Bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat istimewa dalam kalender Hijriyah. Bulan ini terletak persis di antara bulan Rajab yang mulia dan Ramadan yang penuh ampunan. Oleh karena itu, umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah dan amal saleh di bulan ini sebagai jembatan spiritual menuju kesiapan menyambut tamu agung, yakni Bulan Ramadan.
Merujuk pada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang dianut oleh NU, terdapat berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam menyambut datangnya pertengahan tahun Hijriyah ini. Peningkatan kualitas ibadah menjadi fokus utama, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Keutamaan Bulan Sya'ban
Banyak hadis yang menjelaskan kemuliaan Bulan Sya'ban. Salah satu yang paling masyhur adalah ketika amal perbuatan umat diangkat kepada Allah SWT pada bulan ini. Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau lebih sering berpuasa sunnah di bulan Sya'ban dibandingkan bulan lainnya, kecuali Ramadan. Hal ini menunjukkan bahwa Sya'ban adalah waktu terbaik untuk melatih diri dengan puasa sebelum kewajiban Ramadan tiba.
Bagi seorang Muslim yang ingin meraih derajat tinggi di sisi Allah, momentum Sya'ban adalah kesempatan emas untuk memperbaiki catatan amal. Jika Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban adalah bulan menyiram, dan Ramadan adalah bulan memanen hasilnya.
Amalan Pokok yang Dianjurkan NU Online
Berikut adalah beberapa amalan utama yang kerap ditekankan oleh para ulama NU untuk dilaksanakan sepanjang Bulan Sya'ban:
- Memperbanyak Puasa Sunnah: Ini adalah amalan yang paling dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah) sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin di bulan ini.
- Memperbanyak Shalawat: Karena Sya'ban sering dikaitkan dengan turunnya ayat perintah shalawat (QS. Al-Ahzab: 56), maka memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi prioritas utama.
- Membaca Al-Qur'an: Sama seperti bulan lainnya, tadarus dan menghatamkan Al-Qur'an sangat dianjurkan. Porsi tadarus bisa ditingkatkan seiring mendekatnya Ramadan.
- Memperbanyak Dzikir dan Istighfar: Mengisi waktu luang dengan berzikir dan memohon ampunan adalah benteng spiritual yang penting.
Malam Nisfu Sya'ban: Puncak Ibadah
Puncak dari amalan di bulan ini adalah pada malam pertengahan bulan, yang dikenal sebagai Malam Nisfu Sya'ban (malam ke-15). Malam ini memiliki kekhususan tersendiri dalam tradisi pesantren dan NU.
Amalan Khusus Malam Nisfu Sya'ban:
- Shalat Wajib dan Sunnah Berjamaah: Menghidupkan malam dengan shalat, khususnya shalat sunnah Tasbih atau shalat hajat.
- Membaca Surat Yasin Tiga Kali: Dalam tradisi NU, pembacaan Surat Yasin tiga kali sering dilakukan disertai niat khusus: yang pertama untuk memohon panjang umur dalam ketaatan, yang kedua untuk memohon dijauhkan dari bala, dan yang ketiga untuk memohon rezeki yang halal dan baik.
- Doa Khusus: Mengisi malam dengan bermunajat, memohon ampunan, dan memohon agar dipertemukan dengan Bulan Ramadan dalam kondisi sehat wal afiat.
- Ziarah Kubur (Anjuran Moderat): Berziarah ke makam orang tua atau leluhur juga menjadi bagian dari tradisi, sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk mereka yang telah mendahului.
Penting untuk diingat bahwa amalan-amalan ini sejatinya adalah latihan persiapan mental dan spiritual. Kunci keberhasilan menyambut Ramadan bukanlah terletak pada kuantitas ibadah semata, melainkan pada keikhlasan dan konsistensi. Dengan memaksimalkan Bulan Sya'ban, diharapkan seorang Muslim memasuki Ramadan dalam kondisi hati yang bersih dan siap berjuang menahan hawa nafsu selama sebulan penuh.
Mari kita jadikan panduan amalan Bulan Sya'ban dari sumber terpercaya seperti NU Online ini sebagai bekal terbaik, sehingga setiap jengkal waktu di bulan mulia ini tidak terlewatkan sia-sia.