Penyusunan Persamaan Kuadrat: Panduan Lengkap dan Mudah

Matematika adalah bahasa universal yang memungkinkan kita memahami dan memodelkan fenomena di dunia sekitar kita. Di antara berbagai konsep matematika, persamaan kuadrat menempati posisi yang sangat fundamental dan memiliki aplikasi yang luas di berbagai disiplin ilmu, mulai dari fisika, teknik, ekonomi, hingga biologi dan ilmu komputer. Kemampuan untuk tidak hanya menyelesaikan persamaan kuadrat, tetapi juga untuk menyusunnya, adalah keterampilan esensial yang membuka wawasan lebih dalam tentang bagaimana hubungan antar variabel dapat digambarkan dalam bentuk fungsi parabola.

Artikel ini akan memandu Anda melalui berbagai metode dan pendekatan untuk menyusun persamaan kuadrat secara komprehensif. Kita akan menjelajahi prinsip-prinsip dasar, formula-formula kunci, dan langkah-langkah praktis, dilengkapi dengan beragam contoh yang detail untuk memperkuat pemahaman Anda. Baik Anda seorang pelajar yang sedang mempersiapkan ujian, seorang profesional yang memerlukan penyegaran, atau sekadar individu yang tertarik pada keindahan matematika, panduan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam tentang cara menyusun persamaan kuadrat.

Sejarah Singkat Persamaan Kuadrat

Konsep persamaan kuadrat bukanlah penemuan modern. Jejak-jejak awal pemecahan persamaan kuadrat dapat ditemukan pada peradaban kuno seperti Babilonia sekitar 2000 SM, di mana mereka menggunakan metode geometris untuk menyelesaikan masalah yang setara dengan persamaan kuadrat dalam konteks pembagian tanah dan arsitektur. Meskipun belum dalam notasi aljabar modern, esensinya sudah ada.

Di India kuno, matematikawan seperti Brahmagupta (abad ke-7) memberikan formula eksplisit untuk menyelesaikan persamaan kuadrat yang dapat diterapkan pada bilangan negatif. Matematikawan Arab, Al-Khwarizmi (abad ke-9), dalam karyanya "Al-Jabr w'al Muqabala", merumuskan metode sistematis untuk menyelesaikan berbagai jenis persamaan kuadrat, yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin dan menjadi dasar aljabar di Eropa.

Notasi modern dengan koefisien a, b, c dan simbol = serta tanda kurung berkembang lebih lanjut di Eropa selama abad ke-16 hingga ke-17, dengan kontribusi dari matematikawan seperti François Viète (dari mana "Rumus Vieta" berasal) dan René Descartes. Perkembangan ini memungkinkan penulisan dan manipulasi persamaan kuadrat menjadi lebih ringkas dan universal, seperti yang kita kenal sekarang.

Apa Itu Persamaan Kuadrat?

Sebuah persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua. Artinya, variabel tertinggi dalam persamaan tersebut memiliki pangkat dua. Bentuk umum standar dari persamaan kuadrat adalah:

ax2 + bx + c = 0

Di mana:

Akar-akar persamaan kuadrat adalah nilai-nilai x yang membuat persamaan tersebut bernilai nol. Secara geometris, jika kita menggambarkan fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c, akar-akar adalah titik-titik di mana grafik (parabola) memotong sumbu-x.

Metode-Metode Menyusun Persamaan Kuadrat

Ada beberapa skenario di mana kita perlu menyusun persamaan kuadrat. Masing-masing skenario mungkin lebih cocok dengan metode tertentu. Secara umum, ada tiga pendekatan utama:

  1. Menggunakan Akar-akar yang Diketahui: Ini adalah metode yang paling langsung jika kita sudah tahu nilai-nilai akar (solusi) dari persamaan yang ingin kita bentuk.
  2. Menggunakan Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar (Rumus Vieta): Metode ini sangat efisien ketika kita memiliki informasi tentang jumlah dan hasil kali akar-akar, atau ketika kita ingin membuat persamaan baru dari akar-akar yang berhubungan dengan persamaan kuadrat lain.
  3. Menggunakan Titik-titik yang Dilewati Grafik: Metode ini berguna ketika kita diberikan koordinat beberapa titik yang dilalui oleh grafik fungsi kuadrat, dan kita ingin menemukan persamaan yang merepresentasikan grafik tersebut.

Mari kita selami masing-masing metode ini secara mendalam.

1. Menyusun Persamaan Kuadrat dari Akar-akar yang Diketahui

Metode ini adalah titik awal yang paling logis ketika akar-akar persamaan sudah diberikan kepada kita. Konsepnya sederhana: jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, itu berarti bahwa (x - x1) dan (x - x2) adalah faktor-faktor dari persamaan tersebut. Karena itu, produk dari kedua faktor ini harus sama dengan nol.

Formula Dasar

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, maka persamaan kuadrat tersebut dapat dibentuk sebagai:

(x - x1)(x - x2) = 0

Setelah kita substitusikan nilai-nilai akar ke dalam formula ini, langkah selanjutnya adalah memperluas (mengalikan) ekspresi tersebut untuk mendapatkan bentuk standar ax2 + bx + c = 0.

Ilustrasi Menyusun Persamaan Kuadrat dari Akar-akar yang Diketahui Diagram alir menunjukkan proses menyusun persamaan kuadrat: mulai dari akar-akar (x₁ & x₂) menggunakan formula (x-x₁)(x-x₂) = 0 untuk mendapatkan bentuk standar ax²+bx+c=0. x₁, x₂ Gunakan (x-x₁)(x-x₂)=0 ax²+bx+c=0

Gambar 1.1: Diagram alir sederhana untuk menyusun persamaan kuadrat dari akar-akar yang diketahui.

Langkah-langkah Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: Tuliskan akar-akar yang diberikan, misalnya x1 = k1 dan x2 = k2.
  2. Bentuk Faktor: Ubah setiap akar menjadi faktor linear. Untuk akar k, faktornya adalah (x - k). Jadi, Anda akan memiliki (x - x1) dan (x - x2).
  3. Buat Persamaan: Kalikan kedua faktor ini dan setarakan dengan nol: (x - x1)(x - x2) = 0.
  4. Perluas Ekspresi: Gunakan sifat distributif (FOIL method: First, Outer, Inner, Last) untuk mengalikan kedua binomial.
  5. Sederhanakan: Gabungkan suku-suku sejenis untuk mendapatkan persamaan dalam bentuk standar ax2 + bx + c = 0.
  6. Opsional (untuk pecahan/irational): Jika koefisien mengandung pecahan atau akar, Anda mungkin ingin mengalikan seluruh persamaan dengan bilangan yang sesuai untuk mendapatkan koefisien bilangan bulat.

Contoh 1.1: Akar-akar Bilangan Bulat Positif Sederhana

Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan 5.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: Kita diberikan akar-akar x1 = 2 dan x2 = 5.
  2. Bentuk Faktor: Dari x1 = 2, faktornya adalah (x - 2). Dari x2 = 5, faktornya adalah (x - 5).
  3. Buat Persamaan: Kalikan kedua faktor dan setarakan dengan nol:
    (x - 2)(x - 5) = 0
  4. Perluas Ekspresi (metode FOIL):
    • First: x * x = x2
    • Outer: x * (-5) = -5x
    • Inner: (-2) * x = -2x
    • Last: (-2) * (-5) = 10
    Menyatukan semua hasil perkalian:
    x2 - 5x - 2x + 10 = 0
  5. Sederhanakan: Gabungkan suku-suku -5x dan -2x:
    x2 - 7x + 10 = 0

Jadi, persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5 adalah x2 - 7x + 10 = 0. Kita bisa dengan cepat memverifikasi ini dengan memfaktorkan ulang (x-2)(x-5)=0 atau dengan memasukkan nilai x=2 atau x=5 ke dalam persamaan yang dihasilkan.

Contoh 1.2: Akar-akar Bilangan Bulat Negatif dan Positif

Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -3 dan 4.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = -3 dan x2 = 4.
  2. Bentuk Faktor:
    • Dari x1 = -3, faktornya adalah (x - (-3)) = (x + 3).
    • Dari x2 = 4, faktornya adalah (x - 4).
  3. Buat Persamaan:
    (x + 3)(x - 4) = 0
  4. Perluas Ekspresi:
    x(x - 4) + 3(x - 4) = 0
    x2 - 4x + 3x - 12 = 0
  5. Sederhanakan:
    x2 - x - 12 = 0

Persamaan kuadrat yang dicari adalah x2 - x - 12 = 0. Perhatikan bagaimana tanda minus pada akar negatif berubah menjadi plus dalam faktor, yaitu x - (-3) menjadi x + 3.

Contoh 1.3: Akar-akar Pecahan

Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 1/2 dan -3/4.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = 1/2 dan x2 = -3/4.
  2. Bentuk Faktor:
    • (x - 1/2)
    • (x - (-3/4)) = (x + 3/4)
  3. Buat Persamaan:
    (x - 1/2)(x + 3/4) = 0
  4. Perluas Ekspresi:
    x(x + 3/4) - 1/2(x + 3/4) = 0
    x2 + (3/4)x - (1/2)x - (1/2)(3/4) = 0
    x2 + (3/4)x - (2/4)x - 3/8 = 0
  5. Sederhanakan:
    x2 + (1/4)x - 3/8 = 0
  6. Opsional (Mengubah Koefisien menjadi Bilangan Bulat): Untuk menyajikan persamaan dalam bentuk yang lebih standar tanpa pecahan, kita bisa mengalikan seluruh persamaan dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPT) dari semua penyebut (dalam hal ini, penyebutnya 4 dan 8, jadi KPT-nya adalah 8).
    8 * (x2 + (1/4)x - 3/8) = 8 * 0
    8x2 + 8*(1/4)x - 8*(3/8) = 0
    8x2 + 2x - 3 = 0

Persamaan kuadratnya adalah 8x2 + 2x - 3 = 0. Mengubah koefisien menjadi bilangan bulat umumnya merupakan praktik yang baik karena membuat persamaan lebih mudah dikerjakan.

Contoh 1.4: Akar-akar Irasional Konjugat

Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 3 + √2 dan 3 - √2.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = 3 + √2 dan x2 = 3 - √2.
  2. Bentuk Faktor:
    • (x - (3 + √2))
    • (x - (3 - √2))
  3. Buat Persamaan:
    (x - (3 + √2))(x - (3 - √2)) = 0
    Kita bisa menulis ulang faktor-faktor ini menjadi (x - 3 - √2) dan (x - 3 + √2).
  4. Perluas Ekspresi: Ini adalah bentuk (A - B)(A + B) = A2 - B2, di mana A = (x - 3) dan B = √2.
    ((x - 3) - √2)((x - 3) + √2) = 0
    (x - 3)2 - (√2)2 = 0
  5. Sederhanakan:
    (x2 - 2(x)(3) + 32) - 2 = 0
    x2 - 6x + 9 - 2 = 0
    x2 - 6x + 7 = 0

Persamaan kuadratnya adalah x2 - 6x + 7 = 0. Memanfaatkan identitas aljabar seperti selisih kuadrat sangat membantu ketika berhadapan dengan akar-akar irasional konjugat.

Contoh 1.5: Akar Kembar

Tentukan persamaan kuadrat yang memiliki akar -4 (akar kembar).

Penyelesaian Detail:

Akar kembar berarti x1 = x2 = -4.

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = -4 dan x2 = -4.
  2. Bentuk Faktor:
    • (x - (-4)) = (x + 4)
    • (x - (-4)) = (x + 4)
  3. Buat Persamaan:
    (x + 4)(x + 4) = 0
    (x + 4)2 = 0
  4. Perluas Ekspresi: Gunakan rumus kuadrat sempurna (A + B)2 = A2 + 2AB + B2.
    x2 + 2(x)(4) + 42 = 0
    x2 + 8x + 16 = 0

Jadi, persamaan kuadratnya adalah x2 + 8x + 16 = 0. Akar kembar pada grafik fungsi kuadrat berarti parabola hanya menyentuh sumbu-x pada satu titik, yaitu titik puncaknya.

2. Menyusun Persamaan Kuadrat Menggunakan Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar (Rumus Vieta)

Metode ini didasarkan pada hubungan antara koefisien persamaan kuadrat dan akar-akarnya, yang dikenal sebagai Rumus Vieta (diambil dari nama matematikawan Prancis, François Viète). Metode ini seringkali lebih cepat dan lebih fleksibel, terutama dalam kasus-kasus di mana akar-akar kompleks atau melibatkan manipulasi aljabar untuk menyusun persamaan baru.

Tinjauan Ulang Rumus Vieta

Untuk persamaan kuadrat umum ax2 + bx + c = 0 (dengan a ≠ 0), jika x1 dan x2 adalah akar-akarnya, maka:

Jumlah Akar (x1 + x2) = -b/a
Hasil Kali Akar (x1 * x2) = c/a

Dari formula dasar (x - x1)(x - x2) = 0 yang telah kita bahas, jika diperluas, kita mendapatkan:

x2 - x*x2 - x*x1 + x1x2 = 0
x2 - (x1 + x2)x + (x1x2) = 0

Bentuk terakhir ini adalah formula utama yang digunakan dalam metode Vieta untuk menyusun persamaan kuadrat. Perhatikan bahwa dalam formula ini, koefisien a diasumsikan 1. Jika kita memerlukan koefisien a yang berbeda, kita cukup mengalikan seluruh persamaan dengan nilai a yang diinginkan.

Ilustrasi Menyusun Persamaan Kuadrat dengan Rumus Vieta Diagram alir menunjukkan proses menyusun persamaan kuadrat menggunakan Rumus Vieta: mulai dari akar-akar (x₁ & x₂), hitung jumlah dan hasil kali akar, lalu masukkan ke dalam formula x² - (x₁+x₂)x + (x₁x₂) = 0. x₁, x₂ Hitung S=x₁+x₂, P=x₁x₂ x²-Sx+P=0

Gambar 2.1: Alur penggunaan Rumus Vieta untuk menyusun persamaan kuadrat.

Langkah-langkah Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: Tuliskan akar-akar yang diketahui sebagai x1 dan x2.
  2. Hitung Jumlah Akar (S): Jumlahkan kedua akar: S = x1 + x2.
  3. Hitung Hasil Kali Akar (P): Kalikan kedua akar: P = x1 * x2.
  4. Bentuk Persamaan: Substitusikan nilai S dan P yang telah dihitung ke dalam formula x2 - Sx + P = 0.
  5. Sederhanakan (Opsional): Jika ada pecahan atau akar yang tidak diinginkan dalam koefisien, kalikan seluruh persamaan dengan bilangan yang sesuai untuk membersihkannya.

Contoh 2.1: Akar-akar Bilangan Bulat

Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -3 dan 7.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = -3 dan x2 = 7.
  2. Hitung Jumlah Akar (S):
    S = x1 + x2 = -3 + 7 = 4
  3. Hitung Hasil Kali Akar (P):
    P = x1 * x2 = (-3) * (7) = -21
  4. Bentuk Persamaan: Substitusikan S = 4 dan P = -21 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
    x2 - (4)x + (-21) = 0
    x2 - 4x - 21 = 0

Persamaan kuadrat yang dicari adalah x2 - 4x - 21 = 0. Bandingkan dengan Contoh 1.2; metode ini langsung menghasilkan bentuk standar tanpa perlu memperluas faktor.

Contoh 2.2: Akar-akar Irasional Konjugat

Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 + √5 dan 2 - √5.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = 2 + √5 dan x2 = 2 - √5.
  2. Hitung Jumlah Akar (S):
    S = (2 + √5) + (2 - √5)
    S = 2 + √5 + 2 - √5
    S = 4
  3. Hitung Hasil Kali Akar (P): Ini adalah perkalian bentuk (A+B)(A-B).
    P = (2 + √5)(2 - √5)
    P = 22 - (√5)2
    P = 4 - 5
    P = -1
  4. Bentuk Persamaan: Substitusikan S = 4 dan P = -1 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
    x2 - (4)x + (-1) = 0
    x2 - 4x - 1 = 0

Persamaan kuadrat yang dihasilkan adalah x2 - 4x - 1 = 0. Sekali lagi, metode Vieta sangat efektif untuk akar-akar konjugat karena suku irasionalnya saling menghilangkan saat dijumlahkan dan menghasilkan bilangan rasional saat dikalikan.

Contoh 2.3: Akar-akar Pecahan

Buatlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -1/3 dan 2/5.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Akar-akar: x1 = -1/3 dan x2 = 2/5.
  2. Hitung Jumlah Akar (S):
    S = -1/3 + 2/5
    S = -5/15 + 6/15
    S = 1/15
  3. Hitung Hasil Kali Akar (P):
    P = (-1/3) * (2/5)
    P = -2/15
  4. Bentuk Persamaan: Substitusikan S = 1/15 dan P = -2/15 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
    x2 - (1/15)x + (-2/15) = 0
    x2 - (1/15)x - 2/15 = 0
  5. Mengubah Koefisien menjadi Bilangan Bulat: Kalikan seluruh persamaan dengan KPT dari penyebut (yaitu 15):
    15 * (x2 - (1/15)x - 2/15) = 15 * 0
    15x2 - x - 2 = 0

Persamaan kuadrat yang terbentuk adalah 15x2 - x - 2 = 0.

Menyusun Persamaan Kuadrat Baru dari Transformasi Akar-akar Persamaan Lain

Salah satu kekuatan terbesar dari Rumus Vieta adalah kemampuannya untuk menyusun persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya memiliki hubungan fungsional (transformasi) dengan akar-akar persamaan kuadrat yang sudah ada. Ini adalah topik yang sering muncul dalam ujian dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang sifat akar-akar.

Misalkan kita memiliki persamaan kuadrat asli ax2 + bx + c = 0 dengan akar-akar x1 dan x2. Kita tahu bahwa x1 + x2 = -b/a dan x1 * x2 = c/a. Sekarang, kita ingin mencari persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah α dan β, di mana α dan β ini merupakan hasil transformasi dari x1 dan x2. Strateginya adalah menghitung jumlah baru (α + β) dan hasil kali baru (α * β) dalam bentuk x1 + x2 dan x1 * x2, lalu substitusikan nilai -b/a dan c/a dari persamaan asli. Terakhir, gunakan formula x2 - (α + β)x + (α * β) = 0.

Contoh 2.4: Akar-akar Ditambah Konstanta (x1+k, x2+k)

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 5x + 6 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah (x1 + 2) dan (x2 + 2).

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Informasi Persamaan Asli: Dari x2 - 5x + 6 = 0, kita memiliki a = 1, b = -5, c = 6.
    x1 + x2 = -b/a = -(-5)/1 = 5
    x1 * x2 = c/a = 6/1 = 6
  2. Definisikan Akar-akar Baru: Misalkan akar-akar persamaan baru adalah α = x1 + 2 dan β = x2 + 2.
  3. Hitung Jumlah Akar Baru (S'):
    S' = α + β = (x1 + 2) + (x2 + 2)
    S' = x1 + x2 + 4
    Sekarang substitusikan nilai x1 + x2 dari persamaan asli: S' = 5 + 4 = 9
  4. Hitung Hasil Kali Akar Baru (P'):
    P' = α * β = (x1 + 2)(x2 + 2)
    Perluas ekspresi ini: P' = x1x2 + 2x1 + 2x2 + 4
    Faktorkan 2 dari suku tengah: P' = x1x2 + 2(x1 + x2) + 4
    Sekarang substitusikan nilai x1 + x2 dan x1x2 dari persamaan asli: P' = 6 + 2(5) + 4
    P' = 6 + 10 + 4 = 20
  5. Bentuk Persamaan Kuadrat Baru: Gunakan formula x2 - S'x + P' = 0:
    x2 - 9x + 20 = 0

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya x1 + 2 dan x2 + 2 adalah x2 - 9x + 20 = 0. Sebagai pemeriksaan, akar-akar dari x2 - 5x + 6 = 0 adalah 2 dan 3. Akar-akar baru seharusnya (2+2)=4 dan (3+2)=5. Persamaan x2 - 9x + 20 = 0 memang memiliki akar 4 dan 5 (karena (x-4)(x-5)=0).

Contoh 2.5: Akar-akar Dikalikan Konstanta (k*x1, k*x2)

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan 2x2 - 6x + 3 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 2x1 dan 2x2.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Informasi Persamaan Asli: Dari 2x2 - 6x + 3 = 0, kita memiliki a = 2, b = -6, c = 3.
    x1 + x2 = -b/a = -(-6)/2 = 3
    x1 * x2 = c/a = 3/2
  2. Definisikan Akar-akar Baru: Misalkan akar-akar persamaan baru adalah α = 2x1 dan β = 2x2.
  3. Hitung Jumlah Akar Baru (S'):
    S' = α + β = 2x1 + 2x2
    Faktorkan 2: S' = 2(x1 + x2)
    Substitusikan nilai x1 + x2 dari persamaan asli: S' = 2(3) = 6
  4. Hitung Hasil Kali Akar Baru (P'):
    P' = α * β = (2x1)(2x2)
    P' = 4(x1x2)
    Substitusikan nilai x1x2 dari persamaan asli: P' = 4(3/2) = 6
  5. Bentuk Persamaan Kuadrat Baru: Gunakan formula x2 - S'x + P' = 0:
    x2 - 6x + 6 = 0

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2x1 dan 2x2 adalah x2 - 6x + 6 = 0.

Contoh 2.6: Akar-akar Kebalikan (1/x1, 1/x2)

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 + 4x - 7 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 1/x1 dan 1/x2.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Informasi Persamaan Asli: Dari x2 + 4x - 7 = 0, kita memiliki a = 1, b = 4, c = -7.
    x1 + x2 = -b/a = -4/1 = -4
    x1 * x2 = c/a = -7/1 = -7
  2. Definisikan Akar-akar Baru: Misalkan akar-akar persamaan baru adalah α = 1/x1 dan β = 1/x2.
  3. Hitung Jumlah Akar Baru (S'):
    S' = α + β = 1/x1 + 1/x2
    Untuk menjumlahkan pecahan, samakan penyebutnya: S' = (x2 + x1) / (x1x2)
    Substitusikan nilai x1 + x2 dan x1x2: S' = (-4) / (-7) = 4/7
  4. Hitung Hasil Kali Akar Baru (P'):
    P' = α * β = (1/x1) * (1/x2)
    P' = 1 / (x1x2)
    Substitusikan nilai x1x2: P' = 1 / (-7) = -1/7
  5. Bentuk Persamaan Kuadrat Baru: Gunakan formula x2 - S'x + P' = 0:
    x2 - (4/7)x + (-1/7) = 0
    x2 - (4/7)x - 1/7 = 0
  6. Mengubah Koefisien menjadi Bilangan Bulat: Kalikan seluruh persamaan dengan KPT dari penyebut (yaitu 7):
    7x2 - 4x - 1 = 0

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 1/x1 dan 1/x2 adalah 7x2 - 4x - 1 = 0. Sebuah observasi yang menarik di sini adalah bahwa untuk akar-akar kebalikan, koefisien a dan c dari persamaan asli akan bertukar tempat, dan koefisien b tetap sama (atau berubah tanda jika ada faktor lain). Umumnya, jika ax2 + bx + c = 0 memiliki akar x1, x2, maka persamaan dengan akar 1/x1, 1/x2 adalah cx2 + bx + a = 0.

Contoh 2.7: Akar-akar Kuadrat (x12, x22)

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 3x + 1 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah x12 dan x22.

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Informasi Persamaan Asli: Dari x2 - 3x + 1 = 0, kita memiliki a = 1, b = -3, c = 1.
    x1 + x2 = -b/a = -(-3)/1 = 3
    x1 * x2 = c/a = 1/1 = 1
  2. Definisikan Akar-akar Baru: Misalkan akar-akar persamaan baru adalah α = x12 dan β = x22.
  3. Hitung Jumlah Akar Baru (S'):

    Kita perlu mencari ekspresi untuk x12 + x22 dalam bentuk (x1 + x2) dan (x1x2). Kita tahu identitas aljabar: (x1 + x2)2 = x12 + 2x1x2 + x22.

    Maka, kita bisa menulis ulang: x12 + x22 = (x1 + x2)2 - 2x1x2.

    Sekarang substitusikan nilai-nilai dari persamaan asli:

    S' = (3)2 - 2(1)
    S' = 9 - 2 = 7
  4. Hitung Hasil Kali Akar Baru (P'):
    P' = α * β = x12 * x22
    Ini dapat ditulis sebagai: P' = (x1x2)2
    Substitusikan nilai x1x2: P' = (1)2 = 1
  5. Bentuk Persamaan Kuadrat Baru: Gunakan formula x2 - S'x + P' = 0:
    x2 - 7x + 1 = 0

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya x12 dan x22 adalah x2 - 7x + 1 = 0. Transformasi semacam ini seringkali memerlukan manipulasi identitas aljabar yang lebih lanjut.

Contoh 2.8: Akar-akar dengan Pola (x1+1, x2+1, dan x1-1, x2-1)

Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 4x + 2 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah (x1 + 1)/(x1 - 1) dan (x2 + 1)/(x2 - 1).

Penyelesaian Detail:

  1. Identifikasi Informasi Persamaan Asli: Dari x2 - 4x + 2 = 0, kita memiliki a = 1, b = -4, c = 2.
    x1 + x2 = -b/a = -(-4)/1 = 4
    x1 * x2 = c/a = 2/1 = 2
  2. Definisikan Akar-akar Baru: Misalkan akar-akar persamaan baru adalah α = (x1 + 1)/(x1 - 1) dan β = (x2 + 1)/(x2 - 1).
  3. Hitung Jumlah Akar Baru (S'):
    S' = α + β = (x1 + 1)/(x1 - 1) + (x2 + 1)/(x2 - 1)
    Samakan penyebutnya: S' = [(x1 + 1)(x2 - 1) + (x2 + 1)(x1 - 1)] / [(x1 - 1)(x2 - 1)]
    Perluas pembilang:
    Pembilang = (x1x2 - x1 + x2 - 1) + (x1x2 - x2 + x1 - 1)
    Pembilang = 2x1x2 - 2
    Perluas penyebut:
    Penyebut = x1x2 - x1 - x2 + 1
    Penyebut = x1x2 - (x1 + x2) + 1
    Sekarang substitusikan nilai x1 + x2 = 4 dan x1x2 = 2:
    Pembilang = 2(2) - 2 = 4 - 2 = 2
    Penyebut = 2 - (4) + 1 = 2 - 4 + 1 = -1
    Maka, jumlah akar baru adalah:
    S' = 2 / (-1) = -2
  4. Hitung Hasil Kali Akar Baru (P'):
    P' = α * β = [(x1 + 1)/(x1 - 1)] * [(x2 + 1)/(x2 - 1)]
    P' = (x1 + 1)(x2 + 1) / (x1 - 1)(x2 - 1)
    Perluas pembilang:
    Pembilang = x1x2 + x1 + x2 + 1
    Substitusikan nilai: Pembilang = 2 + 4 + 1 = 7
    Penyebut (sudah kita hitung sebelumnya):
    Penyebut = x1x2 - (x1 + x2) + 1
    Penyebut = 2 - 4 + 1 = -1
    Maka, hasil kali akar baru adalah:
    P' = 7 / (-1) = -7
  5. Bentuk Persamaan Kuadrat Baru: Gunakan formula x2 - S'x + P' = 0:
    x2 - (-2)x + (-7) = 0
    x2 + 2x - 7 = 0

Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (x1 + 1)/(x1 - 1) dan (x2 + 1)/(x2 - 1) adalah x2 + 2x - 7 = 0. Contoh ini menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas dan pemahaman aljabar, metode Vieta bisa menangani transformasi akar yang cukup kompleks.

3. Menyusun Persamaan Kuadrat dari Titik-titik yang Dilewati Grafik

Metode ini digunakan ketika kita tidak diberikan akar-akar secara langsung, tetapi diberikan koordinat titik-titik yang dilalui oleh grafik fungsi kuadrat. Fungsi kuadrat umumnya berbentuk y = ax2 + bx + c. Karena ada tiga koefisien yang tidak diketahui (a, b, dan c), kita memerlukan setidaknya tiga titik yang berbeda untuk menentukan persamaan kuadrat secara unik.

Langkah-langkah Detail:

  1. Mulai dengan Bentuk Umum: Tuliskan bentuk umum fungsi kuadrat: y = ax2 + bx + c.
  2. Substitusikan Titik-titik: Untuk setiap titik (x, y) yang diberikan, substitusikan nilai x dan y ke dalam persamaan umum. Setiap substitusi akan menghasilkan sebuah persamaan linear baru dengan variabel a, b, dan c. Jika Anda memiliki tiga titik, Anda akan mendapatkan sistem tiga persamaan linear dengan tiga variabel.
  3. Selesaikan Sistem Persamaan: Gunakan metode aljabar seperti eliminasi, substitusi, atau bahkan metode matriks (jika Anda terbiasa) untuk menyelesaikan sistem persamaan tersebut dan menemukan nilai-nilai spesifik untuk a, b, dan c.
  4. Bentuk Persamaan Akhir: Setelah nilai a, b, dan c ditemukan, substitusikan kembali nilai-nilai ini ke dalam bentuk umum y = ax2 + bx + c untuk mendapatkan persamaan fungsi kuadrat yang dicari.
Ilustrasi Menyusun Persamaan Kuadrat dari Tiga Titik Grafik menunjukkan sebuah parabola yang melewati tiga titik P₁, P₂, dan P₃. Dengan mensubstitusikan koordinat titik-titik ini ke dalam bentuk umum fungsi kuadrat y = ax² + bx + c, kita dapat menemukan koefisien a, b, dan c. x y P₁(x₁,y₁) P₂(x₂,y₂) P₃(x₃,y₃) y = ax² + bx + c

Gambar 3.1: Grafik parabola yang melalui tiga titik (P₁, P₂, P₃) yang digunakan untuk menentukan persamaannya.

Contoh 3.1: Menyusun Persamaan dari Tiga Titik Sembarang

Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (1, 0), (0, -4), dan (2, -4).

Penyelesaian Detail:

  1. Bentuk Umum: Kita mulai dengan y = ax2 + bx + c.
  2. Substitusikan Titik-titik:
    • Untuk titik (1, 0):
      0 = a(1)2 + b(1) + c => a + b + c = 0 (Persamaan 1)
    • Untuk titik (0, -4): Ini adalah titik potong sumbu-y.
      -4 = a(0)2 + b(0) + c => -4 = c (Persamaan 2)
    • Untuk titik (2, -4):
      -4 = a(2)2 + b(2) + c => 4a + 2b + c = -4 (Persamaan 3)
  3. Selesaikan Sistem Persamaan:

    Dari Persamaan 2, kita langsung mendapatkan nilai c = -4.

    Substitusikan c = -4 ke Persamaan 1:

    a + b + (-4) = 0
    a + b = 4 (Persamaan 4)

    Substitusikan c = -4 ke Persamaan 3:

    4a + 2b + (-4) = -4
    4a + 2b = 0
    Kita bisa membagi Persamaan ini dengan 2 untuk menyederhanakannya: 2a + b = 0 (Persamaan 5)

    Sekarang kita memiliki sistem dua persamaan linear dengan dua variabel (a dan b):

                            (4) a + b = 4
                            (5) 2a + b = 0
                        

    Kurangkan Persamaan 4 dari Persamaan 5 (atau sebaliknya) untuk mengeliminasi b:

    (2a + b) - (a + b) = 0 - 4
    a = -4

    Substitusikan a = -4 ke Persamaan 4 untuk menemukan b:

    -4 + b = 4
    b = 8

    Jadi, kita telah menemukan semua koefisien: a = -4, b = 8, dan c = -4.

  4. Bentuk Persamaan Akhir: Substitusikan nilai-nilai ini kembali ke bentuk umum:
    y = -4x2 + 8x - 4

Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui ketiga titik tersebut adalah y = -4x2 + 8x - 4. Jika diperlukan dalam bentuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, kita bisa menuliskannya sebagai -4x2 + 8x - 4 = 0. Atau, jika ingin koefisien a positif dan lebih sederhana, kita bisa membagi dengan -4: x2 - 2x + 1 = 0, yang merupakan (x-1)2 = 0. Ini menunjukkan bahwa titik (1,0) adalah akar kembar dan juga merupakan titik puncak parabola.

Contoh 3.2: Menyusun Persamaan dari Titik Puncak dan Satu Titik Lain

Sebuah fungsi kuadrat memiliki titik puncak (2, 3) dan melalui titik (0, -1). Tentukan persamaan fungsi kuadrat tersebut.

Penyelesaian Detail:

Ketika titik puncak (p, q) dari fungsi kuadrat diketahui, kita bisa menggunakan bentuk khusus dari persamaan fungsi kuadrat yang dikenal sebagai bentuk puncak:

y = a(x - p)2 + q
  1. Substitusikan Titik Puncak: Diketahui titik puncak (p, q) = (2, 3). Substitusikan p = 2 dan q = 3 ke dalam bentuk puncak:
    y = a(x - 2)2 + 3
    Sekarang, kita hanya perlu menemukan nilai koefisien a.
  2. Substitusikan Titik Lain: Kita tahu grafik juga melalui titik (0, -1). Substitusikan x = 0 dan y = -1 ke dalam persamaan yang sudah ada:
    -1 = a(0 - 2)2 + 3
    -1 = a(-2)2 + 3
    -1 = 4a + 3
    Untuk menyelesaikan a, kurangi 3 dari kedua sisi: -1 - 3 = 4a
    -4 = 4a
    Bagi dengan 4: a = -1
  3. Bentuk Persamaan Akhir dalam Bentuk Puncak: Substitusikan nilai a = -1 kembali ke persamaan bentuk puncak:
    y = -1(x - 2)2 + 3
    y = -(x - 2)2 + 3
  4. Perluas ke Bentuk Umum (Opsional): Jika diminta dalam bentuk y = ax2 + bx + c, kita perlu memperluas ekspresi:
    y = -(x2 - 4x + 4) + 3
    y = -x2 + 4x - 4 + 3
    y = -x2 + 4x - 1

Fungsi kuadratnya adalah y = -x2 + 4x - 1. Metode ini sangat efisien karena hanya perlu menyelesaikan satu variabel a setelah titik puncak disubstitusikan.

Contoh 3.3: Menyusun Persamaan dari Titik Potong Sumbu X dan Satu Titik Lain

Sebuah fungsi kuadrat memotong sumbu X di titik (-1, 0) dan (3, 0), serta melalui titik (0, -6). Tentukan persamaan fungsi kuadrat tersebut.

Penyelesaian Detail:

Ketika titik potong sumbu X (akar-akar) dari fungsi kuadrat diketahui, kita dapat menggunakan bentuk faktorisasi dari persamaan fungsi kuadrat:

y = a(x - x1)(x - x2)

Di mana x1 dan x2 adalah koordinat x dari titik potong sumbu X.

  1. Substitusikan Titik Potong Sumbu X: Diketahui titik potong sumbu X adalah x1 = -1 dan x2 = 3. Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam bentuk faktorisasi:
    y = a(x - (-1))(x - 3)
    y = a(x + 1)(x - 3)
    Sekarang, kita hanya perlu menemukan nilai koefisien a.
  2. Substitusikan Titik Lain: Kita tahu grafik juga melalui titik (0, -6). Substitusikan x = 0 dan y = -6 ke dalam persamaan yang sudah ada:
    -6 = a(0 + 1)(0 - 3)
    -6 = a(1)(-3)
    -6 = -3a
    Bagi dengan -3: a = 2
  3. Bentuk Persamaan Akhir dalam Bentuk Faktorisasi: Substitusikan nilai a = 2 kembali ke persamaan bentuk faktorisasi:
    y = 2(x + 1)(x - 3)
  4. Perluas ke Bentuk Umum (Opsional): Jika diminta dalam bentuk y = ax2 + bx + c, kita perlu memperluas ekspresi:
    y = 2(x2 - 3x + x - 3)
    y = 2(x2 - 2x - 3)
    y = 2x2 - 4x - 6

Fungsi kuadratnya adalah y = 2x2 - 4x - 6. Metode ini juga sangat efisien ketika akar-akar atau titik potong sumbu X sudah diketahui, karena langsung memanfaatkan struktur faktorisasi persamaan.

Penerapan Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan Sehari-hari

Kemampuan menyusun dan menyelesaikan persamaan kuadrat bukan hanya latihan akademis, tetapi juga alat yang ampuh untuk memecahkan masalah nyata. Berikut adalah beberapa bidang di mana persamaan kuadrat secara rutin diterapkan:

Contoh-contoh ini menggarisbawahi mengapa pemahaman tentang persamaan kuadrat, termasuk cara menyusunnya, adalah keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan modern.

Diskriminan dan Sifat Akar-akar

Ketika kita menyusun persamaan kuadrat, penting juga untuk memahami sifat akar-akar yang dihasilkan, yang dapat ditentukan oleh nilai diskriminan. Diskriminan (dilambangkan dengan D) adalah bagian dari rumus kuadrat (rumus ABC) yang terletak di bawah akar kuadrat:

x = [-b ± √(b2 - 4ac)] / 2a

Jadi, diskriminan adalah:

D = b2 - 4ac

Nilai diskriminan ini memberi tahu kita tentang jenis dan jumlah akar-akar yang dimiliki persamaan kuadrat, yang secara langsung berkaitan dengan bagaimana grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-x:

Pemahaman tentang diskriminan penting saat menyusun persamaan, karena Anda dapat langsung memverifikasi apakah jenis akar yang Anda inginkan (misalnya, dua akar real berbeda) sesuai dengan diskriminan persamaan yang Anda susun.

Perbandingan Metode dan Kapan Menggunakannya

Setiap metode yang telah kita bahas memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan pilihan metode terbaik seringkali bergantung pada informasi awal yang Anda miliki:

Pemilihan metode yang tepat di awal dapat menghemat banyak waktu dan upaya Anda dalam menyusun persamaan kuadrat. Luangkan waktu sejenak untuk menganalisis informasi yang diberikan sebelum memulai perhitungan.

Tips, Trik, dan Pemeriksaan Ulang untuk Akurasi

Setelah Anda menyusun persamaan kuadrat, langkah penting berikutnya adalah memverifikasi keakuratan jawaban Anda. Kesalahan kecil dalam perhitungan bisa menyebabkan hasil yang sangat berbeda. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk memastikan jawaban Anda benar:

Mengintegrasikan kebiasaan verifikasi ini ke dalam alur kerja Anda akan sangat meningkatkan akurasi dan kepercayaan diri Anda dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat.

Kesimpulan

Menyusun persamaan kuadrat adalah keterampilan fundamental dalam aljabar yang memiliki jangkauan aplikasi yang luas dan mendalam di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknik. Sepanjang artikel ini, kita telah menjelajahi tiga metode utama yang memberikan Anda fleksibilitas untuk membangun persamaan kuadrat dari berbagai jenis informasi awal:

  1. Metode Faktorisasi dari Akar-akar yang Diketahui: Dengan menggunakan prinsip (x - x1)(x - x2) = 0, metode ini adalah cara paling langsung ketika nilai-nilai akar (x1, x2) sudah diberikan. Ini memerlukan perluasan ekspresi aljabar untuk mendapatkan bentuk standar ax2 + bx + c = 0.
  2. Metode Rumus Vieta (Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar): Formula x2 - (x1 + x2)x + (x1 * x2) = 0 menawarkan pendekatan yang efisien, terutama untuk akar-akar konjugat atau ketika Anda perlu menyusun persamaan kuadrat baru dari transformasi akar-akar persamaan yang sudah ada. Kunci dari metode ini adalah memahami dan menerapkan hubungan x1 + x2 = -b/a dan x1 * x2 = c/a.
  3. Metode dari Titik-titik yang Dilewati Grafik: Pendekatan ini diperlukan ketika Anda hanya memiliki informasi berupa koordinat titik-titik yang dilalui oleh grafik fungsi kuadrat. Bergantung pada jenis titik yang diberikan (tiga titik sembarang, titik puncak dan satu titik lain, atau titik potong sumbu-x dan satu titik lain), Anda dapat menggunakan bentuk umum y = ax2 + bx + c, bentuk puncak y = a(x - p)2 + q, atau bentuk faktorisasi y = a(x - x1)(x - x2).

Selain metode inti ini, kita juga telah membahas pentingnya memahami sejarah persamaan kuadrat, berbagai penerapannya dalam kehidupan nyata, peran diskriminan dalam menentukan sifat akar-akar, serta tips berharga untuk memilih metode yang tepat dan melakukan verifikasi hasil. Menguasai semua aspek ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan Anda dalam menyelesaikan soal matematika, tetapi juga akan memperdalam apresiasi Anda terhadap struktur dan kegunaan matematika dalam memahami dunia.

Matematika adalah disiplin yang dibangun di atas latihan dan pemahaman konsep. Jangan ragu untuk mencoba kembali contoh-contoh yang ada, membuat contoh Anda sendiri, dan terus bertanya. Setiap masalah yang Anda pecahkan akan semakin mengasah intuisi dan keterampilan aljabar Anda. Ingatlah, perjalanan menuju penguasaan matematika adalah sebuah maraton, bukan sprint. Selamat belajar dan teruslah mengeksplorasi!

🏠 Homepage