Dalam ajaran Islam, terdapat dua kategori utama dalam praktik keagamaan: fardhu (wajib) dan sunnah (dianjurkan). Jika amalan fardhu adalah kewajiban yang jika ditinggalkan akan mendatangkan dosa, maka amalan sunnah adalah praktik tambahan yang jika dikerjakan akan mendatangkan pahala dan kedekatan lebih dengan Allah SWT. Memahami dan mengamalkan sunnah bukan sekadar pelengkap ibadah, melainkan jalan untuk menyempurnakan ketaatan dan meneladani Rasulullah SAW.
Ilustrasi: Menjaga Ketaatan
Mengapa Amalan Sunnah Penting?
Amalan sunnah memiliki peran krusial dalam membentuk karakter seorang Muslim. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Dengan mengikuti sunnah, kita tidak hanya menjalankan ritual ibadah, tetapi juga mengadopsi gaya hidup, etika, dan moralitas yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa manfaat utama dari istiqamah dalam amalan sunnah meliputi:
- Menambal Kekurangan Fardhu: Jika ada kekurangan dalam shalat wajib, amalan sunnah (seperti shalat rawatib) akan menambalnya di akhirat kelak.
- Mendapatkan Kecintaan Allah: Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman bahwa hamba-Nya tidak mendekatkan diri kepada-Nya dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya daripada melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan, dan kemudian hamba tersebut terus mendekatkan diri kepada-Nya dengan amalan-amalan sunnah.
- Penyempurna Akhlak: Sunnah mencakup tata cara makan, minum, tidur, berpakaian, hingga berinteraksi sosial, yang semuanya bertujuan menciptakan pribadi yang ideal.
Contoh Amalan Sunnah yang Mudah Diterapkan
Kunci dari amalan sunnah adalah konsistensi, bukan kuantitas besar yang dilakukan sesekali. Berikut adalah beberapa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam rutinitas harian:
1. Shalat Rawatib (Shalat Sunnah Pengiring Fardhu)
Ini adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib lima waktu. Melakukannya secara rutin adalah cara terbaik untuk menjaga konsistensi dalam ibadah ritual kita. Contohnya adalah dua rakaat sebelum Subuh (Qobliyah Subuh) dan dua rakaat setelah Dzuhur (Ba'diyah Dzuhur).
2. Berdzikir Pagi dan Petang
Mengawali dan mengakhiri hari dengan berdzikir melindungi diri dari godaan syaitan sepanjang hari dan memberikan ketenangan batin. Bacaan seperti "Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir" (100 kali) sangat dianjurkan.
3. Adab Makan dan Minum
Sunnah mengajarkan kita untuk makan dengan tenang, tidak terburu-buru, dimulai dengan membaca Bismillah, dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Selain itu, sangat dianjurkan untuk tidak makan sampai benar-benar lapar dan berhenti sebelum kenyang.
4. Bersiwak atau Menggosok Gigi
Kebersihan mulut adalah bagian integral dari kesempurnaan ibadah. Rasulullah SAW menekankan pentingnya bersiwak sebelum shalat, sebagai bentuk pemeliharaan kesucian fisik. Ini adalah sunnah yang sederhana namun memiliki dimensi spiritual yang dalam.
5. Menebar Salam
Mengucapkan salam kepada setiap Muslim yang kita temui, baik yang dikenal maupun tidak dikenal, adalah sunnah yang berfungsi sebagai perekat ukhuwah (persaudaraan Islam) dan pembuka pintu kebaikan.
Menjadikan Sunnah Sebagai Gaya Hidup
Mewujudkan amalan sunnah dalam kehidupan sehari-hari memerlukan kesadaran dan niat yang tulus. Tantangan terbesar di era modern adalah kesibukan dan distraksi. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan waktu, misalnya dengan menyisihkan 5-10 menit setelah shalat wajib untuk berdzikir atau membaca Al-Qur'an.
Mengamalkan sunnah adalah perjalanan tanpa akhir menuju kesempurnaan. Dengan meneladani setiap aspek kehidupan Nabi, kita berharap akan mendapat syafaat dan ridha-Nya di akhirat kelak. Mulailah dari yang paling mudah dan rasakan ketenangan yang dibawa oleh ketaatan kecil yang konsisten ini.