Menelusuri Amalan Guru Sekumpul

Simbol Ajaran Spiritual Ilustrasi berupa pola geometris yang melambangkan kedalaman spiritual dan keharmonisan ajaran.

Abah Guru Sekumpul, atau dikenal dengan nama lengkap Maulana Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, adalah salah satu tokoh ulama kharismatik di Kalimantan Selatan yang memiliki pengaruh besar terhadap umat Islam di nusantara. Ajaran dan amalan yang beliau wariskan menjadi pedoman penting bagi para pengikutnya, yang dikenal dengan sebutan jamaah Majelis Rasulullah SAW atau yang sering berkumpul di Ar-Raudhah.

Inti dari ajaran Guru Sekumpul selalu berpusat pada penekanan kuat terhadap syariat Islam, memperbanyak shalawat, cinta kepada Rasulullah SAW, dan menjalin hubungan erat dengan ulama-ulama terdahulu. Amalan yang diajarkan bukan sekadar ritual formal, melainkan upaya untuk membersihkan hati (tazkiyatun nufus) dan mendekatkan diri kepada Allah SWT secara konsisten.

Fokus Utama Amalan Guru Sekumpul

Berbagai amalan yang dianjurkan oleh Guru Sekumpul bersifat praktis namun memiliki kedalaman spiritual yang luar biasa. Salah satu pilar utama adalah menjaga konsistensi dalam ibadah fardhu, diikuti dengan sunnah-sunnah yang ringan namun berdampak besar jika dilakukan secara rutin.

Shalawat dan Istighfar: Beliau sangat menekankan pentingnya memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan juga membaca istighfar setiap hari. Amalan ini diyakini sebagai kunci pembuka rahmat dan penghapus dosa.

Para murid diajarkan bahwa kedekatan dengan Tuhan dimulai dari kecintaan yang tulus kepada Rasulullah. Oleh karena itu, pembacaan shalawat dalam jumlah tertentu, seringkali dilakukan bersama-sama dalam majelis ilmu, menjadi rutinitas yang tak terpisahkan. Amalan ini bertujuan agar hati selalu terikat pada ajaran Nabi.

Pentingnya Tawassul dan Silaturahmi

Amalan Guru Sekumpul juga sangat menekankan pentingnya adab kepada orang tua dan ulama. Beliau mengajarkan konsep tawassul yang benar, yaitu memohon pertolongan Allah melalui perantaraan kemuliaan Nabi Muhammad SAW serta para wali dan guru-guru shaleh. Sikap rendah hati dan menghormati sanad keilmuan sangat dijunjung tinggi dalam tarekat beliau.

Dalam konteks sosial, amalan yang diajarkan sangat menekankan aspek ukhuwah (persaudaraan). Majelis yang didirikannya adalah wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim. Beliau selalu mengingatkan agar umat tidak saling menyalahkan dan menjaga kerukunan dalam beragama, serta giat dalam beramal jariyah.

Ratib dan Dzikir Harian

Selain shalawat, terdapat amalan-amalan wirid dan dzikir tertentu yang diijazahkan. Meskipun detail wirid bisa bervariasi antar tingkatan murid, namun semangat untuk senantiasa mengingat Allah (muraqabah) adalah inti yang harus dihidupi. Dzikir ini berfungsi sebagai benteng spiritual dari godaan duniawi.

Kunci Keikhlasan: Guru Sekumpul seringkali berpesan bahwa amalan sebanyak apapun akan sia-sia tanpa keikhlasan. Ikhlas dalam menjalankan perintah Allah semata-mata karena mengharap ridha-Nya, bukan untuk pujian manusia, adalah fondasi dari setiap amalan yang diajarkan.

Warisan amalan Guru Sekumpul telah membawa ribuan jamaah kembali mendekat kepada ajaran Islam yang murni. Walaupun beliau telah wafat, semangat untuk mengamalkan ajaran yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, sebagaimana yang beliau ajarkan, terus hidup dan diamalkan dengan penuh kecintaan. Amalan ini adalah jalan praktis menuju ketenangan batin dan keberkahan dunia akhirat.

Mengikuti jejak amalan beliau adalah upaya untuk meneladani cara hidup seorang ulama yang dicintai umat, yaitu dengan kombinasi antara ilmu yang luas, amal yang konsisten, dan akhlak yang mulia.

🏠 Homepage