Dalam ajaran Islam, doa adalah inti dari ibadah dan merupakan cara seorang hamba berkomunikasi langsung dengan Penciptanya. Di antara sekian banyak permohonan yang dipanjatkan umat Muslim, memohon umur yang panjang dan penuh berkah menempati posisi yang penting. Salah satu lafal doa yang sering diucapkan untuk tujuan ini adalah "Allahumma tawil umurona".
Permintaan akan umur panjang bukanlah sekadar hasrat duniawi untuk menikmati kehidupan lebih lama. Namun, dalam konteks spiritual, umur yang panjang dipandang sebagai kesempatan emas untuk mengumpulkan pahala, memperbaiki diri, dan semakin mendekatkan diri kepada ridha Allah SWT. Umur yang singkat, meskipun penuh ketaatan, kadang menimbulkan kekhawatiran akan belum sempurnanya bekal akhirat. Oleh karena itu, doa ini mengandung harapan besar agar waktu yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Meskipun doa pendek "Allahumma tawil umurona" sering diucapkan, doa ini sejatinya adalah bagian dari rangkaian doa yang lebih lengkap, sering kali ditujukan agar usia yang dipanjangkan membawa kebaikan dan manfaat, bukan sekadar usia yang panjang tanpa berkah.
Artinya secara harfiah adalah: "Ya Allah, panjangkanlah umur kami."
Namun, dalam banyak tradisi, doa ini sering dilengkapi dengan permohonan agar umur yang panjang tersebut menjadi usia yang taat dan penuh amal shaleh. Contoh perluasan doa yang sejalan dengan semangat ini adalah:
Yang bermakna: "Ya Allah, panjangkanlah umur kami dalam ketaatan kepada-Mu dan keridhaan-Mu."
Meminta umur panjang dari Allah SWT harus selalu disertai niat yang murni dan benar. Islam mengajarkan bahwa kuantitas umur tidaklah seberapa penting dibandingkan kualitasnya. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya, dan seringkali, orang yang memiliki akhlak terbaik adalah mereka yang diberikan kesempatan hidup lebih lama untuk terus memperbaiki diri dan memberi manfaat kepada sesama.
Beberapa alasan utama mengapa memohon umur panjang dalam ketaatan menjadi penting:
Penting untuk diingat bahwa doa memohon umur panjang harus diimbangi dengan usaha nyata untuk menjalani hidup yang berkualitas. Usia yang mencapai seratus tahun namun diisi dengan kemaksiatan dan penyesalan, tentu lebih merugikan daripada usia yang singkat namun dipenuhi dengan keikhlasan dan ketaatan total kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, ketika kita mengucapkan "Allahumma tawil umurona", kita secara implisit juga memohon bimbingan agar hati kita tetap teguh dan tidak berpaling dari jalan kebenaran seiring berjalannya waktu. Usia yang panjang tanpa iman yang kokoh hanyalah perpanjangan dari masa penantian azab. Sebaliknya, usia panjang yang dihiasi iman yang kuat adalah karunia terbesar.
Setiap hari yang bertambah adalah rezeki yang harus disyukuri. Dengan kesadaran ini, doa memohon umur panjang menjadi doa syukur dan permohonan agar nikmat waktu tersebut benar-benar menjadi sarana menuju surga, bukan sarana menuju kerugian yang abadi. Semoga Allah mengabulkan doa kita semua, memberikan kita umur yang berkah, bermanfaat, dan mendekatkan kita pada keridhaan-Nya.