Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, sebuah bulan yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Muharram bukan sekadar penanda pergantian tahun, melainkan momentum penting bagi umat Islam untuk merefleksikan diri, memperbaiki ibadah, dan memperbanyak amal saleh. Keistimewaan bulan ini diperkuat dengan adanya hari Asyura, tanggal 10 Muharram, yang penuh dengan sejarah dan hikmah.
Ilustrasi simbolik keagungan bulan Muharram.
Keutamaan Puasa di Bulan Muharram
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah berpuasa. Puasa di bulan Muharram memiliki kedudukan yang sangat tinggi setelah puasa di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa terbaik setelah puasa wajib adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.
Namun, fokus utama dalam amalan Muharram sering tertuju pada tanggal 10-nya, yaitu Hari Asyura. Hari Asyura ini diperingati karena Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun pada hari tersebut. Untuk membedakan diri dari praktik-praktik tertentu, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk tidak hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja.
Amalan Sunnah yang Dianjurkan
Untuk mendapatkan keutamaan penuh dan mengikuti sunnah Nabi, para ulama menganjurkan beberapa amalan spesifik yang sebaiknya dilakukan selama bulan penuh berkah ini:
- Puasa Tasu'a (9 Muharram): Puasa sehari sebelum Asyura. Ini bertujuan untuk membedakan ibadah umat Islam dengan amalan Yahudi yang hanya fokus pada 10 Muharram. Melaksanakan puasa pada tanggal 9 ini sangat dianjurkan.
- Puasa Asyura (10 Muharram): Melaksanakan puasa pada hari raya Muharram ini merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Keutamaannya adalah menghapus dosa setahun sebelumnya.
- Puasa 11 Muharram (Sunnah Tambahan): Sebagian ulama juga menganjurkan puasa pada hari ke-11 Muharram (hari setelah Asyura) untuk lebih menyempurnakan pengagungan bulan haram ini dan menjauhi perselisihan pendapat mengenai kekhususan puasa Asyura saja.
- Memperbanyak Sedekah dan Kebaikan: Bulan Muharram adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kedermawanan. Memberi makan orang yang berpuasa, bersedekah kepada fakir miskin, atau membantu sesama muslim sangat dianjurkan.
- Memperbanyak Dzikir dan Istighfar: Mengisi hari-hari di Muharram dengan memperbanyak mengingat Allah (dzikir) dan memohon ampunan (istighfar) merupakan ladang pahala yang besar.
Hikmah di Balik Hari Asyura
Hari Asyura membawa banyak pelajaran sejarah penting. Selain penyelamatan Nabi Musa, ada banyak peristiwa agung lainnya yang terjadi pada tanggal ini, seperti diterimanya taubat Nabi Adam AS dan peristiwa penting lainnya dalam sejarah kenabian. Oleh karena itu, momentum ini harus diisi dengan rasa syukur dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Menghidupkan amalan di bulan Muharram adalah manifestasi nyata kecintaan kita terhadap sunnah Rasulullah SAW dan upaya membersihkan diri dari dosa. Muharram adalah kesempatan emas untuk memulai lembaran baru yang lebih baik dalam ketaatan kepada Sang Pencipta. Jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan di awal tahun Hijriah ini untuk mengumpulkan bekal akhirat sebanyak-banyaknya melalui amalan-amalan yang tulus dan sesuai tuntunan syariat.