Dalam dunia komputasi modern, segala sesuatu—mulai dari teks yang Anda baca, gambar yang Anda lihat, hingga musik yang Anda dengar—pada dasarnya diterjemahkan menjadi serangkaian angka biner. Angka biner, atau binary code, adalah sistem bilangan berbasis dua yang menjadi bahasa fundamental bagi semua perangkat digital. Memahami konsep dasar ini sangat penting untuk menghargai bagaimana teknologi bekerja di balik layar.
Sistem bilangan desimal yang kita gunakan sehari-hari berbasis sepuluh (menggunakan digit 0 sampai 9). Sebaliknya, sistem biner hanya menggunakan dua digit: 0 dan 1. Digit tunggal dalam sistem biner disebut bit (singkatan dari binary digit).
Keterbatasan jumlah digit ini sangat ideal untuk perangkat elektronik. Pada dasarnya, 1 dapat mewakili keadaan "ON" (ada arus listrik atau tegangan tinggi), sementara 0 mewakili keadaan "OFF" (tidak ada arus atau tegangan rendah). Kemampuan untuk merepresentasikan dua keadaan diskrit ini adalah kunci efisiensi dan keandalan sirkuit digital.
Setiap posisi digit dalam sistem biner memiliki nilai bobot yang merupakan perpangkatan dari dua. Dimulai dari paling kanan, bobotnya adalah 20 (yaitu 1), lalu 21 (2), 22 (4), 23 (8), dan seterusnya.
Untuk mengonversi angka biner ke desimal, kita kalikan setiap bit dengan bobot posisinya, kemudian menjumlahkan hasilnya.
Sebagai contoh, mari kita konversi 1011 (base 2) ke desimal:
Totalnya adalah 1 + 2 + 0 + 8 = 11 (dalam desimal). Jadi, 10112 sama dengan 1110.
Meskipun satu bit adalah unit terkecil, data yang signifikan biasanya dikelompokkan. Kelompok 8 bit disebut Byte. Satu byte cukup untuk merepresentasikan 256 nilai berbeda (dari 0 hingga 255).
Standar pengkodean seperti ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menggunakan satu byte (8 bit) untuk merepresentasikan huruf, angka, dan simbol dasar. Misalnya, huruf 'A' kapital direpresentasikan dalam biner sebagai 01000001.
Ketika kita berbicara tentang kapasitas memori atau penyimpanan, kita sering menggunakan satuan yang merupakan kelipatan dari byte, seperti Kilobyte (KB), Megabyte (MB), Gigabyte (GB), dan Terabyte (TB).
Binary code bukan hanya metode penyimpanan data, tetapi juga mekanisme pemrosesan. Semua operasi logis dan aritmatika yang dilakukan oleh Unit Pemrosesan Pusat (CPU) didasarkan pada operasi logika Boolean (AND, OR, NOT) yang diterapkan pada bit 0 dan 1.
Kompleksitas perangkat lunak modern, yang terlihat sangat canggih, sebenarnya hanyalah lapisan abstraksi di atas miliaran instruksi biner yang dieksekusi dalam urutan yang sangat presisi. Tanpa sistem biner yang sederhana namun kuat ini, revolusi digital yang kita nikmati saat ini tidak akan mungkin terjadi. Ini membuktikan bahwa hal-hal yang paling fundamental seringkali adalah fondasi bagi inovasi terbesar.