Panduan Lengkap Membuat Amparan Tatak

Anyaman

Ilustrasi pola anyaman dasar Amparan Tatak

Amparan Tatak, secara harfiah berarti 'tatakan yang digelar', adalah salah satu kerajinan tangan tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. Alat ini berfungsi sebagai alas atau tikar yang sangat penting dalam berbagai ritual adat, upacara penting, hingga penggunaan sehari-hari sebagai alas duduk atau tidur. Keindahan dan filosofi yang terkandung di dalamnya menjadikan proses pembuatan Amparan Tatak sebuah seni yang membutuhkan ketelatenan dan kesabaran tinggi.

Memahami Bahan Baku Utama

Pembuatan Amparan Tatak dimulai dari pemilihan bahan baku. Secara tradisional, bahan utama yang digunakan adalah rotan (terutama rotan yang masih muda dan lentur) atau menganyam dari serat tumbuhan tertentu seperti pandan atau kulit kayu yang sudah diproses. Kualitas rotan sangat menentukan kekuatan dan keindahan hasil akhir. Rotan harus dipilih yang tidak terlalu tua agar mudah ditekuk tanpa patah.

Setelah rotan terkumpul, langkah krusial berikutnya adalah proses pengolahan. Rotan harus dijemur hingga kadar airnya berkurang, kemudian direndam kembali dalam air (biasanya air bersih atau kadang dicampur pewarna alami) agar kembali lentur dan mudah diolah. Proses perendaman ini juga bertujuan untuk memberikan ketahanan alami terhadap jamur dan serangga.

Teknik Dasar Menganyam

Inti dari pembuatan Amparan Tatak adalah teknik menganyam. Teknik ini bervariasi antar sub-suku Dayak, namun pola dasar yang sering digunakan adalah pola polos atau pola tikus (disebut juga pola 'Pamatik').

1. Persiapan Bilah Rotan

Rotan dibelah menjadi bilah-bilah tipis dan seragam lebarnya. Keseragaman lebar bilah adalah kunci agar pola anyaman yang dihasilkan terlihat rapi dan presisi. Bilah-bilah ini kemudian dijemur sebentar agar permukaannya sedikit mengering namun bagian dalamnya tetap lentur.

2. Menentukan Bingkai dan Pola Awal

Amparan Tatak selalu dimulai dari kerangka dasar. Pembuat akan menentukan ukuran panjang dan lebar tatakan yang diinginkan. Untuk pola dasar, teknik menyilang bergantian (over-under) diterapkan secara konsisten. Misalnya, bilah pertama dilewatkan di atas dua bilah tegak, lalu di bawah dua bilah berikutnya, dan seterusnya. Konsistensi dalam pola ini menciptakan tekstur yang solid.

3. Teknik Penguatan Pinggiran

Pinggiran Amparan Tatak adalah bagian yang paling rentan rusak. Oleh karena itu, teknik penguatan khusus diterapkan di sekeliling tepi. Ini sering melibatkan pelipatan bilah rotan secara rapat atau penambahan bilah pengunci agar anyaman tidak mudah terurai ketika tatakan digunakan atau dipindahkan.

Inovasi Warna dan Motif Filosofis

Amparan Tatak tradisional sering kali dibiarkan dalam warna alami rotan (cokelat muda atau krem). Namun, seiring perkembangan zaman, pewarnaan menjadi elemen penting. Pewarna yang digunakan bisa berasal dari bahan alami seperti kulit kayu atau kunyit, atau pewarna sintetis modern.

Motif yang dianyam sering kali memiliki makna filosofis mendalam. Motif seperti 'Aso' (naga atau makhluk mitologis), pola geometris yang melambangkan hubungan manusia dengan alam, atau pola 'intip' (mata) yang dipercaya dapat menangkal energi negatif. Motif ini tidak hanya sekadar hiasan, tetapi juga penanda identitas pembuat dan tujuan penggunaan tatakan tersebut.

Perawatan dan Keawetan

Meskipun rotan adalah bahan yang relatif kuat, Amparan Tatak memerlukan perawatan agar awet. Setelah selesai dibuat, tatakan biasanya dilapisi dengan minyak alami atau pernis tipis untuk melindunginya dari kelembaban berlebih dan kotoran. Hindari menjemur langsung di bawah sinar matahari terlalu lama karena dapat menyebabkan rotan menjadi rapuh dan retak.

Proses membuat Amparan Tatak adalah manifestasi dari kearifan lokal. Ia mengajarkan kesabaran dan ketelitian. Sebuah tatakan besar yang dibuat oleh pengrajin ulung bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tergantung kompleksitas pola yang dipilih. Dengan melestarikan cara pembuatan ini, kita turut menjaga warisan budaya yang indah ini agar tidak lekang oleh waktu.

🏠 Homepage