Alpaka (Vicugna pacos) adalah mamalia domestik yang berasal dari dataran tinggi Andes di Amerika Selatan. Meskipun sering disalahartikan sebagai kerabat dekat llama, alpaka sebenarnya lebih kecil dan dibiakkan secara eksklusif untuk menghasilkan serat wolnya yang luar biasa halus dan mewah. Kehadiran mereka di lanskap pegunungan memberikan pemandangan yang menenangkan, sering kali menjadi simbol ketenangan di lingkungan yang keras.
Asal dan Habitat Alami
Secara historis, alpaka telah dibudidayakan selama ribuan tahun oleh masyarakat adat Andes, seperti suku Inca. Mereka sangat penting bagi peradaban kuno karena serat mereka dianggap sebagai 'Emas Andes'. Habitat alami mereka berada di ketinggian antara 3.500 hingga 5.000 meter di atas permukaan laut, di mana mereka harus bertahan hidup menghadapi suhu ekstrem, mulai dari panas terik di siang hari hingga suhu beku di malam hari. Kemampuan adaptasi ini adalah kunci mengapa bulu mereka begitu unggul dalam isolasi termal.
Ada dua jenis utama alpaka yang dikenal hingga saat ini: Huacaya dan Suri. Huacaya adalah jenis yang paling umum, dengan bulu yang tumbuh tegak lurus dari tubuh, memberikan penampilan seperti boneka beruang yang empuk. Sebaliknya, Suri memiliki serat yang tumbuh panjang dan menggantung, menyerupai gimbal yang elegan. Setiap jenis menawarkan karakteristik serat yang berbeda, meskipun keduanya sangat dicari oleh industri tekstil kelas atas.
Keistimewaan Serat Alpaka
Inilah alasan utama mengapa alpaka dijaga dan dibiakkan secara global. Serat alpaka dikenal karena beberapa sifat unggulnya. Pertama, ia sangat lembut. Kandungan lanolin yang rendah (atau bahkan tanpa lanolin) membuatnya menjadi pilihan hipoalergenik yang sangat baik dibandingkan dengan wol domba. Teksturnya halus, sering kali dibandingkan dengan kasmir, namun jauh lebih kuat dan tahan lama.
Kedua, serat ini luar biasa ringan namun sangat hangat. Struktur mikroskopis serat alpaka mengandung kantung udara kecil yang secara efektif memerangkap panas tubuh, menawarkan insulasi termal superior tanpa menambah beban berat pada pakaian. Selain itu, serat ini bersifat tahan air secara alami, membantu melindungi hewan dari hujan dan salju di habitat asalnya. Keindahan lainnya adalah spektrum warnanya yang luas; alpaka alami dapat hadir dalam 22 warna resmi yang berbeda, mulai dari putih murni, berbagai nuansa cokelat dan abu-abu, hingga hitam pekat.
Sifat dan Perilaku Sosial
Alpaka adalah hewan sosial yang hidup dalam kawanan. Mereka adalah makhluk yang relatif tenang dan mudah diatur, meskipun seperti kerabat llama, mereka dikenal dapat meludah ketika merasa terancam atau terganggu, terutama jika mereka merasa terlalu dekat dengan manusia atau hewan lain. Komunikasi mereka sebagian besar dilakukan melalui suara dengungan lembut yang dikenal sebagai "humming." Suara ini menunjukkan kepuasan atau mungkin sedikit kecemasan.
Dalam dunia peternakan modern, alpaka sering digunakan bukan hanya untuk serat mereka, tetapi juga sebagai penjaga kawanan ternak yang lebih kecil, seperti domba atau ayam. Sifat teritorial mereka yang ringan dan kemampuan mereka untuk mewaspadai predator kecil menjadikan mereka aset yang berguna di banyak peternakan di luar Amerika Selatan, termasuk di Amerika Utara dan Eropa. Melihat alpaka berjemur di padang rumput yang hijau sering kali menjadi pemandangan terapi tersendiri bagi para penggemar hewan ternak.