Ilustrasi sederhana seekor kodok darat (Frog/Toad) di habitatnya.
Ketika membicarakan amfibi, kebanyakan orang langsung membayangkan katak yang melompat-lompat di pinggir kolam atau sawah. Namun, dunia amfibi jauh lebih beragam, dan salah satu anggota yang menarik adalah kelompok yang sering kita sebut sebagai kodok darat. Istilah ini merujuk pada spesies amfibi yang menghabiskan sebagian besar siklus hidupnya di daratan, berbeda dengan katak sejati yang sangat bergantung pada air untuk reproduksi dan kelangsungan hidup.
Secara ilmiah, "kodok darat" sering kali merujuk pada anggota dari famili Bufonidae, yang dikenal sebagai 'true toads'. Ciri khas utama yang membedakan mereka dari katak sejati (Ranidae) adalah kulit mereka yang cenderung kering, tebal, dan berbenjol-benjol (warty). Adaptasi kulit ini merupakan kunci evolusioner yang memungkinkan mereka bertahan hidup jauh dari lingkungan perairan yang lembap secara konstan. Mereka memiliki kelenjar parotoid besar di belakang mata yang mengandung racun sebagai mekanisme pertahanan diri utama.
Meskipun demikian, istilah 'kodok darat' juga bisa digunakan secara deskriptif untuk spesies lain yang memiliki perilaku terestrial kuat, meskipun secara taksonomi mereka mungkin bukan Bufonidae. Kunci utamanya adalah adaptasi mereka untuk mengurangi kehilangan air melalui kulit saat berada jauh dari sumber air.
Berkat kulit mereka yang lebih tahan banting, jangkauan habitat kodok darat sangat luas. Mereka dapat ditemukan di berbagai ekosistem, mulai dari hutan hujan tropis yang lembap, padang rumput kering, hingga daerah semi-gurun. Kemampuan untuk menggali (fossorial) sangat umum pada spesies ini. Mereka sering kali menghabiskan sebagian besar hari dalam keadaan tersembunyi di bawah tanah, di bawah serasah daun, atau di celah-celah batu untuk menghindari panas matahari dan predator.
Ketika malam tiba, atau setelah hujan turun, mereka akan keluar untuk mencari makan. Kelembapan pasca-hujan sangat penting, bukan hanya untuk memudahkan pergerakan, tetapi juga untuk menjaga kelembapan kulit mereka yang vital bagi respirasi kulit (pernapasan melalui kulit). Mereka adalah indikator kesehatan lingkungan yang baik; jika populasi kodok darat menurun drastis, ini sering kali menandakan adanya masalah serius pada kualitas tanah atau air di area tersebut.
Memahami perbedaan antara kodok darat dan katak air sangat menarik. Katak air biasanya memiliki kulit yang halus, licin, dan sangat tipis, serta kaki belakang yang panjang dan berotot kuat untuk melompat jauh di dekat air. Sebaliknya, kodok darat cenderung memiliki tubuh yang lebih gempal, kaki yang lebih pendek (lebih cocok untuk berjalan atau menggali daripada melompat jauh), dan kulit yang kasar.
Perbedaan reproduksi juga signifikan. Sebagian besar katak sejati bertelur di air dalam bentuk gumpalan besar. Sementara itu, banyak spesies kodok darat, meskipun tetap memerlukan air untuk fase berudu (larva), sering kali bertelur dalam bentuk untaian panjang yang melingkari vegetasi air, atau bahkan menggunakan genangan air sementara yang cepat mengering, menunjukkan tingkat toleransi kekeringan yang lebih tinggi pada tahap awal kehidupan mereka.
Di ekosistem daratan, kodok darat memegang peran kunci sebagai predator invertebrata. Diet mereka didominasi oleh serangga, siput, cacing, dan artropoda lain yang hidup di lantai hutan atau tanah. Dengan memangsa hama pertanian dan serangga pengganggu, mereka memberikan layanan ekologis yang signifikan. Seekor kodok darat dewasa dapat mengonsumsi ribuan serangga setiap musimnya, membantu menjaga keseimbangan populasi serangga.
Sebagai rantai makanan, mereka sendiri menjadi mangsa bagi ular, burung pemangsa, dan mamalia tertentu. Mekanisme pertahanan mereka—kelenjar racun yang mengeluarkan zat beracun (sering disebut bufotoxin)—berfungsi efektif melawan banyak predator, meskipun beberapa predator spesialis telah mengembangkan resistensi terhadap racun tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun sering terabaikan karena gaya hidupnya yang cenderung tersembunyi, kodok darat adalah amfibi tangguh yang telah berhasil menguasai kehidupan di luar zona air. Mereka mewakili contoh luar biasa dari adaptasi evolusioner yang memungkinkan kehidupan kompleks berkembang di berbagai ceruk lingkungan di planet kita.