Panduan Lengkap Cara Penggunaan Poly Aluminium Chloride (PAC)

Ilustrasi Proses Koagulasi Air dengan PAC Diagram sederhana menunjukkan air keruh yang dimasuki PAC, membentuk flok, lalu mengendap. Air Keruh PAC Flokulasi Sedimentasi Air Jernih

Poly Aluminium Chloride (PAC) adalah koagulan kimia yang sangat efektif dan populer digunakan dalam proses pengolahan air bersih, air limbah industri, hingga kolam renang. Keunggulannya terletak pada kemampuannya bekerja pada rentang pH yang lebih luas dibandingkan koagulan tradisional seperti aluminium sulfat (tawas), serta menghasilkan residu lumpur yang lebih sedikit.

Namun, efektivitas PAC sangat bergantung pada dosis dan teknik aplikasinya yang tepat. Penggunaan yang salah dapat menyebabkan air menjadi keruh kembali atau meninggalkan residu kimia yang tidak diinginkan. Berikut adalah panduan rinci mengenai cara penggunaan Poly Aluminium Chloride.

1. Persiapan Larutan PAC (Dosis Awal)

PAC biasanya tersedia dalam bentuk serbuk atau larutan pekat. Langkah pertama yang krusial adalah membuat larutan stok yang siap pakai agar dosis dapat diaplikasikan secara merata ke seluruh volume air.

PERINGATAN: Selalu tambahkan bahan kimia (PAC) ke dalam air, bukan sebaliknya. Kenakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kacamata saat menangani bahan kimia ini.

2. Penentuan Dosis PAC yang Tepat

Dosis adalah kunci keberhasilan koagulasi. Dosis PAC yang terlalu rendah tidak akan efektif mengikat semua partikel tersuspensi, sementara dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan fenomena charge restabilization, di mana air kembali keruh karena kelebihan muatan positif dari PAC.

Penentuan dosis harus selalu dilakukan melalui Uji Jar Test (UJT).

Langkah-langkah Uji Jar Test:

  1. Ambil sampel air baku yang akan diolah (misalnya 1 liter) ke dalam beberapa beaker glass.
  2. Tambahkan variasi dosis PAC yang berbeda pada setiap beaker (Contoh: 5 ml/L, 10 ml/L, 15 ml/L, 20 ml/L dari larutan stok 1%).
  3. Lakukan Koagulasi Cepat (Rapid Mix): Aduk kuat selama 1-2 menit (sekitar 100-300 rpm) untuk memastikan PAC terdistribusi merata dan menetralkan muatan partikel.
  4. Lakukan Flocculation (Penggumpalan Lambat): Kurangi kecepatan pengadukan secara bertahap (sekitar 20-40 rpm) selama 15-20 menit. Proses ini membentuk flok-flok besar yang mudah mengendap.
  5. Lakukan Sedimentasi (Pengendapan): Hentikan pengadukan dan diamkan selama 30-60 menit.
  6. Evaluasi: Ambil sampel dari tengah beaker. Dosis yang optimal adalah yang menghasilkan air paling jernih dengan pembentukan flok yang besar dan cepat mengendap.

3. Aplikasi PAC dalam Proses Pengolahan

Setelah dosis optimal ditemukan melalui UJT, terapkan pada volume air yang sebenarnya dengan urutan proses yang benar:

A. Tahap Koagulasi Cepat (Rapid Mixing)

Larutan PAC yang sudah diencerkan harus dimasukkan pada titik di mana terjadi turbulensi atau pencampuran paling cepat (misalnya, setelah pompa inlet atau sebelum bak aerasi). Tujuannya adalah dispersi koagulan secara instan ke seluruh massa air. Durasi tahap ini umumnya sangat singkat, yaitu 1 hingga 3 menit.

B. Tahap Flokulasi (Slow Mixing)

Setelah PAC ditambahkan dan tercampur cepat, air harus memasuki zona pengadukan lambat. Pengadukan ini dirancang untuk mendorong flok-flok kecil yang terbentuk saling bertabrakan dan menyatu menjadi flok yang lebih besar (disebut sweep floc). Kecepatan pengadukan harus rendah agar flok tidak pecah.

C. Tahap Sedimentasi

Setelah flok terbentuk sempurna, air dialirkan ke bak sedimentasi. Dengan kecepatan aliran yang sangat rendah, gravitasi akan menarik flok menuju dasar bak. Lumpur yang terkumpul (disebut sludge) harus dibuang secara berkala.

4. Faktor Penting yang Mempengaruhi Kinerja PAC

Keberhasilan penggunaan PAC juga dipengaruhi oleh kondisi air baku itu sendiri:

Dengan mengikuti langkah-langkah persiapan larutan, melakukan Jar Test secara rutin untuk menentukan dosis yang tepat, serta memastikan urutan proses pencampuran yang benar, Poly Aluminium Chloride akan berfungsi maksimal dalam menjernihkan air Anda.

🏠 Homepage