Masjid Nabawi di Madinah Al-Munawwarah bukan sekadar bangunan megah; ia adalah mercusuar spiritual kedua setelah Masjidil Haram di Makkah. Dibangun langsung oleh Rasulullah ﷺ, masjid ini menyimpan sejarah Islam yang kaya dan memiliki keutamaan ibadah yang sangat besar. Beribadah di dalamnya, apalagi melakukan amalan-amalan spesifik, adalah dambaan setiap Muslim.
Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi
Keutamaan terbesar yang paling sering digaungkan adalah pahala dari shalat sunnah maupun wajib yang didirikan di dalamnya. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa satu kali shalat di Masjid Nabawi lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Keutamaan ini memberikan dorongan luar biasa bagi jemaah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah mereka selama berada di kota suci kedua ini.
Oleh karena itu, jamaah haji dan umrah berlomba-lomba untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin di pelataran atau di dalam masjid yang terus diperluas ini, memastikan setiap kesempatan untuk mendirikan shalat tidak terlewatkan.
Keagungan Arsitektur dan Spiritualitas
Amalan Utama yang Dianjurkan
1. Shalat Sunnah di Raudhah (Taman Surga)
Raudhah adalah area yang terletak di antara mimbar (tempat Nabi berkhutbah) dan makam beliau (Al-Hujra Asy-Syarifah). Berdasarkan hadits, area ini adalah bagian dari surga yang diturunkan ke bumi. Melakukan shalat sunnah di Raudhah adalah salah satu momen paling berharga. Karena area ini sangat padat, jamaah disarankan untuk bersabar, menjaga ketenangan, dan memprioritaskan shalat sunnah dua rakaat terlebih dahulu.
2. Memberi Salam kepada Rasulullah ﷺ
Setelah shalat, amalan penting lainnya adalah mengunjungi makam Nabi Muhammad ﷺ untuk mengucapkan salam penghormatan. Kehadiran di hadapan makam Nabi adalah pengalaman yang menyentuh hati. Tata cara yang benar adalah berdiri dengan sopan di depan pagar makam (biasanya di area yang diperbolehkan) dan mengucapkan salam, memohon syafaat, serta bersyukur atas kedekatan spiritual tersebut. Disunnahkan juga memberi salam kepada Abu Bakar As-Siddiq dan Umar bin Khattab RA yang dimakamkan di samping beliau.
3. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Masjid Nabawi adalah tempat yang mustajab untuk bermunajat. Karena pahala ibadah dilipatgandakan, memperbanyak dzikir (seperti tasbih, tahmid, tahlil), membaca shalawat kepada Nabi, serta memanjatkan doa kepada Allah SWT sangat dianjurkan. Banyak jamaah memilih berdzikir sambil duduk di pelataran masjid, terutama saat malam hari ketika suasana lebih tenang.
4. Shalat di Pilar Sutrah (Ustuwanah)
Terdapat beberapa pilar bersejarah di dalam masjid yang memiliki kisah tersendiri terkait Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Beberapa pilar yang terkenal antara lain Pilar Tawbah (Pilar Taubat) dan Pilar Aisyah. Meskipun tidak ada hadits shahih yang secara eksplisit menyatakan keutamaan shalat di pilar tertentu setara dengan Raudhah, tetap saja shalat di mana pun di dalam masjid Nabawi memiliki keutamaan yang sama besar.
Tips Praktis Saat Beribadah di Nabawi
Untuk memaksimalkan ibadah dan menghindari kerumunan yang tidak perlu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Waktu Kunjungan: Hindari Raudhah saat waktu shalat wajib atau menjelang waktu shalat Subuh dan Maghrib, karena saat itu jamaah sedang fokus berwudhu atau bersiap shalat.
- Menjaga Ketertiban: Selalu patuhi arahan petugas keamanan, terutama saat memasuki area Raudhah yang seringkali diatur sistem antrian satu arah.
- Persiapan Air Zam-Zam: Masjid Nabawi menyediakan banyak dispenser air Zam-Zam dingin yang segar. Manfaatkan ini untuk menghilangkan dahaga setelah beribadah panjang.
- I'tikaf: Jika memungkinkan, lakukan i'tikaf walau hanya sebentar di malam hari untuk merasakan kedamaian spiritual yang sulit ditemukan di tempat lain.
Semua amalan yang dilakukan di Masjid Nabawi, mulai dari shalat, doa, hingga sekadar duduk merenung, adalah investasi akhirat yang sangat berharga. Kehadiran di sana adalah anugerah yang harus disyukuri dengan ibadah yang khusyuk dan penuh adab.