Matematika adalah bahasa universal yang memungkinkan kita memahami dan memodelkan fenomena di dunia sekitar kita. Di antara berbagai konsep matematika, persamaan kuadrat menempati posisi yang sangat fundamental dan memiliki aplikasi yang luas di berbagai disiplin ilmu, mulai dari fisika, teknik, ekonomi, hingga biologi dan ilmu komputer. Kemampuan untuk tidak hanya menyelesaikan persamaan kuadrat, tetapi juga untuk menyusunnya, adalah keterampilan esensial yang membuka wawasan lebih dalam tentang bagaimana hubungan antar variabel dapat digambarkan dalam bentuk fungsi parabola.
Artikel ini akan memandu Anda melalui berbagai metode dan pendekatan untuk menyusun persamaan kuadrat secara komprehensif. Kita akan menjelajahi prinsip-prinsip dasar, formula-formula kunci, dan langkah-langkah praktis, dilengkapi dengan beragam contoh yang detail untuk memperkuat pemahaman Anda. Baik Anda seorang pelajar yang sedang mempersiapkan ujian, seorang profesional yang memerlukan penyegaran, atau sekadar individu yang tertarik pada keindahan matematika, panduan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang jelas dan mendalam tentang cara menyusun persamaan kuadrat.
Konsep persamaan kuadrat bukanlah penemuan modern. Jejak-jejak awal pemecahan persamaan kuadrat dapat ditemukan pada peradaban kuno seperti Babilonia sekitar 2000 SM, di mana mereka menggunakan metode geometris untuk menyelesaikan masalah yang setara dengan persamaan kuadrat dalam konteks pembagian tanah dan arsitektur. Meskipun belum dalam notasi aljabar modern, esensinya sudah ada.
Di India kuno, matematikawan seperti Brahmagupta (abad ke-7) memberikan formula eksplisit untuk menyelesaikan persamaan kuadrat yang dapat diterapkan pada bilangan negatif. Matematikawan Arab, Al-Khwarizmi (abad ke-9), dalam karyanya "Al-Jabr w'al Muqabala", merumuskan metode sistematis untuk menyelesaikan berbagai jenis persamaan kuadrat, yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin dan menjadi dasar aljabar di Eropa.
Notasi modern dengan koefisien a, b, c dan simbol = serta tanda kurung berkembang lebih lanjut di Eropa selama abad ke-16 hingga ke-17, dengan kontribusi dari matematikawan seperti François Viète (dari mana "Rumus Vieta" berasal) dan René Descartes. Perkembangan ini memungkinkan penulisan dan manipulasi persamaan kuadrat menjadi lebih ringkas dan universal, seperti yang kita kenal sekarang.
Sebuah persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua. Artinya, variabel tertinggi dalam persamaan tersebut memiliki pangkat dua. Bentuk umum standar dari persamaan kuadrat adalah:
ax2 + bx + c = 0
Di mana:
a, b, dan c adalah koefisien. Mereka bisa berupa bilangan real apa saja.a ≠ 0. Syarat ini sangat penting. Jika a = 0, maka suku ax2 akan hilang, dan persamaan tersebut akan berubah menjadi bx + c = 0, yang merupakan persamaan linear (derajat satu), bukan lagi persamaan kuadrat.x adalah variabel yang tidak diketahui, yang nilainya ingin kita cari. Solusi atau nilai x yang memenuhi persamaan ini disebut akar-akar atau solusi-solusi persamaan.Akar-akar persamaan kuadrat adalah nilai-nilai x yang membuat persamaan tersebut bernilai nol. Secara geometris, jika kita menggambarkan fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c, akar-akar adalah titik-titik di mana grafik (parabola) memotong sumbu-x.
Ada beberapa skenario di mana kita perlu menyusun persamaan kuadrat. Masing-masing skenario mungkin lebih cocok dengan metode tertentu. Secara umum, ada tiga pendekatan utama:
Mari kita selami masing-masing metode ini secara mendalam.
Metode ini adalah titik awal yang paling logis ketika akar-akar persamaan sudah diberikan kepada kita. Konsepnya sederhana: jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, itu berarti bahwa (x - x1) dan (x - x2) adalah faktor-faktor dari persamaan tersebut. Karena itu, produk dari kedua faktor ini harus sama dengan nol.
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, maka persamaan kuadrat tersebut dapat dibentuk sebagai:
(x - x1)(x - x2) = 0
Setelah kita substitusikan nilai-nilai akar ke dalam formula ini, langkah selanjutnya adalah memperluas (mengalikan) ekspresi tersebut untuk mendapatkan bentuk standar ax2 + bx + c = 0.
Gambar 1.1: Diagram alir sederhana untuk menyusun persamaan kuadrat dari akar-akar yang diketahui.
x1 = k1 dan x2 = k2.k, faktornya adalah (x - k). Jadi, Anda akan memiliki (x - x1) dan (x - x2).(x - x1)(x - x2) = 0.ax2 + bx + c = 0.Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan 5.
Penyelesaian Detail:
x1 = 2 dan x2 = 5.x1 = 2, faktornya adalah (x - 2). Dari x2 = 5, faktornya adalah (x - 5).(x - 2)(x - 5) = 0x * x = x2x * (-5) = -5x(-2) * x = -2x(-2) * (-5) = 10x2 - 5x - 2x + 10 = 0-5x dan -2x:
x2 - 7x + 10 = 0Jadi, persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5 adalah x2 - 7x + 10 = 0. Kita bisa dengan cepat memverifikasi ini dengan memfaktorkan ulang (x-2)(x-5)=0 atau dengan memasukkan nilai x=2 atau x=5 ke dalam persamaan yang dihasilkan.
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -3 dan 4.
Penyelesaian Detail:
x1 = -3 dan x2 = 4.x1 = -3, faktornya adalah (x - (-3)) = (x + 3).x2 = 4, faktornya adalah (x - 4).(x + 3)(x - 4) = 0x(x - 4) + 3(x - 4) = 0x2 - 4x + 3x - 12 = 0
x2 - x - 12 = 0Persamaan kuadrat yang dicari adalah x2 - x - 12 = 0. Perhatikan bagaimana tanda minus pada akar negatif berubah menjadi plus dalam faktor, yaitu x - (-3) menjadi x + 3.
Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 1/2 dan -3/4.
Penyelesaian Detail:
x1 = 1/2 dan x2 = -3/4.(x - 1/2)(x - (-3/4)) = (x + 3/4)(x - 1/2)(x + 3/4) = 0x(x + 3/4) - 1/2(x + 3/4) = 0x2 + (3/4)x - (1/2)x - (1/2)(3/4) = 0x2 + (3/4)x - (2/4)x - 3/8 = 0
x2 + (1/4)x - 3/8 = 04 dan 8, jadi KPT-nya adalah 8).
8 * (x2 + (1/4)x - 3/8) = 8 * 08x2 + 8*(1/4)x - 8*(3/8) = 08x2 + 2x - 3 = 0
Persamaan kuadratnya adalah 8x2 + 2x - 3 = 0. Mengubah koefisien menjadi bilangan bulat umumnya merupakan praktik yang baik karena membuat persamaan lebih mudah dikerjakan.
Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 3 + √2 dan 3 - √2.
Penyelesaian Detail:
x1 = 3 + √2 dan x2 = 3 - √2.(x - (3 + √2))(x - (3 - √2))(x - (3 + √2))(x - (3 - √2)) = 0(x - 3 - √2) dan (x - 3 + √2).(A - B)(A + B) = A2 - B2, di mana A = (x - 3) dan B = √2.
((x - 3) - √2)((x - 3) + √2) = 0(x - 3)2 - (√2)2 = 0
(x2 - 2(x)(3) + 32) - 2 = 0x2 - 6x + 9 - 2 = 0x2 - 6x + 7 = 0
Persamaan kuadratnya adalah x2 - 6x + 7 = 0. Memanfaatkan identitas aljabar seperti selisih kuadrat sangat membantu ketika berhadapan dengan akar-akar irasional konjugat.
Tentukan persamaan kuadrat yang memiliki akar -4 (akar kembar).
Penyelesaian Detail:
Akar kembar berarti x1 = x2 = -4.
x1 = -4 dan x2 = -4.(x - (-4)) = (x + 4)(x - (-4)) = (x + 4)(x + 4)(x + 4) = 0(x + 4)2 = 0(A + B)2 = A2 + 2AB + B2.
x2 + 2(x)(4) + 42 = 0x2 + 8x + 16 = 0
Jadi, persamaan kuadratnya adalah x2 + 8x + 16 = 0. Akar kembar pada grafik fungsi kuadrat berarti parabola hanya menyentuh sumbu-x pada satu titik, yaitu titik puncaknya.
Metode ini didasarkan pada hubungan antara koefisien persamaan kuadrat dan akar-akarnya, yang dikenal sebagai Rumus Vieta (diambil dari nama matematikawan Prancis, François Viète). Metode ini seringkali lebih cepat dan lebih fleksibel, terutama dalam kasus-kasus di mana akar-akar kompleks atau melibatkan manipulasi aljabar untuk menyusun persamaan baru.
Untuk persamaan kuadrat umum ax2 + bx + c = 0 (dengan a ≠ 0), jika x1 dan x2 adalah akar-akarnya, maka:
Jumlah Akar (x1 + x2) = -b/aHasil Kali Akar (x1 * x2) = c/a
Dari formula dasar (x - x1)(x - x2) = 0 yang telah kita bahas, jika diperluas, kita mendapatkan:
x2 - x*x2 - x*x1 + x1x2 = 0x2 - (x1 + x2)x + (x1x2) = 0
Bentuk terakhir ini adalah formula utama yang digunakan dalam metode Vieta untuk menyusun persamaan kuadrat. Perhatikan bahwa dalam formula ini, koefisien a diasumsikan 1. Jika kita memerlukan koefisien a yang berbeda, kita cukup mengalikan seluruh persamaan dengan nilai a yang diinginkan.
Gambar 2.1: Alur penggunaan Rumus Vieta untuk menyusun persamaan kuadrat.
x1 dan x2.S = x1 + x2.P = x1 * x2.S dan P yang telah dihitung ke dalam formula x2 - Sx + P = 0.Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -3 dan 7.
Penyelesaian Detail:
x1 = -3 dan x2 = 7.S = x1 + x2 = -3 + 7 = 4P = x1 * x2 = (-3) * (7) = -21S = 4 dan P = -21 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
x2 - (4)x + (-21) = 0x2 - 4x - 21 = 0
Persamaan kuadrat yang dicari adalah x2 - 4x - 21 = 0. Bandingkan dengan Contoh 1.2; metode ini langsung menghasilkan bentuk standar tanpa perlu memperluas faktor.
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 + √5 dan 2 - √5.
Penyelesaian Detail:
x1 = 2 + √5 dan x2 = 2 - √5.S = (2 + √5) + (2 - √5)S = 2 + √5 + 2 - √5S = 4
(A+B)(A-B).
P = (2 + √5)(2 - √5)P = 22 - (√5)2P = 4 - 5P = -1
S = 4 dan P = -1 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
x2 - (4)x + (-1) = 0x2 - 4x - 1 = 0
Persamaan kuadrat yang dihasilkan adalah x2 - 4x - 1 = 0. Sekali lagi, metode Vieta sangat efektif untuk akar-akar konjugat karena suku irasionalnya saling menghilangkan saat dijumlahkan dan menghasilkan bilangan rasional saat dikalikan.
Buatlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -1/3 dan 2/5.
Penyelesaian Detail:
x1 = -1/3 dan x2 = 2/5.S = -1/3 + 2/5S = -5/15 + 6/15S = 1/15
P = (-1/3) * (2/5)P = -2/15
S = 1/15 dan P = -2/15 ke dalam formula x2 - Sx + P = 0:
x2 - (1/15)x + (-2/15) = 0x2 - (1/15)x - 2/15 = 0
15):
15 * (x2 - (1/15)x - 2/15) = 15 * 015x2 - x - 2 = 0
Persamaan kuadrat yang terbentuk adalah 15x2 - x - 2 = 0.
Salah satu kekuatan terbesar dari Rumus Vieta adalah kemampuannya untuk menyusun persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya memiliki hubungan fungsional (transformasi) dengan akar-akar persamaan kuadrat yang sudah ada. Ini adalah topik yang sering muncul dalam ujian dan menunjukkan pemahaman mendalam tentang sifat akar-akar.
Misalkan kita memiliki persamaan kuadrat asli ax2 + bx + c = 0 dengan akar-akar x1 dan x2. Kita tahu bahwa x1 + x2 = -b/a dan x1 * x2 = c/a. Sekarang, kita ingin mencari persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah α dan β, di mana α dan β ini merupakan hasil transformasi dari x1 dan x2. Strateginya adalah menghitung jumlah baru (α + β) dan hasil kali baru (α * β) dalam bentuk x1 + x2 dan x1 * x2, lalu substitusikan nilai -b/a dan c/a dari persamaan asli. Terakhir, gunakan formula x2 - (α + β)x + (α * β) = 0.
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 5x + 6 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah (x1 + 2) dan (x2 + 2).
Penyelesaian Detail:
x2 - 5x + 6 = 0, kita memiliki a = 1, b = -5, c = 6.
x1 + x2 = -b/a = -(-5)/1 = 5x1 * x2 = c/a = 6/1 = 6
α = x1 + 2 dan β = x2 + 2.S' = α + β = (x1 + 2) + (x2 + 2)S' = x1 + x2 + 4x1 + x2 dari persamaan asli:
S' = 5 + 4 = 9
P' = α * β = (x1 + 2)(x2 + 2)P' = x1x2 + 2x1 + 2x2 + 42 dari suku tengah:
P' = x1x2 + 2(x1 + x2) + 4x1 + x2 dan x1x2 dari persamaan asli:
P' = 6 + 2(5) + 4P' = 6 + 10 + 4 = 20
x2 - S'x + P' = 0:
x2 - 9x + 20 = 0Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya x1 + 2 dan x2 + 2 adalah x2 - 9x + 20 = 0. Sebagai pemeriksaan, akar-akar dari x2 - 5x + 6 = 0 adalah 2 dan 3. Akar-akar baru seharusnya (2+2)=4 dan (3+2)=5. Persamaan x2 - 9x + 20 = 0 memang memiliki akar 4 dan 5 (karena (x-4)(x-5)=0).
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan 2x2 - 6x + 3 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 2x1 dan 2x2.
Penyelesaian Detail:
2x2 - 6x + 3 = 0, kita memiliki a = 2, b = -6, c = 3.
x1 + x2 = -b/a = -(-6)/2 = 3x1 * x2 = c/a = 3/2
α = 2x1 dan β = 2x2.S' = α + β = 2x1 + 2x22:
S' = 2(x1 + x2)x1 + x2 dari persamaan asli:
S' = 2(3) = 6
P' = α * β = (2x1)(2x2)P' = 4(x1x2)x1x2 dari persamaan asli:
P' = 4(3/2) = 6
x2 - S'x + P' = 0:
x2 - 6x + 6 = 0Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2x1 dan 2x2 adalah x2 - 6x + 6 = 0.
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 + 4x - 7 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 1/x1 dan 1/x2.
Penyelesaian Detail:
x2 + 4x - 7 = 0, kita memiliki a = 1, b = 4, c = -7.
x1 + x2 = -b/a = -4/1 = -4x1 * x2 = c/a = -7/1 = -7
α = 1/x1 dan β = 1/x2.S' = α + β = 1/x1 + 1/x2S' = (x2 + x1) / (x1x2)x1 + x2 dan x1x2:
S' = (-4) / (-7) = 4/7
P' = α * β = (1/x1) * (1/x2)P' = 1 / (x1x2)x1x2:
P' = 1 / (-7) = -1/7
x2 - S'x + P' = 0:
x2 - (4/7)x + (-1/7) = 0x2 - (4/7)x - 1/7 = 0
7):
7x2 - 4x - 1 = 0Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 1/x1 dan 1/x2 adalah 7x2 - 4x - 1 = 0. Sebuah observasi yang menarik di sini adalah bahwa untuk akar-akar kebalikan, koefisien a dan c dari persamaan asli akan bertukar tempat, dan koefisien b tetap sama (atau berubah tanda jika ada faktor lain). Umumnya, jika ax2 + bx + c = 0 memiliki akar x1, x2, maka persamaan dengan akar 1/x1, 1/x2 adalah cx2 + bx + a = 0.
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 3x + 1 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah x12 dan x22.
Penyelesaian Detail:
x2 - 3x + 1 = 0, kita memiliki a = 1, b = -3, c = 1.
x1 + x2 = -b/a = -(-3)/1 = 3x1 * x2 = c/a = 1/1 = 1
α = x12 dan β = x22.Kita perlu mencari ekspresi untuk x12 + x22 dalam bentuk (x1 + x2) dan (x1x2). Kita tahu identitas aljabar:
(x1 + x2)2 = x12 + 2x1x2 + x22.
Maka, kita bisa menulis ulang:
x12 + x22 = (x1 + x2)2 - 2x1x2.
Sekarang substitusikan nilai-nilai dari persamaan asli:
S' = (3)2 - 2(1)S' = 9 - 2 = 7
P' = α * β = x12 * x22P' = (x1x2)2x1x2:
P' = (1)2 = 1
x2 - S'x + P' = 0:
x2 - 7x + 1 = 0Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya x12 dan x22 adalah x2 - 7x + 1 = 0. Transformasi semacam ini seringkali memerlukan manipulasi identitas aljabar yang lebih lanjut.
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan x2 - 4x + 2 = 0, susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah (x1 + 1)/(x1 - 1) dan (x2 + 1)/(x2 - 1).
Penyelesaian Detail:
x2 - 4x + 2 = 0, kita memiliki a = 1, b = -4, c = 2.
x1 + x2 = -b/a = -(-4)/1 = 4x1 * x2 = c/a = 2/1 = 2
α = (x1 + 1)/(x1 - 1) dan β = (x2 + 1)/(x2 - 1).S' = α + β = (x1 + 1)/(x1 - 1) + (x2 + 1)/(x2 - 1)S' = [(x1 + 1)(x2 - 1) + (x2 + 1)(x1 - 1)] / [(x1 - 1)(x2 - 1)]
Pembilang = (x1x2 - x1 + x2 - 1) + (x1x2 - x2 + x1 - 1)Pembilang = 2x1x2 - 2
Penyebut = x1x2 - x1 - x2 + 1Penyebut = x1x2 - (x1 + x2) + 1
x1 + x2 = 4 dan x1x2 = 2:
Pembilang = 2(2) - 2 = 4 - 2 = 2Penyebut = 2 - (4) + 1 = 2 - 4 + 1 = -1
S' = 2 / (-1) = -2P' = α * β = [(x1 + 1)/(x1 - 1)] * [(x2 + 1)/(x2 - 1)]P' = (x1 + 1)(x2 + 1) / (x1 - 1)(x2 - 1)
Pembilang = x1x2 + x1 + x2 + 1Pembilang = 2 + 4 + 1 = 7
Penyebut = x1x2 - (x1 + x2) + 1Penyebut = 2 - 4 + 1 = -1
P' = 7 / (-1) = -7x2 - S'x + P' = 0:
x2 - (-2)x + (-7) = 0x2 + 2x - 7 = 0
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (x1 + 1)/(x1 - 1) dan (x2 + 1)/(x2 - 1) adalah x2 + 2x - 7 = 0. Contoh ini menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas dan pemahaman aljabar, metode Vieta bisa menangani transformasi akar yang cukup kompleks.
Metode ini digunakan ketika kita tidak diberikan akar-akar secara langsung, tetapi diberikan koordinat titik-titik yang dilalui oleh grafik fungsi kuadrat. Fungsi kuadrat umumnya berbentuk y = ax2 + bx + c. Karena ada tiga koefisien yang tidak diketahui (a, b, dan c), kita memerlukan setidaknya tiga titik yang berbeda untuk menentukan persamaan kuadrat secara unik.
y = ax2 + bx + c.(x, y) yang diberikan, substitusikan nilai x dan y ke dalam persamaan umum. Setiap substitusi akan menghasilkan sebuah persamaan linear baru dengan variabel a, b, dan c. Jika Anda memiliki tiga titik, Anda akan mendapatkan sistem tiga persamaan linear dengan tiga variabel.a, b, dan c.a, b, dan c ditemukan, substitusikan kembali nilai-nilai ini ke dalam bentuk umum y = ax2 + bx + c untuk mendapatkan persamaan fungsi kuadrat yang dicari.Gambar 3.1: Grafik parabola yang melalui tiga titik (P₁, P₂, P₃) yang digunakan untuk menentukan persamaannya.
Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang grafiknya melalui titik (1, 0), (0, -4), dan (2, -4).
Penyelesaian Detail:
y = ax2 + bx + c.(1, 0):
0 = a(1)2 + b(1) + c => a + b + c = 0 (Persamaan 1)(0, -4): Ini adalah titik potong sumbu-y.
-4 = a(0)2 + b(0) + c => -4 = c (Persamaan 2)(2, -4):
-4 = a(2)2 + b(2) + c => 4a + 2b + c = -4 (Persamaan 3)Dari Persamaan 2, kita langsung mendapatkan nilai c = -4.
Substitusikan c = -4 ke Persamaan 1:
a + b + (-4) = 0a + b = 4 (Persamaan 4)
Substitusikan c = -4 ke Persamaan 3:
4a + 2b + (-4) = -44a + 2b = 02 untuk menyederhanakannya:
2a + b = 0 (Persamaan 5)
Sekarang kita memiliki sistem dua persamaan linear dengan dua variabel (a dan b):
(4) a + b = 4
(5) 2a + b = 0
Kurangkan Persamaan 4 dari Persamaan 5 (atau sebaliknya) untuk mengeliminasi b:
(2a + b) - (a + b) = 0 - 4a = -4
Substitusikan a = -4 ke Persamaan 4 untuk menemukan b:
-4 + b = 4b = 8
Jadi, kita telah menemukan semua koefisien: a = -4, b = 8, dan c = -4.
y = -4x2 + 8x - 4Fungsi kuadrat yang grafiknya melalui ketiga titik tersebut adalah y = -4x2 + 8x - 4. Jika diperlukan dalam bentuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, kita bisa menuliskannya sebagai -4x2 + 8x - 4 = 0. Atau, jika ingin koefisien a positif dan lebih sederhana, kita bisa membagi dengan -4: x2 - 2x + 1 = 0, yang merupakan (x-1)2 = 0. Ini menunjukkan bahwa titik (1,0) adalah akar kembar dan juga merupakan titik puncak parabola.
Sebuah fungsi kuadrat memiliki titik puncak (2, 3) dan melalui titik (0, -1). Tentukan persamaan fungsi kuadrat tersebut.
Penyelesaian Detail:
Ketika titik puncak (p, q) dari fungsi kuadrat diketahui, kita bisa menggunakan bentuk khusus dari persamaan fungsi kuadrat yang dikenal sebagai bentuk puncak:
y = a(x - p)2 + q(p, q) = (2, 3). Substitusikan p = 2 dan q = 3 ke dalam bentuk puncak:
y = a(x - 2)2 + 3a.
(0, -1). Substitusikan x = 0 dan y = -1 ke dalam persamaan yang sudah ada:
-1 = a(0 - 2)2 + 3-1 = a(-2)2 + 3-1 = 4a + 3a, kurangi 3 dari kedua sisi:
-1 - 3 = 4a-4 = 4a4:
a = -1
a = -1 kembali ke persamaan bentuk puncak:
y = -1(x - 2)2 + 3y = -(x - 2)2 + 3y = ax2 + bx + c, kita perlu memperluas ekspresi:
y = -(x2 - 4x + 4) + 3y = -x2 + 4x - 4 + 3y = -x2 + 4x - 1
Fungsi kuadratnya adalah y = -x2 + 4x - 1. Metode ini sangat efisien karena hanya perlu menyelesaikan satu variabel a setelah titik puncak disubstitusikan.
Sebuah fungsi kuadrat memotong sumbu X di titik (-1, 0) dan (3, 0), serta melalui titik (0, -6). Tentukan persamaan fungsi kuadrat tersebut.
Penyelesaian Detail:
Ketika titik potong sumbu X (akar-akar) dari fungsi kuadrat diketahui, kita dapat menggunakan bentuk faktorisasi dari persamaan fungsi kuadrat:
y = a(x - x1)(x - x2)Di mana x1 dan x2 adalah koordinat x dari titik potong sumbu X.
x1 = -1 dan x2 = 3. Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam bentuk faktorisasi:
y = a(x - (-1))(x - 3)y = a(x + 1)(x - 3)
a.
(0, -6). Substitusikan x = 0 dan y = -6 ke dalam persamaan yang sudah ada:
-6 = a(0 + 1)(0 - 3)-6 = a(1)(-3)-6 = -3a-3:
a = 2
a = 2 kembali ke persamaan bentuk faktorisasi:
y = 2(x + 1)(x - 3)y = ax2 + bx + c, kita perlu memperluas ekspresi:
y = 2(x2 - 3x + x - 3)y = 2(x2 - 2x - 3)y = 2x2 - 4x - 6
Fungsi kuadratnya adalah y = 2x2 - 4x - 6. Metode ini juga sangat efisien ketika akar-akar atau titik potong sumbu X sudah diketahui, karena langsung memanfaatkan struktur faktorisasi persamaan.
Kemampuan menyusun dan menyelesaikan persamaan kuadrat bukan hanya latihan akademis, tetapi juga alat yang ampuh untuk memecahkan masalah nyata. Berikut adalah beberapa bidang di mana persamaan kuadrat secara rutin diterapkan:
Lintasan benda yang dilempar atau ditembakkan (proyektil) seringkali dapat dimodelkan menggunakan fungsi kuadrat. Persamaan ketinggian terhadap waktu, misalnya, adalah h(t) = -1/2gt2 + v0t + h0, di mana g adalah percepatan gravitasi, v0 adalah kecepatan awal, dan h0 adalah ketinggian awal. Dengan menyusun persamaan kuadrat dari data percobaan (misalnya, mengetahui ketinggian pada waktu tertentu), insinyur dapat memprediksi jangkauan, waktu di udara, atau ketinggian maksimum proyektil.
Bentuk parabola sering digunakan dalam desain jembatan gantung, lengkungan, dan antena parabola karena sifat strukturalnya yang efisien dalam mendistribusikan beban atau memantulkan sinyal. Arsitek atau insinyur dapat menyusun persamaan kuadrat yang menggambarkan bentuk parabola yang diinginkan berdasarkan titik-titik kunci pada struktur.
Dalam ekonomi, fungsi biaya, pendapatan, dan laba seringkali bersifat kuadrat. Misalnya, fungsi pendapatan total R(q) (di mana q adalah kuantitas produk) mungkin berbentuk R(q) = pq, dan jika harga p sendiri bergantung pada kuantitas (p = a - bq), maka pendapatan menjadi R(q) = (a - bq)q = aq - bq2, yang merupakan fungsi kuadrat. Dengan menyusun persamaan laba (Pendapatan - Biaya), perusahaan dapat menemukan kuantitas produksi yang mengoptimalkan laba, yaitu pada titik puncak parabola.
Pemain basket, quarterback sepak bola, atau atlet lompat tinggi secara intuitif menggunakan prinsip-prinsip gerak parabola. Menyusun persamaan kuadrat dapat membantu menganalisis lintasan bola atau atlet untuk meningkatkan performa atau merancang peralatan yang lebih baik.
Ketika data yang dikumpulkan dari eksperimen menunjukkan pola lengkung (non-linear), persamaan kuadrat sering digunakan untuk "fit" data tersebut. Ini berarti menemukan persamaan y = ax2 + bx + c yang paling mendekati titik-titik data yang diamati, memungkinkan prediksi dan pemahaman fenomena yang lebih baik.
Contoh-contoh ini menggarisbawahi mengapa pemahaman tentang persamaan kuadrat, termasuk cara menyusunnya, adalah keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan modern.
Ketika kita menyusun persamaan kuadrat, penting juga untuk memahami sifat akar-akar yang dihasilkan, yang dapat ditentukan oleh nilai diskriminan. Diskriminan (dilambangkan dengan D) adalah bagian dari rumus kuadrat (rumus ABC) yang terletak di bawah akar kuadrat:
x = [-b ± √(b2 - 4ac)] / 2aJadi, diskriminan adalah:
D = b2 - 4acNilai diskriminan ini memberi tahu kita tentang jenis dan jumlah akar-akar yang dimiliki persamaan kuadrat, yang secara langsung berkaitan dengan bagaimana grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-x:
D > 0 (Diskriminan Positif):
Persamaan memiliki dua akar real yang berbeda (distinct real roots). Ini berarti grafik fungsi kuadrat akan memotong sumbu-x di dua titik yang berbeda. Contoh: x2 - 5x + 6 = 0 (akar 2 dan 3, D = 25-24 = 1 > 0).
D = 0 (Diskriminan Nol):
Persamaan memiliki satu akar real (akar kembar atau repeated real root). Ini berarti grafik fungsi kuadrat akan menyentuh sumbu-x tepat di satu titik (titik puncaknya berada di sumbu-x). Contoh: x2 - 4x + 4 = 0 (akar kembar 2, D = 16-16 = 0).
D < 0 (Diskriminan Negatif):
Persamaan tidak memiliki akar real. Sebaliknya, ia memiliki dua akar kompleks konjugat. Ini berarti grafik fungsi kuadrat tidak akan memotong maupun menyentuh sumbu-x. Parabola akan sepenuhnya berada di atas atau di bawah sumbu-x. Contoh: x2 + x + 1 = 0 (akar kompleks, D = 1-4 = -3 < 0).
Pemahaman tentang diskriminan penting saat menyusun persamaan, karena Anda dapat langsung memverifikasi apakah jenis akar yang Anda inginkan (misalnya, dua akar real berbeda) sesuai dengan diskriminan persamaan yang Anda susun.
Setiap metode yang telah kita bahas memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan pilihan metode terbaik seringkali bergantung pada informasi awal yang Anda miliki:
(x - x1)(x - x2) = 0
x1 dan x2. Ini adalah metode yang paling intuitif dan langsung.x2 - Sx + P = 0
y = ax2 + bx + c
y = ax2 + bx + c dan sistem persamaan linear.(p, q) dan satu titik lain, gunakan bentuk puncak y = a(x - p)2 + q. Ini menyederhanakan masalah menjadi mencari satu variabel saja.(x1, 0), (x2, 0) dan satu titik lain, gunakan bentuk faktorisasi y = a(x - x1)(x - x2). Ini juga menyederhanakan masalah.Pemilihan metode yang tepat di awal dapat menghemat banyak waktu dan upaya Anda dalam menyusun persamaan kuadrat. Luangkan waktu sejenak untuk menganalisis informasi yang diberikan sebelum memulai perhitungan.
Setelah Anda menyusun persamaan kuadrat, langkah penting berikutnya adalah memverifikasi keakuratan jawaban Anda. Kesalahan kecil dalam perhitungan bisa menyebabkan hasil yang sangat berbeda. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk memastikan jawaban Anda benar:
Dari Contoh 1.1, akar-akarnya 2 dan 5, dan persamaan yang dihasilkan adalah x2 - 7x + 10 = 0.
x = 2: (2)2 - 7(2) + 10 = 4 - 14 + 10 = 0. (Benar)x = 5: (5)2 - 7(5) + 10 = 25 - 35 + 10 = 0. (Benar)Ax2 + Bx + C = 0, hitung -B/A dan C/A. Pastikan nilai-nilai ini sama dengan jumlah dan hasil kali akar yang seharusnya (baik akar asli maupun akar hasil transformasi).
Dari Contoh 2.1, akar-akarnya -3 dan 7 (jumlah 4, hasil kali -21), persamaan yang dihasilkan adalah x2 - 4x - 21 = 0.
-B/A = -(-4)/1 = 4. (Sesuai dengan jumlah akar)C/A = -21/1 = -21. (Sesuai dengan hasil kali akar)(x, y) dari semua titik yang diberikan ke dalam persamaan fungsi kuadrat akhir Anda. Jika semua titik memenuhi persamaan (yaitu, sisi kiri sama dengan sisi kanan), maka persamaan Anda benar.
Dari Contoh 3.1, titik-titiknya (1, 0), (0, -4), dan (2, -4), dan persamaan yang dihasilkan adalah y = -4x2 + 8x - 4.
(1, 0): 0 = -4(1)2 + 8(1) - 4 = -4 + 8 - 4 = 0. (Benar)(0, -4): -4 = -4(0)2 + 8(0) - 4 = 0 + 0 - 4 = -4. (Benar)(2, -4): -4 = -4(2)2 + 8(2) - 4 = -4(4) + 16 - 4 = -16 + 16 - 4 = -4. (Benar)a dibuat positif (dengan mengalikan seluruh persamaan dengan -1 jika perlu).
2x2 - 4x + 6 = 0 (belum sederhana) --> bagi dengan 2 --> x2 - 2x + 3 = 0 (sederhana)D ≥ 0. Jika Anda berharap akar kembar, pastikan D = 0. Ini adalah pemeriksaan cepat untuk menangkap kesalahan besar dalam perhitungan koefisien.Mengintegrasikan kebiasaan verifikasi ini ke dalam alur kerja Anda akan sangat meningkatkan akurasi dan kepercayaan diri Anda dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat.
Menyusun persamaan kuadrat adalah keterampilan fundamental dalam aljabar yang memiliki jangkauan aplikasi yang luas dan mendalam di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknik. Sepanjang artikel ini, kita telah menjelajahi tiga metode utama yang memberikan Anda fleksibilitas untuk membangun persamaan kuadrat dari berbagai jenis informasi awal:
(x - x1)(x - x2) = 0, metode ini adalah cara paling langsung ketika nilai-nilai akar (x1, x2) sudah diberikan. Ini memerlukan perluasan ekspresi aljabar untuk mendapatkan bentuk standar ax2 + bx + c = 0.x2 - (x1 + x2)x + (x1 * x2) = 0 menawarkan pendekatan yang efisien, terutama untuk akar-akar konjugat atau ketika Anda perlu menyusun persamaan kuadrat baru dari transformasi akar-akar persamaan yang sudah ada. Kunci dari metode ini adalah memahami dan menerapkan hubungan x1 + x2 = -b/a dan x1 * x2 = c/a.y = ax2 + bx + c, bentuk puncak y = a(x - p)2 + q, atau bentuk faktorisasi y = a(x - x1)(x - x2).Selain metode inti ini, kita juga telah membahas pentingnya memahami sejarah persamaan kuadrat, berbagai penerapannya dalam kehidupan nyata, peran diskriminan dalam menentukan sifat akar-akar, serta tips berharga untuk memilih metode yang tepat dan melakukan verifikasi hasil. Menguasai semua aspek ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan Anda dalam menyelesaikan soal matematika, tetapi juga akan memperdalam apresiasi Anda terhadap struktur dan kegunaan matematika dalam memahami dunia.
Matematika adalah disiplin yang dibangun di atas latihan dan pemahaman konsep. Jangan ragu untuk mencoba kembali contoh-contoh yang ada, membuat contoh Anda sendiri, dan terus bertanya. Setiap masalah yang Anda pecahkan akan semakin mengasah intuisi dan keterampilan aljabar Anda. Ingatlah, perjalanan menuju penguasaan matematika adalah sebuah maraton, bukan sprint. Selamat belajar dan teruslah mengeksplorasi!