Ilustrasi Konversi Bilangan
Dalam dunia matematika, keuangan, dan pemrograman, seringkali kita dihadapkan pada kebutuhan untuk merepresentasikan bilangan bulat (angka biasa) dalam format desimal. Angka desimal adalah bilangan yang menggunakan koma (atau titik, tergantung konvensi) untuk memisahkan bagian bilangan bulat dari bagian pecahannya. Mengubah angka biasa menjadi desimal adalah proses yang sangat mendasar namun penting untuk akurasi perhitungan.
Angka biasa, atau bilangan bulat, adalah angka tanpa komponen pecahan, seperti 5, 100, atau -25. Ketika kita ingin menyatakan bahwa 5 tersebut sebenarnya adalah 5.0 atau 5.00, kita sedang mengkonversinya ke notasi desimal.
Secara matematis, setiap bilangan bulat N secara implisit memiliki bagian desimal nol. Untuk menuliskannya dalam format desimal, kita hanya perlu menambahkan pemisah desimal (koma atau titik) diikuti dengan angka nol sebanyak presisi yang diinginkan.
Ini adalah cara paling sederhana dan paling umum digunakan untuk mengubah angka biasa menjadi desimal, terutama ketika konteksnya tidak melibatkan pembagian atau pecahan riil, melainkan hanya perubahan format tampilan.
42.,, sementara di sistem Amerika menggunakan titik .) tepat setelah angka bulat tersebut. Contoh: 42,.42,042,0042,000Intinya, angka N sama dengan N,0 atau N.0. Penambahan nol tidak mengubah nilai intrinsik angka tersebut, hanya mengubah representasi formatnya.
Metode kedua adalah ketika angka biasa tersebut adalah hasil dari suatu operasi pembagian yang menghasilkan sisa, dan Anda perlu melihat representasi desimalnya secara penuh. Metode ini berlaku jika Anda ingin mengubah pecahan sederhana (misalnya 1/2, 3/4) ke desimal, meskipun awalnya Anda memulai dengan pembilang dan penyebut (yang seringkali merupakan angka biasa).
Misalnya, Anda memiliki angka biasa 3 dan Anda ingin melihatnya sebagai hasil dari pembagian 3 dibagi 2.
3 ÷ 2.10 ÷ 2 hasilnya adalah 5.1,5.Dalam konteks ini, konversi terjadi karena operasi pembagian menghasilkan nilai yang secara alami berupa desimal.
Dalam konteks digital, seperti penggunaan Microsoft Excel, Google Sheets, atau bahasa pemrograman (seperti Python atau JavaScript), mengubah angka biasa ke format desimal seringkali dilakukan melalui fungsi format bawaan, bukan perhitungan matematis manual.
Jika Anda mengetik 150 di sel A1, Anda dapat mengubah tampilannya tanpa mengubah nilai dasarnya:
0.00 untuk dua desimal).Jika nilai asli adalah 150, tampilan akan berubah menjadi 150,00.
Banyak bahasa memiliki fungsi untuk "memformat string". Jika Anda memiliki variabel integer angka_bulat = 7, Anda akan menggunakan fungsi format untuk memastikan outputnya memiliki bagian desimal:
format(angka_bulat, "0.00") akan menghasilkan string "7.00".
Memahami cara mengubah angka biasa ke desimal juga berarti memahami pentingnya presisi. Angka 10,0 (satu desimal) memberikan informasi yang berbeda dibandingkan 10,0000 (empat desimal).
Saat Anda mengubah angka biasa (seperti 50) menjadi desimal, Anda sebenarnya menetapkan tingkat presisi yang Anda butuhkan untuk konteks tersebut, yang umumnya diwakili oleh nol tambahan di belakang koma.