Mengubah angka biasa—baik itu bilangan bulat maupun desimal—menjadi bentuk pecahan adalah keterampilan dasar namun krusial dalam matematika. Pemahaman ini membantu dalam operasi hitung yang lebih kompleks dan penting untuk konteks ilmiah maupun teknis. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam mengubah dua jenis angka biasa: bilangan bulat dan bilangan desimal, menjadi bentuk pecahan yang paling sederhana.
Bilangan bulat adalah jenis angka biasa yang paling mudah dikonversi menjadi pecahan. Sesuai definisi pecahan, ia harus memiliki pembilang (angka di atas garis) dan penyebut (angka di bawah garis). Setiap bilangan bulat, secara fundamental, dapat dianggap sebagai bilangan itu sendiri dibagi dengan satu.
Langkah Konversi:
Contoh: Mengubah angka 5 menjadi pecahan.
Angka 5 dapat ditulis sebagai: 51
Aturan ini berlaku untuk semua bilangan bulat, positif maupun negatif. Misalnya, -8 menjadi -81.
Meskipun secara matematis benar, bentuk x1 ini jarang digunakan kecuali dalam konteks pembuktian atau ketika diperlukan bentuk pecahan eksplisit. Pecahan ini disebut pecahan tak wajar (improper fraction) di mana pembilang lebih besar dari penyebutnya (jika angka aslinya lebih besar dari 1).
Mengubah bilangan desimal ke pecahan memerlukan pemahaman tentang nilai tempat (place value). Kunci utamanya adalah mencari tahu berapa banyak angka di belakang koma desimal, karena ini akan menentukan penyebut pecahan Anda.
Ini adalah desimal yang memiliki jumlah digit di belakang koma yang terbatas (contoh: 0.75, 1.2, 0.003).
Langkah Konversi:
Contoh 1: Mengubah 0.4 menjadi pecahan.
1. Angka tanpa koma: 4.
2. Ada 1 digit di belakang koma, jadi penyebutnya 10. Pecahan awal: 410.
3. Sederhanakan (bagi 2): 25. Jadi, 0.4 = 25.
Contoh 2: Mengubah 2.75 menjadi pecahan.
1. Angka tanpa koma: 275.
2. Ada 2 digit di belakang koma, jadi penyebutnya 100. Pecahan awal: 275100.
3. Sederhanakan (bagi 25): 114. Ini adalah pecahan tak wajar.
Jika ingin dalam bentuk pecahan campuran: 11 dibagi 4 adalah 2 sisa 3. Jadi, 2 34.
Desimal berulang (seperti $0.\overline{3}$ atau $1.525252...$) sedikit lebih rumit tetapi memiliki pola yang dapat diprediksi.
Contoh: $0.\overline{3}$ (0.3333...)
Contoh: $0.\overline{45}$ (0.454545...)
Karena ada dua digit berulang (45), kita kalikan dengan 100.
$100x = 45.4545...$
$x = 0.4545...$
Kurangi: $99x = 45$. Maka $x = \frac{45}{99}$.
Sederhanakan (bagi 9): $x = \frac{5}{11}$.
Setelah Anda berhasil mengubah angka biasa menjadi pecahan, langkah terakhir yang paling penting adalah menyederhanakannya. Pecahan yang disederhanakan adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya tidak memiliki faktor persekutuan selain 1.
Misalnya, jika Anda mendapatkan $0.20 = \frac{20}{100}$, Anda harus menyederhanakannya. FPB dari 20 dan 100 adalah 20. Membagi keduanya dengan 20 menghasilkan 15. Ini adalah bentuk akhir yang paling akurat dan efisien.
Menguasai konversi ini akan mempermudah Anda dalam berbagai perhitungan matematika lanjutan, mulai dari aljabar hingga analisis statistik, memastikan bahwa setiap angka direpresentasikan dalam bentuk rasional yang benar.