Cara Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat Secara Komprehensif

Persamaan kuadrat adalah salah satu konsep fundamental dalam matematika yang memiliki aplikasi luas di berbagai bidang, mulai dari fisika, teknik, ekonomi, hingga ilmu komputer. Kemampuan untuk menemukan akar-akar (solusi) dari persamaan kuadrat adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap pelajar dan profesional. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai metode untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, dilengkapi dengan contoh-contoh langkah demi langkah, penjelasan konsep dasar, hingga aplikasi praktisnya.

Mari kita selami dunia persamaan kuadrat dan temukan bagaimana kita bisa menaklukkan misteri akar-akarnya.


1. Memahami Dasar-Dasar Persamaan Kuadrat

1.1 Apa Itu Persamaan Kuadrat?

Persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua. Ini berarti pangkat tertinggi dari variabel dalam persamaan tersebut adalah dua. Bentuk umum standar dari persamaan kuadrat adalah:

ax² + bx + c = 0

Di mana:

Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan ini disebut akar-akar atau solusi dari persamaan kuadrat tersebut. Sebuah persamaan kuadrat, secara umum, memiliki dua akar.

Contoh Persamaan Kuadrat:

Memahami peran masing-masing koefisien (a, b, c) adalah langkah pertama yang krusial sebelum kita mulai menghitung akar-akarnya.

1.2 Mengapa Persamaan Kuadrat Penting?

Persamaan kuadrat bukan hanya konsep abstrak di buku pelajaran matematika. Mereka muncul secara alami dalam berbagai fenomena alam dan masalah rekayasa. Beberapa contoh di antaranya:

Dengan demikian, menguasai cara mencari akar-akar persamaan kuadrat tidak hanya membantu Anda lulus ujian, tetapi juga membekali Anda dengan alat analitis yang kuat untuk memecahkan masalah dunia nyata.


2. Metode-Metode Menentukan Akar Persamaan Kuadrat

Ada beberapa metode utama yang dapat digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, serta lebih cocok untuk jenis persamaan tertentu. Kita akan membahas empat metode paling umum secara detail:

  1. Pemfaktoran (Factoring)
  2. Melengkapkan Kuadrat Sempurna (Completing the Square)
  3. Rumus Kuadrat (Rumus ABC - Quadratic Formula)
  4. Metode Grafik (Graphical Method)

2.1 Metode Pemfaktoran (Factoring)

Metode pemfaktoran adalah salah satu cara paling elegan dan seringkali tercepat untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat, terutama jika persamaannya relatif sederhana dan memiliki akar-akar bilangan bulat atau rasional. Ide dasarnya adalah mengubah persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 menjadi bentuk perkalian dua faktor linear, yaitu (x - x1)(x - x2) = 0. Berdasarkan sifat perkalian, jika hasil kali dua faktor adalah nol, maka setidaknya salah satu faktor harus nol. Jadi, x - x1 = 0 atau x - x2 = 0, yang berarti x = x1 atau x = x2.

2.1.1 Pemfaktoran dengan Mengeluarkan Faktor Persekutuan

Metode ini digunakan ketika konstanta c adalah nol (c=0), sehingga persamaannya berbentuk ax² + bx = 0.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi faktor persekutuan terbesar dari ax² dan bx. Biasanya ini adalah x, dan terkadang juga koefisien numerik.
  2. Keluarkan faktor persekutuan tersebut.
  3. Setiap faktor yang terbentuk sama dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 1:

x² + 5x = 0

Penyelesaian:

  1. Faktor persekutuan dari dan 5x adalah x.
  2. Keluarkan x: x(x + 5) = 0
  3. Setiap faktor sama dengan nol:
    • x = 0
    • x + 5 = 0x = -5

Jadi, akar-akar persamaan x² + 5x = 0 adalah x₁ = 0 dan x₂ = -5.

Contoh 2:

3x² - 6x = 0

Penyelesaian:

  1. Faktor persekutuan dari 3x² dan -6x adalah 3x.
  2. Keluarkan 3x: 3x(x - 2) = 0
  3. Setiap faktor sama dengan nol:
    • 3x = 0x = 0
    • x - 2 = 0x = 2

Jadi, akar-akar persamaan 3x² - 6x = 0 adalah x₁ = 0 dan x₂ = 2.

2.1.2 Pemfaktoran Bentuk Selisih Dua Kuadrat

Metode ini digunakan ketika koefisien b adalah nol (b=0), dan konstanta c adalah bilangan negatif yang merupakan kuadrat dari suatu bilangan, sehingga persamaannya berbentuk ax² - c = 0 yang bisa disederhanakan menjadi x² - k² = 0.

Rumus dasar: a² - b² = (a - b)(a + b)

Langkah-langkah:

  1. Pastikan persamaan bisa diubah ke bentuk x² - k² = 0 (jika ada koefisien a ≠ 1, bagi seluruh persamaan dengan a terlebih dahulu).
  2. Faktorkan menggunakan rumus selisih dua kuadrat.
  3. Setiap faktor sama dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 3:

x² - 9 = 0

Penyelesaian:

  1. Persamaan ini sudah dalam bentuk x² - k² = 0, di mana k² = 9, jadi k = 3.
  2. Faktorkan: (x - 3)(x + 3) = 0
  3. Setiap faktor sama dengan nol:
    • x - 3 = 0x = 3
    • x + 3 = 0x = -3

Jadi, akar-akar persamaan x² - 9 = 0 adalah x₁ = 3 dan x₂ = -3.

Contoh 4:

4x² - 25 = 0

Penyelesaian:

  1. Ubah ke bentuk kuadrat sempurna: (2x)² - 5² = 0. Di sini A = 2x dan B = 5.
  2. Faktorkan: (2x - 5)(2x + 5) = 0
  3. Setiap faktor sama dengan nol:
    • 2x - 5 = 02x = 5x = 5/2
    • 2x + 5 = 02x = -5x = -5/2

Jadi, akar-akar persamaan 4x² - 25 = 0 adalah x₁ = 5/2 dan x₂ = -5/2.

2.1.3 Pemfaktoran Bentuk Umum x² + bx + c = 0 (dengan a=1)

Ini adalah bentuk pemfaktoran yang paling umum. Tujuannya adalah mencari dua bilangan, sebut saja p dan q, yang jika dikalikan hasilnya c dan jika dijumlahkan hasilnya b. Artinya, p × q = c dan p + q = b. Jika kita menemukan p dan q, maka persamaan dapat difaktorkan menjadi (x + p)(x + q) = 0.

Langkah-langkah:

  1. Pastikan koefisien a adalah 1.
  2. Cari dua bilangan p dan q sedemikian rupa sehingga p × q = c dan p + q = b.
  3. Tulis ulang persamaan dalam bentuk faktor (x + p)(x + q) = 0.
  4. Setiap faktor sama dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 5:

x² + 7x + 10 = 0

Penyelesaian:

  1. Di sini, b = 7 dan c = 10. Kita mencari dua bilangan yang jika dikalikan 10 dan jika dijumlahkan 7.
  2. Pasangan faktor dari 10:
    • 1 dan 10 (jumlah 11)
    • 2 dan 5 (jumlah 7) → Ini yang kita cari! Jadi p=2, q=5.
  3. Faktorkan: (x + 2)(x + 5) = 0
  4. Setiap faktor sama dengan nol:
    • x + 2 = 0x = -2
    • x + 5 = 0x = -5

Jadi, akar-akar persamaan x² + 7x + 10 = 0 adalah x₁ = -2 dan x₂ = -5.

Contoh 6:

x² - 4x - 12 = 0

Penyelesaian:

  1. Di sini, b = -4 dan c = -12. Kita mencari dua bilangan yang jika dikalikan -12 dan jika dijumlahkan -4.
  2. Pasangan faktor dari -12 yang memenuhi syarat:
    • -1 dan 12 (jumlah 11)
    • 1 dan -12 (jumlah -11)
    • -2 dan 6 (jumlah 4)
    • 2 dan -6 (jumlah -4) → Ini yang kita cari! Jadi p=2, q=-6.
  3. Faktorkan: (x + 2)(x - 6) = 0
  4. Setiap faktor sama dengan nol:
    • x + 2 = 0x = -2
    • x - 6 = 0x = 6

Jadi, akar-akar persamaan x² - 4x - 12 = 0 adalah x₁ = -2 dan x₂ = 6.

2.1.4 Pemfaktoran Bentuk Umum ax² + bx + c = 0 (dengan a ≠ 1)

Pemfaktoran jenis ini sedikit lebih kompleks karena koefisien a bukan 1. Ada beberapa pendekatan, tetapi metode silang (cross method) atau metode pengelompokan (grouping method) sering digunakan.

Metode Silang (Cross Method)

Metode ini melibatkan mencari dua faktor untuk ax² dan dua faktor untuk c, yang ketika dikalikan secara silang dan dijumlahkan akan menghasilkan bx.

Langkah-langkah:

  1. Faktorkan ax² menjadi (px)(qx).
  2. Faktorkan c menjadi (r)(s).
  3. Susun faktor-faktor ini dalam bentuk silang:
    (px   r)
    (qx   s)
  4. Cek apakah (px)(s) + (qx)(r) = bx.
  5. Jika cocok, faktor-faktornya adalah (px + r)(qx + s) = 0.
  6. Setiap faktor sama dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 7:

2x² + 7x + 3 = 0

Penyelesaian:

  1. Faktorkan 2x²: (2x) dan (x).
  2. Faktorkan 3: (1) dan (3) (atau 3 dan 1).
  3. Coba susun dan cek hasil kali silang:
    2x     1   →   (2x)(3) = 6x
     x     3   →   (x)(1) = 1x
                ---------- (+)
                   7x  (cocok dengan bx)
  4. Karena cocok, faktor-faktornya adalah (2x + 1)(x + 3) = 0.
  5. Setiap faktor sama dengan nol:
    • 2x + 1 = 02x = -1x = -1/2
    • x + 3 = 0x = -3

Jadi, akar-akar persamaan 2x² + 7x + 3 = 0 adalah x₁ = -1/2 dan x₂ = -3.

Metode Pengelompokan (Grouping Method)

Metode ini sedikit lebih sistematis. Tujuannya adalah mengubah suku tengah bx menjadi dua suku, sehingga persamaan dapat difaktorkan dengan pengelompokan.

Langkah-langkah:

  1. Kalikan a dan c.
  2. Cari dua bilangan p dan q yang jika dikalikan hasilnya a × c dan jika dijumlahkan hasilnya b.
  3. Ganti suku tengah bx dengan px + qx.
  4. Kelompokkan dua suku pertama dan dua suku terakhir, lalu faktorkan masing-masing kelompok.
  5. Jika pengelompokan berhasil, akan ada faktor persekutuan yang sama. Keluarkan faktor persekutuan ini.
  6. Setiap faktor sama dengan nol untuk menemukan akar-akarnya.

Contoh 8:

2x² + 7x + 3 = 0

Penyelesaian:

  1. a = 2, b = 7, c = 3.
  2. Hitung a × c = 2 × 3 = 6.
  3. Cari dua bilangan p dan q yang jika dikalikan 6 dan jika dijumlahkan 7. Bilangan tersebut adalah 1 dan 6. (1 × 6 = 6 dan 1 + 6 = 7).
  4. Ganti 7x dengan 1x + 6x:
    2x² + 1x + 6x + 3 = 0
  5. Kelompokkan dan faktorkan:
    (2x² + 1x) + (6x + 3) = 0
    x(2x + 1) + 3(2x + 1) = 0
  6. Keluarkan faktor persekutuan (2x + 1):
    (2x + 1)(x + 3) = 0
  7. Setiap faktor sama dengan nol:
    • 2x + 1 = 0x = -1/2
    • x + 3 = 0x = -3

Akar-akarnya adalah x₁ = -1/2 dan x₂ = -3. (Hasil yang sama dengan metode silang, tentu saja).

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemfaktoran:


2.2 Metode Melengkapkan Kuadrat Sempurna (Completing the Square)

Metode ini mengubah persamaan kuadrat menjadi bentuk kuadrat sempurna, yaitu (x + p)² = q. Dari bentuk ini, akar-akar dapat ditemukan dengan mengambil akar kuadrat dari kedua sisi persamaan. Metode ini lebih universal daripada pemfaktoran karena selalu dapat digunakan, meskipun bisa lebih rumit secara aljabar.

Konsep Dasar: Kuadrat sempurna adalah trinomial yang dapat difaktorkan menjadi kuadrat binomial, seperti x² + 2kx + k² = (x + k)². Perhatikan bahwa suku tengah 2kx adalah dua kali akar kuadrat dari suku pertama (x) dikalikan akar kuadrat dari suku ketiga (k).

Langkah-langkah Melengkapkan Kuadrat Sempurna:

  1. Pastikan persamaan dalam bentuk ax² + bx + c = 0.
  2. Jika a ≠ 1, bagi seluruh persamaan dengan a agar koefisien menjadi 1. Persamaan akan menjadi x² + (b/a)x + (c/a) = 0.
  3. Pindahkan suku konstanta (c/a) ke ruas kanan persamaan. Persamaan menjadi x² + (b/a)x = -(c/a).
  4. Tambahkan (b/2a)² ke kedua ruas persamaan. Angka ini berasal dari (setengah dari koefisien x)². Ini adalah kunci untuk membuat ruas kiri menjadi kuadrat sempurna.
    x² + (b/a)x + (b/2a)² = -(c/a) + (b/2a)²
  5. Faktorkan ruas kiri sebagai kuadrat sempurna:
    (x + b/2a)² = -(c/a) + (b/2a)²
  6. Sederhanakan ruas kanan.
  7. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas. Ingat untuk menyertakan tanda ± (plus-minus) karena ada dua kemungkinan akar.
    x + b/2a = ±√[-(c/a) + (b/2a)²]
  8. Selesaikan untuk x dengan mengisolasi x.

Contoh 9:

x² + 6x + 5 = 0

Penyelesaian:

  1. Koefisien a sudah 1.
  2. Pindahkan konstanta ke ruas kanan:
    x² + 6x = -5
  3. Koefisien x adalah b = 6. Setengah dari b adalah 6/2 = 3. Kuadrat dari 3 adalah 3² = 9. Tambahkan 9 ke kedua ruas:
    x² + 6x + 9 = -5 + 9
  4. Faktorkan ruas kiri sebagai kuadrat sempurna dan sederhanakan ruas kanan:
    (x + 3)² = 4
  5. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas:
    √(x + 3)² = ±√4
    x + 3 = ±2
  6. Selesaikan untuk x:
    • Untuk +2: x + 3 = 2x = 2 - 3x₁ = -1
    • Untuk -2: x + 3 = -2x = -2 - 3x₂ = -5

Jadi, akar-akar persamaan x² + 6x + 5 = 0 adalah x₁ = -1 dan x₂ = -5.

Contoh 10:

2x² - 8x + 6 = 0

Penyelesaian:

  1. Koefisien a adalah 2. Bagi seluruh persamaan dengan 2:
    x² - 4x + 3 = 0
  2. Pindahkan konstanta ke ruas kanan:
    x² - 4x = -3
  3. Koefisien x adalah b = -4. Setengah dari b adalah -4/2 = -2. Kuadrat dari -2 adalah (-2)² = 4. Tambahkan 4 ke kedua ruas:
    x² - 4x + 4 = -3 + 4
  4. Faktorkan ruas kiri dan sederhanakan ruas kanan:
    (x - 2)² = 1
  5. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas:
    √(x - 2)² = ±√1
    x - 2 = ±1
  6. Selesaikan untuk x:
    • Untuk +1: x - 2 = 1x = 1 + 2x₁ = 3
    • Untuk -1: x - 2 = -1x = -1 + 2x₂ = 1

Jadi, akar-akar persamaan 2x² - 8x + 6 = 0 adalah x₁ = 3 dan x₂ = 1.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Melengkapkan Kuadrat Sempurna:


2.3 Metode Rumus Kuadrat (Rumus ABC)

Rumus kuadrat, sering disebut juga rumus ABC, adalah metode yang paling universal dan dapat diandalkan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat dalam bentuk ax² + bx + c = 0. Rumus ini diturunkan dari metode melengkapkan kuadrat sempurna, sehingga selalu berhasil menemukan akar, tidak peduli apakah akar-akarnya rasional, irasional, atau kompleks.

Penurunan Rumus Kuadrat (Opsional, tapi penting untuk pemahaman mendalam):

Mari kita turunkan rumus kuadrat dari bentuk umum ax² + bx + c = 0 menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna:

  1. Mulai dengan persamaan umum:
    ax² + bx + c = 0
  2. Bagi seluruh persamaan dengan a (karena a ≠ 0):
    x² + (b/a)x + (c/a) = 0
  3. Pindahkan konstanta (c/a) ke ruas kanan:
    x² + (b/a)x = -c/a
  4. Tambahkan (b/2a)² ke kedua ruas untuk melengkapkan kuadrat sempurna:
    x² + (b/a)x + (b/2a)² = -c/a + (b/2a)²
  5. Faktorkan ruas kiri menjadi kuadrat sempurna dan sederhanakan ruas kanan:
    (x + b/2a)² = -c/a + b²/4a²
  6. Samakan penyebut di ruas kanan:
    (x + b/2a)² = -4ac/4a² + b²/4a²
    (x + b/2a)² = (b² - 4ac) / 4a²
  7. Ambil akar kuadrat dari kedua ruas:
    x + b/2a = ±√[(b² - 4ac) / 4a²]
    x + b/2a = ±√(b² - 4ac) / √(4a²)
    x + b/2a = ±√(b² - 4ac) / 2a
  8. Isolasi x dengan memindahkan b/2a ke ruas kanan:
    x = -b/2a ± √(b² - 4ac) / 2a
  9. Gabungkan menjadi satu pecahan:
    x = [-b ± √(b² - 4ac)] / 2a

Ini adalah rumus kuadrat yang terkenal!

Rumus Kuadrat (Rumus ABC):

x₁,₂ = [-b ± √(b² - 4ac)] / 2a

Di mana:

Penting: Selalu pastikan persamaan kuadrat Anda dalam bentuk standar ax² + bx + c = 0 sebelum mengidentifikasi nilai a, b, dan c. Perhatikan tanda negatif pada koefisien!

Langkah-langkah Penggunaan Rumus Kuadrat:

  1. Identifikasi nilai a, b, dan c dari persamaan kuadrat.
  2. Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus kuadrat.
  3. Hitung nilai di bawah tanda akar (diskriminan) terlebih dahulu.
  4. Lanjutkan perhitungan untuk menemukan kedua akar, x₁ (dengan +) dan x₂ (dengan -).

Contoh 11:

x² + 5x + 6 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a, b, c:
    • a = 1
    • b = 5
    • c = 6
  2. Substitusikan ke rumus:
    x₁,₂ = [-5 ± √(5² - 4(1)(6))] / 2(1)
  3. Hitung diskriminan:
    5² - 4(1)(6) = 25 - 24 = 1
  4. Lanjutkan perhitungan:
    x₁,₂ = [-5 ± √1] / 2
    x₁,₂ = [-5 ± 1] / 2
  5. Hitung kedua akar:
    • x₁ = (-5 + 1) / 2 = -4 / 2 = -2
    • x₂ = (-5 - 1) / 2 = -6 / 2 = -3

Jadi, akar-akar persamaan x² + 5x + 6 = 0 adalah x₁ = -2 dan x₂ = -3.

Contoh 12:

2x² - 3x - 2 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a, b, c:
    • a = 2
    • b = -3
    • c = -2
  2. Substitusikan ke rumus:
    x₁,₂ = [-(-3) ± √((-3)² - 4(2)(-2))] / 2(2)
  3. Hitung diskriminan:
    (-3)² - 4(2)(-2) = 9 - (-16) = 9 + 16 = 25
  4. Lanjutkan perhitungan:
    x₁,₂ = [3 ± √25] / 4
    x₁,₂ = [3 ± 5] / 4
  5. Hitung kedua akar:
    • x₁ = (3 + 5) / 4 = 8 / 4 = 2
    • x₂ = (3 - 5) / 4 = -2 / 4 = -1/2

Jadi, akar-akar persamaan 2x² - 3x - 2 = 0 adalah x₁ = 2 dan x₂ = -1/2.

Contoh 13 (dengan akar irasional):

x² - 4x + 1 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a, b, c: a = 1, b = -4, c = 1.
  2. Substitusikan ke rumus:
    x₁,₂ = [-(-4) ± √((-4)² - 4(1)(1))] / 2(1)
  3. Hitung diskriminan:
    (-4)² - 4(1)(1) = 16 - 4 = 12
  4. Lanjutkan perhitungan:
    x₁,₂ = [4 ± √12] / 2
    x₁,₂ = [4 ± √(4 × 3)] / 2
    x₁,₂ = [4 ± 2√3] / 2
  5. Sederhanakan dengan membagi semua suku dengan 2:
    • x₁ = 2 + √3
    • x₂ = 2 - √3

Jadi, akar-akar persamaan x² - 4x + 1 = 0 adalah x₁ = 2 + √3 dan x₂ = 2 - √3. Dalam kasus ini, akarnya adalah bilangan irasional.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Rumus Kuadrat:


2.4 Metode Grafik (Graphical Method)

Metode grafik adalah pendekatan visual untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Akar-akar persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 adalah nilai-nilai x di mana grafik fungsi kuadrat y = ax² + bx + c memotong sumbu-x (y = 0). Grafik dari fungsi kuadrat adalah parabola.

Konsep Dasar:

Langkah-langkah Umum Metode Grafik:

  1. Ubah persamaan kuadrat menjadi fungsi y = ax² + bx + c.
  2. Buat tabel nilai x dan y dengan memilih beberapa nilai x yang berbeda (termasuk nilai di sekitar sumbu simetri atau puncak parabola).
  3. Plot titik-titik (x, y) pada sistem koordinat Kartesius.
  4. Hubungkan titik-titik tersebut untuk membentuk parabola.
  5. Identifikasi titik-titik di mana parabola memotong sumbu-x. Nilai x pada titik-titik tersebut adalah akar-akar persamaan.

Contoh 14 (Deskripsi Grafik):

Pertimbangkan persamaan x² - 4x + 3 = 0. Kita ubah menjadi fungsi y = x² - 4x + 3.

Jika kita membuat tabel nilai:

x y = x² - 4x + 3
0 0² - 4(0) + 3 = 3
1 1² - 4(1) + 3 = 1 - 4 + 3 = 0
2 2² - 4(2) + 3 = 4 - 8 + 3 = -1
3 3² - 4(3) + 3 = 9 - 12 + 3 = 0
4 4² - 4(4) + 3 = 16 - 16 + 3 = 3

Dari tabel, kita bisa lihat bahwa ketika x=1, y=0 dan ketika x=3, y=0. Ini berarti parabola memotong sumbu-x pada x = 1 dan x = 3.

Jadi, akar-akar persamaan x² - 4x + 3 = 0 adalah x₁ = 1 dan x₂ = 3.

Grafik Parabola Memotong Sumbu-x Diagram yang menunjukkan sebuah parabola yang memotong sumbu-x di dua titik, melambangkan dua akar real yang berbeda dari sebuah persamaan kuadrat. x y x1 x2 Puncak

Catatan: Untuk implementasi nyata, menggambar grafik secara manual di atas kertas atau menggunakan perangkat lunak grafik (seperti GeoGebra atau Desmos) akan lebih akurat. Metode ini lebih untuk visualisasi dan verifikasi, bukan metode utama untuk perhitungan yang presisi.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Grafik:


3. Jenis-Jenis Akar Persamaan Kuadrat (Sifat Akar)

Bagian di bawah tanda akar dalam rumus kuadrat, yaitu b² - 4ac, memiliki peran yang sangat penting. Bagian ini disebut diskriminan dan biasanya disimbolkan dengan huruf Yunani Delta (Δ atau D). Nilai diskriminan ini menentukan jenis atau sifat akar-akar persamaan kuadrat tanpa perlu menghitung akarnya secara keseluruhan.

D = b² - 4ac

Ada tiga kemungkinan nilai diskriminan, dan masing-masing mengindikasikan jenis akar yang berbeda:

3.1 Kasus 1: D > 0 (Diskriminan Positif)

Jika nilai diskriminan lebih besar dari nol (D > 0), maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang berbeda (distinct real roots). Ini berarti parabola akan memotong sumbu-x di dua titik yang berbeda.

Contoh 15:

x² - 5x + 6 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a = 1, b = -5, c = 6.
  2. Hitung diskriminan:
    D = b² - 4ac
    D = (-5)² - 4(1)(6)
    D = 25 - 24
    D = 1

Karena D = 1 (yaitu D > 0), persamaan ini memiliki dua akar real yang berbeda. (Akar-akarnya adalah x₁ = 3 dan x₂ = 2, seperti yang bisa Anda hitung dengan pemfaktoran atau rumus ABC).

Ilustrasi Diskriminan D > 0 Diagram sederhana menunjukkan sebuah sumbu-x dengan dua lingkaran yang melambangkan dua akar real yang berbeda, mengilustrasikan kondisi D > 0. x x1 x2 D > 0: Dua Akar Real Berbeda

3.2 Kasus 2: D = 0 (Diskriminan Nol)

Jika nilai diskriminan sama dengan nol (D = 0), maka persamaan kuadrat memiliki satu akar real (akar kembar atau ganda). Ini berarti parabola akan menyentuh sumbu-x tepat di satu titik, yaitu puncaknya.

Contoh 16:

x² - 4x + 4 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a = 1, b = -4, c = 4.
  2. Hitung diskriminan:
    D = b² - 4ac
    D = (-4)² - 4(1)(4)
    D = 16 - 16
    D = 0

Karena D = 0, persamaan ini memiliki satu akar real kembar. (Akar-akarnya adalah x₁ = x₂ = 2, yang bisa ditemukan dengan pemfaktoran (x-2)(x-2)=0).

Ilustrasi Diskriminan D = 0 Diagram sederhana menunjukkan sebuah sumbu-x dengan satu lingkaran yang melambangkan satu akar real kembar, mengilustrasikan kondisi D = 0. x x1=x2 D = 0: Satu Akar Real Kembar

3.3 Kasus 3: D < 0 (Diskriminan Negatif)

Jika nilai diskriminan lebih kecil dari nol (D < 0), maka persamaan kuadrat memiliki tidak ada akar real. Sebaliknya, ia memiliki dua akar kompleks yang saling konjugat. Ini berarti parabola tidak akan memotong maupun menyentuh sumbu-x sama sekali.

Contoh 17:

x² + 2x + 5 = 0

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a = 1, b = 2, c = 5.
  2. Hitung diskriminan:
    D = b² - 4ac
    D = (2)² - 4(1)(5)
    D = 4 - 20
    D = -16

Karena D = -16 (yaitu D < 0), persamaan ini tidak memiliki akar real. Akarnya adalah dua akar kompleks konjugat. (Dengan rumus ABC, Anda akan mendapatkan x = [-2 ± √(-16)] / 2 = [-2 ± 4i] / 2 = -1 ± 2i).

Ilustrasi Diskriminan D < 0 Diagram sederhana menunjukkan sebuah sumbu-x tanpa lingkaran di atasnya, melambangkan tidak adanya akar real, mengilustrasikan kondisi D < 0. x D < 0: Tidak Ada Akar Real (Akar Kompleks) Parabola tidak memotong sumbu-x

Memahami konsep diskriminan sangat berguna karena memungkinkan kita untuk memprediksi sifat akar-akar persamaan kuadrat tanpa harus menyelesaikan seluruh persamaan, yang sangat menghemat waktu dalam banyak situasi.


4. Hubungan Antara Akar-Akar dan Koefisien (Rumus Vieta)

Hubungan antara akar-akar (solusi) suatu persamaan kuadrat dan koefisiennya ditemukan oleh seorang matematikawan Perancis bernama François Viète. Rumus-rumus ini, yang dikenal sebagai Rumus Vieta atau Vieta's Formulas, sangat berguna untuk menemukan jumlah atau hasil kali akar tanpa perlu benar-benar menyelesaikan persamaannya, atau untuk membentuk persamaan kuadrat baru.

Untuk persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 dengan akar-akar x₁ dan x₂, Rumus Vieta menyatakan:

  1. Jumlah Akar-Akar (Sum of Roots):
    x₁ + x₂ = -b/a
  2. Hasil Kali Akar-Akar (Product of Roots):
    x₁ ⋅ x₂ = c/a

Penurunan Rumus Vieta (dari Rumus Kuadrat):

Kita tahu dari rumus kuadrat bahwa:

x₁ = [-b + √(b² - 4ac)] / 2a
x₂ = [-b - √(b² - 4ac)] / 2a

1. Untuk Jumlah Akar (x₁ + x₂):

x₁ + x₂ = ([-b + √(b² - 4ac)] / 2a) + ([-b - √(b² - 4ac)] / 2a)
x₁ + x₂ = [-b + √(b² - 4ac) - b - √(b² - 4ac)] / 2a
x₁ + x₂ = [-2b] / 2a
x₁ + x₂ = -b/a

Terbukti.

2. Untuk Hasil Kali Akar (x₁ ⋅ x₂):

x₁ ⋅ x₂ = ([-b + √(b² - 4ac)] / 2a) ⋅ ([-b - √(b² - 4ac)] / 2a)

Ini adalah bentuk (A + B)(A - B) = A² - B², di mana A = -b dan B = √(b² - 4ac).

x₁ ⋅ x₂ = [(-b)² - (√(b² - 4ac))²] / (2a)²
x₁ ⋅ x₂ = [b² - (b² - 4ac)] / 4a²
x₁ ⋅ x₂ = [b² - b² + 4ac] / 4a²
x₁ ⋅ x₂ = [4ac] / 4a²
x₁ ⋅ x₂ = c/a

Terbukti.

Aplikasi Rumus Vieta:

Contoh 18: Menghitung Jumlah dan Hasil Kali Akar Tanpa Mencari Akarnya

Diberikan persamaan 3x² - 9x + 6 = 0. Tentukan jumlah dan hasil kali akar-akarnya.

Penyelesaian:

  1. Identifikasi a = 3, b = -9, c = 6.
  2. Jumlah akar:
    x₁ + x₂ = -b/a = -(-9)/3 = 9/3 = 3
  3. Hasil kali akar:
    x₁ ⋅ x₂ = c/a = 6/3 = 2

Jadi, jumlah akar-akarnya adalah 3, dan hasil kali akar-akarnya adalah 2.

(Sebagai verifikasi, kita bisa faktorkan persamaan: 3(x² - 3x + 2) = 03(x-1)(x-2) = 0. Akar-akarnya adalah x₁=1, x₂=2. Jumlahnya 1+2=3, hasil kalinya 1*2=2. Cocok!)

Contoh 19: Mencari Ekspresi Lain dari Akar

Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar dari x² - 5x + 3 = 0, tentukan nilai dari x₁² + x₂².

Penyelesaian:

  1. Dari persamaan, a = 1, b = -5, c = 3.
  2. Gunakan Rumus Vieta:
    • x₁ + x₂ = -b/a = -(-5)/1 = 5
    • x₁ ⋅ x₂ = c/a = 3/1 = 3
  3. Kita tahu identitas aljabar (x₁ + x₂)² = x₁² + 2x₁x₂ + x₂².
  4. Dari identitas ini, kita bisa mendapatkan x₁² + x₂² = (x₁ + x₂)² - 2x₁x₂.
  5. Substitusikan nilai yang kita dapat dari Rumus Vieta:
    x₁² + x₂² = (5)² - 2(3)
    x₁² + x₂² = 25 - 6
    x₁² + x₂² = 19

Jadi, x₁² + x₂² = 19.


5. Membentuk Persamaan Kuadrat Baru

Rumus Vieta tidak hanya membantu menemukan sifat akar, tetapi juga sangat berguna dalam proses kebalikannya: membentuk persamaan kuadrat jika akar-akarnya diketahui. Ada dua cara utama untuk melakukan ini.

5.1 Membentuk Persamaan Kuadrat dari Akar-Akar yang Diketahui Langsung

Jika kita mengetahui dua akar suatu persamaan kuadrat, sebut saja x₁ dan x₂, kita bisa langsung membentuk persamaan kuadratnya.

Metode 1: Menggunakan Perkalian Faktor

Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar, maka (x - x₁) dan (x - x₂) adalah faktor-faktor persamaan. Jadi, persamaan kuadratnya adalah:

(x - x₁)(x - x₂) = 0

Dengan mengalikan faktor-faktor ini, kita akan mendapatkan persamaan dalam bentuk standar.

Contoh 20:

Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -2 dan 3.

Penyelesaian:

  1. Misalkan x₁ = -2 dan x₂ = 3.
  2. Gunakan bentuk faktor:
    (x - x₁)(x - x₂) = 0
    (x - (-2))(x - 3) = 0
    (x + 2)(x - 3) = 0
  3. Kalikan kedua faktor:
    x(x - 3) + 2(x - 3) = 0
    x² - 3x + 2x - 6 = 0
    x² - x - 6 = 0

Jadi, persamaan kuadratnya adalah x² - x - 6 = 0.

Metode 2: Menggunakan Rumus Vieta

Kita tahu bahwa untuk persamaan x² + (x₁ + x₂)x + (x₁ ⋅ x₂) = 0 (ketika a=1), atau secara umum ax² + bx + c = 0, berlaku x₁ + x₂ = -b/a dan x₁ ⋅ x₂ = c/a. Jika kita ingin a=1, maka persamaannya adalah:

x² - (Jumlah Akar)x + (Hasil Kali Akar) = 0
x² - (x₁ + x₂)x + (x₁ ⋅ x₂) = 0

Ini adalah bentuk yang sangat praktis.

Contoh 21:

Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -2 dan 3.

Penyelesaian:

  1. Misalkan x₁ = -2 dan x₂ = 3.
  2. Hitung jumlah akar: x₁ + x₂ = -2 + 3 = 1.
  3. Hitung hasil kali akar: x₁ ⋅ x₂ = (-2) ⋅ (3) = -6.
  4. Substitusikan ke rumus:
    x² - (x₁ + x₂)x + (x₁ ⋅ x₂) = 0
    x² - (1)x + (-6) = 0
    x² - x - 6 = 0

Hasilnya sama dengan metode sebelumnya, x² - x - 6 = 0.

5.2 Membentuk Persamaan Kuadrat Baru dari Persamaan Kuadrat Lama dengan Transformasi Akar

Seringkali, kita diminta untuk membentuk persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya memiliki hubungan tertentu dengan akar-akar persamaan kuadrat yang sudah ada.

Contoh 22: Akar Baru adalah (x₁ + k) dan (x₂ + k)

Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar dari persamaan x² - 5x + 6 = 0, bentuklah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah x₁ + 2 dan x₂ + 2.

Penyelesaian:

  1. Dari persamaan lama x² - 5x + 6 = 0, kita punya a=1, b=-5, c=6.
    • Jumlah akar lama: x₁ + x₂ = -b/a = -(-5)/1 = 5.
    • Hasil kali akar lama: x₁ ⋅ x₂ = c/a = 6/1 = 6.
  2. Misalkan akar-akar baru adalah p dan q:
    • p = x₁ + 2
    • q = x₂ + 2
  3. Hitung jumlah akar baru:
    p + q = (x₁ + 2) + (x₂ + 2)
    p + q = x₁ + x₂ + 4
    p + q = 5 + 4 = 9
  4. Hitung hasil kali akar baru:
    p ⋅ q = (x₁ + 2)(x₂ + 2)
    p ⋅ q = x₁x₂ + 2x₁ + 2x₂ + 4
    p ⋅ q = x₁x₂ + 2(x₁ + x₂) + 4
    p ⋅ q = 6 + 2(5) + 4
    p ⋅ q = 6 + 10 + 4
    p ⋅ q = 20
  5. Bentuk persamaan kuadrat baru:
    x² - (p + q)x + (p ⋅ q) = 0
    x² - (9)x + (20) = 0
    x² - 9x + 20 = 0

Jadi, persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah x₁ + 2 dan x₂ + 2 adalah x² - 9x + 20 = 0.


6. Aplikasi Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan Nyata

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, persamaan kuadrat memiliki berbagai aplikasi praktis yang relevan di banyak bidang ilmu dan kehidupan sehari-hari. Memahami cara menentukan akar-akarnya berarti Anda dapat memecahkan masalah-masalah ini.

6.1 Fisika: Gerak Proyektil

Persamaan gerak proyektil (seperti melempar bola) sering kali berbentuk kuadrat. Misalnya, ketinggian h (dalam meter) suatu objek yang diluncurkan ke atas dengan kecepatan awal v₀ (m/s) dari ketinggian awal h₀ (m) pada waktu t (detik) dapat dimodelkan oleh:

h(t) = -½gt² + v₀t + h₀

Di mana g adalah percepatan gravitasi (sekitar 9.8 m/s²). Jika Anda ingin tahu kapan objek akan mencapai tanah (h(t) = 0), Anda akan menyelesaikan persamaan kuadrat.

Contoh Aplikasi:

Seorang anak melempar bola ke atas dari ketinggian 1 meter dengan kecepatan awal 15 m/s. Kapan bola akan mencapai tanah? (Gunakan g = 10 m/s² untuk penyederhanaan).

Penyelesaian:

  1. Persamaan ketinggian: h(t) = -5t² + 15t + 1 (karena ½g = ½(10) = 5).
  2. Kita ingin mencari t saat h(t) = 0:
    -5t² + 15t + 1 = 0
  3. Ini adalah persamaan kuadrat dengan a = -5, b = 15, c = 1.
  4. Gunakan rumus ABC:
    t = [-15 ± √(15² - 4(-5)(1))] / 2(-5)
    t = [-15 ± √(225 + 20)] / -10
    t = [-15 ± √245] / -10
    t = [-15 ± 7√5] / -10
  5. Karena waktu tidak bisa negatif dalam konteks ini, kita ambil nilai positif:
    t ≈ [-15 - (7 * 2.236)] / -10  (menggunakan 7√5 ≈ 7 * 2.236 = 15.652)
    t ≈ [-15 - 15.652] / -10
    t ≈ -30.652 / -10
    t ≈ 3.0652 detik
    (Jika kita ambil +, hasilnya negatif, yang tidak masuk akal dalam konteks waktu setelah dilempar).

Jadi, bola akan mencapai tanah sekitar 3.0652 detik setelah dilempar.

6.2 Ekonomi: Maksimisasi Keuntungan

Dalam bisnis, fungsi keuntungan seringkali dapat dimodelkan oleh persamaan kuadrat. Perusahaan ingin menemukan tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum.

Contoh Aplikasi:

Sebuah perusahaan memiliki fungsi keuntungan P(x) = -x² + 100x - 2000, di mana P(x) adalah keuntungan dalam ribuan rupiah dan x adalah jumlah unit produk yang dijual. Berapa jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai keuntungan maksimum?

Penyelesaian:

Keuntungan maksimum untuk fungsi kuadrat terjadi pada puncak parabola. Koordinat x dari puncak parabola adalah -b/2a.

  1. Dari fungsi P(x) = -x² + 100x - 2000, kita punya a = -1, b = 100, c = -2000.
  2. Hitung x pada puncak:
    x = -b / 2a = -100 / (2 * -1) = -100 / -2 = 50
  3. Jumlah unit yang harus dijual adalah 50 unit.
  4. Keuntungan maksimumnya adalah:
    P(50) = -(50)² + 100(50) - 2000
    P(50) = -2500 + 5000 - 2000
    P(50) = 500

Jadi, perusahaan harus menjual 50 unit untuk mendapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 500.000.

Akar-akar persamaan kuadrat dalam konteks ekonomi juga bisa menunjukkan "titik impas" (break-even points), di mana keuntungan adalah nol.

6.3 Teknik: Desain Arsitektur dan Rekayasa

Bentuk parabola sering digunakan dalam desain arsitektur (misalnya, jembatan gantung, lengkungan) karena sifat distribusinya yang kuat dan estetika. Persamaan kuadrat digunakan untuk menghitung dimensi yang tepat dan karakteristik material.

Contoh Aplikasi:

Sebuah lengkungan jembatan dapat dimodelkan oleh persamaan y = -0.01x² + x, di mana y adalah tinggi lengkungan dan x adalah jarak horizontal. Tentukan lebar jembatan di dasar (saat y = 0).

Penyelesaian:

  1. Kita ingin mencari x saat y = 0:
    -0.01x² + x = 0
  2. Ini adalah persamaan kuadrat dengan a = -0.01, b = 1, c = 0.
  3. Gunakan metode pemfaktoran (mengeluarkan faktor persekutuan):
    x(-0.01x + 1) = 0
  4. Setiap faktor sama dengan nol:
    • x = 0 (satu sisi jembatan)
    • -0.01x + 1 = 01 = 0.01xx = 1 / 0.01 = 100 (sisi jembatan lainnya)

Jadi, lebar jembatan di dasar adalah 100 unit (misalnya meter).

Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil dari aplikasi persamaan kuadrat. Kemampuan untuk menyelesaikan persamaan ini membuka pintu untuk memahami dan memecahkan berbagai masalah di dunia nyata.


7. Tips dan Trik dalam Menentukan Akar-Akar

Meskipun ada beberapa metode untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, pemilihan metode yang tepat dapat menghemat waktu dan meminimalkan kesalahan. Berikut adalah beberapa tips dan trik:


Kesimpulan

Menentukan akar-akar persamaan kuadrat adalah salah satu pilar penting dalam aljabar yang memiliki resonansi di seluruh spektrum ilmu pengetahuan dan teknik. Dari metode pemfaktoran yang cepat dan elegan, melengkapkan kuadrat sempurna yang sistematis, hingga rumus kuadrat yang universal dan selalu dapat diandalkan, setiap metode menawarkan jalur unik menuju solusi.

Kita telah menjelajahi bagaimana diskriminan (D = b² - 4ac) berfungsi sebagai kompas, memandu kita untuk memahami sifat akar-akar – apakah ada dua akar real yang berbeda (D > 0), satu akar real kembar (D = 0), atau akar-akar kompleks tanpa solusi real (D < 0). Lebih jauh lagi, kita juga telah mempelajari keindahan Rumus Vieta, yang mengungkapkan hubungan intrinsik antara akar-akar dan koefisien persamaan, memungkinkan kita untuk menghitung jumlah dan hasil kali akar tanpa perlu mencarinya secara eksplisit, bahkan untuk membentuk persamaan baru dari akar-akar yang diketahui.

Aplikasi praktis dari persamaan kuadrat sangat luas, mencakup pemodelan lintasan proyektil dalam fisika, optimasi keuntungan dalam ekonomi, hingga desain struktur dalam rekayasa. Ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk memecahkan persamaan kuadrat adalah alat yang sangat berharga, bukan hanya untuk akademisi tetapi juga untuk memecahkan masalah-masalah konkret di dunia nyata.

Kunci untuk menguasai topik ini adalah pemahaman konseptual yang kuat disertai dengan latihan yang konsisten. Jangan takut untuk mencoba berbagai metode, memahami kelebihan dan kekurangannya, serta selalu memverifikasi jawaban Anda. Dengan dedikasi, setiap tantangan persamaan kuadrat dapat ditaklukkan.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif dan menjadi panduan yang bermanfaat dalam perjalanan Anda memahami dan menguasai persamaan kuadrat. Teruslah berlatih, karena matematika, seperti keterampilan lainnya, menjadi lebih mudah dengan kebiasaan dan ketekunan.

🏠 Homepage