Anggrek dari genus Grammatophyllum sering dijuluki sebagai "Anggrek Tebu" atau "Anggrek Keranjang" karena bentuk pertumbuhannya yang cenderung menggantung dan memiliki pseudobulb (batang semu) yang besar dan menyerupai tebu. Dikenal juga sebagai "Sugar Cane Orchids", genus ini menarik perhatian kolektor karena ukuran bunganya yang spektakuler, sering kali muncul dalam rumpun besar dan padat. Anggrek ini adalah epifit sejati yang umumnya ditemukan di hutan hujan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Meskipun hanya memiliki beberapa spesies yang diakui secara resmi, keragaman dalam penampilan dan kebutuhan perawatan membuat setiap jenisnya unik. Memahami jenis-jenis utama dalam genus ini sangat penting bagi para penggemar anggrek yang ingin menumbuhkan keindahan tropis ini di koleksi mereka.
Grammatophyllum speciosum: Raksasa yang Memukau
Grammatophyllum speciosum adalah spesies paling ikonik dan paling terkenal dalam genus ini. Sering disebut sebagai "Raja Anggrek" atau "Anggrek Keranjang Terbesar," spesies ini layak mendapatkan julukan tersebut. Tanaman ini bisa tumbuh sangat besar, membentuk rumpun yang mampu menggantung hingga beberapa meter dan memiliki berat yang signifikan, menjadikannya kandidat utama untuk ditanam dalam keranjang besar.
Ciri Khas G. speciosum:
- Ukuran Raksasa: Pseudobulbnya sangat besar, bisa mencapai diameter hingga 30 cm, seringkali tersusun rapat dan membentuk struktur seperti keranjang.
- Daun: Memiliki daun yang panjang, tebal, dan agak kaku, berwarna hijau tua.
- Bunga: Bunga muncul dalam tandan yang sangat panjang dan lebat. Setiap tandan bisa membawa puluhan kuntum bunga. Warna bunganya bervariasi, mulai dari kuning kehijauan dengan bintik-bintik cokelat kemerahan hingga varian yang lebih oranye.
- Habitat: Tumbuh sebagai epifit di pohon-pohon besar dataran rendah hingga menengah.
G. speciosum dikenal membutuhkan cahaya yang cukup terang (tetapi tidak langsung) dan kelembaban tinggi agar dapat berbunga dengan optimal. Karena ukurannya, pemindahan media tanam atau pemangkasan rumpun biasanya dilakukan sangat jarang.
Grammatophyllum martae: Si Kecil yang Berwarna Cerah
Berbeda jauh dengan kerabatnya yang raksasa, Grammatophyllum martae menawarkan alternatif bagi kolektor yang memiliki ruang terbatas. Meskipun masih memiliki karakteristik umum Grammatophyllum seperti pseudobulb dan kebiasaan tumbuh yang padat, ukurannya jauh lebih kompak.
Detail G. martae:
- Ukuran Tanaman: Jauh lebih kecil, cocok untuk ditanam dalam pot sedang.
- Bunga: Bunganya cenderung memiliki warna kuning cerah dengan sedikit corak merah atau cokelat pada bagian tengahnya. Meskipun rumpun bunganya tidak sebesar G. speciosum, kemunculannya tetap menarik perhatian karena warna dasarnya yang mencolok.
Grammatophyllum scriptum: Anggrek dengan "Tulisan"
Spesies ini mendapat julukan "scriptum" (tertulis) karena adanya pola unik pada bunganya yang menyerupai coretan atau tulisan tangan. Grammatophyllum scriptum adalah salah satu anggota genus yang paling banyak diperdagangkan karena adaptabilitasnya terhadap berbagai kondisi penanaman dan kemampuan berbunga yang relatif rutin.
Fitur Utama G. scriptum:
- Bentuk Pseudobulb: Relatif lebih bulat dibandingkan G. speciosum, sering kali tersusun rapat.
- Pola Bunga: Kelopak bunganya didominasi warna kuning keemasan, yang dihiasi garis-garis atau bercak cokelat kemerahan yang tidak beraturanāinilah yang menyerupai tulisan.
- Varietas: Terdapat banyak varietas dari spesies ini, termasuk yang memiliki warna dasar lebih hijau atau lebih oranye.
Perawatan untuk G. scriptum cenderung lebih toleran terhadap fluktuasi suhu dibandingkan spesies dataran tinggi, menjadikannya pilihan yang baik bagi pemula dalam genus ini. Kebutuhan cahayanya moderat hingga terang.
Tips Umum Perawatan Jenis Anggrek Grammatophyllum
Meskipun ada perbedaan antarspesies, anggrek Grammatophyllum secara umum membutuhkan kondisi yang mirip untuk berkembang biak. Mereka adalah anggrek tropis yang menyukai kelembaban tinggi dan sirkulasi udara yang baik.
- Media Tanam: Karena mereka epifit sejati, media tanam harus sangat porous dan cepat kering. Campuran kulit kayu pinus kasar, sekam bakar, dan sedikit arang sangat ideal. Menanamnya di keranjang gantung adalah praktik umum untuk memastikan akar mendapatkan aerasi yang cukup dan untuk mengakomodasi pertumbuhan rumpun yang besar.
- Penyiraman: Siram secara menyeluruh ketika media tanam mulai mengering. Hindari penyiraman berlebihan, karena pseudobulb yang besar rentan terhadap pembusukan akar jika media selalu basah.
- Pencahayaan: Sebagian besar jenis Grammatophyllum menyukai cahaya terang yang terfilter, mirip dengan kondisi di kanopi hutan. Cahaya matahari langsung yang terik harus dihindari, terutama pada siang hari.
- Pemupukan: Berikan pupuk seimbang secara teratur selama musim pertumbuhan aktif (biasanya saat daun dan pseudobulb baru muncul) dan kurangi frekuensi pemupukan saat tanaman sedang dorman atau berbunga.
Dengan perawatan yang tepat, Anggrek Grammatophyllum, baik itu si raksasa G. speciosum maupun kerabatnya yang lebih kecil, akan memberikan pemandangan bunga yang luar biasa dan spektakuler yang jarang ditemukan pada genus anggrek lainnya.