Dalam Islam, sakit adalah ujian sekaligus penghapus dosa. Ketika seseorang diuji dengan penyakit, seorang Muslim dianjurkan untuk bersabar, bertawakal kepada Allah SWT, dan mencari pengobatan medis serta spiritual. Salah satu bentuk pengobatan spiritual yang dianjurkan adalah melalui Ruqyah Syar'iyyah.
Ruqyah adalah doa dan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan untuk memohon perlindungan dan kesembuhan dari Allah SWT dari segala gangguan penyakit, sihir, ain (pandangan mata jahat), atau gangguan jin. Ruqyah yang sesuai syariat Islam (Syar'iyyah) harus bebas dari unsur kesyirikan, sihir, atau perkataan yang tidak jelas maknanya.
Landasan Hukum Ruqyah
Ruqyah telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Beliau sering membacakan ruqyah untuk diri sendiri ketika sakit, atau untuk para sahabat yang sedang menderita sakit tertentu. Praktik ini bersandar pada keyakinan teguh bahwa Allah adalah Asy-Syafi (Maha Penyembuh), dan Al-Qur'an adalah syifa (penyembuh) bagi apa yang ada di dalam dada, baik penyakit fisik maupun penyakit hati.
Penting untuk diingat, ruqyah bukanlah obat pengganti pengobatan medis, melainkan pelengkap spiritual yang dapat menguatkan jiwa pasien dalam menghadapi cobaan penyakitnya.
Bacaan Utama dalam Ruqyah Syar'iyyah
Berikut adalah bacaan-bacaan inti yang disunnahkan untuk dibaca pada orang yang sedang sakit, disertai dengan niat memohon kesembuhan dari Allah:
1. Membaca Surat Al-Fatihah
Surat pembuka Al-Qur'an ini adalah penyembuh segala penyakit hati dan badan. Dibaca sebanyak 7 kali.
Al-Fatihah (dibaca 7 kali):
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Alḥamdu lillāhi rabbil-ʿālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yawmid-dīn. Iyyāka naʿbudu wa iyyāka nastaʿīn. Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-ladhīna anʿamta ʿalayhim ghayril-maghḍūbi ʿalayhim wa laḍ-ḍāllīn.
2. Membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)
Ayat ini agung karena mengandung nama-nama Allah yang menunjukkan keagungan dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Ayat Kursi (dibaca 1 kali atau lebih):
Allāhu lā ilāha illā huwa l-ḥayyu l-qayyūm, lā taʾkhudhuhu sinatun wa lā nawm, lahū mā fī s-samāwāti wa mā fī l-arḍ, man dhā l-ladhī yashfaʿu ʿindahu illā bi idhnihi, yaʿlamu mā bayna aydīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bi shayʾin min ʿilmihī illā bi mā shāʾa, wasiʿa kursiyyuhu s-samāwāti wa l-arḍ, wa lā yaʾūduhū ḥifẓuhumā wa huwa l-ʿaliyyu l-ʿaẓīm.
3. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Ketiga surat ini (Al-Mu'awwidzatain dan Al-Ikhlas) sering dibaca Rasulullah ﷺ sebagai perlindungan dari kejahatan. Idealnya dibaca sebanyak 3 kali setiap surat setelah Al-Fatihah dan Ayat Kursi.
- Surat Al-Ikhlas (Qul Huwallahu Ahad)
- Surat Al-Falaq (Qul A'udzu birobbil-falaq)
- Surat An-Nas (Qul A'udzu birobbi-n-nas)
4. Doa Khusus Nabi untuk Orang Sakit
Ini adalah doa yang paling sering dibaca Rasulullah ﷺ ketika menjenguk orang sakit. Doa ini diucapkan sambil memegang bagian tubuh yang sakit (jika memungkinkan).
Doa Permohonan Kesembuhan (Dibaca 3 kali):
Allahumma Rabban-nās, adzhibil-ba'sa, rabban-nās, isyfi anta asy-syafi, lā syifā'a illā syifā'uka syifā'an lā yughādiru saqaman.
(Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, Tuhan manusia, sembuhkanlah, Engkaulah Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain).
Tata Cara Melaksanakan Ruqyah
Ruqyah bisa dilakukan sendiri oleh orang yang sakit (ruqyah mandiri) atau dibacakan oleh orang lain yang saleh. Beberapa adab yang perlu diperhatikan adalah:
- Niat dan Keyakinan Penuh: Meyakini bahwa kesembuhan datang hanya dari kehendak Allah.
- Menggunakan Air atau Minyak Zaitun: Setelah selesai dibacakan, air atau minyak zaitun yang telah diruqyah dapat dipercikkan atau diusapkan pada bagian tubuh yang sakit.
- Wudhu dan Menghadap Kiblat: Walaupun tidak wajib, menjaga kesucian diri saat meruqyah sangat dianjurkan.
- Pengulangan: Bacaan ini dianjurkan diulang beberapa kali, bahkan selama beberapa hari berturut-turut sampai kondisi membaik.
Dengan menggabungkan ikhtiar medis yang telah ditempuh dan memperkuat iman melalui bacaan ruqyah syar'iyyah ini, seorang Muslim berharap agar Allah SWT mengangkat penyakitnya dan memberinya kesabaran dalam menjalani ujian.