Amputasi tangan adalah prosedur medis serius yang dilakukan ketika anggota tubuh mengalami kerusakan parah akibat trauma, infeksi, atau kondisi medis tertentu. Keputusan untuk menjalani amputasi seringkali merupakan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawa atau menghentikan penyebaran penyakit. Namun, selain pertimbangan medis, aspek finansial atau biaya amputasi tangan menjadi perhatian utama bagi pasien dan keluarganya. Biaya ini sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor, mulai dari lokasi geografis, jenis fasilitas kesehatan, hingga kebutuhan pasca-operasi.
Menentukan angka pasti untuk biaya amputasi tangan adalah tantangan karena melibatkan serangkaian prosedur yang kompleks. Beberapa faktor utama yang berperan besar dalam penentuan total biaya meliputi:
Secara umum, biaya amputasi tangan terbagi menjadi beberapa fase utama:
Perlu digarisbawahi bahwa biaya untuk mendapatkan prostesis berkualitas tinggi—terutama prostesis bionik yang canggih—seringkali melebihi total biaya operasi itu sendiri. Harga prostesis dapat berkisar mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung teknologi yang digunakan.
Di Indonesia, kepemilikan kartu BPJS Kesehatan sangat krusial dalam penanganan biaya amputasi tangan. BPJS Kesehatan umumnya menanggung prosedur utama amputasi sesuai prosedur standar yang ditetapkan, termasuk biaya rawat inap dan obat-obatan terkait. Namun, seringkali cakupan BPJS tidak mencakup prostesis kosmetik atau prostesis berteknologi tinggi yang bersifat non-standar atau yang dipilih pasien di luar rekomendasi standar rujukan.
Jika asuransi tidak mencakup seluruhnya, keluarga pasien disarankan untuk segera berkoordinasi dengan pihak rumah sakit mengenai skema pembayaran, opsi cicilan, atau mencari informasi mengenai dana bantuan sosial (Bansos) yang mungkin dapat diakses oleh pasien kurang mampu untuk menunjang proses rehabilitasi jangka panjang. Transparansi biaya sejak awal konsultasi sangat penting untuk perencanaan keuangan yang matang.