Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat-zat yang umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Di jantung respons alergi ini terdapat peran penting dari Imunoglobulin E (IgE), sebuah kelas antibodi spesifik. Memahami hubungan antara IGE, kondisi atopi, dan identifikasi 54 alergen yang umum adalah kunci dalam pengelolaan alergi yang efektif.
Peran Sentral Imunoglobulin E (IGE)
Imunoglobulin E (IgE) adalah antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap paparan alergen. Ketika seseorang yang sensitif terpapar alergen (misalnya serbuk sari), sel plasma memproduksi antibodi IgE spesifik. Antibodi ini kemudian menempel pada sel mast dan basofil. Ketika paparan alergen terjadi lagi, alergen akan mengikat IgE yang sudah terpasang, memicu pelepasan mediator inflamasi seperti histamin. Pelepasan inilah yang menyebabkan gejala alergi yang kita kenal, mulai dari gatal-gatal, bersin, hingga reaksi anafilaksis yang parah.
Apa Itu Atopi?
Atopi merujuk pada kecenderungan genetik atau bawaan seseorang untuk mengembangkan respons alergi IgE terhadap alergen lingkungan yang umum. Individu atopik sering kali menunjukkan hipersensitivitas terhadap beberapa jenis alergen dan cenderung mengembangkan kondisi alergi seperti rinitis alergi (alergi serbuk sari), asma alergi, atau dermatitis atopik (eksim). Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan alergi lebih mungkin memiliki kecenderungan atopi.
Mengidentifikasi 54 Alergen Utama
Untuk mengelola alergi secara efektif, sangat penting untuk mengidentifikasi alergen mana yang secara spesifik memicu reaksi pada individu yang rentan. Pengujian alergi, seperti tes tusuk kulit (skin prick test) atau tes darah IgE spesifik, sering kali mencakup panel luas. Meskipun jumlah alergen bervariasi antar laboratorium, fokus sering kali tertuju pada kelompok utama yang memicu sebagian besar gejala:
Kategori Utama Alergen
Pengujian sering kali mencakup lebih dari lima puluh alergen yang dikelompokkan menjadi kategori berikut:
- Aeroalergen (Inhalan): Ini adalah alergen yang terhirup. Termasuk serbuk sari pohon (seperti birch, oak), rumput (timothy, rye), gulma (ragweed), tungau debu rumah (Dermatophagoides pteronyssinus dan farinae), dan spora jamur/kapang (seperti Alternaria).
- Alergen Makanan: Kelompok ini sering kali menjadi penyebab reaksi serius. Panel umum meliputi delapan alergen utama (susu sapi, telur, kacang tanah, kacang pohon, gandum, kedelai, ikan, kerang-kerangan). Dalam panel 54 alergen, jumlah makanan yang diuji jauh lebih banyak.
- Alergen Hewan: Epithelium (sel kulit mati), air liur, atau urin dari hewan peliharaan seperti kucing, anjing, kelinci, dan hamster.
- Serangga dan Lainnya: Seperti racun lebah, tawon, semut api, serta alergen lateks.
Fokus pada 54 alergen menunjukkan upaya diagnostik yang komprehensif untuk memetakan sensitivitas IgE individu secara mendalam. Dengan mengetahui alergen mana yang positif, dokter dapat merekomendasikan strategi penghindaran yang terarah, pengobatan farmakologis yang tepat, atau mempertimbangkan imunoterapi (vaksin alergi) untuk memodulasi respons imun IgE terhadap zat pemicu tersebut.
Implikasi Klinis
Diagnosis IgE spesifik yang positif mengkonfirmasi bahwa sistem kekebalan tubuh telah "mempelajari" alergen tersebut. Bagi pasien atopik, hasil tes yang positif terhadap serbuk sari tertentu misalnya, dapat menjelaskan mengapa mereka mengalami gejala musiman yang parah. Dengan data ini, pasien dapat melakukan persiapan sebelum musim alergi tiba, membatasi paparan di dalam ruangan jika tungau debu adalah masalah, atau, dalam kasus alergi makanan, memastikan kepatuhan ketat terhadap diet bebas alergen.