Ilustrasi: Peringatan Kandungan Sensitif
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat berbelanja bahan makanan, kosmetik, atau bahkan obat-obatan, kita sering kali menemukan frasa peringatan penting: "Mengandung Alergen". Bagi sebagian besar orang, ini mungkin hanya informasi tambahan. Namun, bagi individu yang menderita alergi makanan atau sensitivitas zat tertentu, frasa ini adalah petunjuk vital yang dapat menentukan keamanan mereka.
Alergen adalah zat apa pun yang dapat memicu respons alergi pada tubuh seseorang yang sensitif terhadap zat tersebut. Alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein dalam zat tersebut sebagai ancaman berbahaya. Ketika zat pemicu (alergen) masuk ke tubuh—melalui konsumsi, sentuhan, atau inhalasi—sistem imun melepaskan zat kimia, seperti histamin, yang menyebabkan gejala alergi.
Penting untuk dipahami bahwa alergi berbeda dengan intoleransi makanan. Intoleransi (misalnya, intoleransi laktosa) biasanya melibatkan sistem pencernaan dan tidak mengancam jiwa. Sementara itu, alergi melibatkan sistem kekebalan dan berpotensi menyebabkan reaksi anafilaksis yang fatal.
Ketika sebuah label produk mencantumkan peringatan "Mengandung Alergen," ini berarti produk tersebut secara sengaja menggunakan bahan-bahan yang teridentifikasi sebagai pemicu alergi utama. Regulasi pangan di banyak negara, termasuk Indonesia (melalui BPOM), mewajibkan produsen untuk secara jelas menyatakan keberadaan alergen utama pada kemasan.
Peringatan ini sangat krusial karena dua alasan utama:
Meskipun alergen bisa sangat beragam, beberapa kelompok bahan pangan diidentifikasi secara global sebagai pemicu alergi paling umum dan paling berbahaya. Badan pengawas makanan biasanya menyoroti kategori ini. Memahami daftar ini adalah kunci utama dalam mengartikan label.
Beberapa wilayah juga menyertakan sulfit, wijen, dan mustard sebagai alergen utama tambahan yang wajib dicantumkan pada label.
Pencantuman peringatan alergen bukan hanya soal kepatuhan regulasi; ini adalah tanggung jawab etis dan keselamatan publik. Bagi produsen, kelalaian dalam mencantumkan alergen dapat berujung pada tuntutan hukum serius, penarikan produk massal, dan hilangnya kepercayaan konsumen. Bagi konsumen yang alergi, label yang jujur adalah satu-satunya cara untuk menghindari kunjungan darurat ke Unit Gawat Darurat.
Jika Anda atau anggota keluarga memiliki alergi terkonfirmasi, membaca label harus menjadi kebiasaan utama sebelum membeli:
Secara ringkas, arti "mengandung alergen" adalah pesan langsung dari produsen yang meminta Anda, konsumen sensitif, untuk berhati-hati dan memastikan bahwa produk tersebut aman untuk Anda konsumsi berdasarkan riwayat alergi yang Anda miliki.