Ilustrasi: Cara penulisan angka desimal.
Angka desimal adalah salah satu konsep fundamental dalam matematika yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menghitung harga barang, mengukur suhu, hingga perhitungan ilmiah. Namun, cara penulisan angka desimal seringkali menimbulkan kebingungan, terutama karena perbedaan konvensi yang digunakan di berbagai negara.
Artikel ini akan membahas secara mendalam cara menulis desimal yang benar, fokus pada standar yang umum digunakan di Indonesia, serta membedakannya dari standar internasional.
Secara sederhana, bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki bagian pecahan (nilai kurang dari satu) yang dinyatakan menggunakan tanda desimal. Bagian desimal ini ditempatkan setelah penanda desimal, yang memisahkan bilangan bulat dari pecahan.
Struktur bilangan desimal terdiri dari:
Kesalahpahaman terbesar dalam penulisan desimal terletak pada penggunaan penanda desimal. Ada dua sistem utama yang digunakan secara global:
Di Indonesia, seperti mayoritas negara Eropa kontinental, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan, tanda yang digunakan untuk memisahkan bagian bulat dan pecahan adalah koma (,). Nilai tempat di sebelah kanan koma dimulai dari persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.
Contoh penulisan desimal menggunakan koma:
Dalam konteks ini, 123,45 dibaca sebagai "seratus dua puluh tiga koma empat puluh lima" atau "seratus dua puluh tiga dan empat puluh lima perseratus."
Sistem ini menggunakan titik (.) sebagai penanda desimal. Sistem ini sangat umum digunakan dalam komputasi, pemrograman, dan standar internasional tertentu (ISO).
Contoh penulisan desimal menggunakan titik:
Penting untuk selalu mengetahui konteks audiens atau platform yang Anda gunakan untuk menentukan apakah Anda harus menggunakan titik atau koma.
Setelah menentukan penanda desimal, cara membaca nilai tempat di belakangnya sangat krusial:
Jika Anda menulis angka 3,14159 (nilai Pi):
Pembacaannya adalah: "Tiga koma seratus empat puluh satu ribu lima ratus sembilan puluh..." Namun, dalam praktiknya, seringkali dibaca per digit: "Tiga koma satu empat satu lima sembilan."
Ketika bekerja dalam lingkungan internasional atau teknis, ambiguitas bisa menyebabkan kesalahan fatal. Misalnya, angka "1.234" bisa berarti seribu dua ratus tiga puluh empat (jika titik adalah pemisah ribuan) atau satu koma dua ratus tiga puluh empat (jika titik adalah desimal).
Untuk mengatasi ini:
Sebagian besar bahasa pemrograman (seperti Python, JavaScript, Java) secara default menggunakan titik (.) sebagai penanda desimal. Jika Anda menginput data desimal dari pengguna Indonesia yang menggunakan koma, Anda harus melakukan konversi terlebih dahulu di kode Anda.
Memahami cara menulis desimal adalah kunci untuk komunikasi matematika yang efektif dan bebas kesalahan, baik dalam dunia akademis, bisnis, maupun teknologi.