Ada kalanya hati ini dipenuhi oleh gelombang perasaan yang begitu dalam, namun terhalang oleh dinding keraguan dan waktu. Kata-kata terasa berat dan kelu lidah saat mencoba merangkai ungkapan. Inilah dunia sunyi di mana pikiran terus berputar pada satu tema: "Andai kau tahu rasa sayangku." Ini bukan sekadar kalimat romantis yang mudah terucap, melainkan sebuah pengakuan jujur dari relung jiwa yang selama ini memilih untuk diam.
Rasa sayang yang tersimpan ini tumbuh perlahan, seperti akar pohon yang mencari air dalam kegelapan. Ia tidak menuntut balasan instan, tetapi ia hadir dalam setiap detiknya kehidupan. Ketika kau tertawa, getarannya terasa hingga ke sudut hati yang paling tersembunyi. Ketika kau tampak lelah, ada dorongan kuat untuk menjadi sandaran, walau hanya dalam doa yang tak terucapkan. Ini adalah bentuk kepedulian murni, yang seringkali disalahartikan sebagai sekadar persahabatan yang akrab.
Bagian tersulit dari menyimpan perasaan adalah seni pengamatan. Aku telah menjadi penonton setia bagi perjalananmu. Aku tahu kebiasaan kecilmu saat sedang fokus—sedikit mengerutkan dahi, atau cara kau membetulkan letak kacamatamu. Aku hafal pola langkah kakimu saat mendekat, dan bagaimana nada suaramu berubah saat kau sedang bersemangat membicarakan hal baru. Semua detail kecil ini menjadi harta karun yang ku simpan rapat. Mengapa harus diungkapkan? Karena di dunia yang serba cepat ini, keaslian interaksi seringkali hilang ditelan formalitas.
Namun, di balik ketenangan itu, ada kerinduan yang kadang tak tertahankan. Kerinduan untuk berbagi beban pikiran tanpa harus memilah kata agar tidak menyinggung batasan yang ada. Jika kau tahu, mungkin kau akan mengerti mengapa kadang aku menjadi sedikit canggung di dekatmu, atau mengapa aku begitu cepat merespons pesan darimu. Itu semua adalah manifestasi kecil dari lautan kasih yang tak kunjung surut.
Rasa sayang ini melampaui sekadar ketertarikan fisik semata. Ini adalah kekaguman pada ketangguhanmu menghadapi tantangan, apresiasi terhadap cara pandangmu yang unik terhadap dunia, dan rasa nyaman yang hanya bisa kudapatkan saat berada dalam radius kehadiranmu. Ini adalah kesadaran bahwa keberadaanmu telah membawa warna baru pada kanvas hari-hariku yang tadinya abu-abu.
"Andai kau tahu rasa sayangku," bukan berarti aku menuntut agar kau harus membalasnya dengan intensitas yang sama. Ini lebih merupakan keinginan agar kau sadar bahwa ada seseorang di sekitarmu yang melihatmu dengan mata penuh penghargaan dan kehangatan. Rasa sayang ini adalah berkah tersendiri, karena ia membuatku menjadi versi diri yang lebih baik—lebih sabar, lebih pengertian, dan lebih berani menghadapi dunia luar karena tahu ada tempat bernama dirimu yang selalu ku kagumi.
Mungkin, kata-kata ini akan tetap menjadi bisikan angin yang berlalu, dan itu tidak apa-apa. Karena yang terpenting adalah ketulusan yang melahirkannya. Rasa sayang ini adalah milikku, dan ia akan selalu menjadi pendorong positif dalam hidupku, selamanya terukir dalam diam, sebuah rahasia indah yang kupelihara dengan hati-hati. Dan terkadang, mengetahui bahwa kau bahagia adalah semua yang kubutuhkan, bahkan jika kebahagiaan itu tidak selalu melibatkan aku di dalamnya.