Dalam khazanah kuliner dan tradisi Tionghoa, terdapat berbagai macam minuman khas yang seringkali memiliki makna simbolis mendalam. Salah satu yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks masakan peranakan atau perayaan tertentu, adalah **Ang Ciu**. Namun, bagi banyak orang, istilah ini masih terdengar asing. Lantas, sebenarnya Ang Ciu itu apa?
Ilustrasi visual Anggur Beras Merah (Ang Ciu)
Definisi dan Asal Usul Ang Ciu
Secara harfiah, "Ang Ciu" (紅酒) berasal dari dialek Hokkien yang berarti "Ang" (紅) adalah merah, dan "Ciu" (酒) adalah minuman beralkohol atau arak. Jadi, Ang Ciu diterjemahkan sebagai **Arak Merah** atau **Anggur Beras Merah**.
Ang Ciu bukanlah anggur yang dibuat dari buah anggur seperti yang umum kita kenal. Minuman ini adalah sejenis anggur fermentasi yang dibuat dari beras ketan atau beras biasa, yang kemudian difermentasi dengan penambahan ragi khusus. Ragi ini seringkali mengandung jamur Monascus purpureus, yang memberikan warna merah khas pada minuman tersebut. Proses pembuatannya menyerupai pembuatan sake atau tuak tradisional, namun dengan variasi bahan ragi yang memberikan karakter warna dan rasa unik.
Minuman ini telah menjadi bagian integral dari budaya Tionghoa selama berabad-abad. Di Tiongkok, minuman serupa dikenal dengan berbagai nama regional, namun Ang Ciu sering merujuk pada versi yang lebih manis dan berwarna merah cerah yang populer di kalangan Tionghoa perantauan, termasuk di Asia Tenggara.
Perbedaan Ang Ciu dengan Minuman Beras Lainnya
Seringkali Ang Ciu disamakan dengan minuman beras fermentasi lainnya seperti Arak Masak (Shaoxing/Shao Xing Jiu) atau bahkan Tuak. Namun, terdapat perbedaan mendasar:
- Warna: Ciri paling khas Ang Ciu adalah warnanya yang merah pekat, berasal dari ragi Monascus. Arak masak biasanya berwarna kuning pucat atau cokelat muda.
- Rasa: Ang Ciu umumnya memiliki rasa manis yang lebih menonjol dibandingkan arak masak yang cenderung lebih gurih dan sedikit asam karena digunakan sebagai bumbu masak. Kadar alkoholnya bervariasi, namun seringkali lebih rendah daripada minuman keras sulingan.
- Penggunaan Utama: Meskipun Ang Ciu bisa digunakan untuk memasak, ia lebih sering dikonsumsi langsung sebagai minuman penambah selera atau minuman kesehatan (dalam konteks tradisional).
Fungsi dan Kegunaan Ang Ciu
Penggunaan Ang Ciu sangat beragam, mencakup ranah kuliner, pengobatan tradisional, hingga ritual budaya.
1. Dalam Dunia Kuliner
Di dapur Indonesia, khususnya pada masakan Tionghoa, Ang Ciu sering digunakan untuk menghilangkan bau amis pada daging atau ikan, serta menambah kedalaman rasa pada masakan. Beberapa masakan populer yang menggunakan Ang Ciu antara lain:
- Ayam Kapsim Merah: Memberikan warna dan aroma khas.
- Hidangan Seafood: Digunakan untuk menumis atau mengukus kerang dan kepiting.
- Babalan (Babi Kecap): Menambahkan kompleksitas rasa manis dan gurih.
2. Sebagai Minuman Kesehatan Tradisional
Secara tradisional, Ang Ciu dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Dalam TCM (Traditional Chinese Medicine), anggur beras merah dipercaya dapat membantu melancarkan peredaran darah (sirkulasi Qi dan darah) dan menghangatkan tubuh. Oleh karena itu, minuman ini sering dikonsumsi dalam jumlah moderat, terutama saat cuaca dingin atau oleh mereka yang merasa kurang bertenaga.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun dipercaya memiliki manfaat tradisional, konsumsi Ang Ciu harus dilakukan dengan bijak karena mengandung alkohol.
3. Dalam Upacara Adat
Ang Ciu juga memegang peranan penting dalam berbagai perayaan atau upacara adat Tionghoa, seperti pernikahan atau persembahan leluhur, melambangkan harapan akan keberuntungan dan kebahagiaan karena warnanya yang merah.
Memilih dan Menyimpan Ang Ciu
Saat membeli Ang Ciu, pastikan botol masih tersegel. Karena ini adalah minuman fermentasi, ia harus disimpan di tempat yang sejuk dan gelap, jauh dari sinar matahari langsung, untuk menjaga kualitas rasa dan warnanya.
Meskipun tidak sepopuler wine modern, Ang Ciu adalah representasi nyata dari kearifan fermentasi kuno yang terus bertahan hingga kini. Memahami Ang Ciu itu apa membuka wawasan kita terhadap kekayaan gastronomi Asia yang saling bersinggungan dengan budaya dan tradisi turun-temurun.