerima Amal agar menjadikan amal kita abadi dan bermanfaat.