Pecahan biasa dan desimal adalah dua cara berbeda untuk merepresentasikan bagian dari suatu keseluruhan. Meskipun keduanya memiliki nilai yang sama, cara penulisannya berbeda. Pecahan menggunakan pembilang dan penyebut (contoh: 1/2), sementara desimal menggunakan koma atau titik sebagai pemisah antara bilangan bulat dan bagian pecahan (contoh: 0,5).
Memahami cara mengubah pecahan biasa menjadi desimal adalah keterampilan fundamental dalam matematika. Proses ini sering diperlukan dalam perhitungan sehari-hari, mulai dari memasak, mengukur, hingga analisis keuangan. Untungnya, konversi ini relatif mudah jika Anda memahami metodenya.
Pecahan biasa, atau pecahan murni, terdiri dari dua bilangan bulat yang dipisahkan oleh garis horizontal. Angka di atas garis disebut pembilang (berapa banyak bagian yang kita miliki), dan angka di bawah garis disebut penyebut (total bagian yang membentuk keseluruhan).
Sebaliknya, bilangan desimal adalah sistem bilangan berbasis 10. Angka di sebelah kanan koma (atau titik) menunjukkan nilai pecahan dari basis 10 tersebut. Misalnya, 0,25 berarti dua persepuluh dan lima perseratus, atau 25/100.
Inti dari mengubah pecahan biasa menjadi desimal adalah dengan melakukan operasi pembagian. Pecahan a/b secara matematis berarti "a dibagi b".
Untuk mengubah pecahan biasa menjadi desimal, Anda cukup membagi bilangan pembilang (angka di atas) dengan bilangan penyebut (angka di bawah).
Ilustrasi: Mengubah 3/4 menjadi desimal (3 dibagi 4).
Mari kita ubah pecahan 3/4 menjadi desimal. Kita harus membagi 3 dengan 4.
3 ÷ 4
Jadi, 3/4 = 0,75
Tidak semua pecahan menghasilkan desimal yang berhenti. Contohnya, 1/3.
1 ÷ 3
Jadi, 1/3 = 0,3333... atau ditulis sebagai 0,$\overline{3}$
Sebuah pecahan biasa akan menghasilkan desimal yang berhenti (terminasi) jika dan hanya jika faktor prima dari penyebutnya hanya terdiri dari angka 2 dan/atau 5. Jika penyebutnya memiliki faktor prima lain selain 2 atau 5 (misalnya 3, 7, 11, dst.), maka hasil desimalnya akan berulang (periodik).
Sebagai contoh, penyebut 4 (dari 3/4) hanya memiliki faktor prima 2 (4 = 2 x 2), sehingga menghasilkan desimal berhenti (0,75). Sementara penyebut 3 (dari 1/3) memiliki faktor prima 3, yang menyebabkan desimalnya berulang.
Meskipun pembagian akan selalu menghasilkan jawaban yang benar, prosesnya bisa jauh lebih mudah jika Anda menyederhanakan pecahan tersebut terlebih dahulu ke bentuk paling sederhana. Menyederhanakan berarti membagi pembilang dan penyebut dengan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) mereka.
Misalnya, untuk mengubah 6/8. Jika langsung dibagi, 6 ÷ 8 = 0,75. Namun, lebih mudah jika kita sederhanakan dulu. FPB dari 6 dan 8 adalah 2. Jadi, 6/8 = (6÷2) / (8÷2) = 3/4. Dan kita tahu bahwa 3/4 adalah 0,75.
Menguasai teknik mengubah pecahan biasa menjadi desimal adalah kunci untuk meningkatkan kefasihan matematika Anda. Selalu ingat, konversi ini hanyalah sebuah pembagian sederhana: Pembilang dibagi Penyebut. Dengan latihan, proses ini akan menjadi intuisi.