Nama Anang Hermansyah adalah salah satu figur sentral dalam sejarah musik populer Indonesia. Namun, sebelum dikenal luas sebagai figur publik yang dinamis dan produser sukses, namanya terukir kuat dalam sejarah salah satu band terbesar negeri ini: Dewa 19. Era Anang di Dewa 19 bukan sekadar babak awal, melainkan fondasi melodi dan lirik yang membentuk identitas musik band legendaris asal Surabaya tersebut.
Ketika Dewa 19 terbentuk di awal dekade 90-an, Anang berperan sebagai gitaris sekaligus motor utama dalam penulisan lagu. Bersama Ahmad Dhani, Ari Lasso, Erwin, dan kemudian Andra, Anang menyumbangkan komposisi-komposisi yang kemudian menjadi hits abadi. Kolaborasi antara kecerdasan harmonis Dhani dan sentuhan melankolis dari Anang menghasilkan formula magis yang sulit ditiru oleh band lain di era itu.
Kontribusi dalam Album-Album Awal
Album debut Dewa 19, yang berjudul sama dengan nama bandnya, menjadi tonggak penting. Banyak trek ikonik dari era tersebut merupakan buah karya Anang. Lagu-lagu yang memiliki nuansa pop-rock dengan sentuhan melodi yang sangat kuat sering kali diasosiasikan dengan gaya penulisan Anang pada masa itu. Ia memainkan peran kunci dalam membangun reputasi Dewa 19 sebagai band dengan kualitas komposisi yang matang, jauh sebelum mereka mencapai status superstar nasional. Keberadaan Anang turut menyumbang pada kedalaman emosional lirik yang berhasil menjangkau audiens yang lebih luas.
Perpisahan Anang dengan Dewa 19, meskipun disayangkan oleh banyak penggemar, menandai titik balik bagi kedua belah pihak. Bagi Anang, ini membuka jalan untuk eksplorasi karir solonya dan kemudian bertransformasi menjadi seorang figur media yang sangat populer, terutama setelah ia berduet dan kemudian menikah dengan Syahrini. Transformasi ini menunjukkan adaptabilitas seorang musisi yang tidak hanya andal dalam menciptakan melodi, tetapi juga mampu berevolusi sesuai dinamika industri hiburan.
Warisan Musikal di Tengah Perubahan Era
Terlepas dari jalur karir yang diambilnya pasca Dewa 19, warisan Anang dalam katalog musik band tersebut tetap tak terhapuskan. Lagu-lagu yang ia ciptakan bersama Dhani menjadi kanvas bagi vokalis-vokalis Dewa 19 selanjutnya, termasuk Ari Lasso dan Once Mekel. Struktur lagu yang ia bangun terbukti sangat fleksibel dan kuat, mampu diinterpretasikan ulang tanpa kehilangan esensi emosionalnya. Hal ini menunjukkan kualitas komposisi yang melampaui pergantian personel.
Bagi generasi penggemar baru yang mungkin lebih mengenal Anang sebagai juri ajang pencarian bakat atau penyanyi pop kontemporer, menelusuri kembali sejarahnya bersama Dewa 19 adalah perjalanan nostalgia yang berharga. Ini mengingatkan publik bahwa di balik gemerlap dunia hiburan modern, terdapat seorang musisi yang fundamental dalam menciptakan soundtrack kehidupan banyak orang di era 90-an. Kemampuan Anang dalam menangkap esensi cinta dan patah hati dalam nada-nada gitar yang khas adalah kontribusi tak ternilai bagi musik Indonesia.
Kisah Anang Dewa 19 adalah studi kasus tentang bagaimana kolaborasi awal dapat menghasilkan karya abadi. Meskipun jalan mereka kemudian terpisah, akarnya dalam sejarah band legendaris itu akan selalu dikenang sebagai masa-masa formatif yang kaya akan kreativitas musik murni. Keberhasilan masa depannya membuktikan bahwa benih-benih musikalitas yang ditanamkannya di masa lampau benar-benar berasal dari talenta sejati seorang Anang Hermansyah.