Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah, dan memiliki kedudukan yang sangat istimewa di sisi Allah SWT. Bulan ini termasuk salah satu dari Al-Asyhurul Hurum (bulan-bulan suci) di mana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi segala perbuatan maksiat. Mengetahui dan mengamalkan sunnah serta ibadah sunnah di bulan Rajab merupakan kunci untuk mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Sya'ban dan puncaknya, bulan Ramadhan.
Anjuran utama dalam bulan Rajab adalah refleksi diri, memohon ampunan, dan memperbanyak sedekah serta shalat sunnah. Berikut adalah beberapa amalan utama yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan yang penuh rahmat ini.
Meskipun tidak ada kewajiban puasa khusus selain puasa sunnah Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh, puasa di bulan Rajab sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa di salah satu hari di bulan suci ini memiliki keutamaan yang besar. Beberapa ulama menganjurkan untuk berpuasa pada hari-hari tertentu, namun berpuasa secara penuh di bulan Rajab juga merupakan tindakan terpuji.
Faidah Puasa: Puasa berfungsi sebagai madrasah (sekolah) awal untuk melatih jiwa agar terbiasa menahan diri dari hawa nafsu, sebuah persiapan penting sebelum memasuki puasa wajib Ramadhan.
Karena Rajab adalah bulan haram, momentum ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membersihkan diri dari dosa. Perbanyaklah membaca istighfar, memohon ampunan atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak.
Amalan ini populer di kalangan masyarakat Islam, meskipun tata cara dan keutamaannya masih menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun, tidak ada larangan untuk melaksanakan shalat sunnah pada malam atau siang hari di bulan Rajab, mengingat semua amal baik dilipatgandakan pahalanya di bulan-bulan haram.
Shalat sunnah yang bisa diamalkan antara lain:
Sedekah di bulan-bulan haram memiliki nilai pahala yang lebih tinggi. Dalam bulan Rajab, seorang Muslim didorong untuk lebih dermawan. Sedekah tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa berupa senyuman, membantu sesama yang membutuhkan, atau memberikan nasihat yang baik.
Perbanyaklah kegiatan sosial dan tolong-menolong. Membantu fakir miskin atau anak yatim piatu di bulan Rajab akan sangat bernilai di sisi Allah SWT.
Tanggal 27 Rajab sering diperingati sebagai malam Isra Mi'raj, perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit dan bertemu Allah SWT. Meskipun peringatan ini bersifat sunnah, mempelajarinya adalah amalan penting.
Inti dari peristiwa ini adalah penetapan shalat lima waktu yang menjadi tiang agama Islam. Oleh karena itu, memperkuat komitmen untuk menjaga shalat fardhu adalah wujud penghormatan terbaik atas karunia Isra Mi'raj.
Bulan Rajab adalah waktu yang baik untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dengan memperbanyak shalawat. Shalawat adalah doa permohonan rahmat kepada Nabi. Semakin sering kita bershalawat, semakin besar harapan kita mendapatkan syafaat beliau kelak.
Pada intinya, seluruh amalan bulan Rajab adalah bentuk persiapan spiritual. Seperti kata pepatah yang masyhur, "Rajab adalah menanam, Sya'ban adalah menyiram, dan Ramadhan adalah memanen." Dengan disiplin dalam beribadah di Rajab, diharapkan hati kita menjadi lebih lembut, jiwa lebih bersih, dan semangat beribadah semakin membara saat memasuki bulan suci Ramadhan. Manfaatkan setiap hari di bulan Rajab dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.