Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi yang menuntut adaptasi cepat. Salah satu ungkapan yang secara ringkas menggambarkan kemampuan untuk menyesuaikan diri adalah frasa yang melibatkan konsep tarikan dan putaran. Ketika kita mengatakan sesuatu itu "bisa kuputar", itu mengimplikasikan bahwa kita memiliki kendali atas orientasi atau arah dari situasi tersebut. Ini adalah metafora kuat untuk resiliensi dan kreativitas dalam memecahkan masalah.
Dunia modern bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Rencana yang dibuat hari ini mungkin perlu dirombak total besok karena adanya variabel tak terduga. Di sinilah mentalitas "bisa kuputar" menjadi aset yang tak ternilai harganya. Ini bukan hanya tentang mengubah arah; ini tentang mengubah perspektif. Ketika sebuah jalan buntu terdeteksi, orang yang fleksibel tidak akan memaksakan diri menerobos tembok. Sebaliknya, mereka akan mundur sejenak, melihat keseluruhan peta, dan mencari cara untuk memutar atau membelokkan jalur mereka.
Dalam konteks profesional, kemampuan ini sangat dihargai. Tim yang mampu beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar, atau individu yang dapat mengalihkan fokus proyek tanpa kehilangan motivasi, adalah yang paling sukses. Kemampuan untuk "memutar" berarti memahami bahwa tujuan utama tetap sama, namun metode pencapaiannya bisa dinegosiasikan ulang. Jika suatu strategi tidak berhasil, kita tidak perlu membuang seluruh usaha; kita hanya perlu sedikit memutarnya agar energinya mengalir ke jalur yang lebih produktif.
Konsep "menarik" dalam konteks ini bisa diartikan sebagai menarik kembali keputusan yang kurang tepat atau menarik pelajaran dari kegagalan. Ketika kita menarik mundur sejenak, kita menciptakan ruang untuk evaluasi yang objektif. Tanpa jeda ini, kita cenderung terjebak dalam inersia—terus melakukan hal yang sama hanya karena itu yang selalu kita lakukan.
Setelah kita menarik pelajaran, langkah selanjutnya adalah memutar. Memutar bisa berarti inovasi. Misalnya, sebuah produk yang tadinya dirancang untuk pasar A, ternyata memiliki potensi lebih besar di pasar B. Daripada membuang prototipe A, kita memutar fokus pemasaran dan sedikit menyesuaikan fitur agar sesuai dengan kebutuhan pasar B. Ini adalah contoh konkret bagaimana kemampuan untuk mengatur ulang, atau "bisa kuputar", membuka peluang baru.
Bagaimana kita bisa lebih mahir dalam hal ini? Pertama, kita harus menanamkan pola pikir bertumbuh (*growth mindset*). Kegagalan harus dilihat bukan sebagai akhir, melainkan sebagai data input yang berharga. Kedua, penting untuk melatih diri dalam berpikir divergen. Ketika dihadapkan pada masalah, cobalah menghasilkan setidaknya lima solusi yang berbeda, meskipun beberapa di antaranya terdengar konyol pada awalnya.
Ketiga, jangan takut untuk memulai kembali dari titik yang berbeda. Terkadang, cara terbaik untuk maju adalah dengan berputar 180 derajat. Sikap terbuka ini memastikan bahwa kita tidak menjadi kaku atau terikat pada satu cara pandang saja. Kemampuan untuk berkata, "Oke, strategi ini gagal, mari kita putar dan coba pendekatan yang ini," adalah penentu antara stagnasi dan kemajuan pesat. Fleksibilitas adalah kunci, dan frasa "bisa kuputar" adalah kode rahasia untuk membuka pintu adaptasi.
Pada akhirnya, baik dalam menghadapi tantangan pribadi, hubungan interpersonal, maupun dalam dunia bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk melakukan tarikan reflektif dan putaran strategis adalah apa yang memisahkan mereka yang bertahan dari mereka yang unggul. Jadilah seseorang yang tidak hanya bisa bertahan dalam badai, tetapi juga bisa memutar layarnya untuk memanfaatkan setiap hembusan angin yang datang.