Contoh Bilangan Desimal: Memahami Nilai Pecahan

Representasi Visual Bilangan Desimal Diagram yang menunjukkan pemisahan antara bagian bilangan bulat dan bagian pecahan menggunakan koma desimal (titik). 12 Bilangan Bulat , 75 Bagian Pecahan 12,75

Bilangan desimal adalah cara penting dalam matematika untuk merepresentasikan pecahan atau bagian dari suatu bilangan bulat. Inti dari bilangan desimal terletak pada sistem nilai tempat (place value) yang didasarkan pada perpangkatan sepuluh, sama seperti bilangan bulat, namun diperluas ke kanan dari titik desimal (koma atau titik).

Apa Itu Bilangan Desimal?

Secara sederhana, bilangan desimal adalah representasi bilangan yang memiliki bagian pecahan. Bagian pecahan ini ditulis setelah tanda desimal (umumnya koma ',' di Indonesia atau titik '.' di beberapa negara lain). Setiap angka di sebelah kanan tanda desimal mewakili persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.

Mari kita telaah struktur dasar dari sebuah contoh bilangan desimal, misalnya 25,48:

Jadi, 25,48 sama dengan $25 + \frac{4}{10} + \frac{8}{100}$.

Contoh Bilangan Desimal dalam Berbagai Konteks

Bilangan desimal sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami contoh bilangan desimal membantu kita mengaplikasikannya dengan benar.

1. Dalam Pengukuran Berat dan Panjang

Ketika kita mengukur sesuatu, hasilnya seringkali tidak berupa bilangan bulat sempurna.

Berat badan seseorang adalah 65,5 kilogram. Ini berarti 65 kilogram penuh ditambah 0,5 kg (setengah kilogram).
Jarak tempuh motor adalah 10,75 kilometer. Angka 0,75 mewakili $\frac{75}{100}$ atau $\frac{3}{4}$ dari satu kilometer.

2. Dalam Nilai Mata Uang

Mata uang biasanya menggunakan desimal untuk mewakili satuan terkecil (sen atau senilai).

Harga sebuah buku adalah Rp 45.950,50 (Empat puluh lima ribu sembilan ratus lima puluh rupiah dan lima puluh sen). Angka 50 setelah koma mewakili lima puluh perseratus dari Rupiah.

3. Representasi Pecahan Sederhana

Setiap pecahan dapat dikonversi menjadi desimal, dan sebaliknya. Ini adalah salah satu kegunaan paling mendasar dari bilangan desimal.

Contoh Konversi Pecahan ke Desimal:

  1. $\frac{1}{2}$: Jika Anda membagi 1 dengan 2, hasilnya adalah 0,5.
  2. $\frac{3}{4}$: Jika Anda membagi 3 dengan 4, hasilnya adalah 0,75.
  3. $\frac{1}{8}$: Hasil pembagiannya adalah 0,125.

Jenis-Jenis Bilangan Desimal

Tidak semua desimal berperilaku sama setelah koma. Terdapat dua kategori utama:

Desimal Terbatas (Terminating Decimals)

Ini adalah bilangan desimal yang memiliki digit terakhir dan berhenti setelah beberapa tempat desimal. Contoh sebelumnya seperti 0,5, 0,75, dan 0,125 adalah desimal terbatas.

Contoh lain: $\frac{1}{4} = 0,25$ (berhenti di angka 5).

Desimal Tak Terbatas (Non-Terminating Decimals)

Ini adalah bilangan desimal yang tidak pernah berhenti. Ada dua sub-jenis penting di sini:

a. Desimal Tak Terbatas Berulang (Repeating Decimals)

Digit setelah koma akan selalu mengulang pola tertentu secara terus-menerus.

Contoh: $\frac{1}{3} = 0,33333...$ (Angka 3 berulang tanpa henti). Ini bisa ditulis sebagai $0,\bar{3}$.
Contoh lain: $\frac{2}{11} = 0,181818...$ (Pola '18' berulang). Ditulis sebagai $0,\overline{18}$.

b. Desimal Tak Terbatas Tidak Berulang (Non-Repeating Decimals)

Ini adalah bilangan yang digitnya tidak pernah berhenti dan juga tidak memiliki pola yang berulang. Bilangan ini seringkali muncul dalam bilangan irasional, seperti $\pi$ (Pi) atau $\sqrt{2}$.

$\pi \approx 3,1415926535...$ (Tidak ada pola yang akan terulang selamanya).

Dengan memahami struktur dan contoh bilangan desimal ini, baik yang terbatas maupun tak terbatas, kita dapat mengoperasikan perhitungan dengan lebih akurat, mulai dari menghitung anggaran belanja harian hingga memahami konsep-konsep lanjutan dalam sains dan teknik.

🏠 Homepage