Ilustrasi ketenangan sebelum beristirahat
Tidur bukanlah sekadar kebutuhan biologis, melainkan sebuah kesempatan emas untuk menyucikan diri, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagi seorang Muslim, malam hari adalah waktu yang mustajab untuk mempersiapkan hati dan jiwa sebelum memasuki alam mimpi. Sunnah Rasulullah ﷺ mengajarkan kita tata cara yang lengkap mengenai apa yang harus dilakukan sebelum memejamkan mata.
Mengamalkan rutinitas malam Nabi Muhammad SAW tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan batin yang luar biasa, menjauhkan dari gangguan syaitan, dan menjadikan tidur sebagai ibadah yang berpahala.
Langkah pertama dalam rangkaian amalan Rasulullah sebelum tidur adalah memastikan kebersihan diri. Kebersihan adalah sebagian dari iman, dan ini berlaku bahkan untuk saat akan beristirahat.
Bagian terpenting dari persiapan tidur adalah mengisinya dengan dzikir (mengingat Allah) dan doa perlindungan. Ini adalah benteng spiritual yang melindungi kita sepanjang malam.
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah benteng perlindungan terbaik. Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa barangsiapa membacanya saat hendak tidur, maka akan dijaga oleh Allah SWT, dan syaitan tidak akan bisa mendekatinya hingga pagi hari.
Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, masing-masing sebanyak tiga kali adalah amalan yang sangat dianjurkan. Surah-surah ini adalah penangkal sihir, hasad, dan segala keburukan lainnya. Setelah membacanya, disunnahkan untuk meniupkannya ke kedua telapak tangan, kemudian mengusapkannya ke seluruh tubuh, dimulai dari kepala dan wajah, diulangi hingga tiga kali.
Doa Sebelum Tidur (Bismika Allahumma ahya wa bismika amut): "Dengan nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati."
Sebelum terlelap, kita diingatkan untuk bertaubat atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan di siang hari. Mengucapkan istighfar (memohon ampunan) adalah cara menyucikan hati sehingga tidur kita menjadi tidur dalam keadaan bersih di hadapan Allah.
Rasulullah ﷺ tidur dalam posisi miring ke sebelah kanan. Posisi ini dianggap paling ideal bagi kesehatan dan paling sesuai dengan sunnah. Telapak tangan kanan diletakkan di bawah pipi kanan, sambil melanjutkan dzikir.
Bahkan tidur pun bisa menjadi ibadah jika diniatkan dengan benar. Niatkanlah tidur Anda sebagai sarana untuk mengumpulkan kekuatan agar esok hari dapat beribadah lebih giat, bekerja mencari nafkah yang halal, dan menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah.
Dengan menjalankan serangkaian amalan rasulullah sebelum tidur ini, malam hari kita tidak hanya dihabiskan untuk istirahat fisik, tetapi juga dihiasi dengan perlindungan ilahi dan kedekatan spiritual. Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan untuk menghidupkan setiap sunnah Nabi dalam keseharian kita.