Panduan Lengkap Mengenai Angiografi

Angiografi adalah prosedur medis pencitraan yang sangat penting, digunakan untuk memvisualisasikan pembuluh darah—arteri dan vena—di seluruh tubuh. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan, penyumbatan, atau penyempitan pada sirkulasi darah yang mungkin tidak terlihat jelas melalui pemeriksaan pencitraan standar seperti rontgen biasa atau ultrasound.

Ilustrasi Sederhana Pembuluh Darah dengan Kontras Visualisasi Arteri dengan Agen Kontras

*Visualisasi prosedural untuk mendeteksi aliran darah.

Bagaimana Angiografi Dilakukan?

Prosedur angiografi, yang seringkali disebut sebagai arteriografi, umumnya dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung atau radiologi intervensi. Prosesnya dimulai dengan pasien yang diberi anestesi lokal pada area di mana akses pembuluh darah akan dibuat, biasanya di pangkal paha (arteri femoralis) atau pergelangan tangan (arteri radialis).

Dokter kemudian memasukkan selubung (sheath) kecil ke dalam arteri. Melalui selubung ini, sebuah tabung tipis dan fleksibel yang disebut kateter dimasukkan dan dipandu secara hati-hati menuju pembuluh darah yang ditargetkan di bawah panduan sinar-X (fluoroskopi). Ketika ujung kateter berada di lokasi yang tepat, agen kontras (zat pewarna yang menyerap sinar-X) akan disuntikkan.

Saat zat kontras mengalir melalui pembuluh darah, sinar-X terus merekam gambar. Karena zat kontras membuat pembuluh darah tampak buram dan jelas pada layar monitor, dokter dapat mengamati struktur, percabangan, dan hambatan apa pun dalam sistem peredaran darah. Seluruh prosedur ini umumnya memakan waktu antara 30 hingga 90 menit, tergantung kompleksitas kasus.

Indikasi Utama Penggunaan Angiografi

Angiografi bukanlah prosedur diagnostik yang dilakukan sembarangan. Dokter akan merekomendasikannya ketika ada kecurigaan kuat mengenai masalah vaskular yang memerlukan visualisasi detail. Beberapa kondisi yang memerlukan angiografi meliputi:

Keuntungan dan Risiko Prosedur

Keuntungan terbesar dari angiografi adalah kemampuannya memberikan gambaran real-time dan detail struktur vaskular. Informasi yang diperoleh sangat krusial, tidak hanya untuk diagnosis tetapi juga untuk perencanaan prosedur terapeutik berikutnya. Jika ditemukan penyumbatan signifikan, dokter sering kali dapat melakukan intervensi langsung saat itu juga, seperti angioplasti (menggunakan balon untuk membuka sumbatan) atau pemasangan stent untuk menjaga arteri tetap terbuka.

Meskipun demikian, seperti prosedur invasif lainnya, angiografi memiliki risiko. Risiko umum meliputi memar atau pendarahan kecil di lokasi tusukan, reaksi alergi terhadap zat kontras, kerusakan ginjal sementara akibat kontras, atau dalam kasus yang sangat jarang terjadi, stroke atau serangan jantung jika plak pecah selama prosedur.

Pemulihan setelah angiografi biasanya cepat, terutama jika tidak diikuti dengan prosedur intervensi. Pasien biasanya diminta untuk beristirahat dan menjaga lokasi akses tetap lurus selama beberapa jam untuk meminimalkan risiko komplikasi lokal. Penting untuk selalu mengikuti instruksi dokter mengenai pemantauan dan aktivitas pasca-prosedur demi hasil kesehatan yang optimal.

🏠 Homepage