Persamaan kuadrat adalah salah satu fondasi utama dalam aljabar yang memiliki aplikasi luas di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari menghitung lintasan proyektil hingga merancang struktur jembatan, dari memprediksi pertumbuhan populasi hingga menganalisis tren pasar, pemahaman tentang persamaan kuadrat adalah keterampilan yang sangat berharga. Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan mendalam untuk memahami apa itu persamaan kuadrat, mengapa persamaan tersebut penting, dan berbagai metode efektif untuk menemukan solusinya.
Mencari solusi persamaan kuadrat berarti menemukan nilai-nilai variabel (umumnya x) yang membuat persamaan tersebut menjadi benar. Solusi ini sering disebut sebagai "akar-akar" persamaan. Terkadang, persamaan kuadrat hanya memiliki satu akar yang berulang, atau bahkan tidak memiliki akar real sama sekali, melainkan akar kompleks. Keragaman ini menambah kekayaan dan kompleksitas studi tentang persamaan kuadrat, menjadikannya topik yang menarik dan menantang.
Persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua. Ini berarti bahwa pangkat tertinggi dari variabel dalam persamaan adalah dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah:
ax² + bx + c = 0
Di mana:
Mari kita lihat beberapa contoh persamaan kuadrat:
Memahami setiap komponen dari bentuk umum ini adalah langkah pertama yang krusial. Koefisien a menentukan arah pembukaan parabola (grafik persamaan kuadrat) dan "kelangsingannya". Koefisien b memengaruhi posisi puncak parabola, dan koefisien c adalah titik potong parabola dengan sumbu-y.
Studi tentang persamaan kuadrat bukanlah hal baru; akarnya dapat ditelusuri kembali ribuan tahun yang lalu, menunjukkan betapa fundamentalnya konsep ini dalam perkembangan matematika. Sejarahnya yang panjang dan kaya melibatkan berbagai peradaban dan budaya di seluruh dunia.
Catatan tertulis paling awal tentang penyelesaian masalah yang mengarah pada persamaan kuadrat berasal dari Babilonia Kuno. Pada loh tanah liat mereka, para matematikawan Babilonia menemukan metode untuk menyelesaikan berbagai jenis masalah yang dapat diformulasikan sebagai persamaan kuadrat. Mereka tidak menggunakan notasi aljabar modern seperti yang kita kenal sekarang, melainkan menggambarkan masalah dalam bentuk geometris atau verbal. Misalnya, mereka dapat mencari sisi persegi jika diketahui luasnya dikurangi sisi tersebut adalah nilai tertentu. Metode mereka sering kali melibatkan pendekatan 'trial and error' yang sistematis atau 'melengkapkan kuadrat' dalam konteks geometris, tanpa menyajikan rumus eksplisit. Solusi mereka selalu positif, karena mereka belum mempertimbangkan konsep bilangan negatif.
Matematika Yunani, terutama Euklides, juga menghadapi masalah yang setara dengan persamaan kuadrat. Dalam bukunya "Elements," Euklides menyajikan metode geometris untuk menyelesaikan masalah area dan panjang yang secara aljabar dapat direpresentasikan sebagai persamaan kuadrat. Misalnya, "penerapan area" adalah teknik geometris yang pada dasarnya setara dengan menyelesaikan x² + bx = c. Meskipun mereka tidak merumuskan solusi dalam bentuk aljabar, pendekatan geometris mereka menunjukkan pemahaman mendalam tentang hubungan antara panjang dan luas, yang menjadi dasar bagi pengembangan aljabar di kemudian hari.
Matematika India membuat kemajuan signifikan dalam aljabar. Brahmagupta (sekitar 598-668 M) adalah salah satu matematikawan India pertama yang memberikan solusi umum untuk persamaan kuadrat dalam bentuk aljabar. Dalam karyanya, "Brahma-sphuta-siddhanta," ia menyajikan rumus yang setara dengan rumus kuadrat modern, termasuk pertimbangan untuk akar negatif. Ini adalah langkah maju yang besar dibandingkan dengan peradaban sebelumnya yang hanya berfokus pada akar positif. Kemudian, Bhaskara II (lahir 1114 M) memberikan generalisasi lebih lanjut dan contoh-contoh penyelesaian persamaan kuadrat dalam teksnya "Bijaganita," dengan jelas menyatakan bahwa persamaan kuadrat dapat memiliki dua akar.
Al-Khawarizmi (sekitar 780-850 M), seorang matematikawan Persia, sering dianggap sebagai "bapak aljabar" karena karyanya yang sangat berpengaruh, "Kitab al-Jabr wa al-Muqabala" (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing). Dalam buku ini, ia menyajikan klasifikasi sistematis persamaan kuadrat dan metode penyelesaiannya, yang sering kali didasarkan pada metode "melengkapkan kuadrat" secara geometris. Meskipun ia hanya mengakui akar positif, kontribusinya dalam mengembangkan notasi dan metode sistematis untuk menyelesaikan persamaan sangatlah fundamental dan menjadi dasar bagi perkembangan aljabar di Eropa.
Matematikawan Muslim lainnya, seperti Omar Khayyam (1048-1131 M), juga memberikan kontribusi penting dalam penyelesaian persamaan kuadrat dan kubik menggunakan metode geometris.
Karya-karya Al-Khawarizmi diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad ke-12, memperkenalkan aljabar ke Eropa. Fibonacci (Leonardo dari Pisa, sekitar 1170-1250) adalah salah satu yang pertama membawa pengetahuan ini ke Eropa Barat. Pada abad ke-16, matematikawan Italia seperti Gerolamo Cardano dan Niccolò Fontana Tartaglia membuat kemajuan lebih lanjut dalam memahami sifat-sifat akar persamaan polinomial. Namun, formulasi rumus kuadrat yang kita kenal sekarang dan pemahaman penuh tentang akar kompleks baru benar-benar mengakar kuat pada abad-abad berikutnya.
Pentingnya persamaan kuadrat melampaui batas-batas kelas matematika. Ia menjadi alat yang tak tergantikan dalam memodelkan dan menyelesaikan berbagai masalah di dunia nyata. Berikut adalah beberapa alasan mengapa persamaan kuadrat sangat fundamental:
Dengan demikian, menguasai cara mencari solusi persamaan kuadrat bukan hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang memperoleh alat pemecahan masalah yang kuat yang dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, membuka pintu untuk inovasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan kuadrat. Pemilihan metode yang tepat seringkali bergantung pada bentuk persamaan dan preferensi individu. Mari kita bahas masing-masing metode secara rinci.
Metode pemfaktoran adalah salah satu cara paling sederhana dan elegan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, terutama jika akar-akarnya adalah bilangan bulat atau pecahan sederhana. Ide utamanya adalah mengubah persamaan kuadrat menjadi perkalian dua faktor linear yang setara dengan nol. Prinsip yang mendasarinya adalah: jika hasil kali dua bilangan adalah nol, maka setidaknya salah satu bilangan tersebut harus nol (Hukum Hasil Kali Nol).
Jika kita memiliki (x - p)(x - q) = 0, maka x - p = 0 atau x - q = 0. Ini berarti x = p atau x = q adalah solusi dari persamaan tersebut.
Ini adalah kasus di mana persamaan tidak memiliki konstanta bebas. Kita bisa langsung memfaktorkan x.
Contoh 1: Selesaikan x² + 5x = 0
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 0 dan x₂ = -5.
Contoh 2: Selesaikan 3x² - 9x = 0
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 0 dan x₂ = 3.
Ini adalah kasus di mana persamaan tidak memiliki suku x. Kita bisa langsung memindahkan c ke sisi kanan dan mengambil akar kuadrat.
Contoh 3: Selesaikan x² - 9 = 0
x = ±√9
x = ±3
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 3 dan x₂ = -3.
Alternatifnya, kita bisa menggunakan identitas aljabar "selisih dua kuadrat": a² - b² = (a - b)(a + b).
x² - 9 = 0 dapat ditulis sebagai (x - 3)(x + 3) = 0.
Menggunakan Hukum Hasil Kali Nol, kita mendapatkan x - 3 = 0 ⇒ x = 3 atau x + 3 = 0 ⇒ x = -3.
Contoh 4: Selesaikan 2x² - 50 = 0
2x² = 50
x² = 25
x = ±√25
x = ±5
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 5 dan x₂ = -5.
Ketika koefisien a adalah 1, pemfaktoran menjadi lebih mudah. Kita mencari dua bilangan yang jika dikalikan menghasilkan c dan jika dijumlahkan menghasilkan b.
Misalkan kedua bilangan tersebut adalah p dan q. Maka kita mencari p dan q sedemikian rupa sehingga p × q = c dan p + q = b.
Persamaan kemudian dapat difaktorkan menjadi (x + p)(x + q) = 0.
Contoh 5: Selesaikan x² + 7x + 10 = 0
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = -2 dan x₂ = -5.
Contoh 6: Selesaikan x² - 3x - 18 = 0
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = -3 dan x₂ = 6.
Ketika a ≠ 1, pemfaktoran sedikit lebih kompleks. Ada beberapa metode, salah satunya adalah metode "uji coba" atau metode "pengelompokan".
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Contoh 7: Selesaikan 2x² + 7x + 6 = 0
2x² + 3x + 4x + 6 = 0
x(2x + 3) + 2(2x + 3) = 0
(2x + 3)(x + 2) = 0
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = -3/2 dan x₂ = -2.
Keuntungan Pemfaktoran: Cepat dan efisien jika faktor-faktornya mudah ditemukan.
Kekurangan Pemfaktoran: Tidak semua persamaan kuadrat mudah difaktorkan, terutama jika akar-akarnya irasional atau kompleks. Dalam kasus seperti itu, metode lain lebih praktis.
Metode ini adalah salah satu yang paling fundamental karena tidak hanya menyediakan cara untuk menyelesaikan persamaan kuadrat tetapi juga menjadi dasar untuk menurunkan rumus kuadrat (rumus ABC). Ide utamanya adalah mengubah salah satu sisi persamaan menjadi bentuk kuadrat sempurna, yaitu (x + k)² atau (x - k)².
Contoh 8: Selesaikan x² + 6x - 7 = 0 menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna.
x² + 6x = 7
x² + 6x + 9 = 7 + 9
x² + 6x + 9 = 16
(x + 3)² = 16
x + 3 = ±√16
x + 3 = ±4
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 1 dan x₂ = -7.
Contoh 9: Selesaikan 2x² - 8x + 6 = 0 menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna.
x² - 4x + 3 = 0
x² - 4x = -3
x² - 4x + 4 = -3 + 4
x² - 4x + 4 = 1
(x - 2)² = 1
x - 2 = ±√1
x - 2 = ±1
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 3 dan x₂ = 1.
Keuntungan Melengkapkan Kuadrat Sempurna: Selalu berfungsi untuk semua persamaan kuadrat, dan merupakan dasar untuk menurunkan rumus kuadrat. Memberikan pemahaman geometris yang mendalam tentang struktur kuadrat.
Kekurangan Melengkapkan Kuadrat Sempurna: Bisa menjadi lebih rumit jika koefisien b adalah bilangan ganjil atau jika a ≠ 1, yang dapat menghasilkan pecahan yang harus ditangani.
Ini adalah metode paling universal dan seringkali paling disukai karena selalu memberikan solusi untuk setiap persamaan kuadrat, terlepas dari sifat akarnya (real, irasional, atau kompleks). Rumus kuadrat adalah hasil dari penerapan metode melengkapkan kuadrat sempurna pada bentuk umum persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0.
Mari kita turunkan rumus kuadrat dari bentuk umum ax² + bx + c = 0:
ax² + bx + c = 0
x² + (b/a)x + (c/a) = 0
x² + (b/a)x = -c/a
x² + (b/a)x + (b / 2a)² = -c/a + (b / 2a)²
(x + b / 2a)² = -c/a + b² / 4a²
(x + b / 2a)² = -4ac / 4a² + b² / 4a²
(x + b / 2a)² = (b² - 4ac) / 4a²
x + b / 2a = ±√((b² - 4ac) / 4a²)
x + b / 2a = ±(√(b² - 4ac)) / (√4a²)
x + b / 2a = ±(√(b² - 4ac)) / (2a)
x = -b / 2a ± (√(b² - 4ac)) / (2a)
x = (-b ± √(b² - 4ac)) / (2a)
Inilah yang dikenal sebagai Rumus Kuadrat atau Rumus ABC. Bagian b² - 4ac di bawah akar kuadrat adalah diskriminan, yang akan kita bahas lebih lanjut.
Menggunakan rumus ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu mengidentifikasi nilai a, b, dan c dari persamaan, lalu substitusikan ke dalam rumus.
Contoh 10: Selesaikan x² + 5x + 6 = 0 menggunakan rumus kuadrat.
x = (-5 ± √(5² - 4(1)(6))) / (2(1))
x = (-5 ± √(25 - 24)) / 2
x = (-5 ± √1) / 2
x = (-5 ± 1) / 2
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = -2 dan x₂ = -3. (Sama seperti hasil pemfaktoran pada Contoh 5, dengan urutan berbeda)
Contoh 11: Selesaikan 3x² + 2x - 1 = 0 menggunakan rumus kuadrat.
x = (-2 ± √(2² - 4(3)(-1))) / (2(3))
x = (-2 ± √(4 + 12)) / 6
x = (-2 ± √16) / 6
x = (-2 ± 4) / 6
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 1/3 dan x₂ = -1.
Contoh 12 (Akar Irasional): Selesaikan x² - 4x + 1 = 0 menggunakan rumus kuadrat.
x = (-(-4) ± √((-4)² - 4(1)(1))) / (2(1))
x = (4 ± √(16 - 4)) / 2
x = (4 ± √12) / 2
x = (4 ± 2√3) / 2
x = 2 ± √3
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = 2 + √3 dan x₂ = 2 - √3. Kedua akar ini adalah bilangan irasional.
Keuntungan Rumus Kuadrat: Selalu memberikan solusi, bahkan untuk akar irasional atau kompleks. Ini adalah metode yang paling andal.
Kekurangan Rumus Kuadrat: Perhitungannya bisa sedikit lebih panjang dibandingkan pemfaktoran jika persamaannya sederhana. Rentan terhadap kesalahan aritmetika jika tidak teliti.
Metode grafis melibatkan penggambaran grafik fungsi kuadrat y = ax² + bx + c. Solusi persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 adalah nilai-nilai x di mana grafik fungsi memotong atau menyentuh sumbu x (yaitu, ketika y = 0).
Contoh 13: Selesaikan x² - 2x - 3 = 0 menggunakan metode grafis.
| x | y = x² - 2x - 3 |
|---|---|
| -2 | (-2)² - 2(-2) - 3 = 4 + 4 - 3 = 5 |
| -1 | (-1)² - 2(-1) - 3 = 1 + 2 - 3 = 0 |
| 0 | (0)² - 2(0) - 3 = 0 - 0 - 3 = -3 |
| 1 | (1)² - 2(1) - 3 = 1 - 2 - 3 = -4 |
| 2 | (2)² - 2(2) - 3 = 4 - 4 - 3 = -3 |
| 3 | (3)² - 2(3) - 3 = 9 - 6 - 3 = 0 |
| 4 | (4)² - 2(4) - 3 = 16 - 8 - 3 = 5 |
Jadi, solusi-solusinya adalah x₁ = -1 dan x₂ = 3.
Keuntungan Metode Grafis: Memberikan representasi visual yang intuitif tentang akar-akar persamaan dan perilaku fungsi kuadrat. Berguna untuk memperkirakan akar-akar jika tidak eksak.
Kekurangan Metode Grafis: Kurang presisi. Jika akar-akarnya adalah bilangan irasional atau pecahan yang kompleks, sulit untuk menentukan nilai eksaknya dari grafik. Membutuhkan waktu untuk menggambar grafik yang akurat.
Diskriminan adalah bagian dari rumus kuadrat yang terletak di bawah tanda akar: D = b² - 4ac. Nilai diskriminan ini sangat penting karena dapat memberitahu kita tentang sifat akar-akar persamaan kuadrat tanpa perlu menyelesaikannya secara penuh.
Ada tiga kemungkinan nilai untuk diskriminan, dan masing-masing mengindikasikan jenis solusi yang berbeda:
Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real dan berbeda (distinct). Ini berarti parabola akan memotong sumbu x di dua titik yang berbeda. Akar-akarnya bisa rasional atau irasional, tergantung apakah D adalah kuadrat sempurna atau bukan.
Contoh: x² + 5x + 6 = 0 (a=1, b=5, c=6)
D = b² - 4ac = 5² - 4(1)(6) = 25 - 24 = 1
Karena D = 1 > 0 dan 1 adalah kuadrat sempurna, ada dua akar real dan rasional (x = -2, x = -3).
Jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki satu akar real (akar kembar atau berulang). Ini berarti parabola akan menyentuh sumbu x tepat di satu titik (puncak parabola berada di sumbu x).
Dalam kasus ini, kedua solusi dari rumus kuadrat akan sama:
x = (-b ± √0) / (2a) = -b / (2a)
Contoh: x² - 4x + 4 = 0 (a=1, b=-4, c=4)
D = b² - 4ac = (-4)² - 4(1)(4) = 16 - 16 = 0
Karena D = 0, ada satu akar real berulang. Dengan rumus kuadrat:
x = (-(-4) ± √0) / (2(1)) = 4 / 2 = 2
Akar kembarnya adalah x₁ = 2, x₂ = 2.
Jika D < 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar kompleks (bukan real). Ini berarti parabola tidak memotong maupun menyentuh sumbu x sama sekali. Akar-akar ini akan selalu merupakan pasangan konjugat kompleks.
Ingat bahwa akar kuadrat dari bilangan negatif menghasilkan bilangan imajiner (√-1 = i).
x = (-b ± √(D)) / (2a) = (-b ± √(negative number)) / (2a)
Contoh: x² + 2x + 5 = 0 (a=1, b=2, c=5)
D = b² - 4ac = 2² - 4(1)(5) = 4 - 20 = -16
Karena D = -16 < 0, ada dua akar kompleks. Dengan rumus kuadrat:
x = (-2 ± √(-16)) / (2(1))
x = (-2 ± 4i) / 2
x = -1 ± 2i
Akar-akarnya adalah x₁ = -1 + 2i dan x₂ = -1 - 2i.
Rumus Vieta, dinamai dari matematikawan Prancis François Viète, memberikan hubungan antara akar-akar persamaan kuadrat dan koefisien-koefisiennya tanpa perlu mencari akar-akar tersebut secara eksplisit. Untuk persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0, dengan akar-akar x₁ dan x₂, berlaku hubungan berikut:
Kita tahu bahwa akar-akar persamaan kuadrat diberikan oleh rumus ABC:
x₁ = (-b + √(b² - 4ac)) / (2a)
x₂ = (-b - √(b² - 4ac)) / (2a)
Untuk Jumlah Akar:
x₁ + x₂ = [(-b + √(b² - 4ac)) / (2a)] + [(-b - √(b² - 4ac)) / (2a)]
x₁ + x₂ = (-b + √(b² - 4ac) - b - √(b² - 4ac)) / (2a)
x₁ + x₂ = (-2b) / (2a)
x₁ + x₂ = -b / a
Untuk Hasil Kali Akar:
x₁ × x₂ = [(-b + √(b² - 4ac)) / (2a)] × [(-b - √(b² - 4ac)) / (2a)]
Ingat identitas (A + B)(A - B) = A² - B². Di sini, A = -b dan B = √(b² - 4ac).
x₁ × x₂ = ((-b)² - (√(b² - 4ac))²) / ((2a)²)
x₁ × x₂ = (b² - (b² - 4ac)) / (4a²)
x₁ × x₂ = (b² - b² + 4ac) / (4a²)
x₁ × x₂ = (4ac) / (4a²)
x₁ × x₂ = c / a
Contoh 14: Tanpa mencari akarnya, tentukan jumlah dan hasil kali akar dari 2x² - 10x + 12 = 0.
Sebagai verifikasi, jika kita selesaikan persamaan 2x² - 10x + 12 = 0, kita dapat membagi dengan 2 menjadi x² - 5x + 6 = 0. Dengan pemfaktoran (x - 2)(x - 3) = 0, akarnya adalah x₁ = 2 dan x₂ = 3. Maka 2 + 3 = 5 dan 2 × 3 = 6, sesuai dengan rumus Vieta.
Pentingnya Rumus Vieta:
Ada dua cara utama untuk membentuk persamaan kuadrat jika diketahui akar-akarnya:
Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar dari persamaan kuadrat, maka persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk faktor sebagai:
(x - x₁)(x - x₂) = 0
Kemudian, Anda cukup mengalikan faktor-faktor tersebut untuk mendapatkan bentuk standar ax² + bx + c = 0.
Contoh 15: Bentuk persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan -5.
x(x + 5) - 2(x + 5) = 0
x² + 5x - 2x - 10 = 0
x² + 3x - 10 = 0
Jadi, persamaan kuadratnya adalah x² + 3x - 10 = 0.
Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar persamaan kuadrat, maka kita tahu:
Persamaan kuadrat dapat dibentuk sebagai:
x² - (x₁ + x₂)x + (x₁ × x₂) = 0
x² - Sx + P = 0
Rumus ini sangat berguna karena secara langsung menggunakan jumlah dan hasil kali akar.
Contoh 16: Bentuk persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 1/2 dan 3.
x² - (7/2)x + (3/2) = 0
2(x² - (7/2)x + (3/2)) = 2(0)
2x² - 7x + 3 = 0
Jadi, persamaan kuadratnya adalah 2x² - 7x + 3 = 0.
Pemahaman tentang persamaan kuadrat memungkinkan kita untuk memecahkan berbagai masalah praktis di dunia nyata. Berikut adalah beberapa skenario aplikasi yang lebih mendalam:
Salah satu aplikasi klasik adalah dalam fisika, khususnya untuk memodelkan lintasan objek yang dilempar atau ditembakkan (proyektil). Ketika sebuah objek diluncurkan ke udara, ia mengikuti lintasan berbentuk parabola. Persamaan yang menggambarkan ketinggian objek (h) sebagai fungsi waktu (t) seringkali merupakan persamaan kuadrat:
h(t) = -½gt² + v₀t + h₀
Di mana:
Jika kita ingin mengetahui kapan objek akan mencapai tanah (h(t) = 0), kita perlu menyelesaikan persamaan kuadrat untuk t.
Contoh: Sebuah bola dilempar ke atas dari ketinggian 2 meter dengan kecepatan awal 10 m/s. Kapan bola akan mencapai tanah?
h(t) = -4.9t² + 10t + 2
Untuk mencari kapan bola menyentuh tanah, kita setel h(t) = 0:
-4.9t² + 10t + 2 = 0
Menggunakan rumus kuadrat (dengan a=-4.9, b=10, c=2), kita bisa menemukan nilai t. Kita akan mendapatkan dua nilai, satu positif dan satu negatif. Dalam konteks ini, waktu negatif tidak relevan, jadi kita akan memilih nilai t yang positif.
t = (-10 ± √(10² - 4(-4.9)(2))) / (2(-4.9))
t = (-10 ± √(100 + 39.2)) / (-9.8)
t = (-10 ± √139.2) / (-9.8)
t ≈ (-10 ± 11.798) / (-9.8)
Dua nilai t adalah:
Jadi, bola akan mencapai tanah sekitar 2.22 detik setelah dilempar.
Fungsi kuadrat memiliki grafik parabola, yang memiliki titik puncak (vertex) yang merupakan titik maksimum atau minimum. Ini sangat berguna dalam masalah optimasi.
Koordinat x dari puncak dapat ditemukan dengan rumus x = -b / (2a). Setelah menemukan x, substitusikan kembali ke fungsi untuk menemukan nilai y (nilai minimum/maksimum).
Contoh: Sebuah perusahaan ingin memaksimalkan keuntungannya. Fungsi keuntungan (P) sebagai fungsi dari jumlah unit yang diproduksi (x) diberikan oleh P(x) = -x² + 100x - 2000.
P(50) = -(50)² + 100(50) - 2000
P(50) = -2500 + 5000 - 2000
P(50) = 500
Jadi, perusahaan harus memproduksi 50 unit untuk mendapatkan keuntungan maksimum sebesar 500 unit mata uang.
Bentuk parabola sering digunakan dalam desain struktur yang efisien dan estetis. Contohnya termasuk jembatan gantung, lengkungan, dan antena parabola. Insinyur dan arsitek menggunakan persamaan kuadrat untuk menghitung dimensi dan kekuatan material yang dibutuhkan.
Banyak masalah yang melibatkan area atau volume suatu bentuk dapat mengarah pada persamaan kuadrat. Misalnya, menentukan dimensi taman yang akan menghasilkan area tertentu dengan batasan panjang pagar.
Contoh: Seorang petani memiliki 100 meter pagar dan ingin membuat kandang persegi panjang dengan luas 600 meter persegi. Berapa dimensi kandang tersebut?
(50 - W)W = 600
50W - W² = 600
0 = W² - 50W + 600
(W - 20)(W - 30) = 0
W = 20atauW = 30
Jadi, dimensi kandang adalah 20 meter kali 30 meter.
Meskipun persamaan kuadrat adalah topik yang fundamental, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menyelesaikannya dengan lebih efisien dan menghindari kesalahan umum.
Contoh: 4x² - 8x - 60 = 0 bisa disederhanakan menjadi x² - 2x - 15 = 0 dengan membagi semua suku dengan 4.
Contoh: x² + 2x = 8 harus ditulis sebagai x² + 2x - 8 = 0.
Persamaan kuadrat adalah konsep yang fundamental dan kuat dalam matematika, dengan jangkauan aplikasi yang luas di berbagai disiplin ilmu. Dari metode pemfaktoran yang intuitif hingga rumus kuadrat yang universal, dari teknik melengkapkan kuadrat sempurna yang mendalam hingga visualisasi grafis, setiap metode menawarkan perspektif unik dalam memahami dan mencari solusi untuk persamaan ini.
Menguasai berbagai metode untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat tidak hanya memperkaya keterampilan aljabar Anda tetapi juga meningkatkan kemampuan Anda dalam pemecahan masalah. Baik Anda seorang pelajar yang sedang mempelajari dasar-dasar matematika, seorang ilmuwan yang memodelkan fenomena alam, atau seorang insinyur yang merancang struktur, pemahaman tentang persamaan kuadrat akan menjadi aset berharga dalam perjalanan intelektual dan profesional Anda.
Ingatlah bahwa praktik adalah kunci. Semakin banyak Anda berlatih menyelesaikan berbagai jenis persamaan kuadrat dengan metode yang berbeda, semakin mahir dan percaya diri Anda akan menjadi. Teruslah bereksplorasi, dan jangan ragu untuk menggunakan alat yang paling cocok untuk setiap situasi yang Anda hadapi.